Title | ANALISIS PT. ASTRA AGRO LESTARI |
---|---|
Author | Arum Tri Yudyanti |
Course | Manajement |
Institution | Universitas Singaperbangsa Karawang |
Pages | 22 |
File Size | 465.1 KB |
File Type | |
Total Downloads | 15 |
Total Views | 221 |
LAPORAN PRAKTIKUMMATA KULIAHMANAJEMEN BISNIS PERTANIANPT. Astra Agro Lestari Tbk.Kelompok 4 : Ambar Jajuli --- 1810631090060 Albert Raja --- 1810631090166 Arum Tri Yudyanti --- 1810631090114 Clarissa Yolanda Siagian --- 1810631090129 Shinta Claudya --- 1810631090167 Wulan Waras Inggit --- 1810631090...
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH MANAJEMEN BISNIS PERTANIAN PT. Astra Agro Lestari Tbk.
Kelompok 4 : Ambar Jajuli --- 1810631090060 Albert Raja --- 1810631090166 Arum Tri Yudyanti --- 1810631090114 Clarissa Yolanda Siagian --- 1810631090129 Shinta Claudya --- 1810631090167 Wulan Waras Inggit --- 1810631090161 Yuli Yulianti --- 1810631090059
PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2020
1. Praktikum I : Identifikasi Perusahaan Pertanian Perusahaan pertanian adalah perusahaan pertanian yang memproduksi hasil tertentu dengan sistem pertanian seragam di bawah sistem manajemen yang terpusat (centralized) dengan menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien, untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Usahatani sebagai perusahaan dimana petani dalam mengelola atau mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan tersebut menggunakan prinsip perusahaan, Artinya dia mempertimbangkan berbagai kombinasi input yang diberikan agar bisa menghasilkan output sesuai dengan tujuan secara efisien dan efektif. Jadi, Astra Agro Lestari, Tbk termasuk ke dalam perusahaan pertanian karena mereka mengelola tanaman perkebunan (kelapa, sawit, karet, cokelat, dan teh) di bawah suatu manajemen untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya 2. Praktikum II : Analisis Input-Proses-Output (IPO) 2.1 Profil Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) yang sebelumnya merupakan penggabungan (merger) dari beberapa perusahaan mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Berawal dari perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet, hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau. Kini, Perseroan terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dan dikelola melalui manajemen yang baik. Sampai dengan tahun 2019, luas areal yang dikelola Perseroan mencapai 286.877 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, sejak awal berdirinya, Perseroan telah membangun kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk kemitraan inti-plasma dan kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat (Income Generating Activity/IGA) baik melalui budidaya tanaman kelapa sawit maupun non kelapa sawit. Kerjasama tersebut memastikan bahwa kehadiran perkebunan kelapa sawit yang dikelola Perseroan juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar. Seiring dengan pertumbuhan usaha Perseroan, pada tahun 1997 Perseroan melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/ IPO) di Bursa Efek Indonesia (saat itu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Saat ini kepemilikan saham publik Perseroan mencapai 20,32% dari total 1,925 miliar saham yang beredar.
Kepercayaan investor yang tinggi terhadap Perseroan dicerminkan dengan posisi harga saham yang kuat. Pada perdagangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2019, harga saham Perseroan dengan kode perdagangan “AALI” ditutup pada posisi Rp 14.575 ,-. Untuk menjaga keberlangsungan usaha, selain mengelola lahan perkebunan kelapa sawit, Perseroan juga mengembangkan industri hilir. Perseroan telah mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit (refinery) di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, dan Dumai, Provinsi Riau. Produk minyak sawit olahan dalam bentuk Olein, Stearin, dan PFAD ini untuk memenuhi permintaan pasar ekspor antara lain dari Tiongkok, Malaysia, Filipina dan Korea Selatan. Perseroan juga telah mengoperasikan pabrik pencampuran pupuk NPK di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah sejak tahun 2016 dan di Bumiharjo, Provinsi Kalimantan Tengah sejak tahun 2017. Selain itu, Perseroan juga mulai mengembangkan usaha integrasi sawit-sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Menghadapi tantangan di masa mendatang, Perseroan memfokuskan strategi usaha pada upaya peningkatan produktivitas, meningkatkan efisiensi di semua lini, serta diversifikasi usaha pada sektor-sektor prospektif yang terkait dengan usaha inti di bidang perkebunan kelapa sawit.
2.2 Analisis IPO 2.2.1 Input a) Bahan Baku a. Bibit sawit yang teruji unggul Dalam melakukan produksi kelapa sawit hendaknya petani mengetahui faktor yang sangat penting yaitu penggunaan bibit unggul. Hasil produksi kelapa sawit yang berhasil adalah yang telah menghasilkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang terjamin secara mutu. Dalam hal ini, PT. Astra Agro Lestari memakai bibit unggul yang mereka teliti sendiri. b. Pupuk Organik dan Kandang PT. Astra Agro Lestari dalam pemakaian pupuk organik memakai dari limbah kebun yang sebelumnya sudah mereka kumpulkan menjadi satu kolam limbah, dan pupuk kandangnya sendiri mereka memakai dari kotoran sapi yang mereka ternak sendiri.
Manfaat dari pupuk kandang dan organik antara lain dapat merangsang aktivitas biologi tanah, meningkatkan daya menahan air dan memperbaiki sifat fisik tanah (struktur tanah). c. Sistem Pengairan Irigasi penting untuk mencegah dampak buruk defisit air pada pertumbuhan vegetatif dan generatif kelapa sawit pada lahan marjinal yang memiliki faktor pembatas curah hujan yang rendah atau distribusi curah hujan yang kurang merata. Irigasi yang tepat akan membantu proses fotosintesis berlangsung lebih baik sehingga diharapkan dapat menstimulasi perfumbuhan vegetatif maupun produksi tanaman terutama terkait dengan peningkatan rerata jumlah tandan, rcrata berat tandan, dan rendemen minyak. b) Komponen a. Lahan Perkebunan sawit milik PT. Astra Agro lestari terletak pada daerah Riau, dan pada data BPS tercantum bahwa Riau masih jadi langganan provinsi dengan luas kebun sawit terbesar di Indonesia yang mencapai 2,74 juta hektar di 2018. Produksi kelapa sawitnya dicatat BPS sebanyak 8,59 juta ton. Lahan sawit di provinsi ini bertambah cukup luas dalam waktu singkat. c) Tenaga Kerja Per 31 Desember 2019, PT. Astra Agro Lestari memiliki total karyawan sebanyak 38.625 (tetap dan kontrak) orang yang bekerja diberbagai lokasi, termasuk di kantor pusat dan kebun. d) Alat-alat yang digunakan 1) Chisel 2) Sickle 3) Mist Blower 4) Mini Truck 5) Lift Tractor 6) Tracktor 7) Gerobak Alpha 8) Crane Grabber Scissor Lift 9) Tracktor Cleaner
10) Nakula 11) Prunersaw 2.2.2 Proses Sebelumnya terdapat proses yang dilakukan sebelum masuk ke masa penanaman, yaitu : a. Penelitian Lanjutan Sebelum dilakukan penanaman, dilakukan penelitian lanjutan terhadap gen/DNA sawit untuk mencari varietas unggul kelapa sawit, serta menganalisa tingkat keseimbangan ekosistem di sekitar perkebunan. Penelitian tersebut termasuk ke dalamnya :
Leaf analyze
Microbe research
b. Pollination Yaitu biji sawit dilakukan polinasi secara buatan dengan dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan dengan suhu tertentu. Tujuan dari polinasi buatan ini adalah untuk meningkatkan nilai pembentukan buah kelapa sawit. c. Seed processing unit Dilakukan pemilahan atau sortir benih unggul yang nantinya akan di sebarkan atau untuk bahan baku internal. Untuk proses penanamannya dilakukan proses seperti berikut :
Penanaman dimulai dari pembibitan di areal perkebunan dengan menggunakan bibit unggul yang berasala dari proses sebelumnya
Pemeliharaan tanaman, seperti : (1) Penyulaman dan Penjarangan, (2) Penyiangan (3) Pemupukan yang dilakukan pada umur yang tepat, menggunakan pupuk organik / kandang yang disebarkan secara mekanik, (4) Pengendalian Hama, (5) Tata Pengairan
Kualitas tandan sawit yang unggul nantinya akan diangkut ke pabrik pengolahan. Proses di Pabrik : o Tandan Buah Segar (TBS) yang telah dipanen dikirimkan oleh truk pengangkut ke pabrik, untuk disterilisasi menggunakan uap. Proses ini dilakukan agar TBS dapat
dilepas dari tandan, dan untuk mematikan enzim yang dapat menyebabkan kualitas dari TBS turun. o Setelah TBS terlepas dari tandannya, kemudian tandan buah kosong akan digunakan kembali. Serat panjang di batang dapat digunakan untuk membuat kasur dan bantal kursi mobil, sementara tandan buah kosong yang tersisa dikembalikan ke tanah kebun untuk membantu menjaga kelembaban sebelum dijadikan pupuk ketika proses pembusukan sudah terjadi. o Setelah dilepas dari tandan, buah kelapa sawit diolah menjadi dua produk utama: Minyak Sawit Mentah (CPO), yang diekstrak dari mesocarp atau daging buah, dan Minyak Inti Sawit (PKO), yang berasal dari biji keras di tengah. 2.2.3 Output Hasil dari proses yang dilakukan PT.Astra Agro Lestari adalah : a. Crude Palm Oil minyak nabati yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan alfa dan beta-karotenoid yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Namun, penjualan CPO mengalami penurunan sebesar 11,7%. Ini diakibatkan oleh rendahnya permintaan akibat kebijakan beberapa negara tujuan ekspor yang melakukan karantina wilayah. (13/10) Dari sisi produksi, pada semester pertama ini juga turun 9,2% menjadi 23.504 ribu ton dengan perincian untuk konsumsi dalam negeri sebesar 8.665 ribu ton dan ekspor 15.503 ribu ton.
3. Praktikum III : Analisis Manajemen 3.1 Analisis Manajemen
Uraian
Man
Planning
Organizing
Actuating
Melalui program
mendorong setiap
Di PT.Astra Agro
Controlling (fungsi pengendalian/pengawasa n) PT.Astra Agro Lestari
pengembangan
karyawan untuk
Lestari setiap
terdapat Struktur
sumber daya
terlibat dalam
pegawai akan
Organisasi
manusia
inovasi. Inovasi
mendapatkan
Perusahaan.Dengan
mempersiapkan
tersebut dirangkai
pelatihan
Struktur Organisasi dapat
tenaga kerja yang
dalam sebuah event
pengembangan diri
diketahui tugas,wewenang
kompeten
tahunan yang
yang bertujuan
dan tanggung jawab
menghadapi
bernama “Innov-
mengoptimalkan
masing masing bagian
persaingan industri
Agro”, yang telah
seluruh potensi
dalam organisasi,sehingga
yang semakin
digulirkan sejak
yang dimiliki serta
memudahkan pemimpin
kompetitif. Melalui
tahun 2001. Innov-
dikarenakan
untuk mengawasi
serangkaian program Agro terbagi
perkebunan Astra
bawahannya serta untuk
menajemen sumber
menjadi beberapa
berada di 8
pencapaian tujuan yang
daya manusia,
kategori: Value
provinsi maka
telah di tetapkan bersama
Perseroan berupaya
Chain Improvement
setiap karyawan
untuk menjadi salah
(VCI), Business
berkesempatan
satu industri
Process
untuk menjelajahi
agrobisnis
Improvement (BPI),
Indonesia untuk
terkemuka
Quality Control
hidup
Project (QCP),
berdampingan
Quality Control
dengan penduduk
Circle (QCC),
local dan alam
Suggestion System
akan menjadi
(SS)
pengalaman berkesan bagi karyawan
Mony
Perusahaan memiliki AAL mencatatkan
mengembangkan
Tetap melanjutkan
fondasi yang kuat
pasar ekspor
program intensifikasi,
dalam melaksanakan Efek Jakarta dan
produk turunan
mekanisasi dan
program peningkatan Surabaya menandai
minyak sawit
automasi.Penelitian untuk
produktivitas, antara
mentah seperti
pengembangan benih
sahamnya di Bursa
dimulainya babak
lain melalui
baru perkembangan
Olein, PFAD,
unggul dan aplikasi
mekanisasi dan
AAL sebagai
RBDPO dan
terapannya.Perusahaan
automasi, serta
perusahaan publik.
Stearin. Jika
juga melakukan
penelitian dan
produk olahan CPO pengawasan ketat pada
pengembangan
lebih banyak
arus pendapatan dan
untuk menghasilkan
diserap di dalam
pengeluaran menurut
benih unggul.
pasar domestik,
perkembangan pasar
untuk produk
minyak sawit mentah
turunan minyak
(CPO).dan yang terakhir
sawit yang diolah
Meningkatkan volume
Perseroan lebih
penjualan melalui
ditujukan untuk
pengembangan kerjasama
memenuhi
dengan kebun masyarakat
permintaan pasar
sekitar dan pembelian
ekspor. Untuk
CPO eksternal.
menunjang proses hilirisasi, Perseroan melakukan proses pengolahan minyak sawit melalui pabrik pengolahan minyak sawit (refinery) di PT Tanjung Sarana Lestari yang berlokasi di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat. Material
Awalnya petani
Setiap bahan baku
Dalam proses
Melakukan pemantauan
harus mengetahui
yang diterima dari
pelaksanaannya
lahan melalui penilaian
bahan baku yang
produksi kebun inti
dari awal hingga
rutin untuk
digunakan. Dan
dan pemasok pihak
akhir produksi, PT
mengidenfitikasi potensi
bahan baku yg
ke 3, harus
Astra Agro Lestari
resiko seperti kebakaran
digunakan yaitu bibit dipastikan berasal
tbk. ini memiliki
lahan, deforestasi, dan isu
unggul kelapa sawit
dari proses produksi
karyawan (tetap
sosial.
yang di teliti sendiri
yang sesuai dengan
ataupun kontrak)
oleh PT. Astra Agro
prinsip-prinsip
kurang lebih
Lestari tbk
dalam kebijakan
sebanyak 38.625
keberlanjutan Astra
(2019)
Agro Lestari. Metode Kerja
Kelestarian
Memastikan bahwa
Perusahaan
Perusahaan menggunakan
lingkungan menjadi
Perseroan memiliki
mempertahankan
struktur organisasi
faktor yang
komitmen yang kuat
produktivitas
perusahaan yang terdiri
terpenting yaitu
dalam pengelolaan
kelapa sawit serta
dari dewan komisaris.
karna untuk
perkebunan kelapa
menjadikan kinerja Dalam rangka
meningkatkan daya
sawit yang
industri lebih
melaksanakan tugas dan
dukung lingkungan
berkelanjutan
kompetitif.
tanggung jawabnya,
sebagai prasyarat
ditandai dengan
Pemanfaatan
Dewan Komisaris
keberhasilan
dikeluarkannya
teknologi
melakukan pengawasan
intensifikasi dan
Kebijakan
senantiasa
atas kebijakan manajemen
juga sebagai
Keberlanjutan oleh
dijalankan guna
Perseroan oleh Direksi dan
konsekuensi pilihan
Perseroan. Perseroan
mendorong
memberikan nasihat
penerapan
juga memastikan
peningkatan kinerja kepada Direksi terkait
pengendalian hama
bahwa perkebunan
Perseroan, serta
secara terpadu yang
kelapa sawit yang
pengembangan dan Perseroan. Dengan
mensyaratkan
dikelola telah sesuai
pengelolaan
demikian maka umpan
keseimbangan
dengan kriteria ISPO sumber daya
balik dan nasihat dapat
ekosistem. Inilah
(Indonesian
manusia secara
secara langsung
yang memotivasi PT
Sustainable Palm
optimal menjadi
didiskusikan dengan
Astra Agro Lestari
Oil) sehingga
salah satu kunci
Direksi, agar bila
Tbk. untuk
memperoleh
yang membawa
diperlukan tindak lanjut
mengelola
sertifikasi
Perseroan menjadi
maka hal tersebut dapat
lingkungan dengan
salah satu industri
dilakukan dengan efektif
sebaik-baiknya,
kelapa sawit yang
dan tepat waktu. Selain itu,
dengan pengelolaan
demi keberlanjutan
paling
Dewan Komisaris juga
usaha dalam jangka
produktif.Perusaha
melakukan evaluasi
panjang.
an melakukan
tentang Tata Kelola
peremajaan
Perusahaan terkait aspek
tanaman
akuntabilitas,
(replanting) untuk
pertanggungjawaban,
menjaga
keterbukaan, kewajaran,
kontinuitas
dan kemandirian. Dewan
produksi TBS di
Komisaris memastikan
masa yang akan
agar pelaksanaan
datang
kepengurusan Perseroan dilakukan sesuai prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Machine
Perseroan
1. Perusahaan
Kehadiran pabrik
Untuk mencapai efisiensi
menggunakan
menggunakan energi
pengepresan inti
dan efektifitas olah pabrik
pemakaian dan
langsung yang
sawit ini
kelapa sawit, Perseroan
penghematan energi
berasal dari bahan
diharapkan mampu
melanjutkan program
yaitu : Pemakaian
bakar fosil (solar dan menambah nilai
automasi pabrik yang telah
Energi Langsung,
bensin) untuk
ekonomis bagi
dijalankan selama ini.
Pemakaian Energi
menjalankan
Perseroan dengan
Program automasi
Tak Langsung, dan
peralatan mekanisasi menghasilkan
diperkuat dengan
penghematan energi. perkebunan,
produk minyak inti
peningkatan keahlian
Perseroan juga
kendaraan
sawit (palm kernel
sumber daya manusia di
menambah dua unit
pengangkut TBS
oil). Sementara
pabrik. Tujuan akhir
pabrik pengepresan
dari kebun menuju
produk samping
peningkatan kualitas
inti sawit (kernel
pabrik.
berupa palm kernel sumber daya manusia ini
crushing plant) di
expeller atau PKE
adalah perbaikan output
wilayah...