Case Group 7 - Presentation of Financial Statement PDF

Title Case Group 7 - Presentation of Financial Statement
Author Alfiera Rizki Rachmani
Course Magister Akuntansi (MAKSI)
Institution Universitas Indonesia
Pages 22
File Size 1.9 MB
File Type PDF
Total Downloads 586
Total Views 823

Summary

Statement of AuthorshipKami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.Materi ini belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah atau tuga...


Description

Statement of Authorship Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah atau tugas pada mata ajaran ini kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan / atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme. Nama

: Alfiera Rizki Rachmani

Nomor Mahasiswa : 2006619476 Nama

(

)

(

)

: Ricko Ilham Saputra

Nomor Mahasiswa : 2006620105

Mata Kuliah Judul Kasus Tanggal Dosen

)

: Fernando Yosua Solar

Nomor Mahasiswa : 2006619740 Nama

(

: Pelaporan Korporat : Presentation and Disclosures of Financial Statement : 1 Juni 2021 : Dr. Eliza Fatima S.E., M.E., CPA

Ambil tiga Laporan Keuangan per 31 Desember 2020 (diaudit) untuk masing-masing perusahaan Terbuka yang terdaftar di BEI, dari jenis industry berikut: 1. 2. 3. 4.

Manufaktur atau Jasa Bank Properti atau Real Estat Perkebunan

: PT Wijaya Karya : PT Bank Rakyat Indonesia :: PT Astra Agro Lestari

Dalam memilih perusahaan yang akan dianalisis pastikan salah satu dari tiga perusahaan tersebut merupakan BUMN dan salah satu dari tiga perusahaan tersebut menyajikan Laba Per Saham Terdilusi (diluted EPS). Kemudian diskusikan di kelompok dan jawab pertanyaan berikut untuk masing-masing Laporan Keuangan yang dipilih: 1. Berdasarkan pemahaman anda mengenai PSAK 1, berikan pendapat mengenai: a. Klasifikasi dan pos minimum di Laporan Posisi Keuangan, b. Klasifikasi dan pos minimum di Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Jawab: ● PT Astra Agro Lestari Berdasarkan PSAK 1 Par.54, pos minimum di laporan posisi keuangan yang disajikan oleh Astra Agro antara lain kas dan setara kas, piutang dagang, persediaan, aset tetap, goodwill, aset biologis, utang dagang, utang pajak, pinjaman bank jangka panjang, liabilitas dan aset pajak tangguhan, kepentingan non-pengendali, dan modal saham (Lampiran 1.1). Sedangkan terkait pos minimum pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif yang telah disajikan oleh Astra Agro antara lain pendapatan, biaya keuangan, bagian laba rugi dari investasi menggunakan metode ekuitas, beban pajak, dan pos yang direklasifikasikan ke laba rugi seperti imbalan pascakerja dan pos yang tidak direklasifikasikan ke dalam laba rugi seperti lindung nilai arus kas dan pajak penghasilan (Lampiran 1.2). Pengungkapan ini sudah sesuai dengan PSAK 1 Par. 82. ● PT Bank Rakyat Indonesia Pos minimum yang diungkapkan oleh BRI dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian antara lain kas dan setara kas seperti giro pada BI dan bank lain, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan syariah, tagihan akseptasi, penyertaan saham, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset tetap, aset keuangan dalam bentuk obligasi rekapitalisasi pemerintah, aset pajak tangguhan, liabilitas segera, simpanan nasabah, liabilitas akseptasi, utang pajak, surat berharga yang diterbitkan, estimasi kerugian komitmen dan kontijensi, kepentingan non-pengendali, dan modal saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik (Lampiran 1.3). Apabila mengacu pada PSAK 1 Par. 54, BRI telah mengikuti ketentuan yang tertera dalam PSAK 1 dalam penyajian informasi dalam Laporan Posisi Keuangannya. Sedangkan terkait pos minimum pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif yang telah disajikan oleh BRI antara lain pendapatan, beban pajak, pos penghasilan komprehensif yang direklasifikasikan ke laba rugi seperti selisih kurs, cadangan penurunan nilai, keuntungan yang belum direalisasi, serta pos penghasilan komprehensif yang tidak direklasifikasi ke laba rugi seperti pengukuran kembali atas program imbalan pasti dan surplus revaluasi aset tetap (Lampiran 1.4). Dapat disimpulkan, BRI telah mengikuti ketentuan yang tertera pada PSAK 1 Par. 82. ● PT Wijaya Karya Pos minimum di laporan posisi keuangan yang disajikan oleh WIKA antara lain kas dan setara kas, piutang dagang, persediaan, aset tetap, properti investasi, aset tidak berwujud, investasi pada entitas asosiasi dan joint venture, utang dagang, utang pajak, pinjaman jangka panjang, obligasi, liabilitas pajak tangguhan, kepentingan non-pengendali, modal saham, dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik (Lampiran 1.5). Hal tersebut sudah sesuai dengan PSAK 1 Par. 54. Sedangkan terkait pos minimum pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif yang telah disajikan oleh WIKA antara lain pendapatan, biaya keuangan, bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint venture yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak, dan pos penghasilan komprehensif yang direklasifikasi seperti program imbalan kerja pasti dan pajak penghasilan terkait (Lampiran 1.6). Pengungkapan ini telah sesuai dengan PSAK 1 Par. 82 dan 82A. 2. Berdasarkan pemahaman anda tentang PSAK 7, berikan pendapat mengenai pengungkapan pihak dan transaksi pihak berelasi, apakah mengungkapkan yang wajib saja atau ada pengungkapan sukarela yang diungkapkan. Jawab: ● PT Astra Agro Lestari Perusahaan ini telah melakukan pengungkapan wajib atas pihak berelasi. Menurut PSAK 7 Par. 17, entitas mengungkapkan kompensasi manajemen kunci secara total untuk imbalan kerja jangka pendek, imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon, dan pembayaran berbasis saham. Astra Agro telah mengungkapkan ini pada CALK bagian 6b dalam bentuk kompensasi manajemen kunci untuk imbalan jangka pendek, imbalan pascakerja, dan jangka panjang lainnya.

Selanjutnya menurut PSAK 7 Par. 18, apabila entitas memiliki transaksi dengan pihak berelasi, maka diungkapkan sifat dan hubungannya, informasi mengenai transaksi dan saldo, komitmen. Persyaratan pengungkapan tambahan yaitu jumlah transaksi, jumlah saldo dan komitmen, penyisihan piutang raguragu, dan beban yang diakui dalam piutang ragu-ragu atau penghapusan piutang. Astra Agro telah mengungkapkan informasi tambahan ini pada CALK bagian 6a berisi sifat hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi, juga telah mengungkapkan ikhtisar saldo hasil transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada bagian 6c.

● PT Bank Rakyat Indonesia Berdasarkan informasi dalam CALK, BRI hanya mengungkapkan pengungkapan wajib berupa sifat hubungan dan saldo transaksi dengan pihak berelasi. Hal ini sesuai dengan PSAK 7 Par. 17. Karena BRI merupakan BUMN maka dapat diberlakukan PSAK 7 Par. 25 mengenai komitmen terhadap pemerintah dan pihak berelasi namun informasi ini belum memadai.

● PT Wijaya Karya WIKA telah melakukan pengungkapan wajib atas pihak berelasi sesuai PSAK 7 Par. 17 dengan mengungkapkan kompensasi manajemen kunci secara total untuk imbalan kerja jangka pendek pada CALK bagian 50.

Selain itu, WIKA juga mengungkapkan sifat hubungan dan saldo transaksi dengan pihak berelasi. Kedua informasi ini tambahan ini dapat dikategorikan ke dalam pengungkapan wajib bagi BUMN.

3. Berdasarkan pemahaman anda mengenai PSAK 8, berikan pendapat mengenai perlakuan akuntansi untuk kejadian setelah tanggal neraca, termasuk bagaimana perusahaan mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 terhadap beberapa pos laporan keuangan. Jawab: ● PT Astra Agro Astra Agro telah mengungkapkan bahwa Laporan keuangan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada 19 Februari 2021. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan pengungkapan pada dalam PSAK 8 Par. 17. Peristiwa setelah periode pelaporan yang dilaporkan oleh Astra Agro yaitu perusahaan melakukan perhitungan kewajiban imbalan kerja berdasarkan UU yang berlaku sebelum UU Cipta Kerja dikarenakan dasar perhitungan kewajiban imbalan kerja tersebut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 35/2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja, Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja. Astra Agro masih mempelajari dampak dari penerapan PP tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian perusahaan. Terkait dengan pandemi Covid-19, perusahaan hanya mengungkapkan bahwa peristiwa ini meningkatkan ketidakpastian atas lingkungan dimana Astra Agro beroperasi. Namun tidak diungkapkan lebih lanjut dampak pandemi Covid 19 material atau tidak, dan bagaimana dampaknya terhadap beberapa pos laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan adanya kemungkinan bahwa pandemi tidak memberikan dampak material terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan.

● PT Bank Rakyat Indonesia Sesuai PSAK 8 Par. 17, BRI telah mengungkapkan bahwa laporan keuangan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 29 Januari 2021. Terkait peristiwa setelah pelaporan, BRI mengungkapkan adanya perubahan pengurus BRI dan penggabungan beberapa Bank Syariah. BRI tidak mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 dalam CALK bagian 53. Namun BRI mengungkapkan adanya restrukturisasi kredit yang mengacu mengacu POJK No.11/2020, penyaluran kredit UMKM dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Sehingga dapat dikatakan adanya kemungkinan bahwa pandemi tidak memberikan dampak material terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan namun hanya sebatas eksposur pada risiko kredit yang telah dilakukan dengan penyesuaian ketentuan proses restrukturisasi kredit yang terdampak.

● PT Wijaya Karya WIKA telah mengungkapkan bahwa Laporan keuangan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 15 Maret 2021. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan pengungkapan pada dalam PSAK 8 Par. 17. Berdasarkan CALK bagian 57, peristiwa yang terjadi setelah tanggal pelaporan yaitu: 1. Restrukturisasi pinjaman pemegang saham pada 5 Maret 2021 yang akan dikonversi menjadi uang muka investasi yang berlaku efektif 1 Januari 2021. 2. Hasil RUPS-LB menyetujui peningkatan modal disetor melalui pengeluaran saham baru dalam simpanan sebesar Rp 77.296.181 dan pengambilalihan kepemilikan saham WIKA Ikon oleh WIKA Realty sebesar 60%

Mengenai dampak pandemi Covid-19, WIKA mengungkapkan dampak yang cukup material bagi laporan keuangan konsolidasian seperti: 1. Perolehan kontrak baru hanya tercapai kurang dari lebih 30% dari rencana awal 2. Penjualan hanya tercapai kurang lebih 45% dari rencana awal; dan 3. Laba bersih (sebelum minoritas) hanya tercapai kurang lebih 7% dari rencana awal Kemudian, terdapat tindakan yang dilakukan untuk memitigasi risiko atas dampak Covid-19 terhadap kinerja WIKA seperti efisiensi biaya usaha 20%, efisiensi biaya bunga, mempercepat pencairan piutang dan menunda aksi korporasi serta menetapkan skala prioritas untuk investasi baru. Pengungkapan atas peristiwa ini telah sesuai dengan PSAK 8 Par. 21.

4. Berdasarkan pemahaman anda mengenai PSAK 56, tentukan apakah perusahaan sudah mengungkapkannya secara memadai Jawab: ● PT Astra Agro

Berdasarkan CALK Laporan Keuangan Konsolidasian pada bagian 34, Astra Agro telah mengungkapkan perhitungan laba per saham yaitu dengan membagi antara laba periode berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar. Selain itu, dinyatakan bahwa tidak terdapat efek yang menimbulkan dilusi sehingga laba per saham dasar sama dengan laba bersih per saham dilusian. Berdasarkan hal tersebut, maka terlihat bahwa pengungkapan yang dilakukan perusahaan atas laba per saham telah sesuai dengan pengungkapan yang dipersyaratkan pada PSAK 8 Par. 70 yaitu perusahaan telah mengungkapkan jumlah yang digunakan sebagai pembilang dalam penghitungan laba per saham dasar dan dilusian dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang digunakan sebagai penyebut dalam penghitungan laba per saham. Maka, dapat dikatakan pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan telah memadai.

● PT Bank Rakyat Indonesia

Berdasarkan CALK Laporan Keuangan Konsolidasian, BRI mengungkapkan Laba per Saham Dasar dan Dilusian dengan dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun berjalan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dampak dari sekuritas yang bersifat dilutif dalam bentuk saham bonus dan opsi saham meningkat terhadap laba konsolidasian dan jumlah tertimbang saham beredar. Pengungkapan yang dilakukan BRI sudah sesuai dengan PSAK 56.

● PT Wijaya Karya

WIKA telah mengungkapkan perhitungan laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 20,71. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 254,74 yang diakibatkan laba tahun berjalan yang menurun. Selain itu, dinyatakan bahwa tidak terdapat efek yang menimbulkan dilusi sehingga laba per saham dasar sama dengan laba bersih per saham dilusian. Berdasarkan hal tersebut, maka terlihat bahwa pengungkapan yang dilakukan perusahaan atas laba per saham telah sesuai dengan pengungkapan yang dipersyaratkan pada PSAK 8 Par. 70.

LAMPIRAN 1.1 Laporan Posisi Keuangan PT Astra Agro Lestari

1.2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain PT Astra Agro Lestari

1.3 Laporan Posisi Keuangan PT BRI

1.4 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain PT BRI



1.5 Laporan Posisi Keuangan PT Wijaya Karya

...

1.6 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain PT Wijaya Karya...


Similar Free PDFs