ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI PRODUSEN TAHU TEMPE INDONESIA (PRIMKOPTI) MURA PDF

Title ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI PRODUSEN TAHU TEMPE INDONESIA (PRIMKOPTI) MURA
Author J. Akuntanika-adm...
Pages 27
File Size 870.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 774
Total Views 862

Summary

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI PRODUSEN TAHU TEMPE INDONESIA (PRIMKOPTI) MURA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2010-2014 Oleh : Dheo Rimbano1 Siti Masitoh2 ABSTRAK Tujua...


Description

Accelerat ing t he world's research.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI PRODUSEN TAH... JURNAL AKUNTANIKA-ADMINIKA-INFORMANIKA

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

72 204 1 PB Akami Mayuzumi analisis laporan keuangan kopdit suast iast u singaraja.docx edy wirawan ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET ODE DU PONT DAN MODEL ALT MAN Z-SC… JURNAL AKUNTANIKA-ADMINIKA-INFORMANIKA

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016

ISSN : 2442-3343

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI PRODUSEN TAHU TEMPE INDONESIA (PRIMKOPTI) MURA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2010-2014 Oleh : Dheo Rimbano1 Siti Masitoh2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini, menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan ditinjau dari rasio Rentabilitas dan Aktivitas pada Primkopti Mura Lubuklinggau. Hasil penelitian menunjukkan rasio rentabilitas apabila mengacu pada standar industri maka Koperasi Primkopti ini masih tergolong kurang sehat hal ini dikarenakan besarnya biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan dan pajak yang tinggi pada periode tersebut dan kurangnya pengawasan dari atasan dalam penyusunan laporan keuangan. Begitu pula dengan rasio aktivitas apabila dilihat dari perhitungan indikatornya serta mengacu pada standar industri yang berlaku maka Koperasi Primkopi Mura ini ada yang sehat dan ada yang kurang sehat disetiap aspek didalam nya. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor kinerja karyawan, serta penagihan piutang terhadap nasabah yang sering dihapuskan oleh pihak Koperasi. Oleh karena itu laba yang didapat oleh Koperasi tidak sesuai yang diharapkan. Maka dari itu koperasi ini dikatakan belum efektif dalam mengelola laporan keuangan. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Rentabilitas, rasio Aktivitas dan koperasi keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh koperasi yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa terhadap pospos neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangan, sedangkan analisa terhadap laporan laba atau rugi akan memberikan gambaran tentang hasil perkembangan koperasi yang bersangkutan. Serta manajemen harus dapat mengetahui halhal mana yang dapat menjatuhkan kondisi perusahaan, entah itu dari tingkat penjualan, penambahan atau pengurangan tenaga kerja, bahkan penambahan atau pengurangan modal. (Febriansyah, 2013, h. 1)

I. PENDAHULUAN 1. 1 latar belakang Semakin majunya perkembangan dunia usaha, persaingan antar koperasi pun semakin meningkat, agar dapat tetap bertahan dalam dunia bisnis Setiap koperasi harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terutama keputusan dibidang keuangan. Hal ini disebabkan karena kegagalan atau keberhasilan usaha hampir sebagian besar ditentukan oleh kualitas keputusan yang berkaitan dengan keuangan. Untuk mengambil keputusan yang tepat diperlukan suatu informasi mengenai laporan keuangan perusahaan yang tersedia tepat waktu, dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap dan akurat. Media yang dipakai untuk menilai kinerja para koperasi adalah laporan 78

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016

Analisa laba rugi merupakan media untuk mengetahui keberhasilan opersional koperasi dalam menghasilkan laba, keadaan usaha nasabah, memperoleh laba, dan efektifitas operasionalnya. Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya dan laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Menurut Torigan dan Tuasikal menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahan saat ini dan pada masa yang akan datang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Laporan keuangan merupakan alat pemberi informasi keuangan baik bagi pimpinan maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditor, dan manajemen lainya. Menilai laporan keuangan tidak hanya dilihat dari kasat mata melainkan ada cara sehingga data keuangan yang didapatkan bisa terdeteksi lebih detail, serta pihak perusahaan juga mendapatkan informasi mengenai data laporan keuangan tersebut. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip

ISSN : 2442-3343

Koperasi. PRIMKOPTI (Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) merupakan salah satu wadah atau organisasi sosial ekonomi yang beranggotakan pengrajin pengolah bahan makanan kedele dan merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan yang bertujuan bagi kesejahteraan anggota serta kepentingan masyarakat dan kepentingan Negara. Dilihat dari sudut pandang fungsinya PRIMKOPTI adalah sebagai wadah pemersatu pengrajin dan memenuhi kepentingan anggotanya, serta sebagai pusat pengolahan bahan makanan kedele. (Panduan Primkopti, h. 7) Dalam operasionalnya selain menjual kacang kedelai koperasi PRIMKOPTI juga menjual produk lainnya seperti tepung tahu dan ragi tempe. Sehingga laporan keuangan yang dibuat harus sesuai dengan standar yang berlaku. Dilihat dari rekapitulasi laporan keuangan lima tahun terakhir (tahun 2010 sampai dengan 2014), diketahui harga pokok penjualan mengalami kenaikan dan penurunan seiring dengan kenaikan dan penurunan pendapatan dan piutang usaha perusahaan ditahun 2010 sampai 2014. Laba bersih perusahaan juga mengalami kenaikan dan penurunan, begitu juga dengan persediaan, total aktiva lancar, kewajiban lancar dan total modal juga mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2010-2014 Semua itu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1 Rekapitulasi laporan Keuangan Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (PRIMKOPTI) Mura Kota Lubuklinggau Tahun NO

Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

1

Pendapatan

Rp 1.973.104.025

Rp 3.830.144.800

Rp 2.883.159.650

Rp 4.363.966.700

Rp 4.388.829.765

2

HPP

Rp 1.916.747.100

Rp 3.728.206.600

Rp 2.784.046.730

Rp 4.269.917.050

Rp 4.292.955.130

3

Laba Bersih

Rp 15.197.325

Rp 26.760.700

Rp 25.639.758

79

Rp

8.407.976

Rp 16.176.510

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016

ISSN : 2442-3343

4

Kas

Rp 89.011.915

Rp 243.827.820

Rp 167.919.308

Rp 94.887.031

Rp 133.658.524

5

Piutang Usaha

Rp 283.229.422

Rp 184.960.450

Rp 259.810.825

Rp 405.407.750

Rp 453.525.450

6

Persediaan

Rp 84.133.500

Rp

99.775 .600

Rp 185.567.120

Rp 198.210.720

Rp 60.281.640

7

Aktiva Lancar

Rp 352.235.737

Rp 528.863.870

Rp 613.589.377

Rp 698.805.501

Rp 648.215.614

8

Kewajiban Lancar

Rp 263.474.441

Rp 589.061.920

Rp 608.678.369

Rp 725.645.525

Rp 665.244.654

9

Jumlah Modal

Rp 211.284.377

Rp 89.033.200

Rp 89.142.258

Rp 22.791.226

Rp 32.352.660

Sumber : Diolah dari data Laporan Keuangan PRIMKOPTI 2010-2014

Tabel di atas diketahui adanya penurunan dan kenaikan pendapatan dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena penurunan penjualan, keterlambatan penyuplaian barang serta kurangnya kedisiplinan karyawan sehingga mengurangi aktivitas didalam perusahaan yang berdampak pada rentabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Piutang usaha juga mengalami kenaikan dan penurunan ini disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih oleh perusahaan tidak dilakukan penagihan atau dengan kata lain langsung dihapuskan.

pada tahun 2013 Rp. 698.805.501 dan ditahun 2014 sebesar Rp. 648.215.614. c) Rentabilitas modal sendiri kemampuan koperasi menunjukkan modal sendiri dalam menghasilkan laba masih mengalami kenaikan dan penurunan yang mana terlihat pada tahun 2012 sebesar Rp. 89.142.258 dan ditahun 2013 menurun menjadi Rp. 22.791.226 dan naik kembali pada tahun 2014 sebesar Rp. 32.352.660. d) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam suatu periode, perputaran piutang anggota mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan adanya peningkatan penjualan namun tidak sebanding dengan piutangnya. Terlihat pada tahun 2010 sebesar Rp 283.229.422 menurun pada tahun 2011 menjadi Rp 184.960.450, dan mengalami kenaikan pada tahun 2012 menjadi Rp 259.810.825 sampai tahun 2014. e) Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun, terlihat dari persediaan yang mengalami

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pengamatan dan data, peneliti mengidentifikasi bahwa: a) Net profit margin (NPM) kemampuan perusahaan dalam menunjukkan beberapa besar persentase dari setiap penjualan masih belum efektif dikarenakan pendapatan yang belum stabil terlihat pada tahun 2010 sebesar Rp. 1.973.104.025 pada tahun 2011 Rp. 3.830.144.800 dan pada tahun 2012 Rp. 2.883.159.650. b) Return on assets (ROA) ukuran untuk menilai seberapa tingkat pengembalian dari aset yang di miliki oleh perusahaan belum efektif karena aset yang tidak stabil terlihat pada aktiva lancar pada tahun 2012 sebesar Rp. 613.589.377 sedangkan 80

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016

f)

ISSN : 2442-3343

entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapa pun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi.

penurunan yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp 60.281.640. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over) melihat sejauh mana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan, pada perputaran aktiva penurunan terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 648.215.614.

2.1.2 Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan arus kas. Perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih jelas jika dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilhat perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan apakah usaha yang kita jalankan membaik atau memburuk, atau dengan melakukan perbandingan dengan usaha-usaha lainnya. (Fahmi: 2012. 45)

Dari identifikasi ini dapat dirumuskan bahwa bagaimana kinerja keuangan pada PRIMKOPTI MURA Lubuklinggau ditinjau dari Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktivitas berdasarkan laporan keuangan tahun 2010 sampai tahun 2014 ? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan mendeskripsikan laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada PRIMKOPTI MURA Lubuklinggau ditinjau dari rasio rentabilitas dan aktivitas laporan keuangan tahun 2010-2014.

2.1.3 Hubungan Rasio Keuangan Dan Kinerja Keuangan Menurut Sri Hartati (2014, h. 14) analisis laporan keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditunjukkan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Bagi investor ia akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang dilakukan. Jika rasio tersebut tidak mempresentasikan tujuan dari analisis yang akan dilakukan maka rasio tersebut tidak akan digunakan, karena dalam konsep keuangan dikenal dengan namanya fleksibelitas, artinya rumus atau berbagai bentuk formula yang dipergunakan haruslah disesuaikan dengan kasus yang diteliti. Membayar utang-utang jangka pendeknya yang jatuh tempo, atau rasio untuk mengetahui

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang mendukung 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktifitas perusahaan. Informasi tersebut sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan. (Hartati, 2014 : 9) Laporan keuangan menurut akuntansi disebut juga sebagai laporan keuangan komersial. Laporan komersial ini merupakan suatu alat pengukur yang dapat menunjukan aktivitas dan kinerja koperasi. Sebuah usaha tidak dapat dikatakan berhasil oleh para anggota apabila tidak ada tolak ukur yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk kedepannya. (Hartati, 2014: 9). Menurut SAK –ETAP bab 2 paragraf ke 1 tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu 81

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016

Setelah itu manfaat yang diperoleh: a) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh koperasi dalam satu periode. b) Mengetahui posisi laba koperasi tahun sebelumnya dengan tahun sekarang c) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu d) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal kerja e) Mengetahui produktifitas seluruh dana koperasi yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban pada saat tertagih. 2.1.4 Rasio Rentabilitas / Rasio Profitabilitas Harahap: 2010) yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. kasmir (2012, h. 197) tujuan penggunaan rasio rentabilitas/ profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak koperasi, yaitu: a) Untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. b) Untuk menilai posisi laba koperasi tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. c) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. d) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri e) Untuk mengukur produktifitas seluruh dana koperasi digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Net Profit Margin (NPM) =

Beberapa indikator rasio rentabilitas atau profitabilitas menurut Kasmir (2012, h.199) adalah sebagai berikut : a. Net Profit Margin (NPM) Rasio ini digunakan untuk menunjukkan beberapa besar persentasi pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan atau merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Rumus untuk mencari Net Profit Margin dapat digunakan sebagai berikut:

Pendapatan Bersih (SHU) Penjualan

b. Return On Assets (ROA) atau Return On Investment (ROI) Rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan Return On Assets (ROA) =

ISSN : 2442-3343

x 100%

dalam menghasilkan keuntungan yang akan menutup investasi yang dikeluarkan. Menurut Kasmir (2012,

h. 202) rumus untuk mencari ROA dapat digunakan sebagai berikut :

Laba Usaha / SHU Assets

82

x 100%

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016

Laba usaha adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, (Kasmir 2012, h. 204), sedangkan assets atau aktiva menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Rentabilitas

ISSN : 2442-3343

Modal Sendiri, menurut Reno Febriansyah yang dikutip oleh Nur Said (dalam jurnal ekonomi 2009, h. 4) menyatakan bahwa rasio ini untuk menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam laba setelah dikurangi pajak dan bunga.

Rumus yang digunakan dalam Rentabilitas Modal Sendiri, yaitu : Rentabilitas Modal Sendiri =

SHU (Sisa Hasil Usaha) Modal Sendiri

SHU ( sisa hasil usaha ) dalam koperasi adalah sebagai selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total, atau bisa disebut juga pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun, sedangkan modal sendiri sumber modal koperasi yang dapat diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, serta dana cadangan.

x 100%

e) Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktivaa tetap berputar dalam satu periode. Sedangkan manfaat dari rasio aktifitas antara lain adalah sebagai berikut: a) Dalam bidang piutang perusahaan atau manajemen dpat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama periode tertentu dan manajemen mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang, sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah berapa hari piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih. b) Dalam bidang sediaan, manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang. c) Dalam bidang modal kerja dan penjualan, manajmen dapat mengetahui barapa kali dana yang ditanamkan modal kerja berputar dalam satu periode. d) Dalam bidang aktiva dan penjualan, manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar selama satu periode, dan manjemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu. Adapaun jenis-jenis rasio aktivitas sebagai berikut :

2.1.5 Rasio Aktivitas Rasio aktivitas menurut kasmir (2012, h. 172) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Adapun tujuan rasio aktivitas menurut kasmir yaitu sebagai berikut: a) Untuk mengukur berapa lama pengihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. b) Untuk menghitung dari rata-rata penagihan piutng, dimana hasil perhitungan ini menunjukan jumlah hari (berapa hari) piutng tersebut rata-rata tidak dapat ditagih. c) Untuk menghitung barapa hari ratarata persedian tersimpan dalam gudang d) Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.

83

Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016

a.

Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang, semakin besar semakin baik karena penagihan

piutang dilakukan dengan cepat. Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini yaitu sebagai berikut :

Penjualan Bersih

Receivable turn Over =

ISSN : 2442-3343

x Kali

Piutang

b. Perputaran Persediaan ( Inventory Turn Over )

penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan produk seperti pengiriman barang atau pemberian jasa yang diberikan (Irham 2012, h. 68), sedangkan piutang adalah harta perusahaan atau koperasi yang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini dalam satu periode, semakin kecil rasio ini semakin tidak baik juga demikian sebaliknya. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah sebagai brikut :

1. Menurut James C Van Horne : Inventory Turn Over =

Harga Pokok Barang yang dijual Persediaan

2. Menurut J Fred Weston : Inventory Turn Over =

Penjualan Persediaan

c. Fixed Assets Turn Ov...


Similar Free PDFs