Asuhan keperawatan pada klien dengan kemoterapi PDF

Title Asuhan keperawatan pada klien dengan kemoterapi
Author Gray Tika
Pages 47
File Size 4.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 580
Total Views 979

Summary

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Santi Wahyuningsih, S.Kep. Ns. DENGAN KEMOTERAPI PENDAHULUAN  Penyakit kanker  beban berat bagi penderitanya (beban biaya, psikologis, fisik)  Perawatan lama, pemeriksaan rumit, dampak pengobatan tidak menyenangkan  Penatalaksanaan kanker secara umum: upaya promotif...


Description

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KEMOTERAPI

Santi Wahyuningsih, S.Kep. Ns.

PENDAHULUAN  Penyakit kanker  beban berat bagi penderitanya (beban biaya, psikologis, fisik)  Perawatan lama, pemeriksaan rumit, dampak pengobatan tidak menyenangkan

 Penatalaksanaan kanker secara umum: upaya promotif, preventif, kuratif, upaya paliatif  Penatalaksanaan kanker secara khusus: pembedahan, radioterapi (radiasi), dan kemoterapi (~ jenis sel kanker, sifat/kesensitifan dan stadiumnya; sebagai terapi tersendiri atau kombinasi)

Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker tiap tahunnya (Infodatin Kemenkes, 2015).

FAKTA TENTANG KANKER

menyebabkan 1,3 juta kematian per tahun

menyebabkan 736.000 kematian per tahun

menyebabkan 608.000 kematian per tahun

menyebabkan 695.000 kematian per tahun

menyebabkan 458.000 kematian per tahun

TIPE KANKER YANG PALING SERING DITEMUI DI SELURUH DUNIA • Prevalensi kanker terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. • Secara nasional, prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. • Provinsi Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 4,1% (Data Riskesdas, 2013)

KANKER Kanker terjadi saat sel-sel dalam tubuh membelah diri diluar kendali Menyerang jaringan terdekat, atau berpindah ke daerah yang jauh dengan cara masuk ke dalam pembuluh darah atau sistem limpatik.

Penyebab:  Karsinogen fisik, misal radiasi UV dan radiasi ionisasi  Karsinogen kimiawi, misal asbestos dan asap tembakau

 Karsinogen biologis, misal infeksi akibat virus dan parasit (Hepatitis B Virus, HPV, Helicobater Pylori, Schistosomiasis). Kontaminasi makanan oleh Mikotoksin seperti Aflatoxin (produk dari Aspergillus Fungi) menyebabkan Kanker Hati.  Diet dan gaya hidup tidak sehat  Hormonal  Hereditas

TERAPI KANKER

 Merupakan salah satu pilihan pengobatan kanker dengan menggunakan zat kimia untuk merusak sel atau mencegah sel untuk memperbanyak diri (multiplikasi)  Tujuannya: 1. Kuratif 2. Kontrol 3. Paliatif  Jenis kemoterapi: 1. Kemoterapi primer 2. Terapi kombinasi 3. Kemoterapi adjuvan 4. Kemoterapi neoadjuvant

Pertimbangan Kemoterapi:

• Jenis kanker • Stadium kanker (sistem TNM)

• Usia pasien • Kondisi kesehatan secara umum • Masalah kesehatan lainnya (ginjal, liver) • Jenis terapi antikanker di masa lalu

CHEMOTHERAPY Efek samping masif Sel yang membelah cepat

Sel folikel rambut ~ alopecia Gejala gastrointestinal Gangguan pada kulit

Supresi sumsum tulang : # leukopenia # anemia # trombositopenia Tumor lysis syndrome: K↑, PO4 ↑, asam urat ↑, Ca↓

Efek samping yang segera terjadi (immediate side effects)  24 jam pertama Efek samping timbul pada awal-awal terapi (early side effects)  hari – minggu Efek samping yang terjadi belakangan (delayed side effects)  minggu – bulan Efek samping yang terjadi kemudian (late side effects)  bulan – tahun

TERAPI TARGET Sel dengan overekspresi reseptor

Blok sinyal kimia Sitostatik

Stop mitosis

Stop vaskulari sasi

Ubah protein dalam sel

Trigger sistem imun

Toksin  sel

Toksisitas minimal: perubahan mukokutaneus, perubahan tekanan darah, masalah pembekuan darah, diare, dll

DASAR: BIOLOGI SEL

SEL KANKER: PRODUKSI AUTOKRINE OVERAKTIF, OVEREKSPRESI RESEPTOR

CARA KERJA

1

2

3

JENIS TERAPI TARGET Antibodi

Molekul kecil

Molekul besar, di luar sel

Dapat menembus membran sel

Per infus

Bekerja di dalam sel (tyrosine kinase area)

Memblok sinyal ke nukleus dengan ikatan ligan-reseptor

Bekerja sebagai inhibitor tyrosine kinase (TKI)  hambat pathway

Contoh: Cetuximab, Bevacizumab, Trastuzumab, Rituximab

Bentuk: tablet/ kapsul Contoh: Sunitinib, Sorafenib (VEGF-I) Erlotinib (EGFR-I)

MONOCLONAL ANTIBODI Sehingga: 

Tidak ada/ minimal kerusakan akibat ekstravasasi (protein)



Antisipasi reaksi per infus: •

Premedikasi



Rechallenge



Observasi pemberian pertama: general malaise, gemetar, dyspneu, hipotensi, ruam

SYARAT TERAPI TARGET?

OVEREKSPRESI RESEPTOR

PEMERIKSAAN IHC

EGFR & VEGF EGFR (Epidermal GF Receptor) Reseptor pada kulit, payudara, colon dan paru

Berada di luar sel Sel kanker  overekspresi EGFR  colon, rectum, head & neck Perlu EGFR inhibitor, contoh: Cetuximab (Erbitux)

VEGF (Vascular endothelial GF) Ligan, untuk angiogenesis Di luar sel

Perlu VEGF inhibitor  stop angiogenesis  sel mati Contoh: Bevacizumab (Avastin)

TOKSISITAS UMUM:  Cetuximab/ panittumumab: kulit  Trastuzumab/ pertuzumab: penurunan fungsi pompa jantung  Bevacizumab/ Ramucirumab: hipertensi, proteinuria  Rituximab: TLS

ASUHAN KEPERAWATAN

MANAJEMEN KEMOTERAPI

Pre-Kemoterapi

Durante Kemoterapi

Post-Kemoterapi

Status penampilan/keadaan umum cukup baik (kriteria ECOG ≤2)  Informed concent.  Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika, sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70 tahun.  Pemeriksaan laboratorium baik  Kemo kardiotoksik  pem fisik, ECG dan Echo 

1. PASIEN Hasil Lab.: Hematologi: - Hb ≥ 10 g/dL, AT ≥ 50.000/mm3, AL ≥ 2000/mm3 Fungsi hati: - GOT/ GPT ≤ 2.5x batas atas nilai normal atau - ≤5x batas atas normal pada pasien dengan metastase liver

Pre-kemoterapi

Fungsi ginjal - Creat ≤ 1,5 mg/dL atau CCT ≥ 50 ml/menit, terutama bila kemo dengan basis Cisplatin - Pemanjangan APTT dan/atau PPT  KI kemoterapi intratekal

2. PETUGAS

3. SARANA PENDUKUNG

Cek obat ~ protokol

Durante-kemoterapi

Berikan premedikasi (30 menit pre kemo) dan/atau prehidrasi

Monitor efek samping dan reaksi anafilaktik

Pengelolaan limbah Monitor ekstravasasi

BLANKO MONITORING

Penanganan sampah yang aman

DISCHARGE PLANNING Penjelasan efek samping yang mungkin terjadi

Penjelasan tentang penanganan efek samping Obat-obatan yang diminum, misalnya antiemetik, suplemen vitamin Pemeriksaan laboratorium 1 minggu post kemo

Jadwal pemberian obat berikutnya Kontrol ke dokter/datang ke rumah sakit jika terjadi panas, menggigil, ptechiae, perdarahan, diare, muntah terus-menerus, penurunan berat badan yang drastis, sariawan, dll. Jika terjadi ekstravasasi, lakukan pendkes untuk mencegah infeksi pada area luka

PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN 1. Riwayat pasien dan keluarga:

4. Pengobatan alternatif/komplementer

a. Pengetahuan tentang jenis kanker & stadium

5. Pengetahuan tujuan dari pengobatan

b. Pengobatan kanker sebelumnya;

6. Evaluasi fisik  Pemeriksaan fungsi sistem hemopoietik, neurologi, mulut & kulit, kardiovaskuler, pernapasan, perkemihan, sal. cerna, fungsi reproduksi/ seksual

2. Perilaku pasien/ keluarga terhadap pengobatan a. Pengalaman efek samping dan tingkat keparahannya b. Cara untuk meminimalkan efek samping c. Efektifitas untuk menurunkan insiden dan keparahan efek samping

3. Diet (Asupan nutrisi)

7. Pengkajian Psikososial: Respons pasien dan keluarga terkait dengan pengetahuan tentang penyakit & pengobatannya, misalnya pengalaman kemoterapi 8. Support sistem dan orang-orang terdekat 9. Data penunjang: lab, echo/ EKG, bone survey

Pre kemoterapi

Agen Sitostatika

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Risiko Trauma Vaskuler Risiko Respon Alergi

SEL KANKER

^ Cemas ^ Kurang pengetahuan

^ Nyeri akut/ kronis ^ Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

Sel folikel rambut ~ alopecia

Gangguan gambaran diri

Supresi sumsum tulang : # leukopenia # anemia # trombositopenia

^ Risiko infeksi ^ Fatigue ^ Risiko perdarahan

Gejala gastrointestinal

TLS Risiko ketidakseimbangan elektrolit

Gangguan pada kulit

^ Risiko kerusakan integritas kulit ^ Gangguan rasa nyaman

^ Nausea ^ Diare ^ Konstipasi ^ Risiko kerusakan membran mukosa oral INTRA KEMO POST KEMO

RENPRA.. No. 1

Diagnosis Keperawatan Risiko trauma vaskuler fr: vena kecil, larutan iritan (00213)

NOC Kontrol Risiko (1902)  Mengidentifikasi faktor risiko ekstravasasi  Melakukan pencegahan ekstravasasi  Mengenali tanda ekstravasasi  Melakukan penanganan jika terjadi ekstravasasi

NIC A. Insersi Intravena (4190)  Pilih vena yang lurus (tangan depan/punggung tangan)  Pilih tipe jarum yang tepat, sesuai dengan tujuan dan rentang waktu penggunaan B. Terapi Intravena (4200)  Periksa jenis, jumlah, dan karakter cairan (vesikan, iritan, nonvesikan/ non-iritan, netral)  Berikan agen sitostatika sesuai protokol  Kontrol kecepatan tetesan dan kepatenan infus  Cek kepatenan intravena sebelum memberikan medikasi  Ganti kanul iv setiap 48-72 jam  Bilas line intravena setelah pemberian agen sitostatika C. Identifikasi Risiko (6610)  Cek adanya tanda ekstravasasi: bengkak, kemerahan, rasa terbakar, nyeri pada akses intravena  Lakukan tindakan penanganan ekstravasasi sesuai dengan protokol  Libatkan keluarga dalam monitoring kepatenan line intravena

RENPRA.. No. 2

Diagnosis Keperawatan Risiko respon alergi (00217)

NOC

NIC

Keparahan syok: Anafilaktik (0417)  Penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik  Takikardia  Aritmia  Sesak napas  Edema bibir, kelopak mata, lidah  Pruritus  Penurunan tingkat kesadaran

A. Manajemen Alergi (6410)  Jaga pasien di bawah pengawasan 30 menit pertama pada pemberian obat kemoterapi  Kelola injeksi premedikasi kemoterapi  Edukasi tanda alergi terhadap kemoterapi, pencegahan dan cara mengatasinya B. Manajemen Anafilaksis (6412)  Hentikan pemberian agen sitostatika jika dijumpai tanda alergi pada pasien  Berikan oksigenasi konsentrasi tinggi (10-15 L/menit)  Pertahankan kepatenan jalan napas  Berikan cairan intravena secara cepat untuk mempertahankan tekanan darah sesuai instruksi dokter  Kolaborasi pemberian anthistamin, kortikosteroid, atau antidote

Toksisitas minimal: perubahan mukokutaneus, perubahan tekanan darah, masalah pembekuan darah, diare, hipo/ hiperglikemia

TERAPI TARGET Blok sinyal kimia Sitostatik

Stop mitosis

Stop vaskulari sasi

Ubah protein dalam sel

Trigger sistem imun

Toksin  sel

• Risiko kerusakan integritas kulit (00047) • Gangguan rasa nyaman (00214) • Risiko mata kering (00219) • Risiko kerusakan membran mukosa oral (00247) • Risiko penurunan cardiac output (00240) • Diare (00013) • Risiko perdarahan (00206) • Risiko infeksi (00004) • Risiko ketidakstabilan kadar gula darah (00179)

How to manage it?

KULIT KERING  Minum setidaknya 2.5 l per hari (± 8 gelas per hari)  Berikan pelembab (tidak mengandung alkohol/ parfum)  Pakai pakaian longgar

 Hindari paparan sinar matahari langsung, deterjen, sabun antibakteri  Gunakan sunblock (minimum SPF 30)  Hindari mandi air panas, jangan berendam (lebih dari 10 menit)  No wet shave, using electric razor instead

PERUBAHAN RAMBUT How to manage it?

 Gunakan shampo anti ketombe/ shampo bayi/ shampo yang lembut  Gunakan sisir bergigi longgar  Pakai pelindung kepala (topi, kerudung)  No hair-dryer  Pakai kondisioner rambut jika perlu

HYPERPIGMENTATION

How to manage it?

PERUBAHAN KUKU  Manicure & pedicure sebelum dan selama terapi (terutama pasien dengan komorbid, misal: DM).  Potong kuku tapi jangan terlalu pendek  Gunakan alat yang sesuai untuk menghlangkan callus, misal: batu apung  Selama terapi, gunakan shock absorbers untuk pressure points, sandals, sarung tangan/ kaos kaki katun  Jangan berjalan dengan kaki telanjang

 Avoid warm and/or hot water or objects; tight-fitting shoes; or other items that may rub, pinch, or cause friction in affected areas.  Gunakan pelembab alcohol-free segera setelah mandi

 Untuk inflamasi kuku/ jaringan sekitarnya  cuci dengan sabun povidone iodine 3 kali seminggu

PRURITUS OR ITCHING, RASH/ ACNEIFORM RASH

 For pustules: metronidazole/ clindamycin cream twice a day  For makular/ papular rash: only moisturizer  No greasy ointment for face & trunk  Doxycycline 100 mg twice a day or Minocycline 100 mg daily

PELAPORAN OBJEKTIF: GUNAKAN RULE OF NINE

DRY EYE SYNDRO ME

 Jaga mata dan kulit sekitarnya tetap lembab  Gunakan tetes mata/ air mata buatan untuk mencegah mata kering  Potong bulu mata jika tumbuh terlalu panjang  Untuk blepharitis, bersihkan menggunakan shampo bayi

DIARRHEA INDUCED BY EFGR-I Management of diarrhea induced by EGFR-I:  Patient education: Dietary change, fluid intake, probiotics  Anti-diarrheal medication: Start loperamide 4 mg (2 tablets), followed with 2 mg (1 tablet) every 2 hours until diarrhea is stop for 12 hours. Maximum dose of loperamide for 24 hours: 16 mg (8 tablets)  Agressive management (hospitalization, iv fluid, electrolytes replacement)

WASPADAI!!!  A fever of 38.3°C (100.9°F) or higher at any time or 38.0°C (100.4°F) or higher for at least one hour  Sign of dehydration  If you are not coping well with pain  Loss of vision, extreme eye redness  No improvement in symptoms after treatment for 1 week

 Generalized and severe symptoms of rash  Potential for superinfection  If reaction is worsen

Respons pasien dan atau keluarga Menjelaskan protokol obat yang diberikan, jadwal, cara, kontrol, pemeriksaan laboratorium Menjelaskan dan melakukan secara mendiri untuk meminimalkan komplikasi Mengetahui dan bertidak bila ada perubahan yang harus dilaporkan atau ditangani dengan segera Menjaga area penusukan vena sentral, inplant fort, intracavity cateter

CATATAN KELUHAN PASIEN

USD KEMOTERAPI

SAAT INI SAYA Tidak nyeri Tidak ada gangguan tidur Tidak ada mulut kering Tidak ada gangguan menelan Nafsu makan baik BAB lancar Apakah ada keluhan lain? .............................................

0 0 0 0 0 0

1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5

6 6 6 6 6 6

7 7 7 7 7 7

8 8 8 8 8 8

9 9 9 9 9 9

10 10 10 10 10 10

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0 0 0 0 0 0

1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5

6 6 6 6 6 6

7 7 7 7 7 7

8 8 8 8 8 8

9 9 9 9 9 9

10 10 10 10 10 10

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat nyeri hebat Gangguan tidur hebat Mulut kering parah Sangat sulit menelan Tidak nafsu makan Gangguan BAB ....................................

SAAT INI SAYA MERASA Tidak mual Tidak sesak Tidak lelah Tidak bingung Tidak takut Tidak murung Apakah ada keluhan lain? .............................................

Sangat mual Sangat sesak Sangat lelah Sangat bingung Sangat takut Sangat murung ....................................

Secara umum apa yang anda rasakan Sangat baik

0

1

KELUHAN MANA YANG INGIN ANDA SELESAIKAN TERLEBIH DAHULU? ...................................................................................................................................................................................................................

Tidak baik

MODIFIKASI USD UNTUK TERAPI TARGET

REFERENCES: Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC), sixth edition. USA: Elsevier Cancer Care. 2014. Understanding and Managing Chmotherapy Side Effects. www.cancercare.org CCO. 2016. How to Manage Your Mouth Problem. www.cancercare.on.ca/symptoms Chiritescu, G. (2009). Skin toxicities of targeted therapies, 8049(May 2017). http://doi.org/10.1016/S09598049(09)70044-9 Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions & Classification, 2015–2017. Oxford: Wiley Blackwell.

Lacouture, M. E., Anadkat, M. J., Bensadoun, R., Bryce, J., Chan, A., Epstein, J. B., & Eaby-sandy, B. (2011). Clinical practice guidelines for the prevention and treatment of EGFR inhibitor-associated dermatologic toxicities, 1079– 1095. http://doi.org/10.1007/s00520-011-1197-6 Mishra, Parikh. (2006). Targeted Therapy in Oncology, MJAFI 2006; 62 : 169-173 Key Moorhead, Johnson, Maas, Swanson. 2013. Nursing Outcomes Classification (NIC), fifth edition. Philadelphia: Elsevier

TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT...


Similar Free PDFs