Arsitektur Bangunan di Kota Semarang: Dari Gaya Tionghoa Hingga Gaya Jengki DOCX

Title Arsitektur Bangunan di Kota Semarang: Dari Gaya Tionghoa Hingga Gaya Jengki
Author Yunanto Eka
Pages 11
File Size 621 KB
File Type DOCX
Total Downloads 331
Total Views 370

Summary

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wujud arsitektur sebagai bentuk suatu bangunan produk manusia, baik suatu kelompok maupun individu di dalam masyarakat, oleh karena itu, dinamika sosial budaya masyarakat akan mempengaruhi dinamika arsitektur tersebut. Arsitektur adalah lingkungan yang diciptakan...


Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wujud arsitektur sebagai bentuk suatu bangunan produk manusia, baik suatu kelompok maupun individu di dalam masyarakat, oleh karena itu, dinamika sosial budaya masyarakat akan mempengaruhi dinamika arsitektur tersebut. Arsitektur adalah lingkungan yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dari alam yang dikuasainya untuk memungkinkan kedudukannya dan sikap hidupnya dalam suasana yang diinginkan dan dalam status yang diharapkan.1 Sedangkan Yuswaldi Salya mengatakan bahwa arsitektur tidak hanya dilihat dari aspek fisiknya saja, melainkan juga dilihat dari aspek non fisiknya juga.2 Pada dasarnya, kebudayaanlah yang membentuk suatu gaya arsitektur. Budaya tiap-tiap kelompok yang berbeda sesuai kebutuhan untuk bertahan hidup inilah yang membuat kebudayaan sekaligus gaya arsitektur ini menjadi berbeda- beda. Gaya arsitektur tiap-tiap kelompok tersebut dibuat secara disengaja, dimana banyak faktor yang membuat suatu bentuk arsitektur, semisal kepercayaan, kebutuhan, serta keadaan geografis suatu wilayah. Dengan adanya suatu migrasi atau perpindahan penduduk, secara tidak disengaja budaya yang berasal dari daerah asal masyarakat tersebut juga lambat laun akan berkembang ke daerah tujuan. Hal ini dikarenakan suatu sistem serta tata cara dalam menjalani hidup juga berpindah serta semua itu masih harus dipercayai oleh masyarakat terutama masyarakat tradisional karena mereka masih menganggap bahwa segala sesuatu yang dilakukan masih erat kaitannya dengan nilai-nilai religius, salah satunya dalam bidang arsitektur. Namun hal tersebut juga tidak menampik adanya pembawaan budaya seperti gaya arsitektur pada budaya- budaya yang modern seperti halnya budaya Eropa yang masuk ke Indonesia. 1 Sidharta, dalam Eko Budihardja, Jati Dirii rriiiekterri Indonndkiia, (Bandung: PT. Alumni , 1996), hlm. 62. 2 Yuswaldi Salya,dalam Eko Budihardja, Jat iri Arsitektur Indonesia, (Bandung: PT. Alumni, 1996),hlm. 62. 1...


Similar Free PDFs