BAB 8 Konsep Biaya Standar PDF

Title BAB 8 Konsep Biaya Standar
Author Irun M.c.
Pages 17
File Size 94.4 KB
File Type PDF
Total Views 210

Summary

BAB 8 Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance Tujuan 1. Menjelaskan bagaimana perkembangan Biaya standar . 2. Menghitung dan menginterpretasikan varians untuk Direct material 3. Menghitung dan menginterpretasikan varians untuk direct labor 4. Menghitung dan menginterpretasikan varians MFO 5. Mengh...


Description

BAB 8 Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance Tujuan 1. Menjelaskan bagaimana perkembangan Biaya standar . 2. Menghitung dan menginterpretasikan varians untuk Direct material 3. Menghitung dan menginterpretasikan varians untuk direct labor 4. Menghitung dan menginterpretasikan varians MFO 5. Menghitung pengaruh terhadap keuangan perusahaan bila tingkat operasi lebih besar atau lebih rendah kapasitas terpasang. 6. Mendiskusikan bagaimana pendekatan management by exception diterapkan untuk menginvestigasi varians biaya standar 7. Menjelaskan mengapa favorable un-favorable varians dan bagaimana mengimprovisasinya. 1.

Pendahuluan Pada pembahasan sebelumnya kita telah menggunakan biaya-biaya historis atau biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi. Dengan menganalisa biaya-biaya historis ini kita dapat menilaikan apakah produksi kita efisien. Lazimnya, anallisa it berupa: a) Perbandingan selama waktu yang berbeda-beda Pada analisa ini kita mengumpulkan angka-angka diwaktu-waktu yang lampau ini maka kita dapat menilaikan apakah biaya tersebut secara relatif cukup efisien. b) Perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis dengan membandingkan biaya-biaya perusahaan yang bersangkutan denga biaya perusahaan lain yang sejenis maka dapat juga kita nilaikan effisien relatif perusahaan tersebut. Suatu kelemahan yang utama pada cara pengawasaan diatas, adalah bahasa dasar perbandingan atau patokannya sendiri (Biaya diwaktu yang lampau sedang maupun Biaya dari perusahaan lain sejenis), mungkin bukan suatu patokan yang baik. Mungkin di dalam patokannya sendiri juga terselip pemborosan (waste) dan ineffsiensi. Untuk mendapatkan suatu patokan biaya yang baik,kita harus mengetahui biayabiaya apa yang yang diperlukan dan berapa dari masing-masing biaya ini.Oleh karena itu sebelum produksi dimulai,terlebih dahulu masing-masing komponen biaya (Bahan langsung,tenaga langung dan FOH) harus dianalisakan untuk mengetahui beberapa besarnya masing-masing biaya seharusnya.Untuk ini diperlukan biaya standar yaitu biaya yang seharusnya dan yang ditetapkan secara ilmiah (scientifically predetermined costs). Biaya standar dapat dijadikan manajemen sebagai : (i) Alat pengawasan karena biaya standar merupakan target yang harus dituju dan sekaligus merupakan patokan yang dapat dipakai untuk mengukur dan menilai biaya sesungguhnya /biaya aktual. (ii) Dengan demikian, maka biaya standar dapat merupakan alat untuk meningkatkan motivasi staf karyawan.

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

(iii) Sebagai alat perencanaan karena penentuan biaya stndar harus didahului dengan analisa dan penelitian yang cermat khusus biaya pabrikasi dapat dianalisa secara detail . Cara yang sebaik-baiknya adalah untuk menggunakan Anggaran (budget) dan biaya standar secara bersama-sama,sehingga terdapat perencanaan dan pengawasan yang baik karena yang dijadikan sebagai dasar untuk rencana dalam hal ini anggaran dan untuk membuat penilaian adalah biaya yang ditentukan secara ilmiah.Beda antara anggaran dan standar terletak pada ruang lingkup yang dituju,jika anggaran menyatakan biaya-biaya yang tidak boleh dilampaui sedangkan biaya standar menyatakan dengan positif berapa besar biaya itu seharusnya pada suatu operasi yang efisien 2.

Cara-cara Menentukan Biaya Standar Penetapan biaya standar merupakan hasil kerja sama antara beberapa divisi teknik dan pengembangan ( R & D ),engineering, keuangan dan akuntansi, pembelian. Biaya standar meliputi standar biaya bahan langsung,standar biaya tenaga kerjalangsung dan standar biaya FOH 1) Standar Biaya Bahan langsung Standar biaya bahan langsung terdiri dari standar mengenai kuantitas dan standar harga. Untuk menentukan STANDAR KUANTITAS oleh bagian engineering terlebih dahulu dianalisakan jenis dan kualitas bahan yang disepakati. Selanjutnya dari data diatas ditentukan ukuran, bentuk dan kualitas yang paling ekonomis. Dalam perhitungan ini harus dikalkulasikan juga waste,spoilage, shinkage, penguapan yang tidak dapat dihindarkan,sehingga secara wajar memang harus dimasukan sebagai unsur biaya dalam biaya standar. Dalam menentukan STANDAR HARGA dengan mengambil harga rata-rata masingmasing jenis bahan selama periode tertentu. Harga sering-sering merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable ). Oleh karena itu jika harga sesungguhnya lebih tinggi dari harga standar sehingga terdapat penyimpangan harga (price variance ), maka harus diselidiki apakah disebabkan kesalahan divisi pembelian atau memang disebabkan oleh faktor eksternal terjadi kenaikan harga. 2) Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar biaya tenaga kerja langsung juga terdiri dari standar kuantitas dan standar upah. Untuk menentukan KUANTITAS TENAGA KERJA yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk tertentu diperlukan keahlian khusus.Pada tahap awal harus dianalisa proses untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan jumlah tenaga minimal dan waktu yang singkat dan secepat mungkin setelah diperhitungkan waktu untuk istirahat dan kebutuhan pribadi.Terakhir tentukan hasil yang dapat dicapai oleh seorang pekerja dengan keahlian dan effort yang normal.Untuk STANDAR UPAH juga tidak semuanya dapat dikendalikan oleh manajemen .Namun secara teoritis untuk menetapkan standar upah dapat berpedoman pada upah masing pekerjaan periode sebelumnya setelah disesuaikan dengan indek biaya hidup atau tingkat UMR masing-masing daerah dalam periode tertentu.

129

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

3) Standar Biaya Overhead (Standar FOH) Dalam perusahaan dagang,jasa maupun pabrik biaya overhead terdiri dari biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. PERTAMA dengan overhead tetap maka pembebanan biaya overhead pada suatu produk atau jasa tergantung pada volume produksi /jasa yang dihasilkan.Jika dalam suatu priode tertentu volume produksi/jasa besar maka biaya overhead tetap perunit akan rendah.sebaliknya bila dalam periode tersebut vulume produksi/jasa rendah maka biaya overhead perunti tetapkan tinggi,sehingga akan mengakibatkan biaya perunit perperiode akan berubah tergantung dari besar kecilnya volume. KEDUA Biaya overhead tetap juga akan mempengaruhi Biaya unit produk/jasa bulanan karena jumlah hari dalam satu bulan tidak sama (29 s/d 31 hari). KETIGA ada jenis biaya overhead tidak selalu ada setiap bulan (reparasi besar/turn up) sehingga akan mempengaruhi biaya produksi/jasa bulanan).Oleh karena itu maka semua biaya overhead yang menurut taksiran akan terjadi selama selama satu tahun harus dikumpulkan lebih dahulu dan dibagi dengan volume produksi/jasa yang normal. FORMULA STANDAR DAN ANALISIS VARIAN (Adaptasi : James Jiambalvo “ Managerial Accounting “) COMPREHENSIVE FORMULA STANDARD COST VARIANCE I. Harga Bahan Varians = ( AP – SP) AQp AP = Harga aktual per unit bahan SP = Harga standar per unit bahan AQ = Jumlah aktual barang yang dibeli II. Kuantitas Bahan Varians = (AQu-SQ) SP AQ = Kuantitas aktual bahan yang digunakan SQ = Kuantitas standar bahan untuk tingkat aktual produksi SP = Harga standar per unit bahan III. Rate Tenaga Kerja Varians = (AH - SH) SR AH = Rate Tenaga Kerja Aktual per jam SH = Rate Tenaga Kerja Standar per jam AH = Jam Kerja Aktual Efisiensi Tenaga Kerja varians = (AH - SH) SR AH = Jam Kerja Aktual SH = Jam Kerja Standar untuk tingkat aktual produksi SR = Rate Tenaga Kerja Standar per jam IV. Overhead Variance Controllable Overhead Variance = Aktual overhead – Tingkat anggaran Flexible overhead aktual untuk tingkat diproduksi Overhead Volume Variance = Tingkat anggaran - Overhead diterapkan overhead Flexible untuk produksi dengan Untuk tingkat aktual menggunakan Rate produksi Overhead standar

130

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

3. PENYIMPANGAN BAHAN (MATERIALVARIANCE) Perbedaan antara standar bahan (Standard material cost) dan biaya aktual (Actual material cost) dapat dibagi ke dalam dua varian bahan (material varians) A. Perbedaan harga bahan (Price material varians) B. Perbedan kuantitas bahan ( material quantity varians) Formula yang digunakan untuk menghitung varian disajikan dibawah ini Biaya Bahan Aktual (AQp x AP) 200,000 ton x Rp 9.90 Rp1.980.000

Kuantitas Aktual di Harga Standar (AQp x SP ) 200,000 ton x Rp10 Rp 2,000,000

dalam

ilustrasi

Biaya Bahan Standar (SQ x SP) 180,000 ton xRp10 Rp1.800.000

(AP-SP) AQp (Rp20.000) - baik Harga Varian bahan AQu x SP 181,000 x Rp10 Rp1,810,000 (AQu – SQ) SP Rp10,000-tidak baik Kuantitas Varian bahan AQp = Kuantitas Aktual pembelian bahan AP = Harga aktual yang dibayar untuk bahan AQu = Kuantitas Aktual yang digunakan produksi SP = Harga standar bahan SQ = Kuantitas standar bahan untuk level aktual produksi Catatan: Dalam memasukkan harga bahan varian, gunakan Kuantitas aktual pembelian bahan (AQp) dan dalam memasukkan kuantitas varian bahan, gunakan Kuantitas aktual bahan yang digunakan (AQ).

SELISIH HARGA BAHAN (Material Price Varians) A. Material Price Variance Material Price Variance adalah s selish antara harga aktual per unit bahan (AP) dengan harga standar per unit bahan (SP), kali dengan kualitas aktual bahan yang dibeli (AQᵖ) .Sehingga dapat disaikan dengan Formula: Material Price Variance = (AP- SP) AQᵖ Cara menghitung penyimpangan material pabrikasi IGM dimana perusahaan membeli 200.000 ton bahan dan dibayar dengan harga aktual Rp 9.90 per–ton

131

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

dari harga standar Rp10. Dalam kasus ini, terdapat material Price variance yang menguntungkan sebesar Rp 20.000. Berasal selisih harga bahan (Rp 10-Rp 9.90) dikalikan denagn kuantitas pembeliansebesar 200.000 ton  (200.000 ton x Rp 0,10) Material Price Variance = (AP-SP) x Qᵖ = ($9.90-$10.00) 200.000 = ($20.000) Favorable Baik Kesimpulan : • Bila Harga Aktual (AP) atau Kuantitas Aktual ( AQu ) lebih besar dari standar maka disebut varian yang tidak menguntungkan atau unfavorable • Bila Harga Aktual (AP) atau Kuantitas Aktual ( AQu ) lebih kecil dari standar maka disebut varian yang menguntungkan atau favorable. B. Material Quantity Variance Material Quantity Variance adalah selisih antara kuantitas aktual bahan yang digunakan (AQᵘ) dengan standar kuantitas bahan untuk aktual produksi (SQ) dikalikan dengan harga standar bahan (SP). Sehingga dapat disaikan dengan Formula: Material Quantity Variance = (AQᵘ-SQ) x SP Seandainya perusahaan pabrikasi IGM memproduksi 450 unit dari 50-galon drum. Standar kuantitas bahan adalah 400 ton per drum, standar kuantitas bahan yang diperbolehkan untuk 450 unit produksi adalah 180.000 ton (berasal 450 drum x 400 ton, per drum). Dengan harga standar bahan adalah Rp 10 per ton. Jika, bahan aktual yang dipergunakan adalah 181.000 ton maka kuantitas varians bahan adalah Rp10.000 Ini berarti terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan karena kuantitas aktual lebih besar dari kuantitas standar Material Quantity Variance

= (AQᵘ-SQ) SP = (181.000-180.000) x Rp 10 = 1.000 ton x Rp 10 = Rp 10.000 Tidak Menguntungkan (unfavorable)

Direct Labor Varians Dua jenis penyimpangan tenaga kerja langsung (direct variance), A. Penyimpaangsn tarif upah tenaga kerja langsung (labor rate variance) B. Penyimpaangan efisiensi tenaga kerja langsung (labor efficiency variance) SR = tingkat upah standar per jam Formula menghitung semua penyimpangan tersebut disajikan pada ilustrasi 11-2 dan penjelasan dibawah ini.

132

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

Biaya tenaga kerja Aktual (AH X AR) 1.700 jam x Rp 15,50 Rp 26,350

Kuantitas aktual pada standar (AH X SR) 1.700 jam x Rp15 Rp 25,500

Rp 850 tidak Menguntungkan (AR - SR) AH PenyimpanganTarif tenaga kerja

standar biaya tenaga kerja (SH X SR) 1.800 Jam x Rp 15 Rp 27,000

(Rp 1,500) menguntungkan (AH - SH) SR Penyimpangan efisiensi tenaga kerja

AH = jam bekerja AR = tingkat upah per jam SH = jam standar untuk tingkat sebenarnya produksi A. Labor Rate Variance Labor Rate Variance adalah selish antara tarif aktual tenaga kerja (AR) dengan tarif standar (SR) jam aktual, dikalikan dengan jumlah tenaga kerja (AH). Sehingga dapat disaikan dengan Formula: Labor Rate Variance = (AR- SR) AH Bagaimana cara menghitung selisih untuk perusahaan pabrikasi IGM dimana perusahaan denan tarif standar Rp 15 perjam tenaga kerja. Mengacu pada tarif aktual Rp 15,50 perjam tenaga kerja dan 1.700 jumlah jam kerja yang digunakan maka mnghasilkan Rp 850 penyimpangan tarif yang tidak menguntungkan (unfavorable) dengan perhitungan dibawah ini: Labor Rate Variance = (AR-SR) x AH = (Rp 15,50 – Rp 15 ) x 1700 = (Rp 0,50 x 1700) = = Rp 850 unfavorable Penyimpangan tidak menguntungkan B. Labor Efficiency Variance Labor Efficiency Variance adalah selisih antara Jumlah jam aktual tenaga kerja (AH) dengan t standar jam (SH) tenaga kerja, dikalikan dengan standar rate tenaga kerja (SR). Sehingga dapat disaikan dengan Formula: Labor Efficiency Variance = (AH - SH) x SR Bagaimana cara menghitung selisih untuk perusahaan pabrikasi IGM dimana perusahaan menggunakan 1700 jam kerja untuk memproduksi 450 unit. Ini berarti membutuhakn 4 jam perunits tarif. Mengacu pada tarif standar Rp 15,00 perjam tenaga kerja dengan standar jumlah jam kerja untuk 450 unit menjadi 1.800 jumlah jam kerja yang digunakan (450 unit x 4 jam perunit maka mnghasilkan Rp 1.500 penyimpangan menguntungkan (favorable) dengan Labor Efficiency Variance = (AH - SH) x SR = (1.700 - 1.800 jam kerja) x Rp 15 = (100 jam x Rp 15) = Rp 1,500 Favorable  Penyimpangan menguntugkan

133

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

134

C. OVERHEAD VARIANCES Total variance untuk manufacturing overhead dibedakan antara overhead applied terhadap persedian dengan biaya overhead standar dan aktual . Total overhead variance dapat dipisahkan menjadi: A. Controllable Overhead Variance B. Overhead Volume Variance Formula menghitung Manufacturing Overhead Variance disajikan pada ilustrasi 11-3 dan penjelasan dibawah ini. Biaya Overhead aktual Rp. 23.000

Flexible Budget Overhead Rp. 15.000 + (Rp. 20 x 450) Rp. 24.000

(Rp 1.000) menguntungkan Controllable Overhead Variance

Overhead Applied dgn Tarif standar Rp. 50 x 450 Rp. 22.500

(Rp 1,500) Tidak menguntungkan Overhead Volume Variance

A. Controllable Overhead Variance Controllable Overhead Variance = Actual Overhead – (Flexible budget level Of Overhead For actual level of production) Estimasi workshop IGM Fixed Overhead Rp 15.000. Variabel overhead per-unit Rp 20. Dalam kasus ini Anggaran fleksibel untuk level produksi aktual (450 unit) adalah Rp 24.000 (Rp 15.000 + (Rp 20 x 450). Selama perode ini Biaya Overhead aktual Rp 23.000. Dengan demikian terdapat penyimpangan controllabel overhead yang menguntungkan (favorable) Controllable Overhead Variance = Actual Overhead – (Flexible budget level Of Overhead For actual level of production) = Rp 23.000 – ( Rp 15.000 + (Rp 20 x 450 unit) = (Rp 1,000) (favorable) B. Overhead Volume Variance Formula Overhead Volume Variance =

Overhead Volume Variance =

Standar overhead rate

Flexible budgeted level (-) = Of overhead for actual Overhead applied to production Level of production using standard overhead rate = Rp 15.000 + (Rp 20 x 450) - (Rp 24.000 ) (Rp 50* x 450 ) ---------------------------

(Rp 22.500) = Rp 1.500  Rp 1.500  unfavorable * Dasar perhitungan Rp 50 adalah :

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

Kapasitas Produksi : 500 unit

---------------------------

135

(i) Fixed manufacturing over head Rp 15.000 (ii) Variable overhead Rp 20/ perunit (iii) Ekspektasi produksi 500 unit maka: Rp 15.000 + (Rp 20 x 500 unit)  Standar overhead rate = Rp 25.000 /500 unit = Rp 50 Terdiri dari: Variable cost per unit Rp 20 Fixed cost Rp 15.000/500 = Rp 30

Standar overhead rate Kapasitas produksi applied 450 ---------------------------- Dasar Perhitungan : unit (i) Produsi Applied 450 unit (ii) Fixed cost applied Rp 13.500 (iii) Fixed Cost Flexible budget Rp 15.000 ====================== =================== ====================== Standard cost applied 450 unit

Flexible budget for 450 unit

(Difference

====================== Variable cost = Rp 9.000 (Rp 20x 450 unit) Fixed Cost = Rp13.500 (Rp 30x 450) = Rp22.500

=================== ====================== Variable cost = Rp 9.000 0 (Rp 20 x 450 unit) Fixed Cost = Rp15.000 Rp 1.500 = Rp24.000 Rp 1.500

Standar overhead rate =

Variable cost perunit Fixed cost per-unit

= Rp 20,00 = Rp 33,33 (Rp 15.000/450 unit) = Rp 53,33

ILUSTRASI. VIII-1 PT.Indpo Global Mandiri memproduksi Storage kontainer dengan tipe 1000 kubik foot metal storage,Harga jual per-unit Rp 25 juta. Dalam menghitung harga pokok PT IGM menggunakan biaya standar.Komposisi biaya standar ditetapkan pada awal tahun dan realisasi tahun 2009 adalah:

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

Biaya Standar per-unit: Material (6 Metal sheets x Rp 2.000.000) Direct Labor (10 jam x Rp 200.000) FOH (Rp. 5000.000 per-unit) Total

= Rp 12.000.000 = Rp 2.000.000 = Rp 5.000.000 = Rp 19.000.000

Biaya Overhead Pabrik: PT.IGM pada awal tahun 2009 merencanakan produksi dan penjualan 6.000 unit dengan perhitungan biaya FOH per-unit sebagai berikut : FOH Variabel FOH Tetap Rencana Produksi FOH Per-unit

Rp 1.200.000.000 Rp 6.000.000.000 RP 7.200.000.000 6.000 unit Rp.7.200.000.000 / 6000 unit = Rp 1.200.000

Berdasarkan rencana produksi dan penjualan,biaya standar dan informasi lain ,maka disusunlah anggaran laba operasi tahun 2009 ( 6000 unit) sbb.: Nilai Jutaan Rupiah Penjualan HPP Laba Kotor Biaya penjualan, umum dan Adm Laba operasi

Rp.150.000 95.000 Rp 55.000 39.000 Rp 16.000

Selama 2009 PT IGM menerima pesanan khusus yang tidak diperkirakan sebanyak 1.000 unit. sehingga meningkat produksi menjadi 7.000 unit. Dari 7.000 unit sebanyak 6.000 unit dijual dengan harga per-unit Rp 25.000.000 dan 1000 unit dijual dengan harga Rp 20.000.000. per-unit Biaya produksi untuk memproduksi 7.000 units adalah : Nilai Jutaan Rupiah Material dibeli dan digunakan (36.200 metal sheetsxRp 2.100.000) Direct Labor (62.000 jamx Rp 210.00) FOH Variabel FOH Tetap Total Biaya Produksi aktual

Rp

76.020 13.020 5.940 24.800 Rp 119.780

Diminta: 1. Hitunglah: a. Material variance (Price dan Quantity variance) b. Labor Variance (Labor rate dan efesiensi variance) c. Controllable overhead variance d. Overhead volume variance 2. Hitunglah pengaruh dari spesial order 1.000 unit

136

Konsep Biaya Standar dan Analisa Variance

Jawab VIII-1 a. Production costs Variance @ Material Price Variance Rumus: (Actual Price - Standard Price) x Actual Quantity (Rp. 2.000.000 - Rp 2.000.000) x 36.200 = 0 @ Material Quantity Variance Rumus: (Actual Quantity- Standard Quantity) x Standard Price (36.200 – 36.000) x Rp 2.000.000 = Rp 400.000.000 (R) @ Labor Rate variance Rumus: (Standard Rate - Actual Rate) x Actual Hours (Rp 200.000 - Rp 210.000) x 62.000 = Rp 620.000.000 (R) @ Labor Efisiensi variance Rumus: (Actual Hours- Standard Hours) x Standar rate (62.000 - 60.000) x Rp.200.000 = Rp 400.000.000 (R) @ Controllable Overhead variance Rumus: Actual Overhead – Flexibble budget utk Produksi aktual = Rp 30.740.000.000 - (Rp 20.000.000.000+ 6000 unitx Rp 1.000.000) = Rp 30.740.000.000 - Rp 26.000.000.000 =Rp 4.740.000.000 (R) @ Overhead Volume Variance Rumus: Flexibel Budget utk produksi aktual – Overhead applied (Rp 20.000.000.000 + 6.000 unit x Rp 1.000.000) - (6.000 unit x Rp 5.000.000)

b.

(Rp 26.000.000.000 – Rp 30.000.000.000) = Rp 4.000.000.000 ( L) Pengaruh spesial order 1000 units Harga jual per- unit Rp 28.000.000 Biaya Varibel standar Material Rp 12.000.000 Labor Rp 2.000.000 Foh Variabel Rp 1.000.000 Rp. 15.000.000 Marjin Kontribusi-per-unit Rp. 13.000.000 Jumlah unit 1.000 unit Incremental Profit (1000 unit x Rp 13.00...


Similar Free PDFs