Title | 22 Modul Teknik Pendingin 2013 |
---|---|
Author | Alief Bahriyat Syah |
Pages | 200 |
File Size | 7 MB |
File Type | |
Total Downloads | 204 |
Total Views | 993 |
MODUL PLPG TEKNIK PENDINGIN KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU 2013 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Illahi Robbi yang telah memberikan kekuatan dan kelapangan kepada kami, sehingga kami mampu menyusun buku ajar ini. Buku ajar ini berisi tentang pengetahuan teknik pendingin yang melip...
MODUL PLPG
TEKNIK PENDINGIN
KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU 2013
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Illahi Robbi yang telah memberikan kekuatan dan kelapangan kepada kami, sehingga kami mampu menyusun buku ajar ini. Buku ajar ini berisi tentang pengetahuan teknik pendingin yang meliputi: dasar-dasar refrigerasi dan tata udara, komponen utama refrigerasi dan tata udara, refrigeran dan minyak pelumas, sistem kompresi uap, psychrometric, estimasi beban pendingin, sistem air conditioning, dan peralatan kerja refrigerasi dan tata udara. Buku ajar tentang teknik pendingin yang diperlukan di Indonesia masih langka, apalagi yang ditulis dalam bahasa Indonesia lebih sukar lagi mendapatkannya. Berdasarkan hal tersebut penulis menyusun buku ajar tentang teknik pendingin guna menambah perbendaharaan buku tentang teknik pendingin dalam bahasa Indonesia. Buku ajar ini dipersiapkan dalam waktu yang relatif singkat dan juga karena keterbatasan pada kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, sehingga isi buku ini masih jauh dari baik dan sempurna. Namun demikian penulis telah berusaha sekuat tenaga agar dapat menyajikan sesuatu yang kiranya cukup memadai untuk dibaca. Besar harapan penulis agar buku ini dapat menambah pengetahuan, meningkatkan kecerdasan dan memperdalam kepandaian kita dalam bidang teknik pendingin. Kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan sehingga buku ini dapat tersusun dengan rapih, penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya. Segala saran dan kritik demi kesempurnaan buku ini akan penulis terima dengan senang hati.
Jakarta , 27 April 2013 Penulis,
Ega Taqwali Berman
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I DASAR-DASAR REFRIGERASI DAN TATA UDARA
1
A. Kalor
1
B. Zat (Benda)
4
C. Gaya (Force)
5
D. Tekanan
5
1.
Tekanan Atmosfir
5
2.
Tekanan Manometer (Pengukuran)
6
3.
Tekanan Absolut
6
4.
Hubungan Suhu dan Tekanan
7
E. Kerja (Work)
7
F. Daya
8
G. Hukum konservasi energi
8
H. Jumlah panas
8
I.
Panas jenis
9
J.
Humidity (Kelembaban)
9
K. Hubungan temperatur-volume pada tekanan konstan
10
L. Hukum Charles untuk proses tekanan konstan
11
M. Hubungan tekanan-volume pada temperatur konstan
12
N. Hubungan tekanan-temperatur pada volume konstan
13
O. Hukum Charles untuk proses volume konstan
14
P. Hukum Gas Umum
15 iii
Q. Gas ideal atau gas sempurna
16
R. Proses-proses untuk gas ideal
16
1.
Proses volume konstan
17
2.
Proses tekanan konstan
18
3.
Proses temperatur konstan
18
4.
Proses adiabatik
18
5.
Proses politropik
20
6.
Hubungan PVT selama proses adiabatik
21
S. Titik didih
21
T. Temperatur jenuh
22
U. Uap Jenuh
22
V. Uap panas lanjut dan Cairan dingin lanjut
23
W. Pengaruh tekanan pada temperatur jenuh
24
BAB II KOMPONEN UTAMA REFRIGERASI DAN TATA UDARA A. Kompresor 1.
2.
27
Jenis kompresor berdasarkan letak motornya
27
a. Kompresor open type
27
b. Kompresor semi hermetic
29
c. Kompresor hermetic
30
Jenis kompresor berdasarkan cara kerjanya
30
a. Kompresor Reciprocating (Torak)
30
b. Kompresor rotary centrifugal
31
c. Kompresor helical-rotary screw
33
d. Kompresor scroll
34
B. Kondensor 1.
2.
3.
27
35
Air Cooled Condenser
36
a. Remote condenser
37
b. Condensing unit
38
Water Cooled Condenser
39
a. Shell and Tubes Condenser
40
b. Shell and Coil Condenser
41
c. Tubes in Tube Condenser
41
Evaporative Condenser
42 iv
C. Evaporator 1.
2.
3.
4.
5.
44
Jenis evaporator berdasarkan konstruksinya
44
a. Bare tube evaporator
44
b. Finned tube evaporator
44
c. Plate surface evaporator
45
Jenis evaporator berdasarkan metoda pemasokan refrigerannya
45
a. Dry expansion evaporator
45
b. Flooded evaporator
46
Jenis evaporator berdasarkan sirkulasi udaranya
47
a. Natural convection evaporator
47
b. Forced convection evaporator
47
Jenis evaporator berdasarkan fluida yang didinginkan
48
a. Air cooling evaporator
48
b. Liquid chilling evaporator
48
1) Double pipe cooler (tube in tube cooler)
48
2) Baudelot cooler (falling film surface)
49
3) Shell and coil evaporator
49
4) Shell and tube evaporator
49
Jenis evaporator berdasarkan sistem kontak refrigerannya
50
a. Direct system
50
b. Indirect system
50
D. Alat ekspansi
50
1. Keran ekspansi yang diputar dengan tangan (manual)
51
2. Keran pelampung sisi tekanan rendah
52
3. Keran pelampung sisi tekanan tinggi
53
4. Keran ekspansi otomatis
54
5. Keran ekspansi thermotatis
55
6. Pipa kapiler
56
BAB III REFRIGERAN DAN MINYAK PELUMAS
57
A. Definisi Refrigeran
57
B. Jenis-jenis Refrigeran
59
1.
Refrigerant R-11, CC13F, Trichloro Monofluora Methane
59
2.
Refrigerant R-12, CL2F2 Dichloro Difluoro Methane
59
v
3.
Refrigerant R-22, CHCLF2 Chloro Difluoro Methane
61
4.
Refrigerant R-113, C2Cl2F3, Trichloro Trifluoro Ethane
62
5.
Refrigerant R-114 C2Cl2F4, Dichloro Tetrafluoro Ethane
62
6.
Refrigerant R-500, CCL2F2/CH3-CHF2 Azeotrope
63
7.
Refrigerant R-502, ChCLF2/CClF2-CF3 Azeotrope
64
8.
Amonia R-717. NH3
65
9.
Carbon Dioxide, R-744, CO2
66
10. Sulfur Dioxide, R-764, SO2
67
11. Methylchloride, R-40, CH3CL
67
C. Minyak Pelumas
68
D. Kekentalan (Viscosity) Minyak Pelumas
69
BAB IV SISTEM KOMPRESI UAP
71
A. Siklus kompresi uap
71
B. Model siklus kompresi uap
72
C. Diagram tekanan-entalpi
73
D. Proses pendinginan
75
1.
Proses ekspansi
76
2.
Proses evaporasi
77
3.
Proses kompresi
77
4.
Proses kondensasi
77
E. Pengaruh superheating refrigeran uap pada siklus refrigerasi
78
F. Pengaruh subcooling refrigerant cair pada siklus refrigerasi
80
BAB V PSYCHROMETRIC
83
A. Definisi Psychrometric
83
B. Letak Garis dan Skala Pada Grafik
85
C. Hubungan antara Bagian-bagian Psychrometric
87
D. Penggunaan Praktis Kandungan Uap Air (Humidity)
96
1.
Pengkondisian Udara Di Musim Dingin
96
2.
Pengkondisian Udara Di Musin Panas
98
3.
Kondensasi atau Pengembunan Di Musim Dingin
99
E. Aplikasi Term Pengembunan/Kondensasi Secara Praktis
vi
100
BAB VI ESTIMASI BEBAN PENDINGINAN
103
A. Macam-macam beban pendinginan
103
B. Waktu operasi (equipment running time)
103
C. Perhitungan beban pendinginan
105
1.
Beban panas dari dinding (the wall gain load)
105
2.
Beban panas dari pertukaran udara (the air change load)
105
3.
Beban panas dari produk
106
4.
Beban panas dari alat-alat (beban tambahan)
107
D. Faktor perpindahan panas melalui dinding (wall gain load)
107
E. Menentukan harga faktor U (determination of the U faktor)
108
F. Perbedaan temperatur diantara dinding ruangan pendingin
111
G. Perbedaan temperatur diantara lantai dan langit-langit
111
H. Pengaruh radiasi matahari
112
I.
Perhitungan beban panas dari dinding
112
J.
Perhitungan beban panas dari udara
115
K. Perhitungan beban panas dari produk
117
L. Faktor pendinginan mula (chilling rate faktor)
119
M. Panas respirasi
120
N. Beban panas dari pembungkus produk
121
O. Perhitungan beban tambahan (miscellaneous load)
121
P. Penggunaan faktor keselamatan (safety faktor)
121
Q. Cara pendek untuk menghitung beban pendinginan
122
BAB VII SISTEM AIR CONDITIONING
123
A. Gambaran umum Air Conditioning
123
B. Jenis-jenis Air Conditioning
124
1.
AC Window
124
2.
AC Mini split
124
3.
AC Split Duct
125
4.
VRV System
126
C. Prinsip Kerja Air Conditioning
127
1.
Siklus Aliran Refrigeran
127
2.
Siklus Aliran Udara
129
vii
D. Precision Air Conditioning (PAC)
129
1.
Keakuratan pengontrolan temperatur dan kelembaban ruangan
130
2.
Kualitas udara yang disirkulasikan
130
3.
Jam operasi unit
131
E. Fungsi Precision Air Conditioning
131
F. Jenis-jenis PAC
132
1.
2.
Jenis PAC berdasarkan sistem kerjanya
132
a. DX (Direct Expansion)
132
b. Chilled Water
134
c. Dual Cooling System
134
Jenis PAC berdasarkan arah alirannya
135
a. Up flow
135
b. Down flow
135
G. Prinsip kerja Precision Air Conditioning
135
H. Gambaran Umum AC Sentral
135
1.
Chiller
137
2.
Jenis – jenis Chiller
137
a. Air cooled Chiller
137
b. Water cooled Chiller
138
c. Absorption Chiller
139
3.
Air Handling Unit (AHU)
140
4.
Cooling Tower
140
BAB VIII PERALATAN KERJA REFRIGERASI DAN TATA UDARA
142
A. Manifold Gauge
142
B. Pompa Vakum
143
C. Leak Detector
144
D. Thermometer
145
E. Multitester
145
F. Tang ampere
146
G. Kapasitor Tester
147
H. Mesin 3R (Recovery, Recycle dan Recharging)
148
I.
Cutting Copper Tubing
148
J.
Flaring Copper Tubing
149 viii
K. Swaging Copper Tubing
149
L. Bending Copper Tubing
150
M. Brazing Copper Tubing
150
N. Dental Mirror
151
O. Alat Pembuntu pipa (Pinch-Off tool)
151
1.
Pembuntu pipa jenis Vise-Grip
151
2.
Pembuntu pipa jenis plat (Imperial)
152
3.
Pembuntu pipa jenis ragum (Robin air)
152
P. Katup Servis (Service Valve)
153
DAFTAR PUSTAKA
154
GLOSSARY
155
LAMPIRAN
159
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Skala temperatur
1
Gambar 1.2 Proses perpindahan kalor
2
Gambar 1.3 Proses penambahan kalor
2
Gambar 1.4 Nilai Kalor sensibel dan laten
3
Gambar 1.5 Perubahan wujud zat dari cair ke gas
4
Gambar 1.7 Tekanan atmosfir
6
Gambar 1.8 Skala pengukuran tekanan atmosfir dan manometer
6
Gambar 1.9 Skala pengukuran tekanan absolut
7
Gambar 1.10 Kandungan uap air relativ
10
Gambar 1.11 Proses tekanan konstan
11
Gambar 1.12 Proses temperatur konstan
12
Gambar 1.13 Proses volume konstan
13
Gambar 1.14 Hubungan tekanan-volume pada proses adiabatik
19
Gambar 1.15 Hubungan tekanan-volume pada proses politropik
20
Gambar 1.16 Uap jenuh (saturated vapor)
22
Gambar 1.17 Uap panas lanjut (superheated vapor)
23
Gambar 1.18 Grafik hubungan tekanan dan temperatur uap jenuh air
24
Gambar 1.19 Pengaruh tekanan pada temperatur jenuh cairan
25
Gambar 2.1 Kompresor Open-Type
28
Gambar 2.2 Kompresor Semi hermetic
29
Gambar 2.3. Hermetic-Type Compressor
30
Gambar 2.4 Kompresor resiprocating
31
Gambar 2.5 Rotary-Centrifugal Compressor
31
Gambar 2.6 Impeller blade, passage, diffuser passage dan volute
32
Gambar 2.7 Multistage Centrifugal Compressor
32
Gambar 2.8 Kompresor twin screw dan single screw
33
Gambar 2.9 Mekanisme refrigeran di kompresor
34
x
Gambar 2.10 Kompresor Scroll
35
Gambar 2.11 Air Cooled Condenser
36
Gambar 2.12 Jenis remote air cooled condenser
38
Gambar 2.13 Condensing unit.
38
Gambar 2.14 Water Cooled Condenser
39
Gambar 2.15 Shell and Tubes Condenser
40
Gambar 2.16 Shell and Coil Condenser
41
Gambar 2.17 Tubes and Tube Condenser
41
Gambar 2.18 Evaporative condenser
42
Gambar 2.19 Bare tube evaporator
44
Gambar 2.20 Finned tube evaporator
45
Gambar 2.21 Plate surface evaporator
45
Gambar 2.22 Dry expansion evaporator
46
Gambar 2.23 Flooded evaporator
46
Gambar 2.24 Natural convection evaporator
47
Gambar 2.25 Forced convection evaporator
47
Gambar 2.26 Tube in tube evaporator
48
Gambar 2.27 Baudelot cooler
49
Gambar 2.28 Shell coil evaporator
49
Gambar 2.29 Shell and tube evaporator
50
Gambar 2.30 keran ekspansi yang diputar dengan tangan
51
Gambar 2.31 keran pelampung sisi tekanan rendah pada evaporator banjir
52
Gambar 2.32 Keran pelampung sisi tekanan tinggi
53
Gambar 2.33 Keran ekspansi otomatis
54
Gambar 2.34 Keran ekspansi thermostatis, Sporlan tipe G
55
Gambar 4.1 Siklus diagram sistem refrigerasi kompresi uap sederhana
71
Gambar 4.2 Model siklus kompresi uap
72
Gambar 4.3 Sketsa diagram tekanan-entalpi
74
Gambar 4.4 Sketsa Ph diagram
75
Gambar 4.5 Diagram Ph untuk siklus refrigerasi pada temperatur penguapan 200F dan temperatur kondensasi 1000F
75
Gambar 4.6 Diagram alir dari siklus refrigerasi sederhana
76
Gambar 4.7 Siklus diagram aliran superheated
78
xi
Gambar 4.8 Ph diagram untuk perbandingan siklus satarusi dengan siklus superheated
79
Gambar 4.9 Ph diagram untuk perbandingan siklus satarusi dengan siklus subcooled
80
Gambar 5.1 Grafik psychrometric
83
Gambar 5.2 Ilustrasi Grafik psychrometric
86
Gambar 5.3 Garis temperatur kering dan basah
86
Gambar 5.4 Garis temperatur kondensasi dan kanduangan uap air relatif
87
Gambar 5.5 Garis tetes uap air (grains of moisture)
87
Gambar 5.6 Cara menentukan kandungan uap air relatif (RH)
88
Gambar 5.7 Cara menentukan temperatur basah
89
Gambar 5.8 Cara menentukan temperatur kering
90
Gambar 5.9 Cara menentukan temperatur pengembunan kesatu
91
Gambar 5.10 Cara menentukan temperatur pengembunan kedua
92
Gambar 5.11 Cara menentukan temperatur pengembunan ketiga
93
Gambar 5.12 Cara menentukan jumlah tetes air
94
Gambar 5.13 Cara menentukan jumlah tetes air per ft3 udara
95
Gambar 5.14 Cara menentukan kondisi nyaman di musim dingin
97
Gambar 5.15 Cara menentukan kondisi nyaman di musim panas
98