Askep pasien Covid-19 yang terpasang Ventilasi Mekanik PDF

Title Askep pasien Covid-19 yang terpasang Ventilasi Mekanik
Author Kristi Ardiani
Pages 27
File Size 966.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 33
Total Views 913

Summary

Ns. AGUS HARYANTO, S Kep PUSLAT BPPSDMK KEMENTRIAN KESEHATAN RI HIMPUNAN PERAWAT CRITICAL CARE INDONESIA (HIPERCCI) DISAJIKAN DALAM SEMINAR ONLINE PERSIAPAN TENAGA ICU DALAM PENANGANAN COVID-19 BAGI PERAWAT 9 MEI 2020 CV 1. Personal Data 1. Nama : Ns. Agus Haryanto, S Kep, SH 1. TTL : Bekasi, August...


Description

Ns. AGUS HARYANTO, S Kep PUSLAT BPPSDMK KEMENTRIAN KESEHATAN RI HIMPUNAN PERAWAT CRITICAL CARE INDONESIA (HIPERCCI) DISAJIKAN DALAM SEMINAR ONLINE PERSIAPAN TENAGA ICU DALAM PENANGANAN COVID-19 BAGI PERAWAT 9 MEI 2020

CV 1. Personal Data 1. Nama : Ns. Agus Haryanto, S Kep, SH 1. TTL : Bekasi, August 9th 1977 2. Alamat : Jl. KH Muchtar Tabrani, Kec. Bekasi Utara , Bekasi 3. e-Mail : [email protected] 2. Riwayat Pendidikan - Akper RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, lulus tahun 1998 - Sarjana Keperawatan & Profesi NERS, STIKES Kesosi, tahun 2006 - Sarjana Hukum, Universitas Bhayangkara, lulus tahun 2016 3. Institusi : RS Rawa Lumbu Bekasi 4. Organisasi : HIPERCCI (Kord. Bid. Diklat PP Hipercci) 5. Others : - Asesor Kompetensi ICU LSP Nakes Kemenkes RI - Tim Trainer/Fasilitator Pelatihan Hipercci

Latar Belakang  Corona Virus Disease 2019 / COVID 19 adalah Px

disebabkan oleh infeksi Severe Acut Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2)  Clinical Features patients with COVID – 19 – 80 % Mild Cases – 15 % Severe : Hypoxemia SpO2 < 93% – 5 % Critical : Hypoxemia with NIV/IMV, Shock, Organ Failure, AKI…… (ESICM, Guidelines Covid – 19, 2020)

Cont.  Kasus Covid 19 dengan gagal nafas ARDS

sebenarnya sama saja. Bedanya adalah : – – – –

Kita kaget karena penyakit/Case baru Penularannya sangat cepat Hipoksemia nya cepat Beberapa kasus unresponsive terhadap high peep dan high O2 concentrate dan bisa terjadi relaps kembali (George, 2020)

COVID-19: Respiratory treatment in critical care – some facts

SpO2 Target SpO2 = 90%, higher for emergency patients. Use supplemental oxygen therapy at 5 l/min and higher. Hygiene precautions are essential: HFOT (High Flow Oxygen Therapy) and leaking NIV (noninvasive ventilation) interfaces may generate contaminated aerosols.

NIV & HFOT For COVID 19  Sebelum NIV yg populer saat ini HFNC. Protokol dunia

baik : WHO, SSC Amerika ,NHS Inggris, ANZIC Australia dan New Zealand merekomendasi NIV sebelum intubasi, harapannya oksigenasi membaik tanpa perlu intubasi  Memang saat ini pada kondisi pandemi dimana tjd kekurangan ventilator NIV ini mjd Lifesaver,  NIV tidak bisa digunakan dalam kondisi : Hemodinamik tidak stabil, MOF, abnormal mental status dan pasien Hipersekresi

IMV : INVASIVE MECANICHAL VENTILATION

Pengertian : Sebuah metode untuk membantu atau menggantikan / mengambil alih dari proses napas spontan, Total maupun sebagian dengan insersi endotracheal (Intubasi) menggunakan alat Ventilator

Hal Yang Harus di Perhatikan pada penggunaan Ventilator pasien COVID 19  Bacterial/viral filter on every oxygenation interface (face

mask, circuit, endotracheal tube, supraglottic airway devices, introducer, airway exchange catheters, ventilator inspiratory and expiratory outlet) Airway cart ready (disposable devices preferable)  Suction : Closed system prepared with tube extension  Prone position patients for > 16 hours, if appropriate.  Higher PEEP settings may bebeneficial in patients with moderate to severe ARDS; therefore, use of the higher PEEP

Cont…..  Unselected high pressure recruitment is not recommended.

 Avoid unnecessary disconnections of breathing circuits (if needed

: ventilator on standby / clamp endotracheal tube) to ensure airborne protection and maintain PEEP.  Use weaning protocols to reduce the duration of invasive mechanical ventilation.  Follow a conservative fluid management strategy for

patients without tissue hypoperfusion.  Closely monitor the cardiac function of the patient (WHO Guidelines, ESICM, CDC for Covid-19)

ARDS

Current guidelines on how to set the ventilator for (COVID-19) ARDS patients  Tidal volume: 4 – 6 ml/kg predicted body weight (PBW) 1,2  Maintain plateau pressure < 30 cmH2O

 Maintain driving pressure < 14 cmH2O 3  To target lung protective ventilation settings it may be

necessary to apply the concept of permissive hypercapnia (pH > 7.15)  Oxygenation goal: PaO2 55 - 80 mmHg, SpO2 88 - 95%, PEEP and Oxygen (FiO2 in percent) settings according the ARDS. (WHO Guidelines, ESICM, CDC for Covid-19)

ASUHAN KEPERAWATAAN PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK

I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

PENGKAJIAN Pengkajian persistem Status respirasi Status kardiovaskuler Status Neurologis Tingkat kesadaran Status Gastro intestinal Status Renalis Status Psikologis Status Immunologis Status Mobilisasi dan aktivitas

II. Pengkajian Peralatan  Berfungsi dengan baik  Setting Ventilator

Pengkajian ventilator :  Jenis ventilator  Mode Ventilator  Set tidal volume dan minute volume dan RR  Set FIo2, PEEP  Tekanan inspirasi  Adanya air dalam selang  Fungsi alarm  Sistem Humidifikasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan pertukaran gas 2. Ketidakefektipan bersihan jalan napas 3. Gangguan komunikasi verbal 4. Resiko terjadi komplikasi infeksi ( VAP ) 5. Gangguan mobilitas fisik 6. Resiko terjadinya disfungsi respon

weaning ventilator

INTERVENSI / IMPLEMENTASI

1) 2)

3) 4) 5) 6)

7)

Pertukaran gas yang optimal Penurunan akumulasi lendir Tidak terjadi infeksi Pencapaian mobilitas yg optimal Penyesuaian terhadap metode komunikasi Mendapatkan tindakan koping yang baik Tidak terjadi komplikasi

Penatalaksanaan Keperawatan Pasien COVID – 19 Pada Penggunaan Ventilasi Mekanik 1) Tindakan Intubasi  Batasi staf yang akan terlibat, namun tetap memperhatikan keselamatan pasien.  Gunakan APD lengkap dengan masker N95. Sebelum intubasi dilakukan, berikan sedaasi , analgesic.  Pantau secara ketat respon hemodinamik selama intubasi.  Kurangi pergerakan staf didalam ruang isolasi,  Lakukan desinfeksi ruangan selama 30 menit setelah intubasi selesai.

2. Manajemen Analgesia, Sedasi dan Delirium

 Tetapkan target manajemen nyeri setiap hari. Lakukan penilaian nyeri setiap 4 jam (gunakan CPOT – Critical Care Pain Observation Tool),.  Titrasi dosis analgetic dan sedasi untuk mencapai target manajemen nyeri. Lakukan CAM-ICU screening untuk menilai delirium setiap shift.

3. Pencegahan Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)  Bundle ventilator dapat digunakan untuk menurunkan

angka VAP yang meliputi cuci tangan, menaikkan tempat tidur bagian kepala hingga 30-45 derajat jika tidak ada kontra indikasi, lakukan kebersihan mulut setiap 4-6 jam sekali, pertahankan cuff pressure ETT 30-35 cmH2O setiap 4 jam (hal ini harus hati-hati oleh karena adanya potensi aerosol),

4. Suction Sputum  Gunakan suction tertutup (closed suction system),

termauk suction catheter dan tabung penampung tertutup, hal ini bertujuan untuk menurunkan terbentuknya aerosol dan droplet.  Untuk pengambilan specimen sputum, gunakan suction catheter tertutup dan tabung pengumpul yang sesuai untuk mengurangi terjadinya droplet

5. Pemberian Nebulizer.  Pemberian Nebulizer akan mengakibatkan adanya aerosol

 dan berpotensi meningkatkan transmisi virus. Pada pasien yang

terduga atau terdiagnosa COVID-19,  therapy nebulizer bronchodilator sebaiknya hanya dikhususkan bagi pasien dengan acute bronchospasm (pasien dengan asthma atau chronic obstructive pulmonary disease)  Pada kondisi nebulizer tetap diperlukan, pasien harus ditempatkan dalam ruang isolasi infeksi airborne staf perawat harus menggunakan APD lengkap airborne dan contact Hal ini termasuk N95, googles dan face shiled serta sarung tangan dan gown

6. Pembuangan Bekas Tubing/Sirkuit Ventilator

 Gunakan tubing ventilator sekali pakai dan

humidifier otomatis untuk menurunkan terbentuknya kondensasi.  Buanglah bekas tubing ventilator kedalam wadah sampah infeksius tertutup.

7. Direkomendarikan pemberian Posisi Pronasi

 Selama terpasang ventilator Rekomendasi

menyampaikan bahwa prone ventilation bisa dilakukan sampai 12-16 jam.  Posisi ini akan menurunkan tekanan alveolar dan menghindari terjadinya kolaps alveoli.

8. Low Tidal Volume  Direkomendasikan pada pasien COVID-19

yang terpasang ventilator dan mengalami ARDS, sebaiknya gunakan tidak volume rendah (antara 4-8 mL/Kg BB ideal)

9. Recruitmen Manuver (RM)  RM

dapat dilakukan dengan menahan inspirasi dalam beberapa detik.  Biasanya CPAP di seeting 35 – 40 cm H2) selama 40 detik. Jika hal ini dilakukan, monitor secara ketat adanya desaturase, hipotensi atau barotrauma.  Hentikan RM jika terjadi perubahan tingkat kesadaran pasien.

KESIMPULAN  Hampir 1/4 pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit akan









mengalami perburukan dan memerlukan perawatan di ICU. Kondisi gagal napas dengan hypoxemia pada ARDS adalah temuan awal pada pasien COVID-19 dengan sakit kritis dan memerlukan bantuan support pernafasan : HFOT ; HFNC, NIV dan IMV. Tidak ada ventilator khusus ARDS. Semua ventilator sama saja soal ARDS, yg menentukan adalah strategi ventilator. karena semua ventilator baik yang mahal maupun yang murah, pasti ada mode pressure dan standar seperti SIMV Mode. Penanganan pasien COVID-19 yang terpasang ventilator merupakan kolaborasi/kerjasama antara Intensivist, GP dan Perawat ICU dalam menentukan outcome/keberhasilan. Penanganan pasien COVID-19 yang terpasang ventilator, harus memperhatikan universal precaution dan prosedur isolasi untuk pencegahan dari penularan COVID-19 thd tim yg terlibat di ICU.

WASSALAM...


Similar Free PDFs