Akuntansi Manufaktur PDF

Title Akuntansi Manufaktur
Author Eka Yuliana
Pages 160
File Size 23 MB
File Type PDF
Total Downloads 169
Total Views 227

Summary

0 Ali Mahmudi 1 B Bab Akun A ntansii P sahaaan Perus 1 M ufaktu Manu ur 1.1 Pengertian Perusahaan P Manufakturr Perussahaan industri adaalah sebuah perusaahaan yang mengoolah satu jenis barrang jadi (baru) yang diollah dari sumber bahan baku ditam mbah dengan baahan pembbantu lainnya denggan didukun...


Description

0

1

Ali Mahmudi

B Bab

1

Akun A ntansii P sahaaan Perus M ufaktu Manu ur

1.1 Pengertian Perusahaan P Manufakturr Perussahaan industri adaalah sebuah perusaahaan yang mengoolah satu jenis barrang jadi (baru) yang diollah dari sumber bahan baku ditam mbah dengan baahan bantu lainnya denggan didukung oleh biaya b upah langsun ng dan berbagai biiaya pemb yang bersifat overhead.. g bersifat tetap dan n ada yang bersifatt variabel. Biaya yang y Biayaa tersebut ada yang bersiffat variabel yaitu sesuai dengan ku uantitas produksi bbarang jadi. Semaakin banyaak kuantitas yang g di produksi maaka akan semakin n banyak pula biiaya variab bel yang harus dik keluarkan. Contoh dari biaya variabell adalah : biaya baahan baku dan biaya upah langsung. Sedang gkan biaya yang bbersifat tetap terseebut tidak tergantung pada jumlah produksi barang jadi. Kuaantitas produksi tiidak meng gubah jumlah biayya tetap yang haru us dikeluarkan. Coontoh dari biaya teetap terseb but seperti biaya sewa gedung pab brik, biaya gaji kkaryawan tetap, biiaya keam manan, dan biaya-biaya yang rutin dib bayar setiap bulan dan jumlahnya rellatif samaa besarnya. Perussahaan industri dallam mengolah baraang jadi ada yang m mengolah berdasarrkan pesan nan dari pelanggann dan ada juga yang mengolah barangg jadinya berdasarrkan produ uksi masal, yaitu untuk u mengisi stocck barang jadi. Paada bab ini penekaanan conto oh kasus lebih kee arah produksi dan pengumpulan n biaya produksin nya. Khussusnya cara mengeendalikan nilai perssediaan dan kuantiitasnya. Ada beberrapa cara untuk mencatat niilai persediaan di perusahaan manuufaktur, sesuai den ngan jenis persediaan.

0812 8888 6962

Ali. Mahmudi_pati@ya M hoo.com

Corebiz Mitra Solussi PT.C

2

3

Ali Mahmudi

1.2 Metode Pencatatan Persediaan

Tampilan laporan laba rugi metode periodikal :

Persediaan bisa dicatat menurut beberapa metode :

Penjualan

A. Metode Pencatatan Periodikal (Fisik)

Harga Pokok Penjualan (Cost of Sales): Persediaan Barang Jadi (Awal)/Ihtisar Laba Rugi (Awal) Harga Pokok Produksi : Persediaan Bahan (Awal) Ihtisar Pabrikasi (Awal) xxx.xx Pembelian Bahan xxx.xx Biaya Angkut Pembelian xxx.xx Potongan Pembelian (xxx.xx) Pembelian Bersih xxx.xx Bahan Siap di Olah xxx.xx Persediaan Bahan (Akhir) Ihtisar Pabrikasi (Akhir) (xxx.xx) Biaya Bahan Baku xxx.xx Biaya Upah Langsung xxx.xx Biaya Overhead Pabrik Tetap xxx.xx Biaya Overhead Pabrik Variabel xxx.xx Jumlah Biaya Overhead Pabrik xxx.xx Jumlah Biaya Produksi xxx.xx BDP Awal (Ihtisar Pabrikasi Awal) xxx.xx BDP Akhir (Ihtisar Pabrikasi Akhir) (xxx.xx) Jumlah Biaya Produksi Barang Jadi Barang Siap di Jual xxx.xx Persediaan Barang Jadi Akhir (Ihtisar Laba Rugi Akhir) (xxx.xx) Jumlah Harga Pokok Penjualan (xxx.xx) Laba Kotor

Metode ini tidak mencatat mutasi kuantitas barang. Barang yang digunakan untuk produksi tidak pernah dicatat oleh bagian akunting. Begitu juga pada saat pembelian. Jurnal yang timbul dari beberapa transaksi yang berhubungan dengan barang akan dijurnal oleh bagian akuntansi sebagai berikut: Pembelian Bahan Pembelian Utang Usaha /Kas/Bank

xxx.xx xxx.xx

Pemakaian Bahan : Tidak dijurnal Penjualan Barang Jadi : Piutang Usaha/Kas/Bank Penjualan

xxx.xx xxx.xx

Penyesuaian di akhir periode laporan keuangan : Mencatat nilai persediaan Akhir : Persediaan Bahan Baku (Akhir) Ihtisar Pabrikasi (Bahan) Persediaan Brg Dlm Proses (Akhir) Ihtisar Pabrikasi (Brg Dlm Proses) Persediaan Barang Jadi (Akhir) Ihtisar Laba Rugi (Brg Jadi Akhir)

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Mencatat nilai persediaan Awal (pembalik pada awal periode) : Ihtisar Pabrikasi (Bahan) Persediaan Bahan Baku (Awal) Ihtisar Pabrikasi (Brg Dlm Proses) Persediaan Barang Dalam Proses (Awal) Ihtisar Laba Rugi (Brg Jadi Awal) Persediaan Barang Jadi (Awal)

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Beban Usaha (Operating Expense) Beban Pemasaran: Biaya Pemasaran 1 Biaya Pemasaran 2 Jumlah Biaya Pemasaran Beban Administrasi Umum Biaya Adm Umum 1 Biaya Adm Umum 2 Jumlah Biaya Adm Umum Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan & Biaya Diluar Usaha: Pendapatan diluar Usaha Biaya diluar usaha Laba (Rugi) Diluar Usaha Laba Bersih sebelum pajak Pajak Penghasilan Laba Bersih setelah pajak

xxx.xx xxx.xx

xxx.xx

xxx.xx

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx (xxx.xx) xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx (xxx.xx) xxx.xx

B. Metode Pencatatan Perpetual 0812 8888 6962

Ali. [email protected]

PT.Corebiz Mitra Solusi

4

5

Ali Mahmudi

Metode ini selalu mencatat mutasi kuantitas barang. Barang yang digunakan untuk produksi selalu dicatat oleh bagian akunting. Begitu juga pada saat pembelian. Jurnal yang timbul dari beberapa transaksi yang berhubungan dengan barang akan dijurnal oleh bagian akuntansi sebagai berikut:

Persediaan Bahan Baku Persediaan Barang Jadi

xxx.xx xxx.xx

Tampilan laporan laba rugi metode perpetual :

Pembelian Bahan Persediaan Bahan Baku (Harta) Persediaan Bahan Pembantu (Harta) Utang Usaha /Kas /Bank

xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Pemakaian Bahan : BDP Biaya Bahan Baku Persediaan Bahan Baku BDP Overhead Pabrik – Bh. Pembantu Persediaan Bahan Pembantu

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Pemakaian/Pencatatan Biaya Upah dan Overhead BDP Upah Langsung Utang Gaji/Upah BDP Overhead Pabrik Sesungguhnya Persediaan Bahan Pembantu Kas/Utang Biaya

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Mencatat laporan Barang Jadi Hasil Produksi Persediaan Barang Jadi BDP Biaya Bahan Baku BDP Upah Langsung BDP Overhead Pabrik

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Penjualan Harga Pokok Penjualan : Harga Pokok Penjualan Selisih Persediaan Jumlah Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha: Beban Pemasaran: Biaya Pemasaran 1 Biaya Pemasaran 2 Jumlah Biaya Pemasaran Beban Administrasi Umum Biaya Adm Umum 1 Biaya Adm Umum 2 Jumlah Biaya Adm Umum Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan & Biaya Diluar Usaha: Pendapatan diluar Usaha Biaya diluar usaha Laba (Rugi) DiluarUsaha Laba Bersih sebelum pajak Pajak Penghasilan Laba Bersih setelah pajak

xxx.xx xxx.xx xxx.xx (xxx.xx) xxx.xx

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Mencatat laporan Barang Dalam Proses Akhir Periode Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir) BDP Biaya Bahan Baku BDP Upah Langsung BDP Overhead Pabrik

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Penjualan Barang Jadi : Piutang Usaha /Kas / Bank Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Jadi

xxx.xx xxx.xx xxx.xx xxx.xx

Penyesuaian di akhir periode laporan keuangan : Mencatat nilai persediaan Akhir (selisih antara catatan dan stock opname): Selisih persediaan

xxx.xx 0812 8888 6962

C. Kombinasi Metode Pencatatan Periodikal dan Perpetual Dalam prakteknya di usaha industri, sangat membutuhkan informasi terperinci tentang mutasi bahan baku dan barang jadinya. Sementara sebagian besar orang yang bekerja di bidang akunting, memahami model pelaporan di usaha industri adalah dengan model tampilan laporan laba rugi dengan konsep periodikal. Tetapi dengan menggunakan metode periodikal berarti perusahaan harus mengorbankan informasi atas mutasi persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Untuk mengatasi hal seperti tersebut, penulis menyarankan agar menggunakan kombinasi dari dua pencatatan metode yang telah dijelaskan diatas sebelumnya. Pembatasan dan trik dalam penerapan dua metode tersebut adalah sebagai berikut: Ali. [email protected]

PT.Corebiz Mitra Solusi

6 ¾

Persediaan Bahan Baku Untuk persediaan bahan baku ini menggunakan sistim pencatatan perpetual murni berdasarkan actual cost. Yang dimaksudkan dengan actual cost adalah nilai bahan baku dicatat sesuai dengan harga pembelian aktualnya (perpetual), begitu juga saat pemakaian bahan ke produksi dicatat sesuai dengan harga pokok aktualnya (perpetual).

¾

Persediaan Bahan Pembantu Pencatatan untuk persediaan bahan pembantu ini diperlakukan sama dengan persediaan bahan baku. Saat dibeli dicatat sesuai dengan harga beli dari suplier begitu juga saat terjadi pemakaian bahan baku dicatat sesuai dengan nilai perolehan atas bahan pembantu tersebut.

¾

Persediaan Barang Dalam Proses Karena sifat dari nilai Barang Dalam proses yang sulit sekali menentukan harga pokok yang telah diserap ke barang dalam proses tersebut, maka disarankan agar menggunakan metode taksiran dalam menentukan nilai persediaan barang dalam proses ini. Dasar taksiran nilai barang dalam proses dihitung dengan cara menghitung harga jual dikurangi dengan estimasi laba kotor yang di kehendaki maka diperoleh taksiran harga pokok atas barang tersebut jika sudah selesai diproduksi. Atas dasar taksiran harga pokok produk setelah selesai diproduksi, dikalikan dengan taksiran penyelesaian produksi. Atas dasar taksiran harga pokok barang dalam proses akhir tersebut, dibuatkan jurnal adjustment dan digunakan sebagai penentu nilai harga pokok penjualan di laporan laba rugi.

¾

7

Ali Mahmudi

Persediaan Barang Jadi Persediaan barang jadi dicatat dengan metode perpetual untuk kuantitasnya. Maksud metode perpetual di kuantitas barang jadi, yaitu barang jadi yang masuk dan keluar selalu dicatat oleh bagian akunting. Sedangkan nilai rupiah atas harga pokok barang jadi tersebut bisa dicatat dengan dua model pendekatan yaitu : a) Nilai harga pokok barang Jadi dicatat dengan metode periodikal Dengan pendekatan metode harga pokok periodikal atas nilai rupiahnya, sedangkan menggunakan metode perpetual atas kuantitas barangnya. Proses pencatatannya adalah dengan mencatat setiap produk jadi dicatat kuantitas barangnya akan tetapi nilai rupiah atas barang jadi tersebut dicatat dengan nilai NIHIL. Dengan demikian maka kita tetap bisa menganalisa keluar masuknya barang tanpa mempengaruhi nilai barang di laporan neraca.

0812 8888 6962

Nilai persediaan barang jadi akhir ditetapkan berdasarkan hasil stock opname di akhir periode. Dari hasil stock opname terebut barulah dibuatkan satu transaksi jurnal penyesuaian dengan menampilkan nilai persediaan akhir barang jadi di neraca dan mengurangkan nilai persediaan akhir barang jadi di laporan laba rugi. Pada awal periode berikutnya nilai persediaan barang jadi akhir tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuatkan jurnal pembalik pada awal periode berikutnya. Kelemahan dari metode ini, adalah kita tidak bisa sewaktu-waktu menampilkan laporan laba rugi, karena selalu tergantung pada hasil stock opname. Selama nilai persediaan akhir tidak dimasukkan di dalam laporan laba rugi, maka laporan laba rugi yang dihasilkan belum menunjukkan laba rugi perusahaan yang nyata. b) Nilai harga pokok barang jadi dicatat dengan metode perpetual atas dasar harga pokok standar. Pendekatan dengan cara ini sedikit lebih rumit, tetapi cara ini lebih efektif dalam mengendalikan harga pokok penjualan. Setiap barang jadi yang dilaporkan dari bagian produksi akan dicatat oleh bagian akunting dengan mencatat pula harga pokok standarnya. Dengan mencatat harga pokok standar atas nilai persediaan barang jadi, maka otomatis setiap terjadi penjualan akan dicatat pula harga pokok penjualan berdasarkan harga pokok standar. Begitu pula dengan masih tersisanya barang jadi yang belum terjual (persediaan barang jadi akhir) juga menjadi pengurang dari nilai harga pokok penjualan berdasarkan harga pokok standar. Kelemahan dari metode ini adalah bagi perusahaan yang belum bisa menentukan berapa nilai harga pokok standar atas barang jadi yang dihasilkan. Kelemahan ini sebenarnya bisa diatasi dengan mudah dengan cara menentukan harga pokok standar atas barang jadi berdasarkan atas harga jual barang jadi tersebut dikurangi dengan presentasi laba atas produk tersebut. Misalnya : kalau perusahaan menginginkan laba kotor atas setiap produk yang dihasilkan sebesar 30% dari harga jual, maka harga pokok standar barang jadi bisa dengan mudahnya ditentukan sebesar 70% dari harga jualnya (dihitung dari 100% - 30%). Harga pokok standar barang jadi bisa ditentukan secara masal untuk semua jenis barang jadi, bisa juga ditentukan secara terpisah untuk setiap jenis barang jadinya.

Ali. [email protected]

PT.Corebiz Mitra Solusi

8

9

Ali Mahmudi

1.3 Daftar Akun Khusus Manufaktur Pada dasarnya daftar akun antara perusahaan manufaktur dengan perusahaan jasa dan dagang hampir sama. Hanya saja di perusahaan manufaktur memiliki beberapa akun khusus yang tidak dimiliki oleh perusahaan dagang dan jasa. Beberapa akun khusus tersebut adalah : Akun Persediaan (kelompok aset) ƒ

Persediaan Barang Jadi

Finished Good Inventory

ƒ

Persediaan Bahan Baku

Raw Material Inventory

ƒ

Persediaan Bahan Pembantu

Sub Material Inventory

ƒ

Persediaan Bhn Pembantu

Spareparts Inventory

ƒ

Persediaan Barang Dalam Proses

Work in Progress Inventory

Akun Biaya Produksi (kelompok harga pokok) ƒ

Biaya Bahan Baku

Raw Material Cost

ƒ

Biaya Upah Langsung

Direct Labor Cost

ƒ

Biaya Overhead Pabrik

Factory Overhead Cost

ƒ

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan

Factory Overhead Cost Applied

ƒ

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Factory Overhead Cost Realise

ƒ

Barang Dalam Proses (Awal/Akhir)

Work In Progress (Begin/Ending)

ƒ

Barang Jadi (Awal/Akhir)

Finished Good (Begin/Ending)

ƒ

Barang Jadi Standar

Standard Cost of Finished Good

ƒ

Selisih Produksi Aktual dan Standar

Variance of Actual vs Standard

Gambar 1.1 Akun Persediaan (Aset) di Manufa faktur

Tampilan daftar akun setelah dibuatkan di program MYOB akan tampil seperti gambar berikut ini:

2 Akun Biaya Produkksi (Cost of Sales) Manufaktur M Gambar 1.2

0812 8888 6962

Ali. M [email protected]

PT.C Corebiz Mitra Solussi

10

1 11

Ali Mahmud di Contoh Daftaar Akun Perusahaan Maanufaktur Keelompok Neraca (B Balance Sheet)

Contoh Daftar Akun Perusahaan Manufaktur M Kellompok Laba Rugii (Income Statemennt)

Gambar 1.4 Akun Laba Rugi (Profit/Loss) di Man nufaktur

1.4 Jurnal Standdar Transakssi Manufaktuur Gambar 1.3 3 Akun Neraca (Bala ance Sheet) di Manuffaktur

0812 8888 6962 6

Pada bagian ini dibah has jurnal-jurnal standar s yang dijaddikan patokan dalam menccatat transaksi atas a perusahaan manufaktur. Unntuk mempermu udah pemaahaman akan jurnaal tersebut ditampillkan pula bagan allir atas jurnal terseebut kedallam suatu aliran bu uku besar T Accou unt. Ali. Mahmudi_pati@ya M hoo.com

PT.C Corebiz Mitra Solussi

12

13

Ali Mahmudi

Jurnal standar (tahun pertama) :

Jurnal standar tahun kedua :

Pembelian Bahan Baku/Pembantu (Purchases – Enter Purchases – Bill – Item) 1-1420 Persd. Bahan Baku xxx Harga Beli 1-1430 Persd. Bahan Pembantu xxx Harga Beli 2-1420 PPN Masukan xxx PPN 10% 2-1210 Utang Usaha xxx utang

Pencatatan Barang Dalam Proses awal (Estimasi) – Accounts – Record Journal Entry 5-2400 Barang Dalam Proses awal xxx estimasi kos 1-1450 Persd. Barang Dalam Proses xxx estimasi kos

Pemakaian Bahan Baku (Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus) 5-2101 By. Bahan Baku A xxx aktual kos 5-2102 By. Bahan Baku B xxx aktual kos 1-1420 Persd. Bahan Baku xxx aktual kos Pemakaian Bahan Pembantu (Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus) 5-2301 By. Bahan Pembantu xxx aktual kos 1-1430 Persd. Bahan Pembantu xxx aktual kos Pencatatan Upah Langsung (Accounts – Record Journal Entry) 5-2201 By. Upah Langsung A xxx aktual kos 5-2202 By. Upah Langsung B xxx aktual kos 2-1301 Utang Gaji/Upah xxx aktual kos 2-1521 Utang PPh 21 Karyawan xxx aktual kos 2-1305 Utang Jamsostek xxx aktual kos Pencatatan Overhead Pabrik (Accounts – Record Journal Entry) 5-2302 By. Overhead Pabrik A xxx aktual kos 5-2303 By. Overhead Pabrik B xxx aktual kos 2-1400 Utang By. xxx aktual kos 1-2211 Akumulasi Penyusutan xxx aktual kos 1-1501 Akun lainnya di kredit xxx aktual kos Pencatatan Barang Jadi/Laporan dari bagian Produksi ( Harga Pokok Standar) Inventory – Adjust Inventory – Qty plus 1-1410 Persd. Barang Jadi xxx standar kos 5-3100 HP Produksi Barang Jadi (Std) xxx standar kos Pencatatan Penjualan Barang Jadi (Sales – Enter Sales – Invoice – Item) 1-1301 Piutang Usaha xxx harga jual 4-1000 Penjualan xxx harga jual 2-1410 PPN Keluaran xxx 10% 5-3200 HP Penjualan Barang Jadi (Std) xxx standar kos 1-1410 Persd. Barang Jadi (Standar) xxx standar kos Pencatatan Barang Dalam Proses akhir (Estimasi) Accounts – Record Journal Entry 1-1450 Persd. Barang Dalam Proses (WIP) 5-2500 Barang Dalam Proses Akhir

xxx xxx

Pencatatan Selisih Barang Jadi Standar dengan Aktual (Estimasi) Inventory – Adjust Inventory 5-3300 Selisih Persd. Barang Jadi xxx 1-1310 Persd. Barang Jadi (Standar) xxx

0812 8888 6962

Pencatatan Barang Jadi awal (standar) – Accounts – Record Journal Entry 5-1100 Persd. Brg Jadi Awal (Standar) xxx Standar kos 5-3100 HPP Brg Jadi – Produksi xxx Standar kos Pembelian Bahan Baku (Purchases – Enter Purchases – Bill – Item) 1-1420 Persd. Bahan Baku xxx Harga Beli 2-1420 PPN Masukan xxx PPN 10% 2-1210 Utang Usaha xxx utang Pemakaian Bahan Baku (Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus) 5-2101 By. Bahan Baku A xxx aktual kos 5-2102 By. Bahan Baku B xxx aktual kos 1-1420 Persd. Bahan Baku xxx aktual kos Pemakaian Bahan Pembantu (Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus) 5-2301 By. Bahan Pembantu xxx aktual kos 1-1430 Persd. Bahan Pembantu xxx aktual kos Pencatatan Upah Langsung (Accounts – Record Journal Entry) 5-2201 By. Upah Langsung A xxx aktual kos 5-2202 By. Upah Langsung B xxx aktual kos 2-1301 Utang Gaji/Upah xxx aktual kos Pencatatan Overhead Pabrik (Accounts – Record Journal Entry) 5-2302 By. Overhead Pabrik A xxx aktual kos 5-2399 By. Overhead Lainya xxx aktual kos 2-1399 Utang By. Lain-2 xxx aktual kos Pencatatan Barang Jadi (Standar) – Inventory – Adjust Inventory – Qty Plus 1-1410 Persd. Barang Jadi xxx standar kos 5-3100 HPP Barang Jadi Produksi (Std) xxx standar kos Pencatatan Penjualan Barang Jadi (Sales – Enter Sales – Invoice – Layout Item) 1-1301 Piutang Usaha xxx harga jual 4-1000 Penjualan xxx harga jual 2-1402 PPN Keluaran xxx 10% 5-3200 HPP Barang Jadi - Penjualan xxx standar kos 1-1410 Persd. Barang Jadi (Standar) xxx standar kos

estimasi kos estimasi kos

Pencatatan Barang Dalam Proses akhir (Estimasi) – Accounts – Record Journal Entry 1-1450 Persd. Barang Dalam Proses (WIP) xxx estimasi 5-2500 Barang Dalam Proses Akhir xxx estimasi

estimasi kos estimasi kos

Pencatatan Selisih Barang Jadi Standar dengan Aktual (Estimasi) Inventory – Adjust Inventory 5-3300 Selisih Persd. Barang Jadi xxx estimasi kos 1-1410 Persedaan Barang Jadi (Standar) xxx estimasi kos

Ali. [email protected]

PT.Corebiz Mitra Solusi

14

15

Ali Mahmud di

1.5 Sistim Harga Pokok Pesanan Dengan sistim harga pokok pesanan, setiap adanya suatu pesanan dari pelanggan, kita buatkan satu kode pesanan (job). Setiap transaksi yang berhubungan ...


Similar Free PDFs