Efektivitas Metode Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air dalam Menurunkan Kadar BOD dan TSS pada Limbah Cair Industri Tahu PDF

Title Efektivitas Metode Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air dalam Menurunkan Kadar BOD dan TSS pada Limbah Cair Industri Tahu
Author Ridhayani Adiningsih
Pages 8
File Size 130.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 4
Total Views 16

Summary

Jurnal Farmasetis Volume 8 No 2, Hal 31 - 38, November 2019 ISSN : 2252-9721 (Cetak) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal ISSN : 2549-8126 (Online) EFEKTIVITAS METODE FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN TANAMAN ECENG GONDOK DAN KANGKUNG AIR DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN TSS PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Hae...


Description

Jurnal Farmasetis Volume 8 No 2, Hal 31 - 38, November 2019 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

ISSN : 2252-9721 (Cetak) ISSN : 2549-8126 (Online)

EFEKTIVITAS METODE FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN TANAMAN ECENG GONDOK DAN KANGKUNG AIR DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN TSS PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Haeranah Ahmad*, Ridhayani Adiningsih Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Mamuju * [email protected]

ABSTRAK Air buangan pabrik tahu mengandung senyawa organik berupa protein, karbohidrat, minyak dan lemak dengan konsentrasi tinggi.Sebagian besar limbah cair tahu pada Industri Rumah Tangga di Kabupaten Mamuju langsung dibuang ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu.Pencemaran akibat limbah cair tahu berupa oksigen terlarut rendah, air menjadi kotor, dan bau menyengat. Salah satu cara sederhana untuk mengolah air limbahnya yaitu dengan memanfaatkan tumbuhan air. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas metode fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok dan kangkung air dalam menurunkan kadar TSS dan BOD pada limbah air tahu. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen yang menggunakan 12 bak yang terdiri dari 6 bak untuk tanaman yaitu 3 bak tanaman eceng gondok dan 3 bak tanaman kangkung air serta 3 kolam untuk kontrol. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Mamuju yang dilaksanakan pada Agustus 2018.Rancangan penelitian adalah control group pre test –post test design. Analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample Test dan Wilcoxon untuk mengetahui kemaknaan penurunan kadar BOD dan TSS sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan Ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi BOD air limbah tahu sebelum dan sesudah dikontakkan tanaman Kangkung Air dan Eceng Gondok dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi TSS air limbah tahu sebelum dan sesudah dikontakkan tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air.Media yang digunakan dalam metode fitoremediasi yang paling efektif adalah menggunakan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia sp.) KataKunci: BOD, TSS, kangkung air, eceng gondok

THE EFFECTIVENESS OF PHYTOREMEDIATION METHOD USING HYACINTH PLANT AND IPOMOEA AQUATICA IN REDUCE LEVELS OF TSS AND BOD IN TOFU INDUSTRY LIQUID WASTE ABSTRACT Waste-water of tofu factory contains organic compounds in the form of protein, carbohydrates, oils, and fats with high concentrations. Most of the tofu liquid waste in the home industry in Mamuju Regency dispose their waste water into water bodies without processed . A simple way to process the waste water is attaching a water plant Pollution due to tofu liquid-waste in the form of low dissolved oxygen, water becomes dirty, and a pungent odor. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the phytoremediation method using the Hyacinth Plantand Ipomoea Aquatica to reduce the levels of TSS and BOD in tofu waste-water.This type of research is an experimental study that uses 9 ponds consisting of 6 ponds for plants namely 3 ponds usinghyacinth plants and 3 ponds using ipomoea aquatic and 3 ponds for control. The research was conducted at the Integrated Laboratory of Poltekkes Kemenkes Mamuju which was conducted in August 2018. It was an experimental study with a control group pre-post test design. The analysis consisted of the Paired Sample Test and Wilcoxon test to determine the significance of decreasing BOD and TSS levels before and after treatment. Analysis showThere was a significant difference between the BOD concentrations of tofu waste-water before and after contacting Ipomoea Aquatica and Hyacinth Plant and here was no significant difference between the TSS concentrations of tofu waste-water before and after contacting the Hyacinth Plant and Ipomoea Aquatica. The most effective media in phytoremediation method was Hyacinth Plant Keywords: BOD, TSS, hyacinth plant, ipomoea aquatica 31

Jurnal Farmasetis Volume 8 No 2, Hal 31 – 38, November 2019

PENDAHULUAN Industri tahu menghasilkan limbah dalam proses pengolahannya berupa limbah padat dancair. Limbah padat dapat digunakan sebagai pakan ternak sedangkan limbah cair biasanya langsung dialirkan ke badan air tanpa adapengolahan terlebih dahulu.Limbah cair tahumemiliki karakteristik mengandung bahan organik dan kadar BOD yang tinggi sehingga dapat menurunkan daya dukung lingkunganjika langsung dibuang ke badan air (Kaswinarni, 2007). Air limbah yang dihasilkan oleh proses industri pada umumnya sulit untuk diolah dan dikontrol karena mengandung beberapa zat yaitu pelarut organik zat padat terlarut dan suspended solid(Said, 2017) Pencemaran akibat limbah cair tahu berupa oksigen terlarut rendah, bau menyengat dan air menjadi kotor.Limbah cair tahu yang mengandung zat organik dapat menyebabkan pertumbuhan mikroba dalam airsehingga menyebabkan kadar oksigen dalam air menurun drastis. Selain itu, limbah cair tahu yang banyak mengandung zat tersuspensidapat mengakibatkan air menjadi keruh (Jenie, 1995). Pengaruh utama limbah organik yang masuk ke dalam air adalah meningkatkan BOD, COD, TSS dan TDS sertamenurunkan kandungan oksigen terlarut yang merupakan parameter utama pencemaran perairan.Limbah cair tahu mengandung N-total cukup tinggi, kandungannya mencapai 93.700 mg / l (Artiyani, 2011)Konsentrasi amonia (NH3) dan nitrat (NO3) dalam limbah cair tahu adalah 27,99 mg / L dan 65,89 mg / L, Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kandungan tersebut telah melebihi standar kualitas limbah (Suganda, Sutrisno, & I.R. Wardana, 2014) Bahan organik dengan konsentrasi tinggi bila dibuang ke badan air sebelumdiolah, maka bakteri akan menggunakan oksigen terlarut dalam air untuk proses pembusukannya sehingga dapat mematikan kehidupandan menimbulkan bau busuk dalam air(Mulyani, 2007). Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman dan mikrooorganisme untuk mereduksi kandungan limbah.(Hartanti, Sutanhaji, & Wirosoedarmo, 2013 ). Fitoremediasi adalah sebuah teknologi menggunakan berbagai tanaman untuk mendegradasi, mengekstrak atau menghilangkan kontaminan dari tanah dan air

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

(EPA, 2000). Tanaman air berperan sebagai aerator perairan melalui proses fotosintesis, mengatur aliran air, membersihkan aliran tercemar melalui proses sedimentasi serta penyerapan partikel dan mineral. Eceng gondok dan kangkung air dapat menyerap zat organik melalui ujung akar.zat organik yang terserap akan masuk ke dalam batang melalui pembuluh pengangkut kemudian menyebar ke seluruh bagian tanaman eceng gondok dan kangkung air. Pada proses ini zat organik akan mengalami reaksi biologi dan terakumulasi di dalam batang tanaman dan diteruskan ke daun (Sriyana, 2006). Pertumbuhan eceng gondok (Eichhornia sp.) selama 28 hari lebih pesat dibandingkan tanaman lainnya karena eceng gondok memiliki kemampuan dalam menyerap nutrisi dan zat-zat lainnya.Eceng gondok dapat tumbuh dengan cepat dua kali lipat pada kondisi yang sesuai setiap 11 - 18 hari.(Coetzee, Phill, & M.H. Julien, 2009) Eceng gondok (Eichornia crassipes) adalah gulma air yang memiliki daya regenerasi yang tinggi. Bagian eceng gondok yang kontak oleh aliran air akan berkembang menjadi eceng gondok dewasa. Eceng gondok air dapat hidup dengan baik dalam air limbah yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi.Eceng gondok memiliki tudung akar dan rambut akar yang mencolok.Akar berfungsi untuk mengisap atau menyerap makanan di dalam air (Lidiawati & Tusani, 2009) Kabupaten Mamuju memiliki banyak industri kecil pembuatan tahu yang membuang limbah cair langsung ke badan air karena tidak memiliki biaya untuk membuat bak pengolahan limbah cair yang efektif.Oleh karena itu, diperlukan upaya pengolahan limbah yang murah, mudah, efisien dan aplikatif pada industri kecil,salah satunya dengan proses biologi yaitu fitoremediasi mengingat daerah ini memiliki potensi tanaman air seperti eceng gondok dan kangkung air yang cukup banyak. Melihat kondisi ini,Penulis mencoba melakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas metode fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok dan kangkung air dalam menurunkan kadar TSS dan BOD yang merupakan parameter utama pencemaran perairan

32

Jurnal Farmasetis Volume 8 No 2, Hal 31 – 38, November 2019

METODE Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen terhadap limbah cair pabrik tahu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah control group pre test –post test design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Mamuju yang Alat dan bahan Peralatan yang digunakan antara lain Botol tempat air pengencer, Botol winkler, Pipet ukur, Buret+statif, Labu erlemeyer, Corong, Incubator, Selang plastic, Pompa udara, Botol oksigen, Gelas ukur 1 liter, Desikator yang berisi silika gel, Oven, Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg, Pengaduk magnetic, Pipet volum , Gelas ukur, Cawan aluminium, Cawan porselen/cawan gooch, Penjepit, Kaca arloji dan Pompa vacum. Bahan yang digunakan adalah Tanaman Eceng Gondok, Tanaman Kangkung Air, Limbah cair industri tahu X di Kota Mamuju,Larutan standar kalium bichromat K2Cr2O7 0,25 N (Mr = 294,216 g/mol; merek = E. Merck), Ag2SO4 (Mr = 311,79 g/mol; merek = E. Merck),Pembuatan larutan perak sulfat - asam sulfat ( Ag2SO4 H2SO4)Indikator feroin, larutan standar FAS (Fe (NH) 0,1 N (Mr = 390,00 g/mol; merek = E. Merck), Larutan Na= 248,21 g/mol; merek = E. Merck),Larutan MnSO4, Merkuri sulfat (HgSO4), Bubuk atau kristal, Larutan 1 mL alkil azida, Aquades, Kertas saring Prosedur kerja 1. Tahapan penyediaan media: Tanaman eceng gondok dan kangkung air dibersihkan dari kotoran dan tanah yang

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dilaksanakan pada Agustus 2018.Prosedur kerja penelitian mengacu pada SNI 066989.72-2009 dan SNI 06-6989.3-2004. Variabel bebas adalah tanaman eceng gondok dan kangkung dan variabel terikat adalah penurunan kadar BOD dan TSS pada limbah cair tahu. ada pada akarnya, kemudian diaklimatisasi selama satu minggu. Mengisi bak dengan limbah cair tahu kemudian dilakukan pengukuran BOD dan TSS dari limbah cair tahu tersebut sebelum dikontakkan dengan tanaman eceng gondok dan kangkung air. Sebelum dimasukkan kedalam bak, tanaman eceng gondok dan kangkung air ditimbang masing-masing 1 Kg.Tanaman eceng gondok dan kangkung air ditanam dalam limbah cair tahu. Memeriksa kadar BOD dan TSS setelah dikontakkan dengan tanaman eceng gondok dan kangkung air pada hari ke-7. Penelitian dilakukan dengan 3 kali pengulangan. 2. pemeriksaan kadar BODmengacu pada SNI 06-6989.72-2009sedangkan pemeriksaan Kadar TSS mengacu pada SNI 06-6989.3-2004

HASIL Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: 1. Kadar BOD dan TSS Limbah Cair Pabrik Tahu X Sebelum Perlakuan Kadar BOD dan TSS Limbah Cair Pabrik Tahu X Sebelum Perlakuan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan BOD Awal Sampel Air Limbah Tahu Kadar Baku Mutu N0 Kode Percobaan n BOD (mg/L) Ket. (mg/L) 1 Percobaan 1 3 921,3 Tidak 2 Percobaan 2 3 796,8 150 memenuhi 3 Percobaan 3 3 697,2 Syarat Tabel 1 menunjukkan bahwa kadar BOD pengolahan kedelai yang diatur dalam seluruh sampel limbah tahu pada 3 kali PerMenLHK RI NO: 5 Tahun 2014. Kadar percobaan tidak memenuhi syarat jika BOD awal sebelum perlakuan yang dibandingkan dengan persyaratan baku tertinggi yaitu pada percobaan pertama mutu air limbah bagi usaha/kegiatan yaitu sebesar 921,3 mg/L

33

Jurnal Farmasetis Volume 8 No 2, Hal 31 – 38, November 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan TSS Awal Sampel Air Limbah Tahu Kadar TSS Baku Mutu Kode Percobaan N Ket. (mg/L) (mg/L) Percobaan 1 3 3.652,7 Tidak memenuhi Syarat 200 Percobaan 2 3 4.560,1 Percobaan 3 3 560 Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar TSS seluruh dalam PerMenLHK RI NO: 5 Tahun 2014. sampel limbah tahu pada 3 kali percobaan tidak Kadar TSS awal sebelum perlakuan yang memenuhi syarat jika dibandingkan dengan tertinggi yaitu pada percobaan kedua yaitu persyaratan baku mutu air limbah bagi sebesar 4.560,1 mg/L usaha/kegiatan pengolahan kedelai yang diatur 2. Efektifitas Penggunaan Tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air Dalam Menurunkan Kadar BOD

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3. Efektifitas Penurunan Kadar BOD berdasarkan Media Fitoremediasi Penurunan kadar BOD Media n Sebelum Setelah P Fitoremediasi perlakuan perlakuan (mg/L) (%) Kontrol 3 805,1± 112,28 163,26± 3,62 0,010 641,83 79,43 Eceng gondok 3 805,1± 112,28 21,96± 10,78 0,006 783,13 97,31 Kangkung 3 805,1± 112,28 37,4± 16,86 0,005 767,70 95,49 Tabel 3 menunjukkan bahwa Rata-rata Berdasarkan Hasil uji statistik dapat konsentrasi BOD pada limbah air tahu sebelum disimpulkan bahwa ada perbedaan yang di kontakkan dengan tanaman kangkung air signifikan antara konsentrasi BOD air limbah (Ipomea sp.) dan Eceng Gondok (Eichhornia tahu sebelum dan sesudah dikontakkan tanaman sp.) adalah 805,1mg/l dengan standar deviasi Eceng Gondok (Eichhornia sp.) dan tanaman 112,28mg/l. Rata-rata konsentrasi BOD pada kangkung air (Ipomea sp.) sedangkan limbah air tahu tanpa diberi perlakuan adalah konsentrasi BOD air limbah tahu tanpa 163,26mg/l dengan standar deviasi 3,62mg/L perlakuan /kontrol menunjukkan bahwa tidak sedangkan rata-rata konsentrasi BOD pada ada perbedaan yang signifikan antara limbah air tahu setelah dikontakkan Eceng konsentrasi BOD air limbah tahu sebelum dan Gondok (Eichhornia sp.) adalah 21,96mg/l sesudah didiamkan selama seminggu. dengan standar deviasi 10,78mg/l. Sedangkan tanaman kangkung air (Ipomea sp.) adalah 37,4mg/l dengan standar deviasi 16,86mg/l.

Grafik 1. Grafik Penurunan Kadar BOD 34

Jurnal Farmasetis Volume 8 No 2, Hal 31 – 38, November 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

penurunan kadar BOD sebanyak 783,13 mg/L Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa atau sebesar 97,31 %dari kadar awalnya. Hal bahwa rata-rata penurunan kadar BOD terbesar ini menunjukkan bahwa metode fitoremediasi terjadi pada kolam yang dikontakkan dengan yang paling efektif dalam menurunkan kadar tanaman eceng gondok yaitu dengan kadar BOD pada limbah cair pabrik tahu adalah awal sebelum kontak dengan tanaman eceng dengan menggunakan tanaman eceng gondok gondok sebesar 805,10 mg/L dan setelah kontak dengan kadar 21,97. Besar selisih . 3. Efektifitas Tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air dalam Menurunkan Kadar TSS Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4. Efektifitas Penurunan Kadar TSS berdasarkan Media Fitoremediasi Penurunan kadar TSS Media n Sebelum perlakuan Setelah perlakuan P Fitoremediasi (mg/L) (%) Kontrol 3 2.924,3 ± 2.097,2 476,63 ± 239,06 0,15 2.447,64 83,7 Eceng gondok 3 2.924,3 ± 2.097,2 105,8± 47,76 0,14 2.818,47 94,76 Kangkung 3 2.924,3 ± 2.097,2 114,8 ± 52,86 0,14 2.809,43 94,33 Tabel 4 menunjukkan bahwa Rata-rata Berdasarkan Hasil uji statistik dapat konsentrasi TSS pada limbah air tahu sebelum disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang dikontakkan dengan tanaman kangkung air signifikan antara konsentrasi TSS air limbah (Ipomea sp.) dan Eceng Gondok (Eichhornia tahu sebelum dan sesudah dikontakkan sp.) adalah 2.924,3 mg/l dengan standar tanaman Eceng Gondok (Eichhornia sp.) dan deviasi 2.097,2 mg/l. Rata-rata konsentrasi tanaman kangkung air (Ipomea sp.). Sama TSS pada limbah air tahu setelah didiamkan halnya dengan konsentrasi BOD air limbah selama 1 minggu adalah 476,63 mg/l dengan tahu tanpa perlakuan /kontrol menunjukkan standar deviasi 239,06 mg/L sedangkan ratabahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rata konsentrasi TSS pada limbah air tahu antara konsentrasi TSS air limbah tahu setelah dikontakkan Eceng Gondok sebelum dan sesudah didiamkan selama (Eichhornia sp.) adalah 105,8 mg/L dengan seminggu standar deviasi 47,76 mg/l. Sedangkan tanaman kangkung air (Ipomea sp.) adalah 114,8 mg/l dengan standar deviasi 52,86 mg/l.

. Grafik 2. Grafik Penurunan Kadar TSS 35

Jurnal Farmasetis Volume 8 No 2, Hal 31 – 38, November 2019

Berdasarkan grafik terlihat bahwa bahwa ratarata penurunankadar TSS terbesar terjadi pada kolam yang dikontakkan dengan tanaman eceng gondok yaitu dengan kadar awal sebelum kontak dengan tanaman eceng gondok sebesar 805,10 mg/L dan setelah kontak dengan kadar 21,97. Besar selisih penurunan kadar BOD sebanyak783,13 mg/L atau sebesar 97,31 %dari kadar awalnya. Hal ini menunjukkan bahwa metode fitoremediasi yang paling efektif dalam menurunkan kadar TSS pada limbah cair pabrik tahu adalah dengan menggunakan tanaman eceng gondok.

PEMBAHASAN 1. Kadar BOD dan TSS Limbah Hasil Pemeriksaan awal kadar BOD dan TSS seluruh sampel limbah tahu pada 3 kali percobaan tidak memenuhi syarat jika dibandingkan dengan persyaratan baku mutu air limbah bagi usaha/kegiatan pengolahan kedelai yang diatur dalam PerMenLHK RI NO: 5 Tahun 2014 dan PerGub Sulawesi Barat No.34 Tahun 2015. Baku mutu BOD dalam limbah tahu sebesar 150 mg/L sedangkan rata-rata kadar BOD limbah tahu pabrik X pada 3 kali percobaan yaitu 805,1 mg/L atau setara dengan 5 kali lebih besar dari baku mutunya. Hasil penelitian ini sejalan dengan pemeriksaan air limbah tahu di industry X di Pekanbaru yangmemiliki kandungan BOD 5.643-6.870 mg/l yang jauh melampaui baku mutu yang telah ditetapkan Besarnya nilai BOD pada sampel air limbah tahu pabrik diakibatkan tingginya protein yang merupakan zat organik yang terkandung dalam limbah tahu sehingga membutuhkan oksigen terlarut untuk proses dekomposisinya (Sungkowo, Elystia, & Andesgur, 2015) Hasil pemeriksaan kadar TSS pada awal pemeriksaan menunjukkan kadar yang jauh melampaui nilai ambang batas yaitu 2.924,26 mg/L atau sama halnya dengan 15 kali lebih besar dari baku mutunya. Tingginya kadar TSS pada sampel limbah pabrik tahu X dikarenakan limbah tersebut tidak diolah terlebih dahulu dalam bak IPAL. Limbah industri cair tahu mengandung zat tersuspensi, sehingga mengakibatkan air menjadi kotor atau keruh (Subekti, 2011). Besarnya nilai TSS dalam air limbah berasal dari sisa padatan kedelai yang belum tersaring sempurna karena masih menggunakan teknologi sederhana. Limbah cair tahu memiliki karakteristik mengandung bahan organik tinggi dan kadar BOD yang cukup tinggi pula sehingga bila dibuang ke badan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

airdapat menurunkan lingkungan(Subekti, 2011)

daya

dukung

2. Efektifitas Tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air Dalam Menurunkan Kadar BOD Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang paling efektif dalam menurunkan kadar BOD adalah tanaman eceng gondok. Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa bahwa rata-rata penurunan kadar BOD terbesar terjadi pada kolam yang dikontakkan dengan tanaman eceng gondok yaitu sebanyak 783,13 mg/L atau sebesar 97,31 % dari kadar awalnya. Hal ini menunjukkan bahwa metode fitoremediasi yang paling efektif dalam menurunkan kadar BOD pada limbah cair pabrik tahu adalah dengan menggunakan tanaman eceng gondok. Penurunan kadar BOD pada limbah cair industri tahu pada penelitian ini terjadi karena proses fitoremediasi pada tanaman Eceng gondok yang dimulai pada proses Rhizofltration yaitu proses adsorpsi atau pengendapan zat kontaminan oleh akar, selanjutnya Zat–zat organik yang terserap akan masuk ke dalam batang melalui pembuluh pengangkut kemudian menyebar ke seluruh bagian tanaman eceng gondok. Pada proses ini zat organik akan mengalami reaksi biologi dan terakumulasi di dalam batang tanaman, kemudian diteruskan ke daun (Sriyana, 2006) BOD merupakan salah satu indikator pencemaran organik pada suatu perairan.Eceng gondok sangat peka terhadap keadaan yang unsur haranya di dalam air kurang mencukupi tetapi mempunyai respon terhadap konsentrasi unsur hara yang tinggi.Akar eceng gondok berupa serabut yang penuh dengan bulu akar, ujung akarnya berwarna merah.Bulu-bulu akar berfungsi sebagai pegangan atau jangkar dan sebagian besar berguna untuk mengabsorbsi zat-zat organik dan makanan dalam air.(Nurhayati, 1999). Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian sebelumnya yang menemukan bahwa tanaman eceng gondok lebih efektif dalam menurunkan kadar BOD pada hari ke 12 setelah dikontakkan dengan air limbah tahu dibandingkan t...


Similar Free PDFs