AKHLAQ PERAWAT MUSLIM PDF

Title AKHLAQ PERAWAT MUSLIM
Author Seti Adi
Pages 11
File Size 290.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 322
Total Views 928

Summary

AKHLAQ PERAWAT MUSLIM Setiadi, S.Kep., Ns., M.Kep Dosen Stikes Hang Tuah Surabaya A. Pendahuluan Setelah Rasulullah menyampaikan risallah Islam banyak tokoh-tokoh islam di bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di bidang kesehatan. Dibidang kesehatan muncul bebera...


Description

AKHLAQ PERAWAT MUSLIM Setiadi, S.Kep., Ns., M.Kep Dosen Stikes Hang Tuah Surabaya

A. Pendahuluan Setelah Rasulullah menyampaikan risallah Islam banyak tokoh-tokoh islam di bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di bidang kesehatan. Dibidang kesehatan muncul beberapa tokoh antara lain Ibnu Qoyyim Al-Jauzy, Ibnu Sina (Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al-Biruni dan tak ketinggalan untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasullulloh u tuk e go ati kau usli i ya g terluka ya g er a a Rufaidah Bi ti “a’ Ad Al-Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya baik di jaman rasul maupun sesudah kerasulan. Rufaidah i ti “a’ad e iliki a a le gkap Rufaidah i ti “a’ad Al Ba i Asla Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, lahir di Yasthrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Pada saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangan saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu oleh dia. Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya. Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan. Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur danempati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan ( human touch ) jadi seimbang. B. Fungsi Tenaga Kesehatan Muslim Tenaga kesehatan Muslim adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah Sakit terutama dalam perawatan dan pertolongan pasien, dan merekalah yang paling dekat kepada pasien dan pengunjung Rumah Sakit. Tenaga kesehatan Muslim bertugas merawat dan menolong pasien baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, yang ringan maupun yang berat. Tenaga kesehatan Muslim, tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam. Dengan kata lain, Tenaga kesehatan Muslim tidak terlepas dari tugas da kewaji a elaksa aka Da’wah Isla iyah sesuai de ga ke a pua ya di dala bidangnya masing-masing. Jadi fungsi Tenaga kesehatan Muslim pada garis besarnya ada dua, yaitu : 1. Sebagai tenaga para medis, yaitu melaksanakan tugas yang berhubungan dengan perawatan / pertolongan pasien. 2. “e agai Da’i (mubaligh), yaitu mengingatkan, menasehati, dan memberi tuntunan tentang ajaran Islam kepada pasien serta memberikan contoh mengamalkannya (role model), sehingga diharapkan agar orang-orang yang sedang dan pernah dirawat di rumah sakit akan bertambah taqwanya kepada Allah SWT, dan setelah sembuh dari penyakitnya, akan meningkat amal ibadahnya bagi orang-orang yang sudah memeluk agama Islam. Sedangkan bagi yang belum beragama Islam (non muslim) akan tertarik pada agama Islam, minimal akan menimbulkan perasaan simpatik kepada ajaran Agama Islam. Dan bagi orang yang sampai ajalnya, semoga

hayatnya berakhir dengan kebaikan (khusnul khotimah). Begitu pula bayi-bayi yang dilahirkan dibawah pertolongan bidan-bidan Muslim, akan menemui suasana ke-Islaman yang disambut dengan kalimah thoyyibah mengagungkan kebenaran dan keagungan Allah SWT. C. Peran Perawat Profesional Menurut Nilai-Nilai Islami Nabi SAW Telah mengangkat kedudukan akhlaq mulia dan menjelaskan bahwa sebaik baik bekal hamba kepada Tuhan-Nya pada hari kiamat adalah akhlaq mulia, dan sesuatu yang paling berat dalam timbangan orang mukmin adalah akhlaq mulia. Jika berakhlaq mulia, persoalanpersoalan yang sulit akan menjadi mudah, hati yang keras akan segera menjadi lembut, banyak orang yang akan mencintainya dan musuhpun berkurang. Ketahuilah bahwa akhlaq yang jelek membuat sial pelakunya, menyebabkan turunnya siksaan Allah di dunia sebelum siksaannya di akhirat. Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan keperawatan profesional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik profesi. Nilai – Nilai Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat Profesional : 1. Peran Pelaksana Peran ini dikenal dengan istilah care giver, yaitu peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, dan advokat, communicator, serta rehabilitator. a. Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien. Islam mengajarkan bagaimana umat manusia dapat menolong terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan secara tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat orang mukmin saling mencintai kasih mengasihi dan saling menyayangi adalah lukisan satu tubuh Rasulluloh bersabda: ُ َ‫ َ َتع‬،‫َ َ ُ ْا ُ ْ ِ ِ يَ فِي َت َ د ِه ْم‬ ‫ إِ َذ ْش َت َكى ِ ْ ُ ُ ْ ٌ َتدَ َ ى سَ ا ِا ُر ْاجَ سَ ِد ِ اا َس َِر َ ْا ُح َى‬،ِ‫ َ َ ُ ْاجَ سَ د‬،‫ َ َترَ ُح ِ ِ ْم‬،‫اطفِ ِ ْم‬ 5Artinya: Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam (HR. Muslim) b. Peran sebagai protector, lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban perawat memenuhi hak klien untuk menerima informasi dan penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan atau tindakan keperawatan. Dalam islam kita tidak boleh membuka aib saudara kita sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita memakan bangkai saudara kita yang mati. Allah SWT Berfirman: ۖ ٌ ْ ِ‫الَي‬ ْ ْ ‫ي ْت‬ ْ َ ِ‫يا أيُها اَ يي آمنو جْ تنبو كثي ًر مي الَي‬ ‫ْ ْ ًا ۚ أي ُ أ ك ْ أ ْ ي ْك‬ ‫تجسَسو‬ َ َ ۚ َ ‫ا ْ أ يي م ْيتًا ر ْت وو ۚ تَقو‬ ‫ي‬ ٌ‫ا‬ ‫و‬ ‫ت‬ َ ٌ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-cari kesalah orang lain dan jangan lah sebahagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seseorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima lagi Maha Penyayang (QS. Al-Hujurat ayat 12)

c. Peran sebagai communicator, akan nampak bila perawat bertindak sebagai mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini berkaitan erat dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi asuhan keperawatan selama 24 jam. Perawat dalam islam harus memberikan dukungan. d. Rehabilitator berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan, yakni mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi normal. 2. Peran Sebagai Pendidik (Health Educator) Sebagai pendidik, perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada dibawah tanggung jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat). Allah SWT Berfirman: ْ‫يا أيُها اَ يي آمنو ذ ي ا ْ تف َس و ي ْا جاا ا ْس و ي ْفس َ ا ْ ۖ ذ ي ْنشز ا ْنشز ير‬ ‫َ اَ يي آمنو‬ ‫ا ۚ َ ا ت ْ و بي ٌر‬ ٍ ‫م ْن ْ اَ يي أ تو ْا ْ جا‬ Artinya: Hai ora g-ora g ya g eri a , apa ila dikataka kepada u: Berlapa g-lapanglah dala ajlis , aka lapa gka lah, is aya Allah aka e eri kelapa ga u tuk u. Da apabila dikataka : Berdirilah ka u , aka erdirilah, is aya Allah aka e i ggika ora gorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjaka (Q.S Al-Mujadilah: 11) 3. Peran Sebagai Peneliti Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan Allah SWT Berfirman: َ ْ ‫َ ْ َت فِ َا َتااَ َ ُ ا َد رَ ْا ِرَ َ ۖ َ َ َت ْ َ َ ِ َاَ ِيَ اد ْ َا ۖ َ َحْ سِ يْ َك َا َحْ سَ يَ َ ُ إِ َا ْ اَ ۖ َ َ َت ْ ْا َفسَ ادَ فِي‬ َ َ َ َ‫ارْ ِ ۖ إِي‬ ِ ِ َ‫ُ ِح ْا ُ ْفسِ ِد ي‬ Artinya: Da arilah pada apa ya g telah dia ugerahka Allah kepada u egeri akhirat, da janganlah kamu melupakan bahagiamu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan ((QS. Al-Qashash: 77)) D. Akhlaq Perawat Muslim yang Profesional Perawat adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah sakit terutama dalam perawatan dan pertolongan pasien, dan merekalah yang paling dekat kepada pasien dan pengunjung rumah sakit lainnya. Perawat sebagai seorang muslim, tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya menegakan dan menjunjung tinggi Agama islam, dengan kata lain Perawat tidak terlepas dari pada tugas dan kewajiban elaksa ka da’wah isla iyah sesuai de ga ke a pua ya di dala bidangnya masing-masing. Akhlaq seorang perawat menurut pandangan islam, seorang perawat selalu dijadikan roll model oleh setiap pasiennya, oleh sebab itu seorang perawat harus memiliki sikap : 1) Ikhlas Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata demi memperoleh ridhla dan perkenan Allah dalam proses keperawatannya. َ ‫َ َا ُ ِ ُر إِ َ اِ َ عْ ُ ُد َ َ ُ ْ ِ ِ يَ َا ُ اد يَ ُح َ َفا َا َ ُقِ ُ ا َ َ َ َ ُ ْ ُت‬ ِ َ ‫ال َكا َ ۚ َ َذاِاَ ِد يُ ْا َق‬ Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus .

Setiap kali kita menolong seseorang dengan ikhlas, berarti kita telah menabung untuk mendapat pertolongan Allah. Karena sesungguhnya kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allah yang maha agung memberi kesempatan kepada kita. Andaikata kemampuan menolong secara fisik sa gat ter atas, tolo glah de ga ta ura do’a. Per ayalah, tidak ada ke aika seke il apapun kecuali diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah SWT. Sumbangkan Ilmu pengetahuan, sedikitpun jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang kita miliki agar orang lain bertambah ilmunya, wawasannya, pengalamannya dan kemampuannya. Kita harus amanah dengan ilmu dan pengalaman kita dengan cara menyalurkannya untuk membantu orang lain. 2) Ramah dan Santun Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau miskin, golongan muslim atau non-muslim. Rasulullah SAW bersabda:

ٌ َ َ‫ُا فِى َ جْ ِ َ ِ َا َا َا َ د‬ َ ‫َت َ س‬

Artinya : Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak menyenangkan. Rasulullah SAW bahkan bersabda : Ja ga lah selalu e e a i jiwa u de ga sesu gguh hati. Hi urlah diri u de ga hal-hal yang ringan dan lucu. Sebab, bila hati terus dipaksakan dengan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi uta . (HR Abu Dawud). Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan orang lain terutama pasien upayakan berwajah secerah-cerahnya. Senyuman Yang Tulus Rasulullah SAW senantiasa tersenyum manis, bila dipandang beliau terlihat menyenangkan hati. Senyum merupakan sunnah Rasul. Senyum, selain akan membahagiakan kita juga akan membahagiakan orang yang melihat kita. Kata-kata yang santun dan lembut pilihlah kata-kata yang paling sopan, dengan cara paling santun dalam berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya baik dan bersih, serta disampaikan dengan cara yang lembut. Sikap seperti inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika berbicara dihadapan para sahabatnya sehingga menimbulkan suasana menyenangkan dan penuh keakraban. Selalu menyapa dan senang mengucapkan salam upayakan diri kita agar menjadi orang yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan salam. Sampaikan salam dengan penuh kesungguhan, rama dan cerah. Jabatlah tangan pasien kita dengan penuh kehangatan. Hati-hati jangan berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian lepaslah tangan kita ketika tangan pasien mulai melepaskannya. 3) Belas Kasih Belas kasih dalam merawat pasien, yakni sikap simpati terhadap penderitaan orang lain sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menolong. Rasulullah SAW bersabda : Belaskasiha ilah pe duduk ka i, is aya ya g ada dila git e gasiha i ka u (HR Abu Dawud). Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan salah satunya bersikaplah sangat sopan dan penuh penghormatan jika Rasulullah SAW berbincang dengan para sahabatnya, beliau selalu berusaha menghormatinya sebagai perawat kita yang wajib mencontoh, berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian, cara mengobatinya, mendengarkan keluhannya dan sebagainya. Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayang dan belas kasihan seseorang perawat seperti seorang ibu terhadap anaknya. Senangkan Perasaannya selalu memujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga pasien yang dipuji teringat akan asal muasal nikmat

ya g diraih ya walaupu dala keadaa sakit. “elalu e do’aka agar Allah ga jara ke aika terhadap ya da e do’aka u tuk kese uha ya.

e ye pur aka

4) Sabar dan Tak Lekas Marah. Bila seorang perawat sedang kesal, waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang tidak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilakul yang keji, yang akan melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya kitnya. Kita harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti keluarga sendiri. Allah SWT berfirman:

‫ِاا َ ِْر َ ا َ َ ِ ۚ إِيَ َ َ َ َ ا َا ِ ِر َي‬

ُ ‫سْ َت ِع‬

ُ َ ‫َ ا َ َ ا اَ ِذ َي‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah besrta orang-orang yang sabar (QS Al-Baqarah :153).

‫َ َ َر َ َ َف َر إِيَ َذا َِا َا ِ يْ َ ْل ِم ْا ُ ُ ِر‬

ْ‫َ َا َ ي‬

Artinya: Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan (QS. Asy Syura: 43) 5) Bersikap Tenang Bersikap tenang disini mempunyai arti tidak tergesa-gesa, teliti yakni seksama, dengan hati-hati sekali, cermat dan rapi dalam merawat pasien. Bila E gkau he dak melakukan suatu pekerjaan, hadapilah dengan tenang, hingga Allah e jala ka kepada e gkau jala keluar 6) Tenaga Kesehatan Muslim Harus Kuat Menyimpan Rahasia Penyakit itu adalah salah satu aib (noda) bagi orang yang sakit. Ada beberapa macam penyakit yang merupakan aib, hal ini sangat dirahasiakan oleh pasien. Agama Islam tidak membenarkan seseorang membuka aib orang lain. Oleh sebab itu seorang tenaga kesehatan Muslim tidak boleh membuka aib pasien kepada orang lain. Orang yang suka mebicarakan aib orang lain, Allah SWT. mengancamnya dengan siksaan yang sangat pedih, baik di dunia maupun di akherat kelak.

ُ‫َ يْ َس َت َر ُسْ ِ ًا َس َت َره‬

Artinya: Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya. (HR. AlBukhary no. 2442 dan Muslim no. 2580 dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, serta Muslim no. 2699 dari hadits Abu Hurairah) 7) Tenaga Kesehatan Muslim Harus Selalu Bersih, Rapih, Baik Jasmani Maupun Rohani Rohani atau jiwa Tenaga kesehatan Muslim hendaknya selalu bersih dan suci dari sifat-sifat : hasad (dengki), sentimen, takabbur (sombong) dan lain-lain sifat yang tidak baik. Sebab hanya dari jiwa yang bersih dan sucilah akan memancarkan sifat-sifat yang terpuji, sikap yang baik dan ucapan yang menyenangkan. Tubuh dan pakaian Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih, rapih, sederhana dan tidak berlebihan dalam ber make up atau memakai perhiasan. Allah SWT berfirman: Artinya: Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih .

َ ‫ْا‬ ‫ُط ِر َي‬

‫َ َ ُ ُ ِح‬

8) Penampilan yang Menyenangkan Gunakan selalu pakaian yang rapi, serasi dan tercium harum, kita tahu harum-haruman yang baik akan membuat senang siapa pun yang berada disekitar kita. Memakai pakain yang baik bukanlah tanda kesombongan. Allah maha indah dan menyukai keindahan. Tentu saja dalam batas syari’at yang disukai Allah. Jangan meremehkan penampilan karena hal ini akan membuat orang lain senang atau sebaliknya

9) Mempunyai Sifat Pengabdian Pada Profesi Kita tahu bahwa segala bentuk pekerjaan yang dilandasi oleh niat yang baik adalah termasuk kedalam ranah ibadah, perlu kita ketahui bahwa bekerja adalah amanah, bekerja adalah anugerah. Rasulullah SAW bersabda: Jika e gkau e ari kekayaa du ia, i aratka lah ahwa diri u aka hidup sela ya di dunia i i, da apa ila e gkau e ari ekal akhirat, i aratka lah ka u aka e i ggal hari esok . Bila kita melihat makna yang tersirat dari sabda tersebut adalah seimbangkanlah antara bekalmu didunia dengan bekalmu diakhirat, jika engkau mencari bekal kekayaan dunia, pergunakanlah kekayaan harta bendamu dijalan yang diridoi Alloh, sesungguhnya harta yang kamu dapatkan itu semua adalah milik Alloh semata dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak diakhirat. E. Peran Perawat Dalam Membimbing Praktek Ibadah Pasien Peranan perawat tidak sebatas memberikan pengobatan secara fisik melainkan juga pengobatan psikis (kejiwaan) pasien. Diyakini, dengan dibantu oleh terapi secara psikis akan lebih membantu kesembuhan pasien karena kondisi kejiwaannya lebih tenang. Kedudukan perawat amat penting, karena satu-satunya tenaga kesehatan yang secara 24 jam dituntut untuk selalu di samping pasien. Kebutuhan dasar manusia dalam pandangan keperawatan meliputi biologi, psikis, sosial, dan spiritual hingga fungsi perawat untuk membantu pasien. Dalam menjalankan tugas, seorang perawat harus melandasi kepada pikiran dan perasaan cinta, afeksi, dan komitmen mendalam kepada pasiennya yang dapat dilakukan dengan cara: 1) Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti cara bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. Bila diperlukan perawat dapat mendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa tenang dan damai. Dalam kondisi sakaratul maut perawat berkewajiban mengantarkan klien agar wafat dengan damai dan bermartabat. 2) Tugas seorang perawat, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. Per yataa tidak e iliki harapa hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum se a aki at, kata ya . 3) Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin shaleh yang bisa mendatangkan a jur ya doa. Sedangkan Isep Zainal Arifin menekankan, perawat bisa memberikan bimbingan langsung seperti tukar pikiran, berdoa bersama, dan bimbingan ibadah. Bi i ga tak la gsu g isa erupa ceramah, percikan kata hikmah, buletin, doa tertulis, maupun tuntunan ibadah secara tertulis. De ga i i ga itu diharapka dapat e a tu proses kese uha pasie , timpalnya. Setelah perawat mengkaji agama pasien, yang harus dilakukan adalah menanyakan apakah pasien kita mampu melakukan ibadahnya ...


Similar Free PDFs