Arti dan Ruang Lingkup Aqidah PDF

Title Arti dan Ruang Lingkup Aqidah
Author Upha Thahir
Pages 18
File Size 781.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 147
Total Views 317

Summary

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH ARTI DAN RUANG LINGKUP AQIDAH DISUSUN OLEH : SYARIFUDDIN THAHIR 031 2011 0004 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016 TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004 AQIDAH A. Pengertian Aqidah 1. Bahasa. ...


Description

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH ARTI DAN RUANG LINGKUP AQIDAH

DISUSUN OLEH :

SYARIFUDDIN THAHIR

031 2011 0004

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

AQIDAH

A. Pengertian Aqidah 1. Bahasa. Aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqidan yang berarti simpul, ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Setelah terbentuk menjadi aqidatan (aqidah) berarti kepercayaan atau keyakinan. Kaitan antara aqdan dengan ‘aqidatan adalah bahwa keyakinan itu tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. 2. Istilah. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dangan kebenaran itu. 3. Akidah Islam ialah kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah sebagai rabb dan ilah serta beriman dengan nama-namaNya dan segala sifat-sifatNya juga beriman dengan adanya malaikat, kitab-kitab, para Rasul, Hari Akhirat dan beriman dengan taqdir Allah sama ada baik atau buruk termasuk juga segala apa yang dating dari Allah. Seterusnya patuh dan taat pada segala ajaran dan petunjuknya. Oleh itu, akidah Islam ialah keimanan dan keyakinan terhadap Allah dan RasulNya serta apa yang dibawa oleh Rasul dan dilaksanakan dalam kehidupan 4. Pengenalan a. Ilmu yang membicarakan perkara-perkara yang berkaitan keyakinan terhadap Allah swt dan sifat-sifat kesempurnaanNya. b. Setiap umat Islam wajib mengetahui, mempelajari dan mendalami ilmu akidah supaya tidak berlaku perkara-perkara yang membawa kepada penyelewengan akidah kepada Allah swt c. Akidah sebenar adalah akidah yang berdasarkan pada al-Quran dan AsSunnah B. Ruang Lingkup 1. Ilahiah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah (Tuhan), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan (af’al) Allah, dan lain-lain. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

2. Nubuwwah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu mukjizat, dan sebagainya yang berhubungan dengan nabi dan rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, dan sebagainya. 3. Ruhaniah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik, seperti malaikat, jin, iblis, setan, dan ruh. 4. Sam’iyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui sami, yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan As-Sunah, seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur dan sebagainya. 5. Di samping sistematika di atas, pembahasan aqidah bisa juga mengikuti sistematika arkanul iman (Rukun Iman), yaitu : Iman Kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab Suci, Nabi dan Rasul, Hari Akhir, serta Qada’ dan Qadar.

C. Dalil-dalil tentang Aqidah

‫ن ْ ُلق‬ ‫ءََّسق ْنق ْ ُمكْز ُقر ْ ُق‬ ‫ء َُسق ْ َُلمق ْ ُق‬ ‫ْ ْ ُجمخق ِْ ُق‬ ‫ِ َُ اق‬ ‫ن ْ ُقم ِ ُِْ ُأاق ِ ا‬ ‫ن ِ ََُُِّْْأق ِ ا‬ ‫ْ ْنق ِ َُيمْق ِْ ُجمخق ِ َُيمْق ْنق‬ ‫ن ِ َُ مق‬ ‫ُ َءيوَ َسق ُِْ ُْمق ْرْممق ِْ ُق‬ ‫َناوَسق َْفق َو ُقل اق‬ “Katakanlah (kepada mereka yang berbuat kemusyirikan kepada Allah) siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan dan menguasai) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah.” Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?”. (QS : Yunus [10] : 31)

‫قُق‬ ‫َََّللاُل ُرقَْاَقَقْ َقْ اَ ا‬ “Ketahuilah/ilmuilah bahwasanya Laa Ilaha Illalah”.(QS : Muhamad [47]: 19).

‫حقِ ُرقْ ُلََسق‬ ‫ْ اَقْ ُنقَ رقَّْ ُ َ م‬ “Kecuali

yang

bersaksi

terhadap

Laa

Ilaha

Illalah dan

mereka

mengetahuinya”.(QS : Zukhruf [47] : 86).

‫َِّْقْ ُأَ ُلاَّقْ ُنقْ َُلمقْ ُنقأََ هِقْ اَقََحْقْ ُيَقَْاَقَقْ َقْ اَقََّْقَََّللاَُرِسق‬

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

“Tidaklah kami mengutus seorang Rosul/utusan sebelummu kecuali kami wahyukan kepadanya bahwasanyatidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku (Allah) maka bertauhidlah pada Ku (Allah)”. (QS : Al Anbiya’ [21] : 25). D. Hadist Tentang Aqidah ‫ُقَللا ُارقأَ َُِقق قَلاقققَللاليَقَِلرقنِضقْ َُ همقْ ُنق‬ ‫لسقَللا ُنقَللاَمقأتْقققَللا ُاَ قَِّْقِقْيُاََّقََُ نقٌل َُ ج‬ ‫ءٌم ق قَِ قْ ُمََ قْااَّقْحرجقحنااقٌل قْ اق َللاليُاَّقأٌلجقَرُْر قْيَّا قِ ميَِّّ قَرُْر قََِي قِ ا ُم ق قَ قْمع‬ ‫َللاليَُ قَْم قِ ا‬ ‫َار قأَُْنيَُ قْ اقأَُْنيَُ قِِتس قٌْايَُ قَللالاقَجََُْ ق قَِِّْقِقَّْقْق‬ ُ َِ‫َ اَر قْ َُْ ُمَْقَللانقِ ااَْقَلاقققَللاليَقَِلرق‬ ‫َفمق قَوَِّقأَق‬ ُ ُ ِ‫قُقَلاق‬ ُ ُ ِ‫اقُقَِقققَلاقققَللاليَقَِلرق‬ ‫قُقِْسا قَْ اَرسِقأََِ ا‬ ‫َفمقْ ُسقَ ُ رقْ ُسقَقْ َقْ اَ ا‬ ‫ا‬ ‫ْ يَُ قََ س‬ ‫َنه ُْق‬ ُ ِ‫يف قَِّْ قَر ُْْ قَِّْق َللاليَُ قَِلار قَِوير قِ َافو قَِضُ َْ قِ اَُّْو قَََِم قأْؤَّس قََِ ال قِ َُيُْ قْ ُس ق‬ ُ ‫ِْنََ قِأَلَ قِِ ُي َُم‬ ‫ََّ قِْفنزنَ ق‬ ُ ْ‫قِبْمقَ تَُاَّ ق َ ق‬ ‫ءِ َ قَِْرمَْ قَِّْ قَِ َُْ ُمَْ قَللا ُن قِ ُ ََّْس قَِّْ قْ ُس قَضُ ْن قْ ا‬ ‫قُقَِْامقَمِبقَت ُسق ُرقَز ُنقَمِبقَتَاقَِضُ ْنقَّْ ُورأقْيُمبقَِ ممبقَِّْقَق‬ ‫َقر ُْْقَِّْقَِ َُْ ُمَْقَللا ُنقِ ُ حُ ءَّسقَِّْقْ ُسقَ َُر ا‬ ‫ءَّنل قَِّْ قَِ َُْ ُمَْ قَللا ُنق‬ ُ َُ ِ‫ءََّللا قَِّْ قَّْق‬ ‫ءَُِ قَللا ُا َّقَِْللاُلر قْ ُن قِ ا‬ ‫َّْْأَ َّقَِّْ قْ ُس قَلرق ْمِ قَِّْ قَِ َُْ ُمَْقَللا ُن قِ ا‬ ُ ‫ْقِْْ قأْان َّقِْ ُس قَمعقِ ٌََُّو قِ ُ مِو قِ ُ َّ قأَللاَّس قِ اَّسقْنهَِّ َس قَْقِ َُ ُايَّس قَِّْقَ ارق‬ ‫قِ َُهلح قَلَ ُْ قْليتَّقَ ار قَِّْ ق‬ ‫ءَّنلقْ ُلْ اق‬ ُ‫ق‬ ‫)لمَز ُرقيْازرقدقأِِبقْءلرِأََ َقَْللاُلرقَِّْقَتَاَقٌَُمْلقََّْْ ُرقْ ققَّْقَللاَمقَْرُألقْ ُنقِ ا‬ Artinya : Dari Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhu, dia berkata: "Ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata : "Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam ". Rasulullah menjawab, "Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya". Orang itu berkata, "Engkau benar," kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya. Orang itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Iman". Rasulullah menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk". Orang tadi berkata, "Engkau benar". Orang itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Ihsan". Rasulullah menjawab, "Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu." Orang itu berkata lagi, PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

"Beritahukan kepadaku tentang kiamat". Rasulullah menjawab, "Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya." Selanjutnya orang itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya". Rasulullah menjawab, "Jika hamba perempuan telah melahirkan tuan puterinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan”. Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa lama kemudian Rasulullah berkata kepadaku, "Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya itu?" Saya menjawab, "Allah dan Rosul-Nya lebih mengetahui" Rasulullah berkata, "Ia adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamu". [HR Muslim no. 8]. 1.

Biografi Rawi dan Perawi Hadis Tentang Dasar Aqidah di atas I. Rawi Sahabat (Umar Bin Khattab ra). Nama lengkapnya adalah Amirulmukminin Abu Hafashah Umar Ibnul Khattab Al-Faruq Al-‘Adwi Al-Quraisy. beliau masuk islam pada tahun ke 6 dari lahirnya islam atas anjuran saudaranya yang perempuan namanya Fatimah Binti Khattab. Beliau merawikan sebanyak 537 hadis. Beliau wafat tahun 24 H. akibat tikaman seorang hamba sahaya yang bernama Abu Lu’luah, yaitu budak Maghirah bin Syu’bah. II. Perawi ( Muslim ) Nama lengkap beliau adalah Imam Abdul Husain bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi. Dia dilahirkan di Naisabur tahun 206 H. Kehidupan imam Muslim penuh dengan kegiatan mulia. Beliau merantau ke berbagai negeri untuk mencari hadits. Dia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan negara-negara lainnya. Dia belajar hadits sejak masih kecil yakni mulai tahun 218 H. Setelah mengarungi kehidupan yang penuh berkah, Muslim wafat hari ahad sore dan dimakamkan di kampung Nasr Abad di daerah Naisabur pada hari senin, 25 Rajab 261 H dalam usia 55 tahun. Imam Muslim mempunyai guru hadits yang sangat banyak sekali diantaranya adalah Utsman bin Abi Syaibah, Abu Bakar bin Syaibah, Syaiban bin Farukh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harab, ‘Amar an-Naqid, Muhammad bin Mutsanna, Muhammad bin Yasar, Harun bin Sa’id al-Aili, Qutaibah bin Sa’id dan lain sebagainya.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

2. Pemahaman Terhadap Hadis Dasar Aqidah I. Hadis 1. Memperindah pakaian dan penampilan ketika masuk masjid, menghadiri majlis ilmu dan sopan santun ketika berhadapan dengan para ulama. Sesungguhnya Jibril alaihissalam datang sebagai guru mengajar manusia dengan penampilan dan tutur katanya. 2. Islam secara etimology atau bahasa : tunduk dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt. Sedangkan menurut syariat : yang didirikan atas lima pondasi, yaitu : bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan ramadhan dan haji ke Baitullah. 3. Iman menurut bahasa : yakin, sedangkan menurut syariat :keyakinan yang kokoh akan keberadaan Allah sebagai pencipta dan bahwa Dialah satusatu Dzat yang berhak diibadahi. Membenarkan adanya makluk Allah berupa para malaikat. Membenarkan kitab-kitab samawi yang diturunkan oleh Allah. Membenarkan para rasul Allah yang Allah utus untuk manusia menunjuki jalan yang benar. Membenarkan adanya hari akhir. 4. Islam dan Iman. Dari pembahasan diatas dapat diketahui Islam dan Iman dua hakikat yang berbeda. Namun adakalanya syariat memperluasnya dengan menyebutkan salah satunya untuk menunjukkan keduannya. Tidak asa iman tanpa Islam dan tidak ada Islam tanpa adanya iman. Dan keduanya saling berkaitan erat, karna iman itu mesti ada didalam hati dan amal (Islam) yang dikerjakan oleh anggota badan. 5. Ihsan adalah ikhlas dan berbuata sebaik mungkin (itqan). Yaitu mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah dengan menyempurnakan pelaksanaannya seakan-akan melihat Allah saat beribadah. Jika tidak mampu melakukan yang demikian maka ingatlah bahwa Allah itu melihat, menyaksikan perkara yang kecil dan yang besar. II. Perkataan Ulama Tentang Hadis Dasar Aqidah 1. Imam An-Nawawi Sabdanya ‫ ْ َُْ ُمَْ قَللان قِ ُ ََّْس‬. iman menurut bahasa adalah kepercayaan secara umum. Secara syariat adalah ungkapan tentang kepercayaan khusus, yaitu mempercayai Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, Hari ahirNya dan qadar baik dan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

burukNya. Adapun Islam ialah ungkapan tentang melakukan berbagai kewajiban, yaitu kepatuhan pada amalan zahir. Sabdanya ‫َِ َُْ ُمَْقَللان قِ ُ حُ ءَّسق‬. Ini maqam musyahadah, karna orang yang ditakdirkan dapat melihat Al-Malik (Allah), ia malu berpaling kepada selainNya dalam shalat, dan menyibukkan hatinya pada lainNya. 2. Imam Ibnu Daqiq Ini adalah hadis agung yang mencakup semua tugas amalan zahir dan bathin. Ilmu-ilmu syariat semuanya merujuk kepadanya dan bercabang darinya, karena hadis ini, meskipun ringkas, berisikan ilmu dan sunnah. Ia sebagai induk sunnah, sebagaimana al-fatihah disebut Ummul Quran (induknya al-Quran), karena meskipun ringkas tapi berisikan isi-isi Al-Quran. 3. Syaikh Ibnu Utsmain Penjelasan bahwa Islam memiliki lima rukun yang harus dibangun, dan keislaman tidak sempurna apabila tidak melaksanan lima rukun Islam tersebut. Karna Nabi Muhammad menjawab dengan demikian : ‫َفم قْ ُس قَ ُ ر قْ ُس قَ قْ َق‬ ُ ُ ِ‫ْ اَ قق قِْسا قََْرِق َوَِّ قأََِ قق قَلاقققَللاليَقَِلرقسق‬ ‫َ ضَ ْ قِ ُْ َّو قَِ ََم قأْ ؤَّس قَِ َل قِ َ يْ قْسق‬sِ‫أ ََِ قق قَِ و ير قِ َ فو ق‬ ‫ِ َ نه ْقْ يَق َ َ ي ف‬ Rasulullah menjawab, "Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya." · Iman mencakup enam perkara, yaitu : ‫ْ َِّ قس قْس قَ ضْن قْ َّهلل قِْفن ز نَ قِْ ن ََ قِأ َ لَ قِِ يَم قِبْ م قَِ ضْنق‬ ‫ْ َّ ورأقْ يمبقِ َمب‬ Rasulullah menjawab, "Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk". Orang tadi berkata, "Engkau benar". Penjelasan tentang ihsan, yaitu manusia beribadah kepada Allah dengan peribadatan ‫( أ ُبَ ج قِ ق لغق‬menginginkan dan mencari), seolah-olah ia melihatNya. Ia ingin sampai kepadaNya, Derajat ihsan inilah yang PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

paling sempurna. Jika tidak sampai pada keadaan ini, maka kepada derajat kedua, yaitu beribadah kepada Allah dengan peribadatan ِّ ‫ر قِ ق ُم جق‬ ‫( ْ َُ ج‬rasa takut) terhadap siksaNya. Karna itu nabi besabda “jika kamu tidak melihatnya, maka ia melihatmu”. E. Bukti Adanya Allah Adanya Allah swt adalah sesuatu yang bersifat aksiomatik (sesuatu yang kebenarannya telah diakui, tanpa perlu pembuktian yang bertele-tele). Namun, di sini akan dikemukakan dalil-dalil yang menyatakan wujud (adanya) Allah swt, untuk memberikan pengertian secara rasional. Mengimani Wujud Allah Subhanahu wa Ta’ala Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’, dan indera. 1. Dalil Fitrah Manusia diciptakan dengan fitrah bertuhan, sehingga kadangkala disadari atau tidak, disertai belajar ataupun tidak naluri berketuhanannya itu akan bangkit. Firman Allah Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (al-A’raf:172) Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?, (az-Zukhruf:87)

‫َمََِقْ ُِقَْ متءَََّق‬ ‫ْ ِلقْ َُ َُيهقْ َُ رقَللالاقِ ٌُ ُهموقََِِْبقْ مَيََِقْ ُِقْا م‬ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Al Bukhari) Ayat dan hadis tersebut menjelaskan kondisi fitrah manusia yang bertuhan. Ketuhanan ini bisa difahami sebagai ketuhanan Islam, karena pengakuannya bahwa Allah swt adalah Tuhan. Selain itu adanya pernyataan kedua orang tua yang menjadikannya sebagai Nasrani, Yahudi atau Majusi, tanpa menunjukkan kata menjadikan Islam terkandung maksud bahwa menjadi Islam adalah tuntutan fitrah.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

Dari sini bisa disimpulkan bahwa secara fitrah, tidak ada manusia yang menolak adanya Allah sebagai Tuhan yang hakiki, hanya kadang-kadang faktor luar bisa membelokkan dari Tuhan yang hakiki menjadi tuhan-tuhan lain yang menyimpang. 2. Dalil Akal Akal yang digunakan untuk merenungkan keadaan diri manusia, alam semesta dia dapat membuktikan adanya Tuhan. Di antara langkah yang bisa ditempuh untuk membuktikan adanya Tuhan melalui akal adalah dengan beberapa teori, antara lain; a. Teori Sebab. Segala sesuatu pasti ada sebab yang melatarbelakanginya. Adanya sesuatu pasti ada yang mengadakan, dan adanya perubahan pasti ada yang mengubahnya. Mustahil sesuatu ada dengan sendirinya. Mustahil pula sesuatu ada dari ketiadaan. Pemikiran tentang sebab ini akan berakhir dengan teori sebab yang utama (causa prima), dia adalah Tuhan. b. Teori Keteraturan. Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang bergerak dengan sangat teratur. Keteraturan ini mustahil berjalan dengan sendirinya, tanpa ada yang mengatur. Siapakah yang mempu mengatur alam semesta ini selain dari Tuhan? c. Teori Kemungkinan (Problabyitas) Adakah kemungkinan sebuah komputer ditinggalkan oleh pemiliknya dalam keadaan menyala. Tiba-tiba datang dua ekor tikus bermain-main di atas tuts keyboard, dan setelah beberapa saat di monitor muncul bait-bait puisi yang indah dan penuh makna? Dalam pelajaran matematika, bila sebuah dadu dilempar kemungkinan muncul angka 6 adalah 1/6. Dan bila dua dadu dilempar kemungkinan munculnya angka 5 dan 5 adalah 1/36. Bila ada satu set huruf dari a sampai z diambil secara acak, kemungkinan muncul huruf a adalah 1/26. Bila ada lima set huruf diambil secara acak, kemungkinan terbentuknya sebuah kata T-U-HA-N adalah 1/265 (satu per duapuluh enam pangkat lima) =1/11881376. Andaikata puisi di layar komputer itu terdiri dari 100 huruf saja, maka PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2016

TUGAS MATA KULIAH (PPI) AQIDAH SYARIFUDDIN THAHIR / 031 2011 0004

kemungkinannya adalah 1/26100. Dengan angka kemungkinan sedemikian orang akan menyatakan tidak mungkin, lalu bagaimanakah alam raya yang terdiri dari sekian jenis atom, sekian banyak unsur, sekian banyak benda, berapa kemungkinan dunia ini terjadi secara kebetulan? Kemungkinannya adalah 1/~ (satu per tak terhingga), atau dengan kata lain tidak mungkin. Jika alam ini tidak mungkin terjadi dengan kebetulan maka tentunya alam ini ada yang menciptakannya, yaitu Allah. 3. Dalil Naqli Meskipun secara fitrah dan akal manusia telah mampu menangkap adanya Tuhan, namun manusia tetap membutuhkan informasi dari Allah swt untuk mengenal dzat-Nya. Sebab akal dan fitrah tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya. Allah menjelaskan tentang jati diri-Nya di dalam Al-Qur’an; Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(al-A’raf:54) Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt adalah pencipta semesta alam dan seisinya, dan Dia pulalah yang mengaturnya. 4. Dalil Inderawi Bukti inderawi tentang wujud Allah swt dapat dijelaskan melalui dua fenomena: a. Fenomena Pengabulan do’a Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta memohon pertolongan-Nya yang diberikan kepada orangorang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah Swt. Allah berfirman:

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR ...


Similar Free PDFs