GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PDF

Title GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Author Kavitha Mk
Pages 17
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 305
Total Views 484

Summary

GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat game dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, sumber informasi adalah guru, siswa, dosen, mahasiswa, bahan bacaan, dan lain sebagainya. Jadi media game ini dapat membangkitkan keingintahuan siswa, meran...


Description

Accelerat ing t he world's research.

GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Kavitha Mk

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ST RAT EGI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DALAM PELAJARAN MAT EMAT IKA SMP Dhea Ardie

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL UNT UK PEMBELA… elfi rahmadhani PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) Mr Husamah, S.Pd., M.Pd.

GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat game dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, sumber informasi adalah guru, siswa, dosen, mahasiswa, bahan bacaan, dan lain sebagainya. Jadi media game ini dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang reaksi mereka terhadap penjelasan guru, memungkinkan siswa menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka mengkonkritkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif.

A. Game dalam Pendidikan Pada prinsipnya

konsep komunikasi

media

dalam dunia

pendidikan tidak jauh berbeda dengan komunikasi pada umumnya kecuali pada sisi kontek berlangsungnya komunikasi. Dalam proses pembelajaran, sumber informasi adalah guru, siswa, dosen, mahasiswa, bahan bacaan, dan lain sebagainya. Sedangkan penerima informasi mungkin juga dosen, guru, mahasiswa, siswa dan orang lain. Sehingga media mendapat definisi lebih khusus, yakni “ Teknologi pembawa pesan (informasi) yag dapat dimanfaatkan untuk keperluar pembelajaran” atau sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran.

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

Satu komponen lain yang perlu mendapat perhatian adalah metode pembelajaran, metode adalah prosedur yang sengaja dirancang untuk membantu siswa mahasiswa belajar lebih baik dan mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Sehingga komunikasi yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah

sebagai

berikut

:

Metode Pembelajar an Sumber Informasi Penerima Informasi

Penerima Informasi Media Informasi

Sumber Informasi

Metode Pembelajaran

Gambar 1. Proses komunikasi dalam dunia pendidikan

Metode pembelajaran disini dapat berupa diskusi, tanya jawab, ceramah, seminar.Sedangkan metode pembelajaran dalam game adalah berbentuk tanya jawab. dan simulasi. Untuk metode pembelajaran tanya jawab, game biasanya merupakan pemrograman komputer berbasis database yang bisa diperbaruhi dengan mengunduh dari internet atau membeli langsung dari provider pembuat game. Dan untuk simulasi , game biasanya dilengkapi dengan Al (Artificial Inteligence) atau kecerdasan buatan dimana menggunakan tingkat kesulitan yang berbeda-

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

beda. Contoh dari game yang menggunakan metode pembelajaran tanya jawab adalah Who wants to be a millioner, sedangkan yang berbentuk simulasi misalnya adalah Sim City.

B. Game sebagai Media Interaksi Tentu saja ada pro dan kontra terhadap penerapan game untuk dunia pendidikan atau yang lebih dikenal dengan sebutan game edukasi. Game mampu membuat pemainnya kecanduan, jika sudah asyik didepan komputer jadi lupa waktu, lupa belajara. Ada pula game yang justru mengajarkan kekerasan, sehingga di khawatirkan berpengaruh buruk terhadap perkembangan mental anak. Nmun di sisi lain, lewat game pula pemainnya dapat belajar banyak hal, spotivitas, semangat pantang menyerah, beradu strategi. Jadi, game yang seperti apa yang bagus untuk diterapkan dalam dunia pendidikan? Berikut ini beberapa karakteristik game untuk pelajaran 1. Ada tantangan dan penyesuaian : tersedia tantangan dan penyesuaian : tersedia tantangan yang semakin kompleks, siswa dapat menyesuaikan tingkat kesulitan jika diperlukan. Dalam game terdapat level- level, makin maka tingkat kesulitannya juga makin tinggi.

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

tinggi levelnya

2. Menarik dan mengasyikkan : game mampu membuat siswa asyik dalam sebuah aktifitas yang mereka pahami tujuannya serta berkaitan denga pencapaian kompetensi mereka. 3. Tidak menggurui dan berdasar pada pengalaman : siswa tidak harus dilatih terlebih dahulu untuk memainkan game, biarkan siswa langsung mencoba bermain, mereka mungkin akan kalah atau gaga, lalu mengulang dan memperbarui strategi dalam bermain. 4. Interaktif : Siswa berinteraksi dengan cara menanggung akibat dari tindakan yang mereka lakukan dengan melihat pengaruhnya terhadap game yang dimainkannya. 5. Umpan balik : Siswa dapat menarik kesimpulan dari umpan balik yang diberikan tentang bagaimana tindakan mereka dapat menimbulkan efek tertentu. 6. Sosial dan kerja sama : game harus dapat meningkatkan dialog serta pertukaran pendapat dan pengetahuan diantara pemain. 7. Keahlian : Semua siswa dalam satu kelas tidak diasumsikan memiliki kemampuan yang sama, ada beberapa siswa yang dijadikan asisten untuk membantu siswa lainnya menjelaskan tentang game dan bagaimana cara memainkanya.

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

Dalam proses belajar mengajar menggunakan game akan lebih banyak terjadi interaksi.Ciri-ciri interaksi dalam pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Interaksi dalam pembelajaran memiliki tujuan, yaitu untuk membantu anak dalam perkembangan tertentu dimana menempatkan anak sebagai pusat perhatian. 2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. 3. Interaksi pembelajaran ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Dalam hal ini, materi harus didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan. 4. Ditandai dengan adanya aktivitas sisw sehingga siswa sebagai sentral dan menjadi syarat mutlat bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar. 5. Dalam interaksi pembelajaran membutuhkan disiplin. Disiplin dalam interaksi pembelajaran diartikan sebagai suatu pola perilaku sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak secara sadar. 6.

Interaksi pembelajaran membutuhkan disiplin. Disiplin dalam interaksi pembelajaran diartikan sebagai suatu polsa perilaku sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak secara sadar.

7. Ada batas waktu.

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

Dengan melihat ciri-ciri yang dikemukakan diatas, jelaslah kiranya bahwa game memiliki hampir secara keseuruhan ciri-ciri tersebut. Yang membedakan disini adalah game mempunyai keterbatasan dalam materi. Karena tidak semua materi dapat dibuatkan game karena keterbatasan perangkat keras maupun perangkat lunak. Seperti misalnya Bahasa asing. Secara kebetulan, komputer sebagaian besar menggunakan Bahasa inggris sebagai Bahasa pengantar, tetapi jika seseorang ingin belajar Bahasa jepang, maka sulit kiranya al ini menjadi sebuah game yang dapat dibuat oleh semua orang akibat keterbatasan perangkat keras maupun perangkat lunak. Bahkan beberap siswa-siswa taman kanak-kanak saat ini sudah menggunakan media game sebagai media pengantar dalm pembelajaran seperti yang dilakukan oleh beberapa playgroup yang bertaraf internasional. C. Manfaat Game Dalam Pembelajaran Para ahli mengidentifikasi paing tidak ada delapan manfaat media dalam kegiatan pembelajaran. Kedelapan manfaat itu adalah : 1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan Dengan menggunakan media game dalam kegiatan belajar, maka aka nada penyeragaman penafsiran dari guru mata pelajaran terhadap mata pelajaran yag akan disampaikan kepada para siswa. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

Media game terdiri dari unsur visual (dapat dilihat), audio (dapat didengar) dan gerak (dapat berinteraksi). Jadi media game ini dapat membangkitkan keinginhuan siswa, meransang reaksi mereka terhadap penjelasan guru, memungkinkan siswa menyentuh siswa objek kajian pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya. 3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif Adanya unsur Al (artificial Intelegenci) atau kecerdasan buatan pada media game, maka akan terjadi komunikasi dua arah dimana pertanyaan muncul secara acak pada layar komputer dan siswa menjawab pertanyaan tersebut. Dengan semakin tingginya pemrograman komputer pada Al, maka game yang dibuat dapat semakin komplek disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari siswa itu sendiri. Contohnya adalah game simulasi. 4. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi Dengan media game, maka guru tidak perlu menghabiskan waktu banyak untuk menjelaskan matri. Dengan media game, siswa dapt melatih dirinya dengan cara berinteraksi dengan media game mengenai suatu materi yang mereka ingin pelajari. Seperti yang terjadi pada beberapa sekolah-sekolah setingkat kursus, dimana waktu yang diperlukan untuk belajar cukup sedikit tetapi dituntut untuk memahami materi dengan sesegera mungkin. Biasanya mereka menggunakan media game dalam bentuk simulasi ataupun quiz untuk memudahkan dan mempercepat penyerapan materi yang digunakan.

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan Selain lebih efisien dalam proses belajar-mengajar seperti diuraikan diatas, media game dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan utuh. Hal ini disebabkan media game lebih menarik karena ada unsur visual dan audio tetapi juga interaktif yang membuat siswa bisa berinteraksi dengan program game tentang suatu mata pelajaran. Contohnya adalah Quiz game. 6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan siswa saat ini dapat memliki laptop dengan harga yang murah. Perangkat ini mempunyai kelebihan dapat dibawa kemana-mn dan dapat digunakan kapan saja. Sehingga media game sebagai media pembelajara dapat dipergunakan kapan saja dan dimana saja. 7. Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan. Dengan media, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Hl ini dapat mengingkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri. 8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif Pertama, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan mereka bila media digunakan

dalam

pembelajaran.

Kedua,

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

dengan

mengurangi

uraian

verbal(lisan), guru dapat memberi perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain dalam pembelajaran. Ketiga, peran guru tidak lagi sekedar “pengajar” tetapi jug konsultan, penasihat, atau manajer pembelajaran. Popularitas game komputer memunculkan ketertarikan dikalangan peneliti untuk menggali potensi edukasi dalam game komputer. Ragam media dan media pembelajaran sebelumnya, game learning merupakan salah satu metode atau media yang relative baru dikembangkan, sifat game yang menekankan

pada

kemandirian

pemain,

pembelajaran

konsekuensi

pengambilan keputusan yang berisik, menentukan strategi jitu, memperbesar motivasi dan mendukung pengembangan keterampilan. Dengan demikian maka e-game menawarkan satu bentuk media dan metode yang menakjubkan. E-game mempunyai media dan metode yang menakjubkan. E-game mempunyai potensi yang sangat besar dalam membangun motivasi pada proses pembelajaran. Pada penerapan metode konvensional untuk menciptakan motivasi belajar sebesar motivasi dalam Egame dibutuhkan seorang guru/instruktur yang cakap dan piawai dalam pengelolaan proses pembelajaran. Disamping pembangkitan motivasi, e-game juga mempunyai beberapa aspek yang lebih unggul dibandingkan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan karakteristiknya, game dapat digunakan sebagai media instruksional. Gme memiliki tujuan, tantangan, dan kompetisi. Dan dari ketiga

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

karakteristiknya tersebut game dapat melengkapi fitur-fitur utama dari pembelajaran dengan pendekatan behaviourism, cognitivism, constructivism, dan social psychology.

Studi terhadap penggunaan game sebagai media

pembelajaran telah dilakukan oleh Kebritchi dan Hirumi. Dalam studi tersebut disampaikan bahwa game edukasi moderm (game komputer dan game video) dinilai cukup efektif untuk digunakan sebagai perangkat pengajaran bagi materi-materi ajar yang meliputi prosedur-prosedur kommpleks. Hal tersebut dilandaskan pada beberapa alasan, yaitu : a) pengguna aksi meggantikan penjelasan materi secara verbal, b) menciptakan motivasi dan kepuasan personal, c) mengkomodasi berbagai macam gaya belajar dan keahlian, d) menekankan penguasaan keahlian, dan e) memberikan konteks interktif dalam pengambilan keputusan. D. Elektronik Game (E-Game) Elektronik game (E-Game) adalah permainan yang dibuat berdasarkan pada peralatan elektronik. Yang termasuk dalam kategori e-game antara lain : video game, game computer, hand phone game, serta game yang terdapat pada peralatan-peralatan elekronik lainnya. Komponen atau elemen pembangunan egame adalah perpaduan disiplin ilmu computer science, seni dan desain. Unsurunsur khusus yang merupakan ciri dari game pada umumnya dan juga terdapat di dalam e-game adalah : The rule, Strategic Situation dan Players Pay off. Egame (elektronik game) memiliki unsur pembelajaran E-game (elektronik

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

game) memiliki unsur pembelajaran di dalamnya. Game merupakan pembelajaran langsung dengan pola learning by doing. Pembelajarann yang dilakukan merupakan suatu konsekuensi dari sang pemain gam untuk dapat melalui tantangan yang ada dalam suatu permainan e-game. Pola pembelajaran diperoleh dari faktor kegagalan yang telah dialami sang pemain, sehingga mendorong untuk tidak mengulang kegagalan di tahapan selanjutnya. E-Game mempunyai potensi yang sangat besar dalam membangun motivasi pada proses pembelajaran. Pada penerapan metode konvensional untuk menciptakan motivasi

belajar sebesar motivasi dalam E-Gme dibutuhkan seorang

guru/instruktur yang cakap dan piawai dalam pengelolaan proses pembelajaran. Disamping pembangkitan motivasi, e-game juga mempunyai beberapa aspek yang lebih unggul dibandingkan metode pembelajaran konvensional. E. Implementasi Game dalam Pembelajaran Pemanfaatan game sebagai media pembelajaran di Indonesia belum lama dikembangkan, berbeda dengan beberapa Negara maju yang telah memanfaatkan game sebagai media pembelajaran. Jauh sebelum game elektronik dikembangkan seperti sekarang ini, pada tahun 1969 Clark Abt mengungkapkan bahwa game The Avalon Hill – Grand Strategy, sebuah bord game yang dirancang untuk embelajaran Sejarah, media pembelajaran ini digunakan untuk pengantar siswa di Amerika untuk belajar sejarah Perang Dunia I. Pemanfaatan game dalam Pembelajaran di kelas memberi kesempatan

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

pada siswa untuk menggali informasi secara manidir di Perpustakaan pada jam istirahat makan siang. Mereka secara aktif megambil inisiatif mengetahui sejaarah Perang dunia I untuk dimanfaatkan sebagai strategi pada permainan di kelas. Dalam hal ini berlaku apa yang disebut sebagai Self Motivated Learning. Di akhir tahun 80 –an banyak bermunuclan pengembangan program multimedia untuk

pembelajaran

yang

bersifat

edutainment

(game

yang

bersifat

pembelajaran sekaligus menghibur). Pengembangann program meliputi industri rumahan,

Laboratorium

Perguruan

Tinggi,

maupun

perusahaan

mengembangkan modul-modul pembelajaran interaktif yang dapat dimainkan secara mandiri di rumah atau disekolah. Namun demikian potensi game belum dikembangkan secara optimal karena disebabkan beberapa factor antara lain : 1) Citra mengenai dampak buruk game bagi siswa yang belajar karena menyebabkan kecanduan atau ketagihan, 2) Daya dukung untuk menyediakan infrastruktur yang kurang memadai untuk sebuah game edukasi secara massal. Di Negara maju, hamir setiap rumah memiliki satu unit komputer dan koneksi internet, Di Indonesia hanya dimiliki oleh kalangan tertentu, selain memadai sebagai sarana pembelajaran dengan education game. F. Game Learning dan Desain Konsep game computer learning dirncang khusu untuk dapat melakukan proses pendidikan kepada peserta didik dengan tanpa menghilangkan unsurunsur ilmu pendidikan itu sendiri. Dengan demikian proses pembuatan game

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189

computer learning bukan ditekankan pada rancangan berbasis tema, melainkan harus ditekankan pada perancangan berbasis dasar ilmu pendidikan itu sendiri (unsur-unsur learning). Lima unsur learning yang sangat penting dalam menerapkan pendidikan tradisional adalah : (1) materi pelajaran, (2) metode pengajaran, (3) media pengajaran, (4) evaluasi, dan (5) minat bakat peserta didik. Pengembangan matei pelajaran pada kurikulum formal saat ini telah diimplementasikan dalam contoh kegiatan kehidupan sehari-hari dengan istilah live skill. Dengan demikian maka peserta didik akan dapat memahami suatu ilmu tidak hanya dari sudut teoritis, melainkan dilengkapi dengn kegiatan praktis kehidupan nyata. Dengan ini peserta didik akan ebih cepat dalam proses pemhaman materi pelajaran tersebut. Pembelajaran merupakan fenomena lingkungan dengan berbagai macam kesulitan. Disisi lain, pendidikan merupakan muatan dari kedalaman referensi pada terminology pendidikan dan pengajaran. Di Sisi lain lagi, pendidikan merupakan muatan referensi dari terminology pengalaman Pembuatan game computer akan selalu didasarkan pada desain kerangka dasar dari tema game itu sendiri. Tema game computer yang ada saat ini sangat bervariasi, untuk game yang bertemakan pertarungan, peperangan, interaksi personal, permainan, dan pertualangan masih tinggi peminatnya. Oleh karena itu game dengan tema-tema tersebut selalu dikembangkan. Dari setiap game

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view= article&id=349:game-media-pembelajaran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Me...


Similar Free PDFs