BUDGETING AND BUDGETING AND BUDGETING AND PRACTICE PRACTICE PRACTICE PDF

Title BUDGETING AND BUDGETING AND BUDGETING AND PRACTICE PRACTICE PRACTICE
Author Tri Retno Ningrum
Pages 162
File Size 6.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 173
Total Views 747

Summary

Digunakan untuk kalangan sendiri BUDGETING AND PRACTICE Oleh : Arie Apriadi Nugraha, S.E., M.Ak. POLITEKNIK LP3I BANDUNG JL. PAHLAWAN NO.59 BANDUNG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Modul Budgeting and Prac...


Description

Digunakan untuk kalangan sendiri

BUDGETING AND PRACTICE

Oleh : Arie Apriadi Nugraha, S.E., M.Ak.

POLITEKNIK LP3I BANDUNG JL. PAHLAWAN NO.59 BANDUNG 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Modul Budgeting and Practice. Penulis Mengucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Modul Budgeting and Practice ini, khususnya kepada : 1.

Bapak Kamaluddin Yusuf, S.E., M.M. sebagai Direktur Politeknik LP3I Bandung

2.

Bapak Drs. Abdur Rahmanesa.,M.Si sebagai Wakil Direktur 1 Bidang Pendidikan.

3.

Ibu Galuh Tresna Murti,SE.,M.Si., Ak., CA sebagai Kepala Program Studi Akuntansi

4.

Bapak Sakti Muda Nasution,SE.,M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Akuntansi

5.

Bapak dan Ibu Dosen Politeknik LP3I Bandung

6.

Serta seluruh Civitas Akademika Politeknik LP3I Bandung

7.

Secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta kami yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta perhatian yang besar dalam menyelesaikan modul ini.

8.

Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan modul ini.

Kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal’Alamiin. Dalam penulisan modul ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, dikarenakan keterbatasan waktu. Untuk itu kritik dan sasaran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan modul ini.

Bandung, Februari 2015

Penulis

i

DAFTAR ISI

GBPP ........................................................................................................................................i KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii BAB I Anggaran Dan Fungsi Manajemen .................................................................................... 1 BAB 2 Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dan Struktur Biaya ................................................ 9 BAB 3 Anggaran Operasional .................................................................................................... 18 BAB 4 Anggaran Penjualan ....................................................................................................... 32 BAB 5 Metode Penyusunan Anggaran Produksi......................................................................... 56 BAB 6 Biaya Operasional .......................................................................................................... 85 BAB 7 Anggaran Laba Profits .................................................................................................... 94 BAB 8 Anggaran Kas ............................................................................................................. 137

ii

BAB 1 ANGGARAN DAN FUNGSI MANAJEMEN PENGERTIAN ANGGARAN Di sekitar kita terdapat begitu banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Mulai dari perusahaan yang menjual produk nonfisik sebagai sumber pendapatannya (perusahaan jasa), perusahaan yang membeli dan mendistribusikan barang (perusahaan dagang), sampai dengan perusahaan yang membeli bahan mentah, memprosesnya menjadi barang jadi dan menjualnya kepada konsumen (perusahaan manufaktur). Demikian juga dalam skala usaha, terdapat berbagai ukuran perusahaan yang berbeda. Ada perusahaan yang hanya memiliki satu atau dua karyawan, seperti warung makan, sampai dengan perusahaan yang memiliki ribuan karyawan seperti pabrik rokok. Dari jumlah modal yang ditanamkan juga terdapat variasi yang begitu beragam. Mulai dari perusahaan kecil yang hanya memiliki modal beberapa juta rupiah, seperti warung rokok, sampai dengan perusahaan, sampai dengan perusahaan yang membutuhkan investasi dan modal beberapa triliun rupiah, seperti pabrik bahan kimia. Apapun jenis dan ukuran perusahaannya, untuk bisa hidup dan tetap bertahan hidup dalam jangka panjang, setiap perusahaan harus memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat. Secara umum, tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba bagi pemiliknya. Untuk dapat menghasilkan laba, suatu perusahaan harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat. Produk tersebut dapat berupa produk-produk nonfisik, bahan mentah atau barang jadi yang siap dikonsumsi. Untuk bisa menghasilkan suatu produk tertentu, setiap perusahaan harus memiliki berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut. Sumber daya tersebut dapat mencakup: tanah, mesin, tenaga kerja, modal, bahan baku, dll. Tanpa memiliki sumber daya dan produk, maka suatu perusahaan tidak dapat disebut perusahaan. Karena perusahaan adalah organisasi di mana sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa bagi pelanggan. Dan secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba. Sedangkan laba adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. Maka setiap produk yang dihasilkan perusahaan harus dapat dijual kepada pelanggan agar tujuan perusahaan berdiri dan beroperasi dapat tercapai. Untuk memiliki sumber daya yang dibutuhkan, perusahaan dapat memperolehnya dari pemilik dalam bentuk setoran modal atau pinjaman dari kreditor. Sedangkan untuk memperoleh bahan baku yang akan diproses atau barang dagangan yang akan dijual, perusahaan dapat memperolehnya dari produsen bahan tersebut atau dari pemasok bahan atau barang dagangan. Dan jika produk perusahaan tersebut telah terjual kepada pelanggannya maka perusahaan akan dapat memperoleh laba usaha. Jadi, setiap perusahaan harus menentukan produk apa yang akan dijual dengan melihat berbagai ceruk yang ada di pasar. Setelah diketahui produk apa yang akan dihasilkan, perusahaan harus mencari sumber daya untuk menghasilkan produk tersebut, mulai dari bahan baku yang dibutuhkan, mesin untuk menghasilkan produk tersebut, tenaga kerja yang mengerjakan proses produksi hingga bagaimana menjual produk tersebut kepada masyarakat. Dalam proses menghasilkan dan memasarkan produk tersebut, perusahaan perlu membuat perencanaan yang baik agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. Jadi, pada dasarnya anggaran merupakan rencana kerja organisasi di masa mendatang. Proses penyiapan anggaran disebut penganggaran.

1

Rencana kerja perusahaan tersebut ditulis dalam bentuk sederetan angka yang merupakan target pencapaian perusahaan. Penulisan dalam bentuk angka adalah untuk memudahkan anggota organisasi melihat target yang ingin dicapai perusahaan di dalam suatu periode tertentu. Rencana kerja tersebut merupakan suatu sasaran resmi perusahaan yang harus diupayakan untuk dicapai oleh seluruh anggota organisasi. Tanpa ada upaya serius untuk mencapainya, maka anggaran yang disusun oleh perusahaan tidak terlalu banyak manfaatnya. Langkah-langkah positif harus diambil oleh organisasi untuk merealisasikan apa yang direncanakan di dalam anggaran. Dan agar anggaran tersebut menjadi target yang harus dicapai oleh perusahaan, maka anggaran tersebut harus dapat dilihat dan dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi. Anggaran juga harus disusun dengan menggunakan suatu urutan tertentu, bukan acak-acakan. Penyusunan anggaran dengan urutan yang baik adalah untuk mempermudah anggota organisasi memahami target yang harus dicapai oleh perusahaan dan untuk melihat hubungan antara satu bagian rencana kerja dengan bagian lainnya. Anggaran memiliki kemiripan dengan ramalan dan proyeksi. Tetapi antara anggaran dengan ramalan maupun proyeksi memiliki perbedaan. Ramalan adalah prediksi tentang apa yang akan terjadi, tanpa ada usaha dari peramal untuk mempengaruhi apa yang akan terjadi sesuai dengan ramalannya. Mirip dengan anggaran, ramalan merupakan taksiran mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang. Tetapi ramalan lebih dipengaruhi dan ditentukan oleh faktor-faktor diluar pembuat ramalan. Si peramal tidak memiliki kemampuan untuk mengubah ramalan tersebut agar terjadi atau tidak terjadi. Misalnya, ramalan cuaca. Pihak badan meteorologi dan geofisika hanya mampu memperkirakan bahwa beberapa hari lagi akan terjadi hujan badai di suatu daerah tertentu, tetapi pihak peramal tidak memiliki kemampuan untuk menghentikan hujan badai tersebut. Sedangkan anggaran disusun sebagai sesuatu yang akan dikerjakan organisasi di masa mendatang. Anggaran merupakan prediksi tentang apa yang akan dikerjakan perusahaan pada periode tertentu di masa mendatang. Dan pihak perusahaan memilki kemampuan untuk merealisasikan atau menggagalkan rencana tersebut. Karena itu di dalam menyusun anggaran, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pencapaian anggaran adalah realistis atau tidaknya anggaran tersebut. Realistis berarti anggaran disusun sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Karena tidak ada gunanya perusahaan untuk mewujudkannya. Anggaran yang tidak realistis hanya mengakibatkan frustasi manajemen karena tidak mampu mencapainya. Anggaran yang realistis adalah anggaran yang memperhitungkan kemampuan sumber daya perusahaan sekaligus memberikan motivasi bagi manajemen untuk mencapainya. Dari sudut pandang manajemen, ramalan keuangan hanya merupakan alat perencanaan. Sedangkan anggaran adalah alat perencanaan sekaligus alat pengendalian. Karena itu semua anggaran mencakup elemen perencanaan keuangan, dalam arti bahwa penyusun anggaran tidak dapat dituntut tanggung jawabnya atas kejadian-kejadian tertentu yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai sasaran yang dianggarkan. Proyeksi adalah perkiraan apa yang akan terjadi jika suatu kondisi atau situasi yang lain terjadi terlebih dulu. Berbeda lagi dengan ramalan, proyeksi merupakan prediksi juga tentang sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang, tetapi dengan suatu persyaratan tertentu. Sesuatu akan terjadi atau tidak terjadi jika peristiwa lain terjadi atau tidak terjadi terlebih dahulu. Jadi, terjadi atau tidaknya suatu peristiwa akan menentukan terjadi atau tidak terjadinya peristiwa lain. Misalnya, proyeksi akan terjadinya kepunahan badak Jawa jika perburuan terus terjadi dan tidak dilakukan perlindungan satwa yang ketat. Jadi, jika pemerintah dan masyarakat terus melakukan perburuan dan tidak melakukan perlindungan pada satwa langka tersebut, maka akan terjadi kepunahan badak

2

Jawa. Berbeda dengan proyeksi yang lebih bersifat pasif dan merupakan efek dari aktivitas lain, anggaran memerlukan serangkaian langkah aktif. Langkah-langkah aktif harus diambil oleh organisasi untuk merealisasikan apa yang akan direncanakan di dalam anggaran. CIRI-CIRI ANGGARAN Tidak setiap rencana kerja organisasi dapat disebut sebagai anggaran. Karena anggaran memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan sekadar rencana, antara lain: 1. Dinyatakan dalam satuan moneter. Penulisan dalam satuan moneter tersebut dapat juga didukung oleh satuan kuantitatif lain, misalnya unit. Penyusunan rencana kerja dalam satuan moneter, bertujuan untuk mempermudah membaca dan usaha untuk memahami rencana tersebut. Rencana kerja yang diwujudkan di dalam suatu cerita panjang akan menyulitkan anggota organisasi untuk membaca atau memahaminya. Karena itu, sebaiknya anggaran disusun dalam bentuk kuantitatif moneter yang ringkas. 2. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun. Bukan berarti anggaran tidak dapat disusun untuk kurun waktu lebih pendek, tiga bulanan misalnya, atau untuk kurun waktu lebih panjang, seperti lima tahunan. Batasan waktu di dalam penyusunan anggaran akan berfungsi untuk memberikan batasan rencana kerja tersebut. 3. Mengandung komitmen manajemen. Anggaran harus disertai dengan upaya pihak manajemen dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai apa yang telah ditetapkan. Tanpa upaya serius dari pihak manajemen untuk mencapainya, maka penyusunan anggaran tidak akan banyak manfaatnya bagi perusahaan. Karena itu di dalam menyusun anggaran, perusahaan harus mempertimbangkan dengan teliti sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menjamin bahwa anggaran yang disusun adalah realistis. 4. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran. Anggaran tidak dapat disusun sendiri-sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa persetujuan dari atasan pihak penyusun. 5. Setelah disetujui, anggaran hanya diubah jika ada keadaan khusus. Jadi, tidak setiap saat dan dalam segala keadaan anggaran boleh diubah oleh manajemen. Anggaran boleh diubah jika situasi internal dan eksternal organisasi memaksa untuk mengubah anggaran tersebut. Perubahan asumsi internal dan eksternal memaksa untuk mengubah anggaran karena jika dipertahankan akan membuat anggaran tidak relevan lagi dengan situasi yang ada. 6. Harus dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaannya. Karena tanpa ada analisis yang lebih mendalam tentang penyimpangan tersebut, maka potensi untuk terulang lagi di masa mendatang lebih besar. Tujuan analisis penyimpangan tersebut adalah untuk mencari penyebab penyimpangan, agar tidak terulang lagi di masa mendatang dan agar penyusunan anggaran di kemudian hari menjadi lebih relevan dengan situasi yang ada. FUNGSI ANGGARAN Dalam upayanya untuk mencapai tujuan didirikannya perusahaan, organisasi perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut. Secara umum seluruh fungsi di dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan ke dalam empat fungsi pokok, yaitu fungsi: 1. Planning (Perencanaan) Di dalam fungsi ini ditetapkan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, sasaran yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan dan sebagainya. Di dalam fungsi ini berkaitan dengan segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan dicapai perusahaan di masa mendatang. Termasuk didalamnya menetapkan produk yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkannya, sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut, bagaimana memasarkan produk tersebut dan sebagainya. 2. Organizing (Pengorganisasian)

3

Setelah segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan dicapai perusahaan di masa depan telah ditetapkan, maka perusahaan harus mencari sumber daya yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan tersebut. Dimulai dari upaya memperoleh bahan baku, mencari mesin yang dibutuhkan untuk mengelola bahan tersebut, bangunan yang dibutuhkan untuk mengelola produk tersebut, mencari tenaga kerja beserta dengan kualifikasi yang dibutuhkan, mencari modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang direncanakan dan sebagainya. 3. Actuating (Menggerakkan) Setelah sumber daya yang dibutuhkan diperoleh, maka tugas manajemen selanjutnya adalah mengarahkan dan mengelola setiap sumber daya yang telah dimiliki perusahaan tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Setiap sumber daya yang ada harus diarahkan, dikoordinasikan satu denga lainnya agar dapat bekerja optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. 4. Controlling (Pengendalian) Setelah sumber daya yang dibutuhkan perusahaan diperoleh dan diarahkan untuk bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing, maka langkah berikutnya adalah memastikan bahwa setiap sumber daya tersebut telah bekerja sesuai dengan rencana yang telah dibuat perusahaan, untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan secara umum dapat dicapai. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya untuk menjamin bahwa setiap sumber daya organisasi telah bekerja dengan efisien dan efektif. Anggaran memiliki fungsi yang terkait dengan keempat fungsi manajemen tersebut. Keempat fungsi tersebut merupakan suatu kesatuan fungsi yang saling terkait satu dengan lainnya dan tidak terpisahkan. Dan anggaran dengan keempat fungsi tersebut merupakan suatu fungsi yang terintegrasi satu dengan lainnya. Peraga 1.1 Fungsi Anggaran d

Planning

Organizing

Actuating

Controlling

Tahap melaksanakan rencana

Memastikan bahwa pelaksanaan sesuai rencana

Berkaitan dengan keempat fungsi utama manajemen tersebut, anggaran memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai: 1. Alat Perencanaan Sebagai bagian dari fungsi perencanaan (planning), anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran, dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi di dalam suatu periode waktu tertentu. Tanpa memiliki anggaran, perusahaan tidak memiliki arah dan sasaran yang harus dicapai dalam suatu kurun waktu tertentu.

4

Karena itu dalam fungsi perencanaan, anggaran memilki beberapa manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu: a. Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh anggota organisasi. b. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan umum, yaitu pencapaian laba usaha. c. Mendorong seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai sasaran yang telah ditetapkan. d. Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling menguntungkan. e. Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi. 2. Alat Pengendalian Sebagai bagian dari fungsi pengendalian (controlling), anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas setiap bagian organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai suatu standar/tolok ukur manajemen. Sebagai suatu standar, anggaran digunakan untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih baik dari anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang telah ditetapkan. Karena itu dalam fungsi pengendalian, anggaran memilki beberapa manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu: a. Berperan sebagai tolok ukur atau standar bagi kegiatan organisasi. b. Memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi secara sistematis setiap segi atau setiap aspek organisasi. c. Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang dihadapi. Karena itu, sebagai alat perencanaan dan pengendalian, anggaran memiliki fungsi dan manfaat yang saling terkait dan terintegrasi satu dengan lainnya. Satu manfaat dengan manfaat lainnya saling melengkapi. JENIS ANGGARAN Anggaran yang harus disusun suatu perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran. Semua aktivitas yang direncanakan suatu perusahaan di dalam periode mendatang harus disusun di dalam suatu anggaran lengkap. Karena tanpa memiliki anggaran lengkap, maka aktivitas yang akan dilaksanakan tetapi tidak memiliki anggaran tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Kalaupun aktivitas yang tidak memiliki anggaran tersebut tetap diupayakan untuk dilaksanakan, maka aktivitas tersebut tidak dapat dinilai hasilnya. Walaupun anggaran yang harus disusun perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran, tetapi pada dasarnya anggaran perusahaan dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok anggaran, yaitu: A. Anggaran Operasional Anggaran Operasional adalah rencana kerja [erusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu. Karena itu, anggaran operasional mencakup: 1. Anggaran Pendapatan Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk...


Similar Free PDFs