Cekungan sedimen DOCX

Title Cekungan sedimen
Author Bella Amal
Pages 20
File Size 158.4 KB
File Type DOCX
Total Downloads 437
Total Views 794

Summary

Ringkasan Cekungan Sedimen based on Sam Boggs Jr. 1st vol. Compiled by: Fery Andika Cahyo Pada awal berkembangnya studi ilmu geologi dari tahun 1860 hingga 1960an, hampir semua geologis menganggap cekungan laut umumnya berbentuk seperti palung linear, yang disebut geosinklin, dimana di sana terakumu...


Description

Ringkasan Cekungan Sedimen based on Sam Boggs Jr. 1st vol. Compiled by: Fery Andika Cahyo Pada awal berkembangnya studi ilmu geologi dari tahun 1860 hingga 1960an, hampir semua geologis menganggap cekungan laut umumnya berbentuk sepert palung linear, yang disebut geosinklin, dimana di sana terakumulasi endapan tebal yang didominasi sedimen laut dangkal seiring dengan subsidens yang dialami geosinklin(Dot, 1974). Dengan berkembangnya konsep tektonik lempeng pada akhir tahun 1950an dan awal 1960an, pemikiran geologi berpindah dari konsep geosinklin. Saat ini geologis mengenal ada beberapa jenis cekungan dan bermacam-macam mekanisme yang mengakibatkan suatu cekungan terbentuk. Di bawah rubik umum analisis cekungan, geologis menaruh perhatan pada kontrol tektonik global yang membentuk suatu cekungan dan kontrol geologi(perubahan muka air laut, suplai sedimen, subsidens cekungan, dll) yang mempengaruhi proses pengisian cekungan. Cekungan sedimen adalah semacam depresi yang memiliki kapabilitas untuk menjadi tempat terakumulasinya endapan sedimen. Subsidens dari kerak bumi bagian atas harus terjadi sehingga depresi yang sedemikian rupa bisa terbentuk. Mekanisme yang dapat menghasilkan subsidens yang cukup untuk membentuk cekungan antara lain mencakup proses penipisan kerak, pembebanan tektonik, pembebanan subkrustal, aliran astenosferik, dan densifkasi krustasl(Dickinson, 1993). Penjelasan singkat dari masing-masing mekanisme ini akan diberikan di tabel 16.1. Perhatkan bahwa pada tabel 16.1 kompensasi isostatk adalah aspek pentng dari suatu proses pembebanan vulkanik dan sedimenter. Konsep dari isostasi menganggap bahwa kompensasi lokal dari suatu kerak dengan ketebalan dan atau struktur densitas yang berbeda akan memiliki perbedaan relif relatf(Angevine, Heller,dan Paola, 1990). Dengan demikian, menambah beban di atas suatu bagian kerak(contohnya pengisian cekungan sedimen) menyebabkan subsidens, menghilangkan beban(contohnya erosi) akan menyebabkan pengangkatan. Konsep ini mengikut premis bahwa suatu cekungan yang awalnya diisi oleh air akan mengalami pendalaman oleh pembebanan sedimen, seiring cekungan tersebut mengakumulasi sedimen. Sebagai tambahan dari efek pembebanan, proses fexing pada kerak juga terjadi, pada intensitas tertentu tergantung pada kepadatan dari litosfer yang ada di bawahnya, sebagai hasil...


Similar Free PDFs