Fungsi-Fungsi Manajemen "P-O-A-C" PDF

Title Fungsi-Fungsi Manajemen "P-O-A-C"
Author Ramanda Yogi Pratama
Pages 25
File Size 3.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 88
Total Views 160

Summary

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN “P-O-A-C” Ramanda Yogi Pratama Program Studi S-1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Achmad Yani DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ..........................


Description

Accelerat ing t he world's research.

Fungsi-Fungsi Manajemen "P-O-A-C" Ramanda Yogi Pratama Pengantar Manajemen

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Pengert ian Manajemen baru Gung De Aspek Manajemen St udi Kelayakan Bisnis Yopi Ofiza Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawat an indomedia pust aka

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN “P-O-A-C” Ramanda Yogi Pratama Program Studi S-1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Achmad Yani

DAFTAR ISI

Halaman BAB I

BAB II

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................

1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................

2

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................

3

PEMBAHASAN 2.1 Definisi Manajemen ................................................... 2.2 Fungsi Manajemen ..................................................... 2.2.1 Fungsi Planning .................................................. 2.2.2 Fungsi Organizing ............................................... 2.2.3 Fungsi Actuating ................................................. 2.2.4 Fungsi Controlling ..............................................

BAB III

PENUTUP Kesimpulan .....................................................................

4 6 7 11 13 17

21 21

Saran ................................................................................ DAFTAR PUSTAKA .......................................................................

22

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah Manajemen is the art of getting things done through people. Manajemen

merupakan seni dalam mencapai tujuan orang lain. Definsi ini mengandung arti bahwa para manager mencapai tujuan melalui orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, Mary Parker Follett (Wibowo, Sampurno, 2009: 4). Manajemen

adalah

“proses

perencanaan,

pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”. Selanjutnya Terry (Sagala, 2006: 14) menyatakan arti manajemen adalah “suatu proses yang nyata mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pergerakan,

dan

pengendalian

yang

dilakukan

untuk

menentukan menyelesaikan sasaran yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang dan sumber-sumber daya lainnya”. Pengembangan pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pendidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, BAB I Ketentuan Umum Pasal 1. Pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pada masa sentralistik pengelolaan pendidikan tidak mendidik sekolah untuk belajar mandiri baik dalam hal manajemen kepemimpinan maupun dalam pengembangan institusional, pengembangan kurikulum, penyediaan sumber belajar, alokasi sumber daya, dan terutama membangun partisipasi masyarakat untuk ikut memiliki sekolah.

1

Manajemen mancakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh orang yang mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang ditentukan sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan, tentang apa yang harus dilakukan, menerapkan metode bagaimana melakukannya, memahami bagaimana harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha tersebut. Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi. Kombinasi manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan output yang tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung oleh kemampuan manajemen yang kuat. Manajemen akan kuat dan mampu mengembangkan oraganisasi bila dijalankan oleh seorang pemimpin yang kuat. Dengan demikian, antara kepemimpinan dan manajemen dalam suatu organisasi termasuk organisasi sekolah bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya menduduki peranan yang penting dalam rangka mencapai tujuan. Selanjutnya, bahwa di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang merupakan fungsi dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranya: fungsi Planning, fungsi Organizing, fungsi Actuating, dan fungsi Controlling. Fungsifungsi tersebut akan dijabarkan dalan pembahasan secara detail dan terperinci.

1.2.

Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis

mengangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa definisi dari fungsi Planning? 2. Apa definisi dari fungsi Organizing? 3. Apa definisi dari fungsi Actuating? 4. Apa definisi dari fungsi Controlling?

2

1.3.

Tujuan Penulisan

Berdasarkan beberapa rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui definisi dari fungsi Planning 2. Dapat mengetahui definisi dari fungsi Organizing 3. Dapat mengetahui definisi dari fungsi Actuating 4. Dapat mengetahui definisi dari fungsi Controlling

3

BAB II PEMBAHASAN 2.1.

Definisi Manajemen Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,

yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. 1 Robert L. Kats mendefinisikan manajemen merupakan suatu profesi yang menuntut persyaratan tertentu. Seorang manajer harus memiliki tiga keahlian atau kemampuan hakiki, yaitu kompetensi secara konseptual, sosial (hubungan manusiawi), dan teknikal. Kemampuan konsep adalah kemampuan untuk berpikir dan menggagas situais-situasi abstrak, untuk melihat organisasi sebagai suatu kesamaan dan hubungan diantara sub-sub unit, dan untuk menggambarkan bagaimana organisasi dapat masuk dalam suatu lingkungan. Kemampuan sosial (manusiawi) adalah kemampuan untuk bekerja dengan baik bersama orang lain, baik secara individual maupun dalam suatu kelompok. Kemampuan ini dimiliki oleh manajemen menengah. Kemampuan teknikal mencakup pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus tertentu, misalnya rekayasa, keuangan, produksi, dan komputer. Kemampuan ini dimiliki oleh manajemen tingkat rendah. Dalam sejarahnya, akar kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) “maneggiare” yang berarti “ mengendalikan kuda“ yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”. Kata ini mendapat

1

Wibowo, Sampurno. 2009. Pengantar Manajemen Bisnis. Bandung: Politeknik Telkom Bandung(halaman 4)

4

pengaruh dari bahasa Perancis “manege” yang berarti “kepemilikan kuda” (berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda). 2 Berdasarkan definisi dan kajian singkat diatas, dapat dipahami bahwa manajemen bisa saja sulit untuk diartikan, tapi juga sebaliknya. Kita sendiri bisa mengambil pengertian umum dari penjelasan diatas, bahwa manajemen pada dasarnya bisa diartikan sebagai suatu seni mengatur yang melibatkan proses, cara, dan tindakan tertentu, seperti perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan,

dan

pengendalian/pengawasan,

yang

dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Dari definisi manajemen di atas dapat dilihat bahwa teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks. Beberapa contoh model manajemen yang digunakan dalam suatu organisasi beserta penjabaran fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Model P-I-E (Planning, Implementation, and Evaluation). Model ini termasuk yang paling sederhana, karena hanya meliputi 3 fungsi saja yaitu fungsi perencanaan, implementasi, dan evaluasi sumber daya agar mencapai tujuan yang ditetapkan. 2. Model P-O-A-C (Planning, Organizing, Actuating, and Controling). Namun m, pengertian tersebut mengalami transformasi sekitar tahun 1914, dimana seorang ahli bernama Henry Fayol yang berkebangsaan Perancis mengatakan bahwa manajemen melaksanakan lima fungsi utama, yaitu merencanakan (plan) aktivitas yang akan dilakukan, kemudian mengorganisasikan (organize) untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mengarahkan (direct) sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan rencana dan memimpin sumber dayanya (leading).

2

Sulastri, Lilis. 2012. Manajemen Sebuah Pengantar. Bandung: La Goods Publishing. (halaman 10)

5

3. Model P1-P2-P3, dimana P1 adalah Perencanaan, P2 adalah Penggerakan dan Pelaksanaan, dan P3 terdiri dari Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian. 4. Model A-R-R-I-F (Analisis, Rumusan, Rencanam Implementasi, dan Forum komunikas). Model ini digunakan oleh organisasi yang bergerak di bidang partisipasi masyarakat. 5. Model A-R-R-I-M-E (Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi, Monitoring, dan Evaluasi). Model ini tidak jauh berbeda dengan model A-R-R-I-F, perbedaannya terletak pada fungsi Monitoring dan Evaluasi yang diletakkan terpisah. 2.2.

Fungsi Manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada

dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara sistemik, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, yaitu; Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan), Controlling (pengawasan). Untuk memperoleh hasil secara maksimal, para manajer harus mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada. Berikut adalah gambaran tentang

fungsi-

fungsi

manajemen.

6

2.2.1. Fungsi Planning Planning atau Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dengan adanya rencana, maka memungkinkan: 1. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan. 2. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang ada. 3. Kemajuan dapat terus dimonitoring dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan. 3 Pembagian Perencanaan Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bias dibagi kedalam beberapa jenjang: a. Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas) Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum,rumusan tujuan, pengambilan keputusan, serta

memberikan

petunjuk

pola

penyelesaian

dan

sifatnya

menyeluruh. Top level planning menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tanggungjawab manajemen puncak. b. Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah) Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif. Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. c. Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah) Perencanaan jenjang bawah lebih focus terhadap bagaimana caramenghasilkan. Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan 3

Wibowo, Sampurno. 2009. Pengantar Manajemen Bisnis. Bandung: Politeknik Telkom Bandung(halaman 25)

7

operasional perusahaan. Manajemen pelaksana adalah pihak yang bertanggungjawab dalam perencanaan jenjang bawah ini. Jenis-jenis perencanaan pendidikan: 1) Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakankebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan caracara mencapai tujuan tersebut pada tingkat nasional. 2) Perencanaan Meso Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan ke dalam program-program yag berskala kecil. Pada tingkat ini perencanaan sudah lebih bersifat operasional disesuaikan dengan unit-unit. 3) Perencanaan Mikro Perencanaan mikro adalah perencanaan pada tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Contoh: kegiatan proses pembelajaran. Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu pada masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya dan keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir; mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir; menyusun program yakni menetapkan prioritas dan urutan strategi; anggaran biaya atau lokasi sumber-sumber; menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru; dan mengembangkan kebijakan-kebijakan berupa aturan dan ketentuan. Dalam kerangka manajemen sekolah, perencanaan bermakna bahwa kepala sekolah bersama timnya harus berpikir untuk menentukan sasaransasaran dikaitkan dengan kegiatan mereka sebelumnya. Untuk menjamin pencapaian hasil akhir dari perencanaan, kepala sekolah harus berpijak pada data yang cermat dan akurat. Rencana memberikan arah sasaran bagi organisasi dan mencerminkan prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Selain itu, rencana memungkinkan: 8

a.

Sekolah dapat memperoleh serta mengikat sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuannya;

b.

Anggota organisasi dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan secara konsisten dengan tujuan dan prosedur yang telah dipilih; dan

c.

Kemajuan ke arah tujuan dapat dipantau dan diukur, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil apabila kemajuan itu tidak memuaskan.

Stephen Robbins dan Merry Coulter (1966) dalam hal ini mengemukakan bahwa terdapat empat tujuan utama dari perencanaan, yakni;  pertama, untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.  Kedua, untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh kedepan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.  Ketiga, adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi pemborosan.  Keempat, untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu pross pengontrolan dan pengevaluasian. Pada titik ini dapat dikatakan bahwa tujuan memegang peranan penting dalam proses perencanaan. Tujuan ini umumnya berfungsi sebagai:  Dasar dan patokan bagi kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi baik pengarahan, penyaluran usaha-usaha maupun kegiatan dari para anggota organisasi tersebut tanpa kecuali.  Sumber legitimasi dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang dilakukan guna mendapatkan sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi dan mendapatkan dukungan dari lingkungan yang berada disekitarnya. 9

 Standar pelaksanaan dengan melaksanakan diri pada tujuan yang akan dicapai yang dibuat secara jelas dan dapat dipahami oleh anggota lainnya.  Sumber motivasi untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugasnya.  Unsur rasional perusahaan, karena tujuan ini merupakan dasar perancangan dari organisasi. Selain maksud dan tujuan dari perencanaan tersebutm setidaknya terdapat dua alasan dasar mengapa perencanaan ini diperlukan oleh manajemen organisasi, yakni bahwa perencanaan dilakukan untuk mencapai: 1. Protective benefit; yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, 2. Positive benefit; ini dalam bentuk meningkatknya sukses pencapaian tujuan tim organisasi.

Fungsi Perencanaan :  Mengimbangi ketidaktentuan dan perubahan  Memusatkan perhatian kepada sasaran  Memperoleh operasi yang ekonomis  Memudahkan pengawasan

Manfaat Fungsi Perencanaan :  Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiaptiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama  Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi  Memudahkan pengawasan  Menjadi pedoman dasar didalam menjalankan kegiatan.

Unsur-unsur perencanaan Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu: 10

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan 2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan 3. Dimana tindakan tersebut dilakukan 4. Kapan tindakan tersebut dilakukan 5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut 6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut. 2.2.2. Fungsi Organizing Fungsi (organizing).

manajemen George

R.

berikutnya Terry

(1986)

adalah

pengorganisasian

mengemukakan

bahwa:

“Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama

secara

efisien,

dan

memperoleh

kepuasan

pribadi

dalam

melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”. Dari definisi diatas, dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa targetnya. Pengorganisasian (organizing) mencakup menentukan tugas, mengelompokkan tugas, mendelegasikan otoritas, dan mengalokasikan sumberdaya diseluruh organisasi 4 Fungsi Organizing menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi, dan dikoordinasikan. Sebagaimana halnya yang tertera pada gambar fungsi-fungsi manajemen diatas, bahwa pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang didalamnya terdiri dari: 1. Penentuan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi

4

L. Daft, Richard. 2014. Era Baru Manajemen. Edisi ke-9. Jakarta: Salmeba Empat (halaman 7)

11

2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan membawa hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan 3. Penugasan tanggung jawab tertentu 4. Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. 5 Ernest Dale seperti dikutip oleh Nanang Fattah mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu: (a) pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi; (b) pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang; dan (c) pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi. Misalnya,  Tugas apa yang harus dikerja...


Similar Free PDFs