ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSU KARSA HUSADA KOTA BATU TAHUN 2017-2018 PDF

Title ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSU KARSA HUSADA KOTA BATU TAHUN 2017-2018
Author Latifatul Qolby
Pages 12
File Size 763.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 630
Total Views 697

Summary

1 ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSU KARSA HUSADA KOTA BATU TAHUN 2017-2018 Latifatul Kolbiyah e-mail : [email protected] Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl....


Description

1

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSU KARSA HUSADA KOTA BATU TAHUN 2017-2018 Latifatul Kolbiyah e-mail : [email protected] Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144

Pneumonia adalah infeksi bakteri Streptococus pneumonia pada jaringan paru-paru bagian bawah yang mengenai parenkim paru. Pengobatan utama pneumonia adalah menggunakan terapi antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menimbulkan dampak buruk berupa munculnya resistensi bakteri terhadap antibiotik sehingga mengakibatkan perawatan pasien menjadi lebih lama dan biaya penggobatan menjadi mahal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik dan menganalisis efektivitas biaya terapi antibiotik pasien pneumonia yang di rawat inap secara farmakoekonomi dengan pendekatan analisis efektivitas biaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian ini adalah data rekam medis pasien pneumonia yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu 35 pasien. Hasil penelitian ini meliputi profil penggunaan antibiotik adalah empat penggunaan antibiotik yaitu injeksi ceftriaxone 46%, injeksi levofloxacin 40%, injeksi cefotaxime 8% dan injeksi ciprofloxacin 6%. Hasil dari perhitungan nilai ACER diantara beberapa penggunaan alternatif terapi antibiotik secara farmakoekonomi dengan pendekatan analisis efektivitas biaya adalah terapi antibiotik injeksi levofloxacin dengan nilai efektivitas sebesar 92,85%, jumlah total biaya sebanyak Rp.2.585.225,- dan nilai ACER sebesar Rp.2.784.302,-. Efektivitas biaya penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia adalah penggunaan terapi antibiotik levofloxacin dengan efektivitas paling tinggi dan biaya yang paling rendah. Kata Kunci : Pneumonia, terapi antibiotik, analisis efektivitas biaya.

2

Penggunaan antibiotik yang tidak

1. Pendahuluan Pneumonia

merupakan

masalah

tepat dengan indikasi penyakit pasien akan

kesehatan di dunia dengan angka kematian

menimbulkan

tinggi, baik di negara berkembang maupun

munculnya

resistensi

di negara maju seperti Amerika Serikat,

antibiotik

sehingga

Kanada dan negara-negara Eropa. Di

perawatan pasien menjadi lebih lama dan

Indonesia, prevalensi pneumonia terjadi

biaya penggobatan menjadi mahal (Okky,

peningkatan pada semua umur dari 2,1%

2014). Beragamnya terapi antibiotik pada

pada tahun 2007 menjadi 2,7% pada tahun

pasien pneumonia, membuat pilihan terapi

2013 (Riskesdas RI, 2013). Pneumonia di

perlu disesuaikan tidak hanya dari aspek

Provinsi Jawa Timur pada tahun 2007

biaya. Penanganan pada pasien pneumonia

sebesar 1.55% dan pada tahun 2013 sebesar

meliputi pengawasan durasi penggunaan

1.80%, sehingga dapat diartikan bahwa

antibiotik

terjadi kenaikan kejadian pneumonia di

meminimalisasi beban biaya obat rumah

Provinsi Jawa Timur (Kemenkes RI, 2013).

sakit

Gejala pneumonia adalah demam, sesak

farmakoekonomi

nafas, nadi cepat, dahak berwarna hijau atau

menganalisa biaya obat untuk sistem

seperti karet, serta gambar hasil rontgen

perawatan

memperlihatkan kepadatan pada bagian

bertujuan untuk memberikan pengobatan

paru.

yang

yang efektif dengan peningkatan kualitas

semakin meningkat dapat mengakibatkan

kesehatan (Shahnaz, 2018). Berdasarkan

penurunan

pasien,

penelitian Febriyanti, 2017 menyatakan

peningkatan lama perawatan pasien serta

bahwa penggunaan obat pneumonia dengan

peningkatan biaya pengobatan (Jukemura,

biaya yang relatif mahal belum menjamin

2007).

efektivitas perawatan yang tepat.

Dampak

dari

kualitas

pneumonia

hidup

dampak

yang

buruk bakteri

terhadap

mengakibatkan

berkaitan

(Musdalipah,

berupa

2018).

dengan

Analisis

menggambarkan

kesehatan.

dan

Farmakoekonomi

3

sampai Juni 2018 yang diberikan terapi

2. Metode Penelitian ini adalah penelitian

antibiotik tunggal. Jumlah sampel yang

deskriptif dengan metode pengambilan data

memenuhi kriteria inklusi sebanyak 35

secara

pasien.

retrospektif.

Studi

deskriptif

Sampel

yang

telah

didapat

merupakan pemaparan suatu peristiwa

kemudian digolongkan berdasarkan terapi

dilakukan sistematik fakta dan karakteristik

antibiotik yang telah digunakan yaitu,

objek dan subjek yang diteliti secara tepat.

antibiotik

Pengambilan

Cefotaxime dan Ciprofloxcacin.

data

dilakukan

secara

retrospektif menggunakan data sekunder

a.

Levofloxacin,

Ceftriaxone,

Terapi Antbiotik

(Sugiyono, 2014). Sampel yang diambil

Data hasil penelitian yang diperoleh

pada penelitian kali ini adalah data rekam

dari RSU Karsa Husada Kota Batu, jenis

medis pasien pneumonia rawat inap dewasa

terapi antibiotik yang digunakan untuk

dan

yang

terapi rawat inap pasien pneumonia dewasa

memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

beserta jumlah pasien yang menggunakan

Teknik sampling yang digunakan adalah

terapi antibiotik tersebut adalah sebagai

teknik purposive sampling dengan jumlah

berikut :

diberikan

terapi

antibiotik

sampel 35 data rekam medis pasien rawat inap pneumonia periode Juni 2017 sampai Juni 2018. 3. Hasil dan Pembahasan Sampel pada penelitian ini adalah data rekam medis pasien pneumonia dewasa dengan rentang usia 22-56 tahun yang dirawat inap kelas 1, 2, dan 3 di RSU Karsa Husada Kota Batu periode Juni 2017

4

Tabel 1. Jumlah Pasien Berdasarkan Terapi Antibiotik

Karsa Husada Kota Batu adalah ceftriaxone (golongan sefalosporin generasi ke 3)

Penggunaan

Dosis

Jumlah

Persentase

Obat

Antibiotik

Pasien

(%)

Inj. Ceftriaxone

2x1gr

16

46

Inj.

1x500mg

14

40

Inj. Cefotaxime

2x1gr

3

8

Inj.

2x200mg

2

6

35

100

dan levofloxacin (golongan fluorokuinolon)

Levofloxacin

dengan jumlah pasien sebanyak 14 (40%). Sedangankan

Ciprofloxacin Jumlah Total

dengan jumlah pasien sebanyak 16 (46%)

penggunan

antibiotik

Cefotaxime dan Ciprofloxcacin hanya

Berdasarkan data tabel 1. diatas

mencapai persentase yang ≤ 10% dengan

dapat dijelaskan bahwa terdapat empat

jumlah pasien yang ≤ 5. Perbedaan

macam terapi antibiotik yang digunakan

penggunaan antibiotik ini dikarenakan

untuk pasien pneumonia dewasa yang di

setiap bakteri memiliki mekanisme yang

rawat di ruang rawat inap kelas 1, 2 dan 3

berbeda dalam menimbulkan resistensi

yaitu

terhadap antibiotik. Semua antibiotik yang

antibiotik

jenis

Ceftriaxone, dan

digunakan adalah jalur pemberian intravena

Ciprofloxacin. Antibiotik yang digunakan

atau sediaan injeksi. Hal ini dikarenakan

sebagai terapi pneumonia di RSU Karsa

jalur pemberian intravena lebih cepat

Husada Kota Batu merupakan antibiotik

memberikan efek indikasi didalam tubuh

jenis generik. Penggunaan jenis antibiotik

dibandingkan pemberian peroral (Medical

berdasarkan

Mini Notes, 2017).

Levofloxacin,

Cefotaxime

status

pembayaran

tidak

pasien

sama

jenis

generik

Data pasien pneumonia dewasa

dengan dosis penggunaan yang sama dan

dengan rentang usia 22-56 tahun yang

harga yang sama.

dirawat inap kelas 1, 2, dan 3 di RSU Karsa

dibedakan,

semua

mendapatkan

antibiotik

b. Lama Rawat Inap

Antibiotik yang paling banyak

Husada Kota Batu periode Juni 2017

digunakan pada pasien pneumonia di RSU

sampai Juni 2018. Berdasarkan data lama

5

rawat inap yang dirawat menggunakan

rata lama rawat inap berdasarkan masing-

Ceftriaxone, Levofloxacin, Cefotaxime dan

masing

Ciprofloxacin sebagai berikut :

Inj.Ceftriaxone sebanyak 16 pasien rata-

Tabel

2.

Lama

Rawat

Inap

Pasien

Pneumonia Terapi Antibi otik

Inj Ceftria xone

Inj Levofl oxacin

Inj Cefota xime

Inj Ciprofl oxacin

antibiotik

yaitu

rata rawat inap adalah 4,81 hari, Inj. Levofloxacin sebanyak 14 pasien rata-rata

Lama Rawat Inap (hari)

Jumla h Pasien

8 7 6 5 4 3 Jumla h Total 6 5 4 3 Jumla h Total 6 5 4 Jumla h Total 6 4 Jumla h Total

Data

penggunaan

tabel

Persen tase (%)

Total ratarata lama rawa t inap (hari) 4,81

2 1 1 3 6 3 16

12 6 6 19 38 19 100

1 3 8 2 14

7 22 57 14 100

4,21

1 1 1 3

34 33 33 100

5

1 1 2

50 50 100

5

2.

diatas

rawat inap adalah 4,21 hari, Inj.Cefotaxime sebanyak 2 pasien rata-rata rawat inap adalah 5 hari, dan Inj. Ciprofloxacin sebanyak 2 pasien rata-rata rawat inap adalah adalah 5 hari. Berdasarkan pedoman tata laksana Infection Diseases Society of America (IDSA) pada pasien rawat inap non-ICU pengobatan antibiotik pasien pneumonia komuniti ialah lini pertama terapi antibiotik tunggal fluorokuinolon dan terapi kombinasi β-laktam (cefotaxime, ceftriaxone, dan ampisillin) dan makrolida (Lionel, 2007).

secara

keseluruhan pada penggunaan antibiotik menunjukkan waktu lama rawat inap yang paling rendah adalah 3 hari yaitu pasien yang menggunakan Inj.Levofloxacin dan Inj.Ceftriaxone. Waktu lama rawat inap yang paling tingggi adalah 8 hari, yaitu pasien dengan terapi Inj.Ceftriaxone. Rata-

c.

Biaya Pengobatan Langsung Komponen biaya yang dianalisis

untuk AEB adalah biaya medis langsung. Biaya medis langsung tersebut terdiri dari biaya antibiotik, biaya laboratorium, biaya tenaga medis dan biaya perawatan. Jumlah dari biaya pengobatan langsung dari pasien

6

pneumonia yang mendapat terapi antibiotik

Rp.2.546.428,-. Hal ini sesuai dengan

ceftriaxone iv, levofloxacin iv, cefotaxime

penelitian yang telah dilakukan oleh Amelia

iv, dan ciprofloxacin iv tercantum dalam

(2018) di RSUP Prof. Dr. R. Kandou

tabel berikut :

Manado periode Januari sampai Desember

Tabel 3. Data Biaya Pengobatan Langsung

2017 yaitu total biaya medik langsung

Terapi Antibi otik

Inj. Ceftria xone

Biaya Antib iotik (Rp)

Biaya Labora torium (Rp)

103.2

394.970

66

Biay a Tena ga Medi s (Rp) 1.24

Biaya Pera wata n (Rp)

Tota l Biay a (Rp)

1.011.

2.75

8.06

594

7.89

2 Inj. Levofl oxacin

96.80

421.107

0

1

1.08

981.5

2.58

8.35

32

5.22

7 .Inj. Cefota xime

61.86

256.167

3

Inj. Ciprofl oxacin

141.4

250.000

28

biaya terkecil yaitu Rp.2.894.108,- dan biaya total medik langsung terbesar yaitu Rp.4.573.232,-. Total biaya medik langsung pengguna

cefotaxime

pada

pasien

pneumonia yang dirawat inap di RSUP

5

Prof. Dr. R. Kandou Manado periode Januari sampai Desember 2017 dengan

1.11

914.8

2.34

5.00

33

7.82

0

penggunaan antibiotik ceftriaxone dengan

8

biaya terkecil yaitu Rp. 2.901.202,- dan

1.02

1.130.

2.54

total biaya medik langsung terbesar yaitu

5.00

000

6.42

Rp.4.199.285,. Perbedaan biaya medik

0

8

langsung

dari

masing-masing

pasien

Berdasarkan data tabel 3. diatas, dikarenakan lamanya pasien dirawat di biaya pengobatan langsung pada pasien rumah sakit, karena semakin lama pasien pneumonia yang paling tinggi adalah biaya dirawat di rumah sakit maka semakin besar pengobatan

untuk

pasien

pengguna biaya yang harus dikeluarkan pasien.

antibiotik

ceftriaxone

iv

sebesar d. Analisis Efektivitas Biaya

Rp.2.757.891,-. Total biaya pengobatan Analisis Efektivitas Biaya (AEB) langsung pada pasien pneumonia yang merupakan suatu metode farkoekonomi paling

rendah

menggunakan

terapi untuk memilih dan menilai program atau

antibiotik

cefotaxime

iv

sebesar

7

obat yang terbaik pada beberapa pilihan terpai dengan tujuan yang sama, sehingga diperlukan perhitungan ACER dan ICER.

Tabel 4. Hasil Perhitungan ACER Terapi

Total

Efektivit

Nilai

Antibiotik

Biaya

as (%)

ACER

Medis

Data biaya pengobatan langsung yang

Langsun g (Rp)

diperoleh dari pasien pneumonia dewasa di RSU Karsa Husada Batu selanjutnya digunakan

untuk

menghitung

rasio

efektivitas biaya yang dinyatakan dengan ACER. Nilai ACER diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : 𝐴𝐶𝐸𝑅

(Rp)

Inj.

2.585.22

Levofloxac

5

92,85

2.784.30 2

in Inj.

2.757.89

Ceftriaxone

1

Inj.

2.347.82

Cefotaxime

8

Inj.

2.546.42

Ciprofloxac

8

75

3.677.18 8

66,67

3.521.56 5

50

5.092.85 6

in

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 (𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ) = 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%)

Jumlah Total Nilai Rata-

Dari perhitungan rasio tersebut, hasilnya

rata

10.237.3 72

284,52

15.075.9 11

2.559.34 3

71,13

3.768.97 7

Suatu obat dikatakan cost-effective akan

menunjukkan

alternatif

terapi apabila nilai ACER suatu obat dari kedua

antibiotik yang memiliki biaya medis obat yang dibandingkan ialah yang paling langsung palinng rendah per-outcome yang rendah didapat

(biaya

medis

dari

obat

yang dibandingkan

langsung/hari). (Venturini, 2002). Berdasarkan tabel 4.

Berikut hasil perhitungan nilai ACER untuk diketahui

bahwa

terapi

antibiotik

masing-masing alternatif terapi : levofloxacin Rp.2.784.302,-

memiliki

biaya

dengan

sebesar efektivitas

persentase 92,85%, antibiotik ceftriaxone memiliki biaya sebesar Rp.3.677.188,dengan antibiotik

efektivitas cefotaxime

persentase

75%,

memiliki

biaya

8

sebesar Rp.3.521.565,- dengan efektivitas persentase

66,67%

ciprofloxacin

dan

memiliki

antibiotik

biaya

sebesar

Tabel

5.

Perbandingan

Hubungan

Efektivitas Biaya antar-Terapi Efektivit

Biaya lebih

Biay

Biaya lebih

as biaya

rendah

a

tinggi

sam

Rp.5.092.856,-

dengan

efektivitas

persentase 50%. Bahwa penggunaan terapi antibiotik yang paling efektiv dengan biaya

a Efektivit

A

as lebih

(Perlu

rendah

B

C (Didominasi)

perhitungan ICER)

terendah dan efektivitas yang tinggi adalah

Inj.Ciproflox

terapi antibiotik levofloxacin dengan nilai

Inj.Cefotaxi

acin

me

ACER yang paling rendah Rp.2.784.302,-. Pilihan alternatif terapi yang lebih costeffective adalah alternatif terapi dengan nilai ACER yang lebih rendah daripada

Efektivit

D

E

F

Efektivit

G

H

I

as lebih

(Dominan)

as sama

tinggi

(Perlu perhitungan ICER)

yang lain (Kemenkes RI, 2013). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik levofloxacin iv merupakan pilihan terapi

Inj.Levoflox acin

Inj.Ceftriaxon e

Berdasarkan tabel 5. perbandingan

cost-effective

hubungan efektivitas biaya antar-terapi

dibandingkan pilihan antibiotik lain yang

antibiotik pada pasien pneumonia dewasa

digunakan untuk terapi pasien pneumonia

dengan rentang usia 22-56 tahun di raung

dewasa dengan rentang usia 22-56 tahun di

rawat inap kelas 1, 2, dan 3 RSU Karsa

ruang rawat inap kelas 1, 2, dan 3 RSU

Husada Kota Batu Malang periode Juni

Karsa Husada Kota Batu Malang.

2017-Juni 2018 dapat diketahui bahwa

antibiotik

e.

yang

lebih

Perbandingan

Hubu...


Similar Free PDFs