Contoh Proposal Penelitian PDF

Title Contoh Proposal Penelitian
Author Pipit Susanty
Pages 19
File Size 682.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 628
Total Views 1,021

Summary

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH PEMANFAATAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI KLAKAH KELAS X, XI, XII TA 2011/2012 Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir Semester Bahasa Indonesia Oleh : Pipit Susanti Martalia...


Description

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH PEMANFAATAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI KLAKAH KELAS X, XI, XII TA 2011/2012 Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir Semester Bahasa Indonesia

Oleh : Pipit Susanti Martalia ( 211131511 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYAGAMA LUMAJANG

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniaNyalah sehingga Penyusunan Proposal Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Multi Media Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri Klakah Tahun Pelajaran 2011/2012” telah dapat diselesaikan. Proposal Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk Mengikuti Ulangan Semester guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah Bahasa Indonesia. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1.

Ibu Dra. Mimin Y, MM selaku dosen pembimbing

2.

Ibu Dra. Pudji Setyowati, MPd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri Klakah

3.

Rekan-rekan semua di Kelas X SMA Negeri Klakah

4.

Teman-teman yang turut serta membantu dalam pembuatan Proposal Penelitian ini Serta kerabat-kerabat dekat dan rekan-rekan seperjuangan yang penulis

banggakan. Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari Proposal Penelitian ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya penulis berharap semoga Proposal Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Amin.

Penulis,

DAFTAR ISI Kata Pengantar ...........................................................................................

i

Daftar Isi......................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN .....................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..............................................................

2

C. Pembatasan Masalah .............................................................

3

D. Perumusan Masalah ..............................................................

3

E. Tujuan Penelitian ..................................................................

4

F. Manfaat Penelitian .................................................................

4

BAB II

LANDASAN TEORI / KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................................

5

A. Landasan Teori .....................................................................

5

B. Kerangka Berpikir .................................................................

12

C. Hipotesis Penelitian ..............................................................

13

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

14

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................

14

B. Metode dan Desain Penelitian ..............................................

14

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............

14

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .......................

14

E. Analisis Data .........................................................................

15

Daftar Pustaka ............................................................................................

16

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya tidak dianggap oleh siswa sebagai pelajaran yang sukar. Para siswa tidak pernah mengategorikan sebagai momok seperti halnya Pelajaran Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, dan lain-lain. Tetapi pada kenyataannya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak lebih baik dari mata pelajaran yang dianggap sukar dan sebagai momok bagi siswa. Permasalahan ini muncul bukan hanya karena kemampuan dan motivasi belajar siswa yang kurang, tetapi juga faktor lingkungan belajar yang kurang mendukung. Dalam hal ini kreativitas guru bahasa Indonesia dalam mengelola pembelajaran mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, guru sebagai pengelola pembelajaran harus mengemas pembelajaran yang efektif dan bermakna

bagi

siswa.

Pembelajaran

akan

memiliki

makna,

jika

pembelajaran yang dikemas guru dapat dinikmati oleh siswa dan dapat memotivasi siswa. Setya Yuwana Sudikan (2004: 2) menegaskan, mengajar adalah menata lingkungan agar pembelajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak seragaman. Pada saat ini di sekolah telah mulai diperkenalkan pemanfatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam proses pembelajaran setidaknya TIK menempati tiga peranan, yakni sebagai konten pembelajaran (standar kompetensi), sebagai media pembelajaran, dan sebagai alat belajar. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Francis M. Drawer. Hasil penelitian ini antar lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan

sebesar 10%, pesan audio 10%, visual 30%, audio visual 50%, dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka multi media pembelajaran berbasis TIK dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses pembelajaran. Multi media telah mengalami perkembangan konsep sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multi multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak, kaset, audio, video, dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajran tertentu. Pada konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan salah satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah membawa perubahan besar pada segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Bila dimanfaatkan dengan tepat, maka TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan. Tulisan ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong para warga sekolah dalam mengembangkan dan memanfaatkan TIK, khususnya multi media pembelajaran. Pada hakikatnya tujuan dasar perlunya multi media pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran. Indikator yang harus dipenuhi, yakni mencakup aspek desain pembelajaran, aspek rekayasa perangkat lunak, dan aspek komunikasi visual. B.

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Perlunya pengembangan kreativitas guru bahasa Indonesia dalam mengelola pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Banyak metode yang dapat digunakan guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Perlunya terus-menerus pengayaan wawasan pengetahuan siswa, sebab pengetahuan yang luas merupakan ”modal” dalam meningkatkan hasil belajar. 4. Pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik. 5. Pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 6. Pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa. C.

Pembatasan Masalah Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini sangat luas maka penulis membatasinya sebagai berikut. 1. Objek penelitan ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar siswa. 2. Objek penelitan ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar siswa. 3. Materi pembelajaran bahasa Indonesia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada pembelajaran menulis narasi. 4. Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa STIE Widyagama Lumajang

D.

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar menulis narasi bagi siswa kelas Kelas X 2. Bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar menulis narasi bagi siswa kelas X

E.

Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar menulis narasi bagi siswa kelas X 2. Mengetahui pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar menulis narasi bagi siswa kelas X

F.

Manfaat Penelitian Penulisan proposal penelitian dengan judul ”Pengaruh Pemanfaatan Multi Media Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMA Negeri Klakah Tahun Pelajaran 2011/2012” ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut : 1. Menumbuhkan minat dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar yang diharapkan. 2. Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. 3. Mengenalkan kepada para guru dalam memanfaatkan Multi Media Pembelajaran Berbasis TIK untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis narasi. 4. Memberikan sumbang saran dalam memecahkan persoalan pembelajaran, khususnya upaya menumbuhkan kemampuan berpikir secara logis 5. Mendorong terlaksananya proses pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan yang dapat mendukung tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran. 6. Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, khususnya pada pelajaran menulis narasi. 7. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan. 8. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan / kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI / KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.

Landasan Teori 1. Multi Media Pembelajaran Multi media adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri atas teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara terintegrasi. Multi media terbagi menjadi dua kategori, yaitu, multi media linier dan multi media interaktif. Multi media linier adalah suatu multi media yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multi media ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya, TV dan film. Multi media interaktif adalah suatu multi media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multi media interaktif adalah multi media pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain. Adapun penjelasan makna dari kata media menurut para ahli adalah sebagai berikut: 1. Menurut Gagne, media adalah berbagai jenis komponen pada lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa belajar. 2. Pendapat Briggs, media adalah segala alat fisik yang menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Pembelajaran adalah suatu upaya bimbingan bagi siswa agar secara sadar siswa mempunyai keinginan untuk belajar sebaik-baiknya sesuai dengan

tahapan

kemampuannya.

Jadi

pengertian

dari

Media

Pembelajaran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan siswa yang digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan dalam

proses belajar sehingga siswa teransang minat dan perhatiannya untuk belajar. Pada proses pembelajaran, media pembelajaran berguna untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbal yang hanya dengan kata-kata tertulis dan penjelasan lisan, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya indera, membuat siswa lebih aktif dan mengurangi sifat pasifnya, mengakomodir perbedaan individu siswa, dan membuat pembelajaran

menjadi

menarik

dan

menyenangkan.

Peranan Media pembelajaran menurut Gerlac dan Ely (1971: 285) ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang dimiliki media pembelajaran yaitu: (1) Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian (2) Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan (3) Media mempunyai kemampuan untuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna. 2. Manfaat Multi Media Pembelajaran Multi media pembelajaran akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa, apabila multi media pembelajaran dipilih, dikembangkan, dan digunakan secara tepat dan baik. Secara umum manfaat yang bisa di peroleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar sisiwa dapat ditingkatkan, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Manfaat tersebut di atas dapat diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multi media pembelajaran, yaitu; (1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain. (2) Memperkecil benda yang besar, yang tidak mungkin didatangkan ke sekolah.

(3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat. (4) Menyajikan peristiwa yang tidak mungkin dilaksakan karena akan memakan biaya yang besar. (5) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh. (6) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya. (7) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dan masih banyak lagi. 3.

Proses Kreatif dalam Menulis Menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat) (Supriadi, 1997: 26). Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Penulis memiliki banyak gagasan dalam menuliskannya. Kendatipun secara teknis ada kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan. Banyak orang mempunyai ide-ide bagus di benaknya sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau membaca. Akan tetapi, begitu ide tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan itu terasa amat kering, kurang menggigit, dan membosankan. Fokus tulisannya tidak jelas, gaya bahasa yang digunakan monoton, pilihan katanya (diksi) kurang tepat dan tidak mengena sasaran, serta variasi kata dan kalimatnya kering. Sebagai

proses

kreatif

yang

berlangsung

secara

kognitif,

penyusunan sebuah tulisan memuat empat tahap, yaitu : (1) tahap persiapan (prapenulisan) (2) tahap inkubasi (3) tahap iluminasi (4) tahap verifikasi/evaluasi Keempat proses ini tidak selalu disadari oleh para pembelajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. Jika dilacak lebih jauh lagi, hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistik,

atau bahkan masalah politik sekali pun) melalui keempat tahap ini. Harap diingat, bahwa proses kreatif tidak identik dengan proses atau langkahlangkah mengembangkan laporan tetapi lebih banyak merupakan proses kognitif atau bernalar. Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika pembelajar menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan sebagainya yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam. Proses ini seringkali terjadi secara tidak disadari, dan memang berlangsung dalam kawasan bawah sadar (subconscious) yang pada dasarnya melibatkan proses perluasan pikiran (expanding of the mind). Proses ini dapat berlangsung beberapa detik sampai bertahun-tahun. Biasanya, ketika seorang penulis melalui proses ini seakan-akan ia mengalami kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, tidak jarang seorang penulis yang tidak sabar mengalami frustrasi karena tidak menemukan pemecahan atas masalah yang dipikirkannya. Seakan-akan melupakan apa yang ada dalam benak kita. Berekreasi dengan anggota keluarga, melakukan pekerjaan lain, atau hanya duduk termenung. Kendatipun demikian, sesungguhnya di bawah sadar sedang mengalami proses pengeraman yang menanti saatnya untuk segera “menetas”. Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran. Pada saat ini, apa yang telah lama dipikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang ketika duduk di kursi, sedang mengendarai

mobil, sedang berbelanja di pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan sebagainya. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Tentu saja untuk peristiwa tertentu, menuliskannya setelah selesai melakukan pekerjaan. Seringkali orang menganggap iluminasi ini sebagai ilham. Padahal, sesungguhnya ia telah lama atau pernah memikirkannya. Secara kognitif, apa yang dikatakan ilham tidak lebih dari proses berpikir kreatif. Ilham tidak datang dari kevakuman tetapi dari usaha dan ada masukan sebelumnya terhadap referensi kognitif seseorang. Keempat, tahap terakhir, yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan

esensinya.

Jadi,

pada

tahap

ini

menguji

dan

menghadapkan apa yang ditulis itu dengan realitas sosial, budaya, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. 4. Pembelajaran Menulis dengan Baik Di dalam pembelajaran menulis siswa tidak dapat dibawa langsung pada kegiatan inti. Pengetahuan tentang ciri-ciri tulisan yang baik perlu ditanamkan pada siswa terlebih dalam dahulu. Sebuah tulisan selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu bentuk dan isi. Bentuk berkenaan dengan bahasa, sedangkan isi berkaitan dengan ma...


Similar Free PDFs