A19 Mustofa UAS Etika profesi dan bisnis PDF

Title A19 Mustofa UAS Etika profesi dan bisnis
Author Mustofa Aja
Course Akuntansi
Institution Universitas Negeri Yogyakarta
Pages 4
File Size 104.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 39
Total Views 333

Summary

Nama : MustofaKelas : ANIM : 19812141006Jawaban Ujian Akhir SemesterKasus 11. Bagaimana tanggapan anda mengenai praktik manipulasi laporan keuangan yang dilakukan Enron? Tanggapan saya terkait kasus tersebut di mana kasus merupakan kasus yang melanggar kode etik profesi akuntansi dan melanggar tangg...


Description

Nama : Mustofa Kelas : A19 NIM : 19812141006 Jawaban Ujian Akhir Semester Kasus 1 1. Bagaimana tanggapan anda mengenai praktik manipulasi laporan keuangan yang dilakukan Enron? Tanggapan saya terkait kasus tersebut di mana kasus merupakan kasus yang melanggar kode etik profesi akuntansi dan melanggar tanggung jawab yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya di mana tindakan itu tidak etik dalam melakukan pembukuan laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dalam pencatatan yang dipalsukan dalam hal piutang dan menggelembungkan nilai pendapatan. jadi Enron dan KAP Arthur Andrsen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya. Enron dan Arthur telah bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan sehingga merugikan berbagai pihak baik eksternal (pemegang saham) maupun internal. Adapun Enron telah melanggar etika dalam bisnis dengan melakukan manipulasi keuangan guna menarik investor. Sedangkan Arthur Andersen sebagai auditor telah melanggar etika profesinya sebagai seorang akuntan. Tentu Arthur Andersen tidak bersikap independen sebagaimana yang seharusnya sebagai seorang akuntan.

2. Diasumsikan anda adalah akuntan internal perusahaan, langkah apa yang anda lakukan selanjutnya untuk perbaikan perusahaan ke depannya, terkait reformasi tata kelola dan etika ? Bagi saya untuk perbaikan kedepannya, seorang akuntan internal perlu menegakkan Good Corporate Governance terutama di perusahaan – perusahaan Indonesia. Seorang Akuntan wajib menegakkan khususnya prinsip tranparansi, integritas, akuntabilitas, serta penyajian informasi akuntansi yang berkualitas dan lengkap dalam laporan keuangan. Tentu hal ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan.

3. Bagaimana perusahaan akan mengelola risiko ke depannya agar kasus yang sama tidak terjadi lagi? Perusahaan dapat mengelola risiko supaya tidak ada kasus manipulasi dan sejenisnya dengan cara di antaranya a. Memperketat pelaksanaan SOP Fraud lap. Keuangan dapat dicegah dengan memperketat SOP. Terkadan SOP hanya dianggap sebatas aturan teoritis sehingga diabaikan. Biasanya karena tenggat waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas terlalu singkat, sehingga membuat SOP dilakukan tidak sesuai prosedur. Justru karena tidak sesuai ini dapat menimbulkan celah untuk melakukan kecurangan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperketat SOP untuk karyawan. Biasanya dengan cara memberikan reward dan hukuman. b. Menciptakan sistem pengendalian internal yang memadai Perlunya perusahaan menyediakan sistem pengendalian internal yang memadai. Misalnya dengan penetapan tugas dan otoritas masing – masing karyawan agar tidak ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas dan mengurangi penyalahgunaan otoritas. Namun, tidak hanya sebatas punya sistem pengendalian saja, tetapi perusahaan juga harus memiliki standar prosedur yang jelas mengenai hal tersebut. Apabila standar pengendalian internal sudah dijalankan dengan baik, maka perusahaan perlu melakukan pengawasan kepada karyawan.

c. Mengadakan audit secara proaktif Semua bisnis baik besar sampai terkecil berpotensi untuk mengalami kecurangan terutama dalam hal laporan keuangan. Oleh karena itu, audit sangat penting dilakukan. Paling tidak sebulan atau dua bulan sekali supaya karyawan dapat bekerja lebih jujur dan berhati – hati. d. Proses rekrutmen dilakukan secara cermat Perusahaan harus memastikan bahwa karywan akuntansi yang direkrut memiliki sifat jujur dan penuh tanggung jawab terhadap pekerjaan.

Kasus 2

1. Bagaimana ethical responsibility perusahaan menghadapi kasus ini? PT ABC telah melanggar prinsip kejujuran di mana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada di produknya yang dapat membahayakan kesehatan. Melakukan apa saja yang mendapat keuntungan boleh asal tidak merugikan pihak manapun dan sesuai jalurnya. PT ABC seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakanproduknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen di atas kepentingan perusahaan, maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan konsumen terhadap produk itu sendiri. Menurut saya, meminta maaf dan mengganti barang dengan produk yang tidak mengandung zat berbahaya tidak cukup. Karena perusahaan seharusnya memikirkan efek buruk apa saja yang akan dikonsumen rasakan dalam jangka panjang. Sebagai produsen harusnya memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan harga murah.

Kasus 3 1. Apa yang anda pahami tentang Perlunya Etika Profesional dan urgensinya terkait profesi anda? Etika memberikan batasan maupun standar yang akan mengatur hubungan menusia dalam kelompok. Oleh karena itu, sebuah profesi dapat memperoleh kepercayaan masyarakat, bila ia memiliki kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat memberikan jasanya. Seorang akuntan perlu mematuhi setiap etika profesi agar mendapat kepercayaan dari masyarakat dan menjun. Etika pada akhirnya membantu akuntan untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu akuntan lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita. Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek yang diberikan kepadanya. 2. Tanggapan anda adanya Kode Etik Akuntan Indonesia

Menurut saya, adanya kode etik Akuntan Indonesia dapat berperan sebagai acuan seorang akuntan untuk mencapai tujuannya yaitu untuk memenuhi tanggung – jawabnya dengan standar profesionalisme tinggi, mencapai tingkat kinerja tinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Dengan adanya kode etik akuntan di Indonesia, diharapkan para akuntan patuh terhadap kode etik tersebut sehingga terhindar dari skandal – skandal yang dapat memperburuk profesi akuntan. 3. Cukupkah hanya dengan Kecakapan Profesional untuk

mengemban tugas

sebagai seorang akuntan, adakah yang lain. Kalau ada jelaskan! Menurut saya tidak cukup, karena seorang Akuntan juga harus memiliki tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaanya. Tanggung jawab bukan hanya kepada klien tapi juga kepada rekan seprofesi, masyarakat serta kepada pihak – pihak yang bergantung kepada integritas dan objektivitas akuntan. Tentu seorang akuntan wajib memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan profesinya agar bisa menjaga kepercayaan publik. Selain integritas, seorang akuntan harus menjaga objektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam menjalankan profesinya. 4. Jelaskan hubungan antara Moral, Kecakapan Profesional dan Etika Moral merupakan pemahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan yang buruk, sedangkan etika ialah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisiknya mengenai hal – hal yang sesuai dengan moral itu dan kecakapan profesional merupakan etika profesi yang harus dimiliki oleh seorang akuntan....


Similar Free PDFs