ANALISIS KASUS TRANSFER PRICING PT. ADARO INDONESIA DOCX

Title ANALISIS KASUS TRANSFER PRICING PT. ADARO INDONESIA
Author Rebecca Stephanie
Pages 9
File Size 25.4 KB
File Type DOCX
Total Downloads 33
Total Views 650

Summary

ANALISIS KASUS TRANSFER PRICING PT. ADARO INDONESIA Posted on Desember 9, 2011 by heheoye 1. Adanya kasus transfer pricing antara PT. Adaro Indonesia dengan anak perusahaanya yaitu Coaltrade services International Pte Ltd, telah menunjukan bahwa adanya indikasi penyalahgunaan sistem harga transfer y...


Description

ANALISIS KASUS TRANSFER PRICING PT. ADARO INDONESIA Posted on Desember 9, 2011 by heheoye 1. Adanya kasus transfer pricing antara PT. Adaro Indonesia dengan anak perusahaanya yaitu Coaltrade services International Pte Ltd, telah menunjukan bahwa adanya indikasi penyalahgunaan sistem harga transfer yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Sistem harga transfer sejatinya merupakan suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjual (selling division) dan biaya divisi pembeli (buying divison) (Henry Simamora, 1999:272) serta terkadang digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. (Joshua Ronen and George McKinney, 1970:100-101). Namun praktik yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya perusahaan multinasional sering tidak sesuai dengan apa yang seharusnya mereka lakukan atau tidak sesuai dengan mekanisme sistem harga transfer yang sesungguhnya. Dimana perusahaan melakukan praktik transfer pricing ini hanya untuk menghindari pungutan pajak dalam negeri supaya penghasilan perusahaan atau pemegang saham menjadi lebih tinggi. Menurut Zain (2003:297-298), kebijakan transfer pricing multinasional bertujuan: 1. Memaksimalkan penghasilan global 2. Mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar 3. Evaluasi kenerja anak/cabang perusahaan manca negera 4. Penghidaran pengendalian devisa 5. Mengontrol kredibilitas asosiasi 6. Meningkatkan bagian laba joint ventura 7. Reduksi resiko moneter 8. Mengamankan cash flow anak/cabang di luar negeri Menurut teori diatas seharusnya transfer pricing dilakukan untuk tujuan perusahaan Namun dalam kasus Adaro ini praktik transfer pricingnya dilakukan untuk memfasilitasi para pemegang saham untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya, bukan untuk memfasilitasi perusahaan mendapatkan keuntungan. Ketika para individu atau pemegang saham ini hanya memfokuskan pada keuntungan individu tanpa memperhatikan keuntungan perusahaan, maka tujuan dari dilaksanakanya sistem harga transfer inipun menjadi tidak bisa dicapai serta sistem harga transfer yang dijalankan pun menjadi disfungsional. Timpangnya harga transfer yang dilakukan antara Adaro dengan anak perusahaanya apabila dibandingkan dengan harga pasar batubara secara internasionla sebenarnya juga telah melanggar UU perpajakan yang berlaku di indonesia. Dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Perpajakan No. 11 Tentang Pajak Pertambahan Nilai mengatur tentang transaksi yang berhubungan dengan transfer pricing. Pasal ini berbunyi : Dalam hal harga jual atau penggantian dipengaruhi oleh...


Similar Free PDFs