Contoh makalah pariwisata PDF

Title Contoh makalah pariwisata
Author Rabiah Oktaviany
Pages 26
File Size 86.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 432
Total Views 693

Summary

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pemangku kepentingan yang sangat diperlukan dalam perjalanan wisata adalah Pramuwisata atau Pemandu Wisata (Tour Guide), karena sebuah perjalanan wisata tidak akan lengkap tanpa disertai oleh seorang pramuwisata. Ada wisatawan yang tidak merasa perlu d...


Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Salah satu pemangku kepentingan yang sangat diperlukan dalam perjalanan wisata adalah Pramuwisata atau Pemandu Wisata (Tour Guide), karena sebuah perjalanan wisata tidak akan lengkap tanpa disertai oleh seorang pramuwisata. Ada wisatawan yang tidak merasa perlu didampingi oleh pramuwisata karena merasa telah cukup dengan membaca Guide Book tetapi hasilnya pasti berbeda jika wisatawan didampingi oleh pramuwisata dari segi efisiensi waktu dan sistematika penjelasan. Pramuwisata adalah seseorang yang memberikan penerangan, penjelasan, petunjuk kepada wisatawan (tourist) dan travellers dan lainnya, tentang segala sesuatu yang hendak dilihat, disaksikan oleh wisatawan dan travellers yang bersangkutan, bilamana mereka berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah tertentu (Yoeti,1997 dalam Prabowohadi, 1983:13). Berdasarkan pengertian tersebut tampak bahwa betapa pentingnya peranan pramuwisata dalam kesuksesan sebuah perjalanan wisata (Tour). Peranan pramuwisata tidak hanya sekedar memberikan penjelasan tentang objek wisata tetapi termasuk membantu segala persoalan yang dihadapi oleh wisatawan selama dalam acara perjalanan wisata. Selain itu pramuwisata selalu berada di samping wisatawan sejak wisatawan tiba di Bandara, 1

2

Pelabuhan, dan di Stasiun Kereta Api sampai wisatawan kembali lagi. Bahkan tidak jarang wisatawan tidak canggung menceritakan masalah pribadi kepada seorang Pramuwisata karena telah merasa hubungannya begitu dekat selama perjalanan. Sementara itu pihak Biro Perjalanan Wisata sendiri yang berfungsi sebagai lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap keberadaan wisatawan hampir jarang berhubungan langsung dengan wisatawan selama tidak ada masalah dalam perjalanan wisata meskipun selalu memantau keberadaan wisatawan. Meskipun pramuwisata mempunyai organisasi sendiri yaitu Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) tetapi dalam menjalankan tugasnya Pramuwisata berada dibawah manajemen Biro Perjalanan Wisata karena pramuwisata bukan sebuah perusahaan yang dapat menjual paket wisata. Surat UU No.10 Tahun 2009 Keputusan Direktur Jendral Pariwisata No.Kep.16/U/11/88 Tgl. 25 Februari 1988 tentang pelaksanaan Ketentuan Usaha Perjalanan, pada Bab I Penelitian umum Pasal 1, memberi pengertian bahwa Biro Perjalanan Umum adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, menyediakan akan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang, untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata. Meningkatnya sebuah perjalanan yang dilakukan oleh berbagai wisatawan, maka banyak pula perusahaan-perusahaan perjalanan atau BPW (Biro Perjalanan Wisata) yang didirikan di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Biro Perjalanan Wisata Panorama Tours adalah salah satu dari sekian banyak BPW yang ada di Yogyakarta.

3

Yogyakarta telah dikenal sebagai Kota Pelajar, Kota Budaya, dan Kota Perjuangan. Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata yang kental akan budaya. Yogyakarta banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia dari berbagai asal untuk kelanjutan studi dan banyak dikunjungi oleh wisatawan. Di Yogyakarta juga banyak destinasi-destinasi yang bisa dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Maka dari itu, Yogyakarta banyak diminati wisatawan untuk sekedar refreshing, belanja murah, study tour, dll. Dilihat dari perkembangan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dari tahun ke tahun, maka kedatangan wisatawan melalui BPW Panorama Tours juga ikut meningkat. PT. Destinasi Garuda Wisata merupakan bagian dari Panorama Tours Indonesia terletak di Jl. Laksda Adisucipto Km. 8 No. 1049 Yogyakarta 1 posisinya dekat dengan bandara sehingga memudahkan wisatawan asing maupun lokal yang baru saja sampai di Yogyakarta bisa memakai jasa dari Panorama Tours. Meningkatkan mutu kualitas pelayanan sebuah perjalanan wisata atau tour maka di BPW Panorama Tours Yogyakarta membuat kriteria untuk seorang pramuwisata.

1

http://alamatjogja.com/Agen-Wisata/Alamat-Panorama-Tours-d-234.html. Diakses pada Selasa 8 April 2014, pukul 06.10 WIB.

4

1.2

Rumusan Masalah 1. Sejauh mana peranan pelayanan pramuwisata terhadap sebuah perjalanan wisata di BPW Panorama Tours Yogyakarta? 2. Bagaimana kriteria pramuwisata yang ada di BPW Panorama Tours Yogyakarta?

1.3

Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peranan pelayanan pramuwisata terhadap sebuah perjalanan wisata. 2. Untuk mengetahui kriteria pramuwisata yang ada di BPW Panorama Tours Yogyakarta.

1.4

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap Studi Pariwisata khususnya pada kajian peranan pramuwisata dalam kesuksesaan sebuah perjalanan wisata di BPW Panorama Tours Yogyakarta, dan nantinya dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Dalam hal praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh BPW Panorama Tours Yogyakarta agar kedepannya bisa lebih baik dan pembaca dapat lebih menambah wawasan tentang pentingnya pramuwisata dalam

5

sebuah perjalanan wisata di Biro Perjalanan Wisata Panorama Tours Yogyakarta. 1.5

Tinjauan Pustaka Ristini (1997) menulis Laporan Akhir berjudul “Prospek Wisatawan Korea Selatan Bagi Cabang BPW Panorama Tours Yogyakarta” yang membahas mengenai keunggulan tentang wisatawan Korea Selatan dengan frekuensi kedatangan yang bagus untuk Cabang BPW Panorama Tours Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya berbagai pilihan paket wisata untuk wisatawan Korea Selatan, maka akan lebih unggul tingkat kunjungan wisatawan Korea Selatan sehingga dapat meningkatkan profit, kemudian atas kerjasama yang baik BPW Panorama Tours Yogyakarta terus digunakan jasa perjalanan wisata oleh wisatawan Korea Selatan. Kemudian buku yang kedua yang ditulis oleh Kensa Glikaresha (2009) dalam laporan akhir yang berjudul “Optimalisasi Paket Wisata Pada Cabang BPW Panorama Tours” yang membahas tentang paket honeymoon apa saja yang ada di BPW Panorama Tours Yogyakarta. Hasil penelitian itu adalah memberitahu bagaimana cara BPW Panorama Tours dalam memasarkan produk paket wisata untuk honeymoon, upaya yang dilakukan jika ada masalah dan juga hambatan yang harus dikendalikan agar bisa selalu diminati banyak pasangan baru yang memang memerlukan paket wisata honeymoon tersebut.

6

Selanjutnya buku yang ketiga oleh Leli Mardiani (1997) berjudul “Peranan Paket Overland dalam Perkembangan PT Mekar Wisata Tour & Travel” yang membahas mengenai paket yang ada di PT. Mekar Wisata Tour & Travel dalam meningkatkan peminat wisatawan Eropa yang memang sering menggunakan paket wisata overland di PT. Mekar Tour & Travel. Selanjutnya Sukarti dan Sri Lestari (1999) dalam tugas akhir-nya yang berjudul “Upaya PT Lombok Independent Tour & Travel Menjadikan Pulau Robinson Sebagai Paket Wisata Unggulan” yang membahas mengenai bagaimana membuat Pulau Robinson menjadi yang terunggul di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa jika terus diadakan inovasi inovasi yang baru maka akan bisa mempengaruhi agar lebih unggul dikemudian hari. Maria Iswati (2014) dalam tugas akhir-nya yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Layanan Pemandu Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta” yang membahas mengenai kualitas pelayanan pemandu di Benteng Vredeburg dan hasil penelitian ini menerangkan bahwa seorang pemandu harus mengembangkan kualitas dalam melayani wisatawan agar wisatawan terus menerus merasa puas dengan pelayanan yang baik dan informasi yang lengkap. Ratih Melatisiwi (2012) dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisatawa Terhadap Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan (Tinjauan Khusus Pada Kemampuan Berbahasa Verbal)”

7

menjelaskan tentang kualitas pelayanan pemandu dimana lebih menggunakan bahasa verbal pemandu wisata sebagai media komunikasi karena lebih mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan berbahasa verbal pemandu wisata di Candi Prambanan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kepuasan wisatawan dan wisatawan mampu untuk memahami dan berimajinasi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pemandu wisata. 1.6

Landasan Teori

1.6.1

Pengertian Wisata Menurut Undang – undang pemerintah nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan “Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

pribadi,

atau

mempelajari

daya

tarik

wisata

yang

dikunjunginya dalam jangka waktu sementara”.

1.6.2

Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah aktivitas dari wisatawan, orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di luar tempat tinggalnya sehari-hari untuk periode tidak lebih dari 12 bulan untuk beragam kegiatan leisure, bisnis, agama dan alasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapatkan upah/gaji dari perjalanan tersebut (Theoblad, 2005 dalam Pitana 2009:54).

8

Menurut UN-WTO (Theoblad, 2005 dalam Pitana 2009:51), ada tiga eleman dasar dalam pengertian pariwisata sebagai berikut: 1. Domestic

tourism

mengunjungi/mengadakan

(residen/penduduk perjalanan

wisata

dalam

yang wilayah

negaranya). 2. Inbound tourism (non-residen/bukan penduduk yang mengadakan perjalanan wisata, masuk ke negara tertentu). 3. Outbond tourism (residen/penduduk yang melakukan perjalanan wisata ke negara lain). 1.6.3

Pengertian Wisatawan Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan atau penghidupan di tempat (Pitana dan Diarta, 2009:46). Orang tersebut paling tidak selama 24 jam melakukan perjalanan untuk bersenangsenang. Travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ketempat lain, kemudian adanya unsur ‘tinggal sementara’ di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya (Pitana dan Diarta, 2009:46).

9

1.6.4 Pengertian Perjalanan Wisata Perjalanan wisata dapat didefinisikan sebagai kegiatan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan suatu tujuan. Suatu aktivitas dapat disebut sebagai sebuah perjalanan apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut (Desky, 1999:4): 1. Tedapat dua tempat atau lebih yang mempunyai jarak. 2. Ada orang yang melakukan perjalanan. 3. Dibutuhkan waktu tertentu untuk menempuh jarak tesebut, serta ada aktivitas-aktivitas lain yang timbul dalam perjalanan itu. 4. Ada aktivitas yang menyebabkan perpindahan. 5. Ada tujuan dari perjalanan tersebut. Pada umumnya seseorang akan terdorong untuk melakukan perjalanan wisata jika kondisi-kondisi dibawah ini terpenuhi, yaitu : 1. Tersedia waktu luang; 2. Tersedia biaya; dan 3. Ada keinginan untuk melakukan perjalanan. 1.6.5

Pengertian Biro Perjalanan Wisata (BPW) Menurut Undang-undang Kepariwisataan No.9 Tahun 1990, BAB IV Pasal 11 (Desky, 1999: 5-6) Usaha Perjalanan Wisata merupakan usaha penyediaan jasa perancanaan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata. Sedangkan menurut Oka A. Yoeti (Desky, 1999: 5-6) biro perjalanan wisata (tour operator) adalah perusahaan yang usaha dan kegiatannya merencanakan

10

dan menyelenggarakan perjalanan orang-orang untuk tujuan pariwisata (Tour) atau inisiatif dan resiko sendiri, dengan tujuan mengambil keuntungan dari penyelenggaraan perjalanan tersebut. Biro perjalanan yaitu suatu perusahaan yang khusus mengatur perjalanan wisata orang-orang dari suatu tempat ke tempat lain, di dalam negeri maupun luar negeri (Rachman, 2013:13-14). Peraturan Mentri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.85/HK.501/MKP/2010 Bab I pasal I dalam ketentuan umum memberikan pengertian dengan batasannya. Dalam peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha Jasa Perjalanan Wisata, yang selanjutnya disebut usaha pariwisata adalah penyelengaraan biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata. 2. Biro Perjalanan Wisata, adalah usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelanggara perjalanan ibadah. 3. Agen Perjalanan Wisata adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.

11

1.6.6

Pengertian Pramuwisata Dengan adanya berbagai kebutuhan dalam perjalanan wisata maka perjalanan wisatawan pun dibuat sedemikian nyaman dengan dibantunya suatu perjalanan wisatawa oleh seorang pramuwisata atau pemandu wisata agar lebih efektif dalam melakukan perjalanan wisata. Pramuwisata atau yang lebih sering kita sebut dengan Guide (Suwantoro, 1997:13) adalah seseorang yang memberi penjelasan serta petunjuk kepada wisatawan tentang segala sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan bilamana mereka berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah wisata tertentu.

1.6.6.1 Jenis-jenis pramuwisata Setelah mengetahui definisi pramuwisata maka pramuwisata dibagi menjadi beberapa jenis menurut Suyitno (2005:4) Yang pertama pramuwisata berdasarkan bidang keahliannya dibagi menjadi: 1. Pramuwisata

Umum

adalah

pramuwisata

yang

mempunyai

pengetahuan mengenai kebudayaan, kekayaan alam, dan aspirasi kehidupan bangsa/penduduk secara umum; yang memiliki tujuan untuk

memberikan

bimbingan

perjalanan

dan

penerbangan

kepariwisataan dengan mempergunakan satu ataupun beberapa bahasa tertentu

terhadap

berkelompok.

wisatawan,

baik

secara

perseorangan

atau

12

2. Pramuwisata

Khusus

adalah

pramuwisata

yang

mempunyai

pengetahuan yang khusus dan mendalam mengenai objek wisata seperti

kebudayaan,

arkeologi,

sejarah,

teknik,

perdagangan,

keagamaan, ilmiah, margasatwa, perburuan dan lain-lain; yang mempunyai izin untuk membimbing perjalanan dengan memberikan penerangan kepada wisatawan baik perseorangan atau kelompok dengan menggunakan satu bahasa atau beberapa bahasa tertentu. 3. Pembimbing Darma Wisata adalah pramuwisata senior yang mempunyai tanda pramuwisata untuk memimpin perjalanan suatu kelompok wisatawan yang melakukan perjalanan disuatu wilayah atau suatu negara guna memberikan asistensi perjalanan, bimbingan dan penerangan mengenai objek kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah yang dijelajahi. 4. Pramuwisata Pengemudi adalah pramuwisata yang mempunyai kartu tanda pramuwisata untuk memberikan bimbingan dan penerangan umum mengenai objek wisata, kebudayaan, kekayaan alam, dan aspirasi kehidupan bangsa kepada para wisatawan, disamping kedudukannya sebagai pengemudi kendaraan umum, seperti taxi, bus, touring choach, dan lain-lain. Menurut Suyitno (2005:3-5) pramuwisata dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu : ruang lingkup kegiatanya, status, dan karakteristik wisatawan yang dipandu

13

1. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya 1. Transfer Guide Transfer Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya menjemput wisatawan di bandara, pelabuhan laut, dan stasiun atau terminal menuju hotel atau sebaliknya atau mengantar wisatawan dari satu hotel ke hotel lainnya. 2. Walking Guide/Tour Guide Walking Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya memandu wisatwan dalam suatu tour. 3. Local/Expert Guide Local Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya khusus memandu wisatawan pada suatu objek atau atraksi wisata tertentu, misalnya museum, wisata agro, river rafting, gedung bersejarah, dan lain-lain. 4. Common Guide Common Guide adalah pramuwisata yang dapat melakukan kegiatan baik transfer maupun tour. 5. Driver Guide Driver Guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan sebagai pramuwisata. Pramuwisata bertugas mengantarkan wisatawan ke objek atau atraksi wisata yang dikehendaki sekaligus memberikan informasi yang diperlukan. Tak jarang pula seorang pramuwisata pengemudi ikut turun ke objek untuk memberikan penjelasan tentang objek tersebut jika

14

tidak ada local guide. Kadang-kadang pramuwisata juga menemani wisatawan saat berbelanja atau makan. Jadi, pada dasarnya driver guide menjalankan dua fungsi, yakni sebagai pengemudi dan pramuwisata. 2. Berdasarkan status 1. Payroll Guide Payroll Guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai pegawai tetap perusahaan perjalanan (travel agency) dengan mendapat gaji tetap di samping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan. 2. Part timer/ Freelance Guide Part timer/freelance guide adalah pramuwisata yang bekerja pada suatu perusahaan perjalanan untuk kegiatan tertentu dan dibayar untuk tiap pekerjaan yang dilakukan serta tidak terikat oleh suatu perusahaan perjalanan tertentu dan bebas melakukan kegiatan sesuai permintaan wisatawan atau perusahaan perjalanan lain yang membutuhkannya. 3. Member of Guide Association Member of Guide Association adalah pramuwisata yang berstatus sebagai peserta dari asosiasi pramuwisata dan melakukan kegiatannnya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh asosiasi tersebut. 4. Government officials Government officials adalah pegawai pemerintah yang bertugas untuk memberikan informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas, objek, gedung, atau suatu wilayah institusi pemerintah tertentu.

15

5. Company Guide Company Guide adalah karyawan sebuah perusahaan yang bertugas memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau suatu objek perusahaan. 3. Berdasarkan karakteristik wisatawan yang dipandu 1. Individual tourist guide Adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan individu atau perorangan. 2. Group tour guide Adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan rombongan. Biasanya memandu keluarga atau rombongan dari sekolah-sekolah yang sedang study tour. 3. Domestic tourist guide Adalah pramuwisata yang memandu wisatawan nusantara/domestik. 4. Foreign tourist guide Adalah pramuwisata yang memandu wisatawan mancanegara.

16

1.6.6.2 Kode Etik Pramuwisata Kode Etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan No. 07 / MUNAS 1 / X / 1988, meliputi hal-hal berikut (Suyito, 2005:16-17): 1.

“Pramuwisata harus dapat mewujudkan penilaian yang baik atas daerah, negara, bangsa, dan kebudayaan;

2.

Pramuwisata dalam melaksanakan tugasnya harus bisa berpenampilan yang baik dan bersih, dan dapat menempatkan diri agar tidak berlebihan, misalnya: tidak memakai parfum yang berlebihan;

3.

Pramuwisata harus mempunyai kepribadian yang baik sebagai warga Indonesia agar dapat mewujudkan suasana gembira dan sopan di mata wisatawan;

4.

Pramuwisata harus melayani dan memperlakukan semua wisatawan dengan adil contohnya tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan tidak menuntut komisi;

5.

Pramuwisata harus bisa memahami latar belakang asal-usul wisatawan dan berusaha meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek;

6.

Pramuwisata

dapat

menghindari

munculnya

perdebatan

tentang

kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan; 7.

Pramuwisata berupaya memberi penjelasan dengan baik dan benar. Jika

17

ada informasi yang belum bisa dijawab maka pramuwisata akan mencari jawaban tersebut dan akan diberikan jawaban ...


Similar Free PDFs