BAB 3 Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus PDF

Title BAB 3 Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus
Author Ekom Ofronazel
Course Masyarakat Sipil
Institution Universitas Jambi
Pages 15
File Size 590.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 474
Total Views 554

Summary

33BAB IIIANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS3 Tujuan Tujuan dari praktikum analisis saringan agregat kasar dan halus adalah sebagai berikut: Menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat. Menentukan modulus kehalusan. 3 Landasan Teori Beton adalah suatu campuran berisi agregat kasar (kerikil)...


Description

BAB III ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS 3.1

Tujuan Tujuan dari praktikum analisis saringan agregat kasar dan halus adalah

sebagai berikut: 1.

Menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat.

2.

Menentukan modulus kehalusan.

3.2

Landasan Teori Beton adalah suatu campuran berisi agregat kasar (kerikil), agregat halus

(pasir), semen dan air. Agregat kasar atau biasa disebut kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu, dengan butirannya berukuran antara 4,76 mm-150 mm. Agregat halus merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga menjadikan ikatan lebih kuat. Besar butir maksimum agregat halus ialah 4,76 mm berasal dari alam atau hasil alam. Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat diperoleh dari sumber daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran secara alamiah melalui proses pelapukan dan abrasi yang berlansung lama. Agregat dapat juga diperoleh dengan memecah batuan induk yang lebih besar. Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5 mm. Agregat kasar untuk beton adalah agregat berupa kerikil kecil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu, memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir maksimum yang diizinkan tergantung pada maksud pemakaian. Gradasi agregat adalah gambaran yang memperlihatkan distribusi ukuran butiran dari agregat. Gradasi berpengaruh pada besarnya rongga dalam campuran dan menentukan workabilitas (kemudahan dalam pekerjaan) serta stabilitas campuran. Gradasi agregat mempengaruhi kepadatan beton serta kuat tekan beton. Gradasi agregat secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut: 33

Laporan Praktikum Beton

1.

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Gradasi sempurna adalah agregat yang memiliki butiran dengan variasi butiran yang cukup banyak, dimana rongga-rongga butiran yang besar diisi oleh butiran agregat yang kecil.

2.

Gradasi seragam adalah agregat yang terdiri dari butiran yang mempunyai ukuran hampir sama atau seragam, sehingga terdapat rongga yang cukup besar.

3.

Gradasi senjang adalah agregat terdiri dari butiran yang bervariasi cukup banyak, namun ada suatu fraksi yang tidak tersedia. Gradasi ditentukan dengan cara analisis saringan, dimana sampel agregat

harus melalui seperangkat saringan, dimana saringan yang paling kasar diletakkan paling atas dan yang paling bawah adalah yang paling halus. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat per-inci persegi dari saringan tersebut. Tabel gradasi agregat kasar berdasarkan ASTM C-33 dan agregat halus berdasarkan SNI 03-2834-2000, dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut ini.

Ukuran saringan 4 in 31/2 in 3 in 21/2 in 2 in 11/2 in 1 in 3 /4 in 1 /2 in 3 /8 in No. 4 No. 8 No. 16

Gradasi No. 1 100 – 100 90 – 100

Tabel 3.1 Gradasi Agregat Kasar %Lolos Saringan/Ayakan Gradasi Gradasi Gradasi No. 2 No. 3 No. 4

0 – 15

100 – 100 90 – 100 35 – 70 0 – 15

0–5

0–5

25 – 60

100 – 100 90 – 100 35 – 70 0 – 15

100 – 100 90 – 100 20 – 55 0 – 15

0–5 0–5

Gradasi No. 5

100 – 100 90 – 100 20 – 55 0 – 10 0–5

Gradasi No. 6

100 – 100 90 – 100 20 – 55 0 – 15 0–5

Sumber: ASTM C-33

Ekom Ofronazel – M1C118016

34

Laporan Praktikum Beton

Ukuran Saringan 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Tabel 3.2 Gradasi Agregat Halus %Lolos Saringan/Ayakan Gradasi No. 1 Gradasi No. 2 Gradasi No. 3 100 – 100 100 – 100 100 – 100 90 – 100 90 – 100 90 – 100 60 – 95 75 – 100 85 – 100 30 – 70 55 – 90 75 – 100 15 – 34 35 – 59 60 – 79 5 – 20 8 – 30 12 – 40 0 – 10 0 – 10 0 – 10

Gradasi No. 4 100 – 100 95 – 100 95 – 100 90 – 100 80 – 100 15 – 50 0 – 15

Sumber: SNI 03-2834-2000

Berdasarkan SNI 03-1968-1990, analisis saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angkaangka persentase digambarkan pada grafik pembagian butir. Ukuran perangkat saringan agregat kasar dan halus dijelaskan pada tabel 3.3 dan tabel 3.4 berikut. Tabel 3.3 Perangkat Saringan Agregat Kasar Nomor Saringan Ukuran Lubang (mm) 1” 25,00 3/4" 19,00 1/2" 12,50 3/8” 9,500 No. 4 4,760 No. 8 2,380 No. 16 1,190 Tabel 3.4 Perangkat Saringan Agregat Halus Nomor Saringan Ukuran Lubang (mm) 1” 25,00 3/8” 9,500 No. 4 4,760 No. 8 2,380 1,190 No. 16 0,595 No. 30 0,270 No. 50 No. 100 0,149 No. 200 0,074

Modulus halus butir (MHB) adalah suatu indeks yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekerasan butir-butir agregat (Abrams.1918). MHB didefinisikan sebagai jumlah persen komulatif dari butir agregat yang tertinggal di Ekom Ofronazel – M1C118016

35

Laporan Praktikum Beton

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

atas satu set ayakan (38, 19, 9.5, 4.8, 2.4, 1.2, 0.6, 0.3, 0.15, 0.075, dan pan) kemudian nilai tersebut dibagi seratus (Ilsley.1942). Makin besar nilai MHB suatu agregat maka semakin besar pula butir agregatnya. Nilai MHB pada agregat kasar ialah 5-8. Menurut standar SK SNI S-04-1989-F (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A), modulus halus butir agregat kasar antara 6.0-7,1 dan dengan variasi butir sesuai standar gradasi. Modulus halus butir untuk agregat halus antara 1,5-3,8 dan dengan variasi butir sesuai standar. 3.3

Peralatan Peralatan yang diperlukan dalam percobaan analisa saringan agregat kasar

dan halus adalah sebagai berikut: 3.3.1 Alat 1.

Timbangan digital, digunakan untuk menentukan berat benda uji.

2.

Seperangkat saringan agregat kasar dan halus (ukuran dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4), digunakan untuk memisahkan butiran agregat mulai dari yang paling kasar sampai yang paling halus.

3.

Oven dilengkapi dengan pengatur suhu untuk pemanasan sampai (110±5)℃, digunakan untuk mengeringkan agregat.

4.

Mesin penggetar saringan (sieve shaker), digunakan untuk memisahkan antara butiran yang paling kasar hingga yang paling halus.

5.

Cawan, digunakan sebagai wadah dari sampel.

6.

Kuas dan sikat kuningan, digunakan untuk membersihkan wadah dan saringan.

3.3.2 Bahan 1.

Benda uji agregat kasar (batu pecah) seberat 5000 gram.

2.

Benda uji agregat halus (pasir) seberat 1100 gram.

3.4

Prosedur Kerja Prosedur kerja pada percobaan analisis saringan agregat kasar dan halus

adalah sebagai berikut: Ekom Ofronazel – M1C118016

36

Laporan Praktikum Beton

1.

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Masukkan benda uji agregat kasar yang beratnya 5000 gram dan benda uji agregat halus yang beratnya 1100 gram kedalam wadah.

2.

Isikan air kedalam wadah hingga benda uji terendam.

3.

Bersihkan agregat yang akan diuji dengan cara dicuci hingga air cucian jernih. Jangan ada benda uji yang hilang atau berkurang.

4.

Keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110±5)℃ selama 24 jam, sampai berat contoh tetap (W).

5.

Setelah 24 jam, keluarkan benda uji dari oven dan tunggu hingga benda uji dingin, timbang benda uji dan catatlah berat benda uji agregat tersebut.

6.

Susunan saringan dimulai dengan saringan paling besar dari atas ke bawah. Kemudian benda uji dicurahkan pada seperangkat saringan.

7.

Untuk benda uji agregat kasar, seperangkat saringan diguncang dengan tangan. Saringlah tiap dua saringan agar lebih mudah, dari saringan paling besar hingga paling kecil.

8.

Untuk benda uji agregat halus, seperangkat saringan diletakkan pada mesin penggetar saringan (sieve shaker). Susun saringan dari yang paling bawah adalah pan hingga paling atas saringan No. 1. Kemudian letakkan diatas mesin penggetar saringan, lalu tuang agergat, lalu tutup. Kunci saringan dengan kuat dan tidak goyang. Nyalakan mesin selama 10 menit.

9.

Timbang dan catatlah masing-masing agregat yang tertahan pada masingmasing saringan (W3). Jangan sampai ada agregat yang tertinggal, gunakan sikat kuningan untuk membantu membersihkan saringan.

Ekom Ofronazel – M1C118016

37

Laporan Praktikum Beton

1. Agregat

kasar

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

dimasukkan

kedalam wadah.

2. Isikan air kedalam wadah lalu cuci agregat hingga air cucian jernih.

3. Keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110 ± 5)℃.

5. Timbang

masing-masing

agreagat yang tertahan pada tiap

4. Susun

saringan,

kemudian

curahkan benda uji ke saringan.

6. Pisahkan agregat yang tertahan pada tiap saringan.

saringan.

Gambar 3.1 Prosedur Kerja Analisis Saringan Agregat Kasar

Ekom Ofronazel – M1C118016

38

Laporan Praktikum Beton

1. Agregat

halus

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

dimasukkan

kedalam wadah.

2. Isikan air kedalam wadah, lalu cuci agregat hingga air cucian jernih.

3. Keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110 ± 5)℃.

5. Setelah 10 menit, keluarkan dan timbang agregat yang tertahan

4. Saringan diletakkan pada sieve shaker, lalu curahkan benda uji.

6. Pisahkan agregat yang tertahan pada tiap saringan.

pada tiap saringan.

Gambar 3.2 Prosedur Kerja Analisis Saringan Agregat Halus

Ekom Ofronazel – M1C118016

39

Laporan Praktikum Beton

3.5

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Perhitungan

3.5.1 Hasil uji analisis saringan agregat kasar Hasil uji analisis saringan butiran agregat kasar akan disajikan dalam bentuk tabel 3.5 berikut ini:

Saringan 1” 3/4” 1/2” 3/8” No. 4 No. 8 No. 16 No. 30 No. 50 No. 100 Pan

Tabel 3.5 Hasil Uji Analisis Saringan Agregat Kasar Jumlah Persen (%) Berat Tertahan Jumlah Berat (g) Tertahan (g) Tertahan Lewat 0 0 0 100 114,56 114,56 2,33 97,67 2357,26 2471,82 50,26 49,74 1465,26 3937,08 80,06 19,94 971,76 4908,84 99,82 0,18 8,26 4917,10 99,99 0,01 0,66 4917,76 100 0 0 4917,76 100 0 0 4917,76 100 0 0 4917,76 100 0 0 4917,76 100 0

Berikut merupakan perhitungan untuk analisis saringan butiran agregat kasar. 1.

2.

3.

Saringan ukuran 1" Jumlah berat tertahan

=0g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 0% = 100%

0 4917,76

x 100% = 0%

Saringan ukuran 3/4" Jumlah berat tertahan

= 114,56 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 2,33% = 97,67%

114,56 4917,76

x 100% = 2,33%

Saringan ukuran 1/2" Jumlah berat tertahan

= 114,56 + 2357,26 = 2471,82 g

Persentase Tertahan

=

Ekom Ofronazel – M1C118016

2471,82 4917,76

x 100% = 50,26%

40

Laporan Praktikum Beton

Persentase Lewat 4.

5.

6.

7.

8.

9.

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

= 100% - 50,26% = 49,74%

Saringan ukuran 3/8" Jumlah berat tertahan

= 2471,82 + 1465,26 = 3937,08 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 80,06% = 19,94%

3937,08 4917,76

x 100% = 80,06%

Saringan No. 4 Jumlah berat tertahan

= 3937,08 + 971,76 = 4908,84 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 99,82% = 0,18%

4908,84 4917,76

x 100% = 99,82%

Saringan No. 8 Jumlah berat tertahan

= 4908,84 + 8,26 = 4917,10 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 99,99% = 0,01%

4917,10 4917,76

x 100% = 99,99%

Saringan No. 16 Jumlah berat tertahan

= 4917,10 + 0,66 = 4917,76 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 100% = 0%

4917,76 4917,76

x 100% = 100%

Saringan No. 30 Jumlah berat tertahan

= 4917,76 + 0 = 4917,76 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 100% = 0%

4917,76 4917,76

x 100% = 100%

Saringan No. 50 Jumlah berat tertahan

= 4917,76 + 0 = 4917,76 g

Persentase Tertahan

=

Ekom Ofronazel – M1C118016

4917,76 4917,76

x 100% = 100% 41

Laporan Praktikum Beton

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Persentase Lewat 10.

11.

= 100% - 100% = 0%

Saringan No. 100 Jumlah berat tertahan

= 4917,76 + 0 = 4917,76 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 100% = 0%

4917,76 4917,76

x 100% = 100%

Pan Jumlah berat tertahan

= 4917,76 + 0 = 4917,76 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 100% = 0%

Modulus kehalusan =

4917,76 4917,76

x 100% = 100%

Σ 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 (1"−𝑁𝑜.100) 100%

=

732,46 100%

= 7,32%

3.5.2 Hasil uji analisis saringan agregat halus Hasil uji analisis saringan butiran agregat halus akan disajikan dalam bentuk tabel 3.6 berikut ini:

Saringan 3/4" No. 4 No. 8 No. 16 No. 30 No. 50 No. 100 No. 200 Pan

Tabel 3.6 Hasil Uji Analisis Saringan Agregat Halus Jumlah Persen (%) Berat Tertahan Jumlah Berat (g) Tertahan (g) Tertahan Lewat 0 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 1,96 1,96 0,20 99,80 15,46 17,42 1,79 98,21 366,06 383,48 39,49 60,51 517,86 901,34 92,82 7,18 6,96 908,30 93,54 6,46 62,76 971,06 100 0

Berikut merupakan perhitungan untuk analisis saringan butiran agregat halus. 1.

Saringan 3/4" Jumlah berat tertahan

Ekom Ofronazel – M1C118016

=0g

42

Laporan Praktikum Beton

2.

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus 0

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 0% = 100%

971,06

x 100% = 0%

Saringan No. 4

3.

Jumlah berat tertahan

=0g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 0% = 100%

0 971,06

x 100% = 0%

Saringan No. 8

4.

Jumlah berat tertahan

=0g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 0% = 100%

0 971,06

x 100% = 0%

Saringan No. 16

5.

6.

7.

Jumlah berat tertahan

= 1,96 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 0,20% = 99,80%

1,96 971,06

x 100% = 0,20%

Saringan No. 30 Jumlah berat tertahan

= 1,96 + 15,46 = 17,42 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 1,79% = 98,21%

17,42 971,06

x 100% = 1,79%

Saringan No. 50 Jumlah berat tertahan

= 17,42 + 366,06 = 383,48 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 39,49% = 60,51%

383,48 971,06

x 100% = 39,49%

Saringan No. 100 Jumlah berat tertahan

Ekom Ofronazel – M1C118016

= 383,48 + 517,86 = 901,34 g 43

Laporan Praktikum Beton

8.

9.

901,34

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 92,82% = 7,18%

971,06

x 100% = 92,82%

Saringan No. 200 Jumlah berat tertahan

= 901,34 + 6,96 = 908,30 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 93,54% = 6,46%

908,30 971,06

x 100% = 93,54%

Pan Jumlah berat tertahan

= 908,30 + 62,76 = 971,06 g

Persentase Tertahan

=

Persentase Lewat

= 100% - 100% = 0%

Modulus kehalusan = 3.6

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

971,06 971,06

x 100% = 100%

Σ 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 (3/4"−𝑁𝑜.100) 100%

=

134,31 100%

= 1,34%

Hasil Analisis Data

3.6.1 Hasil Analisis Data Saringan Agregat Kasar Percobaan analisis saringan benda uji agregat kasar telah mendapatkan data dan perhitungan. Berdasarkan pada tabel 3.1, analisis menggunakan batas atas dan batas bawah tabel gradasi No. 6 dengan gradasi agregat maksimum 25,4 (1”). Bagian ini akan disajikan pada tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Pemeriksaan Batas Atas dan Batas Bawah Persentase Lolos Saringan Agregat Kasar ASTM C-33 No Saringan Persen Lolos (%) % Batas bawah % Batas atas 1” 100 100 100 3/4" 97,67 90 100 1/2" 49,74 20 55 3/8” 19,94 0 15 No.4 0,18 0 5

Ekom Ofronazel – M1C118016

44

Laporan Praktikum Beton

Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Berdasarkan tabel diatas maka didapat grafik berikut: Gambar 3.3 Grafik Analisis Saringan Agregat Kasar 120

PERSENTASE LOLOS

100 80 60 40 20

0 N O. 4

3 / 8"

1 / 2"

3 / 4"

1"

NO. SARINGAN Data

Batas Bawah

Batas Atas

Berdasarkan grafik pada gambar 3.3, terdapat data yang melebihi dari batas yang ditentukan yaitu pada saringan 3/8“. Data yang tidak sesuai dengan batas yang ditentukan menunjukkan adanya kesalahan. Berat benda uji agregat kasar adalah 5000 gram, tetapi jumlahnya berat agregat yang tertahan pada setiap saringan dan pan tidak sesuai dengan berat awal, yaitu 4917,76 gram. Berat agregat kasar pada penyaringan lebih kecil dibandingkan berat awal disebabkan adanya kesalahan saat pencucian. Menentukan berat agregat awal seharusnya dilakukan setelah melakukan pencucian. Tujuannya adalah supaya tidak terjadi pengurangan berat agregat yang akan diuji selama proses pencucian. Penyaringan agregat harus dilakukan merata, supaya tidak ada agregat kecil yang tertahan karena tertahan agregat kasar lain. 3.6.2 Hasil Analisis Data Saringan Agregat Halus Percobaan analisis saringan benda uji agregat halus telah mendapatkan data dan perh...


Similar Free PDFs