APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN KINERJA GURU MENGGUNAKAN METODE DATA MINING CLASSIFICATION 4.5 (C4.5) (STUDI KASUS SMP NEGERI 1 JABON SIDOARJO) PDF

Title APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN KINERJA GURU MENGGUNAKAN METODE DATA MINING CLASSIFICATION 4.5 (C4.5) (STUDI KASUS SMP NEGERI 1 JABON SIDOARJO)
Author Siti Roaita
Pages 27
File Size 1.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 16
Total Views 170

Summary

APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN KINERJA GURU MENGGUNAKAN METODE DATA MINING CLASSIFICATION 4.5 (C4.5) Penulis : Siti Roaita NIM : 111080200044 Dosen Pembimbing : Yulian Findawati, ST. M.MT ABSTRAK SMP Negeri 1 Jabon adalah lembaga pendidikan Negeri yang berdiri secara resmi pada tanggal 1 Juli t...


Description

Accelerat ing t he world's research.

APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN KINERJA GURU MENGGUNAKAN METODE DATA MINING CLASSIFICATION 4.5 (C4.5) (STUDI... SITI ROAITA

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MODUL DATA MINING FULL Reynaldi Moersas

Penerapan Met ode CRISP-DM unt uk Prediksi Kelulusan St udi Mahasiswa Menempuh Mat a Kuliah (St u… Piko Sanjaya APLIKASI DATA MINING MENGGUNAKAN MET ODE DECISION T REE UNT UK EVALUASI KINERJA MOT OR … Kurnia Aryansyah

APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN KINERJA GURU MENGGUNAKAN METODE DATA MINING CLASSIFICATION 4.5 (C4.5) Penulis NIM Dosen Pembimbing

: Siti Roaita : 111080200044 : Yulian Findawati, ST. M.MT

ABSTRAK SMP Negeri 1 Jabon adalah lembaga pendidikan Negeri yang berdiri secara resmi pada tanggal 1 Juli tahun 1984 yang beralamatkan di Jalan Dukuhsari 01 Jabon desa/Kecamatan Jabon, Kab/ Kota Sidoarjo, Propinsi JAWA TIMUR. Sejak pertama berdiri secara resmi SMP Negeri 1 Jabon terus mengalami perkembangan yang sangat bagus, baik perkembangan bangunan, tenaga pendidik, pengelolah TU maupun siswanya. Dilihat dari peningkatan jumlah siswanya dari tahun ke tahunketahun terus meningkat tentunya mendorong pula perkembangan dan peningkatan mutu tenaga pendidik yang diperlukan. Dalam meraih mutu pendidikan perlu adanya tindakan penilaian kelayakan kinerja guru. Tindakan tersebut merupakan salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan. Dalam menentukan kriteria kinerja guru di SMP Negeri 1 Jabon Sidoarjo. Dalam menentukan kelayakan kinerja guru, saat ini sudah banyak metode-metode optimasi dengan alternatif terbatas, salah satunya adalah metode algoritma C4.5. Dengan menggunakan metode algoritma C4.5 ini dengan mudah dipahami dengan bahasa alami yang diekspresikan melalui bentuk pohon keputusan. Metode pohon keputusan mengubah fakta sangat besar menjadi pohon keputusan yang mempresentasikan aturan yang mudah dipahami. Untuk membangun sistem ini perlu adanya aplikasi yang mendukung salah satunya adalah aplikasi pemrograman php Xampp. Hasil yang dicapai dari sistem aplikasi metode algoritma C4.5 yaitu, bisa dilihat melalui pohon keputusan. Pohon keputusan diperoleh dari root-root yang menjadi patokan kriteria kinerja guru yang layak itu seperti apa. Tingkat akurasi dari sistem ini dilihat dengan menggunakan data sampel 10 guru yang ada diperoleh hasil nilai precision=100%, nilai recall=50% dan Accuracy=70%.

Kata Kunci : Algoritma C4.5,Kinerja Guru , Pohon keputusan. dapat berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, maka seorang guru wajib memenuhi kualifikasi seperti dinyatakan dalam Undang-Undang RI Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UndangUndang RI Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan guru adalah pendidik Professional. SMP Negeri 1 Jabon adalah lembaga pendidikan Negeri yang berdiri secara resmi pada tanggal 1 Juli tahun 1984 yang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan strategis dalam mempersiapkan generasi penerus yang memiliki pengetahuan dan kecerdasan tinggi serta menguasai berbagai keahlian. Pendidikan merupakan jembatan penghubung dalam mengantarkan kita pada tatanan masyarakat pembelajar (learning society), yang terus belajar dari waktu kewaktu sehingga tercapai suatu acuan dasar. Acuan dasar itu dapat merefleksikan tugas mulia pendidikan dalam meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Untuk 1

beralamatkan di Jalan Dukuhsari 01 Jabon desa/Kecamatan Jabon, Kab/ Kota Sidoarjo, Propinsi JAWA TIMUR. Sejak pertama berdiri secara resmi SMP Negeri 1 Jabon terus mengalami perkembangan yang sangat bagus, baik perkembangan bangunan, tenaga pendidik, pengelolah TU maupun siswanya. Dilihat dari peningkatan jumlah siswanya dari tahun ke tahun, pada saat tahun ajaran 2012-2013 siswanya telah mencapai 799 siswa, di tahun ajaran pada saat tahun 2013-2014 siswanya mencapai 818 siswa, di tahun ajaran pada saat tahun 2014-2015 siswanya mencapai 841 siswa. Dan pada saat ini tahun ajaran 2015-2016 mencapai 904 siswa. Dengan adanya perkembangan siswa dari tahun ketahun terus meningkat tentunya mendorong pula perkembangan dan peningkatan tenaga pendidik yang diperlukan. Dalam meningkatkan jumlah tenaga pendidik tentunya pihak sekolah tidak asal-asalan dalam memilih. Peningkatan mutu tenaga pendidik sangat di perlukan dalam perkembangan mutu belajar dan mengajar siswa. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Tindakan menilai kinerja guru merupakan salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan. Dalam menentukan kriteria kinerja guru di SMP Negeri 1 Jabon Sidoarjo. Penilaian kinerja guru sangat penting dalam menentukan kinerja guru yang baik dan berprestasi dalam suatu sekolah. Saat ini sudah banyak metode-metode optimasi dengan alternatif terbatas. Salah satunya adalah metode C4.5. menurut jurnal (Sukma Putri Utari dengan judul Implementasi Medtode C4.5 Untuk Mnentukan Guru Terbaik Pada SMK 1 Percut Sei Tuan Medan), 2015) algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta sangat besar menjadi pohon keputusan yang mempresentasikan aturan. Aturan dengan mudah di pahami dengan bahasa alami. Dan mereka juga dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query Language untuk mencari record pada kategori tertentu. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses penentu kinerja guru pada SMPN 1 Jabon Sidoarjo? 2. Kriteria-kriteria apa yang diperlukan dalam penilaian kinerja guru terkait pada SMPN 1 Jabon Sidoarjo? 3. Bagaimana menerapkan metode C4.5 dalam proses penentu kelayakan kinerja guru?

1.3 Batasan Masalah Untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian dan pengumpulan data, maka batasan masalah yang akan dibahas hanya pada : 1. Kriteria penilaian guru yang digunakan berdasarkan kriteria yang telah ada di sekolah. 2. Data guru yang diambil hanya data guru pada SMPN 1 Jabon Sidoarjo. 3. Menggunakan Data kriteria Guru Statis. 4. Menggunakan Bahasa pemrograman PHP. 5. Menggunakan Aplikasi Xampp dan MySQL. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 2

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang perhitungan dan contoh soal yang berhubungan dengan materi yang diambil.

1. Untuk mengetahui kinerja guru pada SMPN 1 Jabon Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui kriteria-kriteria apa yang diperlukan dalam menilai kinerja guru. 3. Untuk menerapkan metode C4.5 dalam proses penilaian kinerja guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dari penelitian serta pembahasannya secara detail.

2. Manfaat Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Dapat membantu dalam menentukan kriteria penilaian kinerja guru pada SMPN 1 Jabon Sidoarjo. 2. Sebagai salah satu penunjang sekolah dalam meningkatkan mutu kinerja guru. 3. Dapat menyelesaikan masalah dalam menetukan penilaian kinerja guru sehingga pihak sekolah lebih mudah mengetahui guru yang aktif dan berprestasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan hasil kesimpulan dan saran untuk penyempurnaan hasil skripsi.

2. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI\ 2.1 Tinjauan Umum SMPN 1 Jabon Pertama berdirinya SMPN 1 Jabon pada tahun 1984, berikut salinan ketikan data berdirinya SMPN1 Jabon yang diperoleh saat studi kasus: KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDOSNESIA Pembukaan, penunggalan, dan penegerian Sekolah menengah Umum Tingkat Pertama Menimbang : a. Bahwa berdasarkan keutusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan tanggal 22 Desember 1978 No. 0370/0/1978 telah ditetapkan susunan organisasi dan tata kerja menengah umum tingkat pertama. b. Bahwa untuk meningkatkan daya tampung sekolah menengah umum tingkat pertama negeri sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dipandang perlu menetapkan pembukaan, penunggalan, dan penegrian sekolah menengah umum tingkat pertama.

1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode pengambilan data dan sistematika penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai penelitian terdahulu, dan materi penunjang berhubungan dengan materi yang di ambil.

Mengingat: 3

1.

2.

Keputusan presiden Republik Indonesia : a. Nomor 44 tahun 1974 b. Nomor 40/M tahun 1980 c. Niomor 45/M tahun 1983 d. Nomor 15/M tahun 1984 Keputusan menteri Pendidikan dan kebudayaan: a. Tanggal 22 Desenber 1978 No. 0370/0/1978 b. Tanggal 30 Juni 1979 No. 0145/0/1979 c. Tanggal 11 september 1980 No. 0222b/0/1980 d. Tanggal 14 Maret 1983 No. 0172/0/1983 nan No. 0173/0/1983

Keempat: Biaya untuk keperluan pelaksanaan keputusan ini bagi masing-masing sekolah di propinsi yang bersangkutan pada mata anggaran bagaimana tersebut pada kolon 7 Lampiran I keputusan ini dari anggaran pendapatan dan belanja departemenpendidikannya pada mata anggaran yang selaras dengan itu. Kelima: Dengan berlakunya keputusan ini jumlah SMP Negeri di Indonesia adalah 5.884(lima ribu delapan ratus delapan puluh empat) buah tersebar di 27 (dua puluh tujuh) propinsi. Keenam: Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalan ketentuan tersendiri. Ketujuh: Keputusan ini dimulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Juli 1984. \ Visi SMPN 1 Jabon Sidoarjo “BATIK” B : BERIMAN, BERILMU A : AKHLAK MULIA T : TERAMPIL I : INOVATIF K : KREATIF

Memperhatikan : Persetujuan menteri negara pendayagunaan Aparatur negara dalam surat Nomor B847/I/MENPA/10/84 tanggal 31 Oktober 1984 Menetapkan: Pertama: a. Membuka sekolah menengah umum tingkat pertama (SMP) negeri b. Menunggalkan filial SMP Negeri menjadi SMP Negeri c. Menegrikan SMP Swasta Menjadi SMP Negeri, dibeberapa propinsi sebagaimana tersebut pada lampiran I Keputusan ini. Kedua: Kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja SMP Negeri tersebut pada Diktum “Pertama” diatur sesuai dengan ketentuan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 22 Desember 1978 No. 0370/0/1978. Ketiga: Menegaskan kepada kepala kantor Wilayah Departemen pendidikan dan kebudayaan di propinsi yang bersangkutan untuk melaksanakan ketentuan tersebut ada diktum “Pertama” bagi sekolah yang barada di Wilayahnya.

Misi SMPN 1 Jabon Sidoarjo a. Mewujudkan kurikulum sekolah yang meunjang kecakapan hidup peserta didik. b. Mewujudkan proses pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan kontekstual (akik). c. Mewujudkan lulusan yang berinmtaq, berilmu, berakhlak mulia, dan terampil. d. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional. e. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang prestasi peserta didik. 4

f. g. h. i.

dipahami serta kegunaannya untuk pemilik data. 2.3 Teknik Data mining Ada banyak jenis teknik analisa yang dapat digolongkan dalam data mining. Namun ada tiga teknik data mining yang popular, yaitu :

Mewujudkan pengelolaan yang mapan dan pelayanan prima. Menjalin kemitraan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Mewujudkan perangkat penilaian yang otentik. Mewujudkan lingkungan yang ceria (cerah, rindang, indah, dan asri ) serta budaya bersih dan sehat.

1. Association Rule Mining Association rule mining adalah teknik mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi atribut. Contoh dari aturan asosiatif dari analisa pembelian di suatu pasar swalayan diketahui berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang strategi pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. 2. Klasifikasi Klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui. Model itu sendiri bisa berupa aturan “jika-maka”, berupa pohon keputusan, formula matematis atau neural network. Proses klasifikasi biasanya dibagi menjadi dua fase : learning dan test. Pada fase learning, sebagian data yang telah diketahui kelas datanya diumpankan untuk membentuk model perkiraan. Kemudian pada fase test model yang sudah terbentuk diuji dengan sebagian data lainnya untuk mengetahui akurasi dari model tsb. Bila akurasinya mencukupi model ini dapat dipakai untuk prediksi kelas data yang belum diketahui. 3. Clustering

2.2 Pengertian Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar. Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan memeriksa dalam sekumpulan besar data yang tersimpan dalam penyimpanan dengan menggunakan teknik pengenalan pola seperti teknik statistik dan matematika. Data mining bukanlah suatu bidang yang sama sekali baru. Salah satu kesulitan untuk mendefinisikan data mining adalah kenyataan bahwa data mining mewarisi banyak aspek dan teknik dari bidang-bidang ilmu yang sudah mapan terlebih dulu. Berawal dari beberapa disiplin ilmu, data mining bertujuan untuk memperbaiki teknik tradisional sehingga bisa menangani : a. Jumlah data yang sangat besar b. Dimensi data yang tinggi c. Data yang heterogen dan berbeda bersifat Menurut para ahli, data mining merupakan sebuah analisa dari observasi data dalam jumlah besar untuk menemukan hubungan yang tidak diketahui sebelumnya dan metode baru untuk meringkas data agar mudah 5

Pendefinisian Data Elemen Dalam Kamus Data Kamus data mendefinisikan data elemen dengan cara :

Berbeda dengan association rule mining dan klasifikasi dimana kelas data telah ditentukan sebelumnya, clustering melakukan pengelompokan data tanpa berdasarkan kelas data tertentu. Bahkan clustering dapat dipakai untuk memberikan label pada kelas data yang belum diketahui. Karena itu clustering sering digolongkan sebagai metode unsupervised learning. Prinsip dari clustering adalah memaksimalkan kesamaan antar anggota satu kelas dan meminimumkan kesamaan antar cluster. Clustering dapat dilakukan pada data yang memiliki beberapa atribut yang dipetakan sebagai ruang multidimensi.

1. 2.

Menguraikan arti dari alur data dan data store dalam DFD Menguraikan komposisi paket data pada alur data ke dalam alur yang lebih kecil. Table 2.1 Simbol-simbol Data Dictionary Notasi = + () [] {} ** @ |

2.4 Kamus Data (Data Dictionary) Kamus data merupakan Katalog Fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Fungsi dari kamus data adalah sebagai suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang DFD yang mencakup proses, data flow & data store.

Arti Terdiri atas Dan Opsional (bias ada dan bias Memilih salah satu alternative Pengulangan sebanyak n kali Komentar Identifikasi Pemisah alternative symbol [ ]

2.5 Desain Model Aplikasi Desain model dari aplikasi terdiri dari physical model dan logical model. Physical model dapat digambarkan dengan alir system. Logical model dalam system informasi lebih menjelaskan kepada penggunaan bagaimana nantinya fungsi-fungsi di system informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambarkan dengan DFD (Data Flow Diagram) dan kamus data (Data Dictionary). Adapun penjelasan dari alat bantu dalam desain model adalah sebagai berikut : 1. Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara proses dan entity luarnya. Adapun symbol-simbol dalam diagram konteks seperti dijelaskan pada table dibawah ini.

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan komponen data store. Pembentukan kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada DFD Alur data pada DFD bersifat global (hanya menunjukkan nama alur datanya tanpa menunjukkan struktur dari alur data). Unutk menunjukkan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data.

6

Basis adalah markas atau tempat berkumpul, sedangkan data adalah fakta mengenai suatu objek. Basis data atau database adalah penggunaan bersama dari data yang terhubung secara logis dan deskripsi dari data yang dirancang untuk keperluan informasi dari suatu perusahaan. Dengan kata lain pengertian basis data dapat di artikan suatu kumpulan data yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih suatu organisasi yang berelasi. Dimana dua tujuan utama dari konsep database adalah untuk memperkecil pengulangan data atau duplikasi data (data redudansi) sehingga dapat mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan suatu program dalam memproses sebuah data. Independensi data dilakukan melalui penempatan spesifikasi data dalam tabel-tabel yang terpisah secara khusus dari program-program (Fathansyah, 1999).

Table 2.2 Simbol-Simbol Context Diagram\ Simbol

Pengertian

Keterangan

Sistem

Menunjukan sistem

Eksternal entity

Menunjukan bagian luar sistem atau sumber input dan output data Menunjukan arus data antar simbol/proses

Garis aliran

2. DFD (Data Flow Diagram) DFD merupakan suatu model logika yang menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari system, serta menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada system dan proses pada system. Beberapa symbol yang digunakan dalam DFD diterangkan pada tabel di bawah ini.

2.6.1 Sistem Manajemen Basis Data

Table 2.3 Simbol-Simbol DFD (Data Flow Diagram) Simbol

Pengertian

Keterangan

Sistem

Menunjukan sistem

Eksternal entity

Menunjukan bagian luar sistem atau sumber input dan output data Menunjukan arus data antar simbol/proses

Garis aliran Data Storage

Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang secara umum tersedia adalah:

Digunakan untuk menyimpan arus data atau arsip seperti file transaksi, file induk atau file referensi dan lain-lain

a)

2.6 Basis Data dan Sistem Manajemen Basis Data 7

Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.

b)

c)

d)

e)

f)

g)

Keunggulan DBMS antara lain sbb:

Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tid...


Similar Free PDFs