History of The Arabs karya Philip K. Hitti PDF

Title History of The Arabs karya Philip K. Hitti
Author Iis Makhisoh Mudjib
Pages 22
File Size 223.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 249
Total Views 447

Summary

Telaah & analisa Buku History of The Arabs karya Philip K. Hitti diajukan sebagai tugas Ujian Akhir Semester Matakuliah Sejarah dan Peradaban Islam Dosen Pengampu: Dr. H. Ma’shum Nur Alim, M.Ag Oleh: I’is Mahisoh FO.8.4.10.273 Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab PROGRAM PASCASARJANA IAIN SUNAN AM...


Description

Telaah & analisa Buku

History of The Arabs karya Philip K. Hitti diajukan sebagai tugas Ujian Akhir Semester Matakuliah Sejarah dan Peradaban Islam

Dosen Pengampu: Dr. H. Ma’shum Nur Alim, M.Ag

Oleh: I’is Mahisoh FO.8.4.10.273

Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab PROGRAM PASCASARJANA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA Januari 2011

Daftar Isi

A. PENGANTAR ..........................................................................................

1

B. BIOGRAFI SINGKAT PHILIP K. HITTI ...............................................

2

C. SISTEMATIKA BUKU HISTORY of THE ARABS .................................

4

D. PENUTUP................................................................................................. 15

Bibliografi

A. PENGANTAR Tidak ada sejarawan agama dan peradaban yang seserius Philip K. Hitti dalam menuliskan bangsa Arab. Bahkan dari tanah Arab sekalipun. Buku History of Arabs (2005) membuktikan hipotesa tersebut. Buku klasik ini merupakan karya besar dan referensi wajib bagi kalangan pembaca umum maupun kalangan akademis. Lewat bukunya, Philip K. Hitti mengemukakan bahwa bangsa Arab dan agama Islam membentuk sebuah infrastuktur pengetahuan yang seluruhnya sangat penting. Oleh sebab itu, ia menelaah lewat pengkajian mendalam selama kurang lebih satu dasawarsa. Ini dilakukan untuk memahami berbagai perkembangan terkini di dunia Arab dan Muslim, yang melingkupi rentang waktu sejarah lebih dari satu milenium sejak masa praIslam hingga penaklukan bangsa Turki Utsmani atas dunia Arab pada awal abad ke-16 . Beberapa kalangan berpendapat bahwa buku klasik ini merupakan karya besar dan referensi wajib bagi kalangan pembaca umum maupun kalangan akademis. Berikut adalah ulasan singkat mengenai buku History of the Arabs yang mencakup gambaran isi buku dan sedikit perbandingan serta kritik terhadap paparan data. Tidak lupa terdapat pemaparan biografi singkat Philip K. Hitti yang di ambil dari berbagai sumber.

B. SEKILAS BIOGRAFI PHILIP K. HITTI Philip Khoury Hitti lahir di kota Shimlan Lebanon pada tahun 1886. Ia merupakan seorang sarjana Timur yang memperkenalkan kajian dunia Arab di Barat (Amerika Serikat). Hitti belajar di sekolah misi Amerika Presbyterian di Suq al-Gharb. Kemudian ia kuliah di American University yang terletak di kota Beirut untuk mendapatkan gelar Sarjana. Setelah lulus pada tahun 1908 ia mengajar di Universitas Amerika Beirut sebelum pindah ke Columbia University di mana ia mengajar bahasa Semit dan memperoleh gelar PhD pada tahun 1915.1 Setelah Perang Dunia I ia kembali ke American University di kota Beirut dan mengajar di universitas tersebut sampai 1926. Pada bulan Februari 1926 ia ditawari jabatan sebagai rektor di Princeton University New Jersey. Hitti menerimanya dan jabatan tersebut ia pegang hingga pensiun pada tahun 1954. Selain itu, Hitti mempunyai dua jabatan penting pada periode ini, yakni sebagai Profesor Sastra Semit dan sebagai Ketua Departemen Bahasa Oriental (bahasa dan sastra Timur). Setelah pensiun formal ia menerima posisi di Universitas Harvard. Dia juga mengajar di sekolah-sekolah musim panas di University of Utah dan di George Washington University di Washington DC. Selanjutnya ia menjabat sebagai peneliti di Universitas Minnesota.

1

www.wikipedia.org diakses 15 januari 2011.

Phillip K. Hitti adalah penulis buku spesialis sejarah negara-negara Arab dan peradaban lainnya. Tulisan dan hipotesanya memperbanyak khasanah sejarah yang membuat pembaca makin kaya. Ini tentu bukan pekerjaan mudah sebab menulis sejarah dengan serius dan komprehensif di samping memerlukan ketrampilan

dan

keberanian

juga

kapital

yang

banyak

agar

mampu

mengumpulkan data yang cukup. Sejarahwan adalah pekerjaan sedikit orang, dan dari golongan yang sedikit serta sangat berpengaruh di dunia kajian Islam tersebut adalah Phillip K Hitti. Berikut adalah buah karya Philip K Hitti dalam dunia sejarah Arab dan Islam.



The Syrians in America (1924)



The origins of the Druze people and religion: with extracts from their sacred writings (1928)



An Arab-Syrian Gentlemen in the Period of the Crusades: Memoirs of Usamah ibn-Munqidh(1929)



History of the Arabs (1937)



The Arabs: a short history (1943)



History of Syria: including Lebanon and Palestine (1957)



Syria: A Short History (1959)



The Near East in History (1961)



Islam and the West (1962)



Lebanon in History (1967)



Makers of Arab History (1968)



Islam: A Way of Life (1970)



Capital cities of Arab Islam (1973) Pada 1940 Philip K. Hitti dinobatkan oleh New York World’s Fair

sebagai imigran AS yang memberikan kontribusi berharga bagi demokrasi

Amerika. Pada tahun 1945 ia menjabat sebagai penasihat delegasi Arab pada Konferensi San Francisco yang dihelat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dapat dikatakan bahwa Philip Hitti menciptakan disiplin studi Arab di Amerika Serikat tanpa bantuan siapapun. Satu lagi gelar Doktor (Honoris

Causa) didapatkan oleh Hitti dari Princeton University pada 1966, yakni Doktor Sastra. Ia meninggal pada tahun 1978 di Princeton New Jersey.2 C. SISTEMATIKA BUKU HISTORY OF THE ARABS

Buku History of The Arabs edisi ke 10 yang diterbitkan oleh Macmillan Press ini terdiri dari 846 halaman yang terdiri dari: (a) 24 halaman pembuka yang berisi kata pengantar mulai edisi pertama hingga edisi terakhir, daftar isi, daftar ilustrasi, daftar gambar, dan daftar peta; (b) 758 halaman isi; dan (c) 64 halaman index nama tokoh, tempat dan kota yang di ulas dalam buku. Buku ini terdiri dari 52 bab (chapter) yang terpecah ke dalam enam bagian (parts). Bagian pertama sampai dengan ke lima merupakan inti dari buku ini karena bagian- bagian tersebut membahas periode Arab yang utama yakni mulai masa pra Islam hingga akhir kerajaan Mamaluk. Dapat dikatakan bahwa sekitar 90 persen bagian di buku ini membahas periode Arab -Islam. Pembahasan di awali asal-usul bangsa Arab, hubungan bilateral antar negara-negara arab, kemunculan Muhammad SAW, kelahiran Islam, dan masa pemerintahan Khulafa al-Rasyidin, merupakan bagian inti dari bagian satu dan dua dari buku ini. 2

Philip K. Hitti, History of The Arabs, (London: The Macmillan Press ltd, 1974), ix.

Kemudian pada bagian selanjutnya pemaparan tersebut diatas diikuti oleh pembahasan mengenai kemunculan dan kejatuhan dua kekhalifahan utama bangsa Arab, yaitu Dinasti Umayyah (661-750) di Damaskus dan Dinasti Abbasiyah (750-1258) di Baghdad, beserta kerajaan-kerajaan filial disekitar Dinasti Abbasiyah. Bagian ke tiga merupakan bagian terpanjang dari buku ini, hal ini tidak lepas dari rentang kekuasaan dinasti Abbasiyah dan Umayyah yang panjang; serta berbagai kemajuan yang dicapai pada masa tersebut. Bagian ke empat dari buku ini membahas peran bangsa Arab- Islam di luar tanah kelahirannya: yakni di Spanyol dan Sicilia, baik ketika berada dibawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah maupun ketika berdiri sendiri sebagai Dinasty Umawiyah jilid II. Jauh melintasi Afrika Utara, peradaban ArabIslam berkembang dan menguat menjadi pembaharu dan pencerah Eropa abad pertengahan. Bagian ke lima membahas kerajaan-kerajaan kecil Islam di berbagai belahan dunia yang berkuasa pada abad pertengahan seperti mesir. Bagian ini dengan rinci membahas fase peralihan Arab- Islam menuju masa modern yang diwarnai dengan perang salib. Buku ini di akhiri dengan bagian ke enam (chapter 50-52) yang membahas perkembangan dunia modern Islam yang meliputi kekhalifahan Islam terakhir yakni Turki Usman, kondisi negara-negara bekas pusat pemerintahan Islam, dan pengaruh budaya barat terhadap dunia Islam. Kajian sosial, politik dan budaya moden terasa kental pada bagian ini.

Berbagai pembahasan dalam buku ini diperkaya dengan 69 ilustrasi bangunan, gambar keping uang logam, potret wajah tokoh atau karyanya. Selain itu terdapat 22 peta yang membantu memperjelas gambaran geografis masing masing tempat yang dibahas dalam buku ini. Sebagai literatur ilmiah dan sumber informasi, buku ini dilengkapi lebih dari 2000 catatan kaki yang memuat sumber-sumber data baik yang berbahasa Arab maupun dari bahasa lain untuk menjamin akurasi data. Selain itu untuk memudahkan pencarian data, buku ini juga dilengkapi dengan anak judul atau poin-point pokok setiap bahasan yang di tempatkan di margin tepi setiap halaman. Berikut adalah pemaparan rinci pembahasan masing masing bagian yang di sertai dengan analisa dan kritik singkat terhadap paparan data yang di kemukakan oleh Philip K. Hitti. D. ANALISA BUKU HISTORY of THE ARABS 1. Part I (Chapter 1-7; hal 1-108) Philip K. Hitti melakukan telaah serius selama sepuluh tahun untuk menghimpun data-data historis tentang Arab-Islam. Ia merasa tak puas jika hanya mengungkap data-data historis seputar pergantian penguasa yang berlangsung di dunia Arab-Islam. Ia melacak lebih jauh pada kondisi prasejarah bangsa Arab, termasuk kondisi geologi dan geografinya. Bagian pertama terdiri dari tujuh bab yakni (a) bangsa Arab sebagai bagian dari ras Semit; (b) kondisi geografis semenanjung arab; (c) kehidupan

suku Badui Arab; (d) hubungan internasional antar bangsa Arab masa pra – islam; (e) Kerajaan Saba’ dan kerajaan lain di wilayah selatan Jazirah Arab; (f) Kerajaan Nabatea dan kerajaan lain di wilayah utara dan tengah Jazirah Arab; dan (g) daerah Hijaz menjelang datangnya Islam. Dengan lugas, Hitti mengungkapkan di chapter I bahwa bangsa Arab kurang mendapat perhatian. Sehingga pengetahuan yang dimiliki dunia luar terutama negara-negara Barat tentang kondisi riil Semenanjung Arab, serta kajian serius tentangnya hanya sedikit sekali di masa modern. Jelas sekali bahwa pada saat itu Hitti berbicara atas nama dunia Barat, karena para ulama Islam sendiri telah menerbitkan berbagai buku Sejarah Islam yang di awali keterangan dan kondisi semenanjung arab pada masa pra Islam. Literatur yang ada tersaji dalam bahasa Arab dan literaturliteratur yang dapat di pahami dunia Barat masih minim dan kurang rinci. Oleh sebab itu tidak heran Hitti mengatakan ‚yet what its known about it is

out of all proportion to what is unknown.3 Beberapa fenomena dunia Arab yang di ungkap Hitti adalah (a) asalusul bangsa Arab yang berasal dari bangsa Semit, bahkan peradaban Babilonia, Assyria, Phoenesia dan Ibrani bersumber dari Arab kuno yang bermigrasi ke lembah Bulan Sabit Subur; (b) Arab sebagai tempat kelahiran para penakluk dunia yang hebat karena mereka tidak hanya menaklukkan suatu daerah tapi juga membangun peradaban disana4; (c) Arab sebagai tempat kelahiran Islam, agama monotheis terakhir yang menjadi penerus 3 4

Ibid., 3. Ibid., 4.

agama Kristen dan Yahudi; (d) peran bahasa arab di masa modern; (e) eksplorasi Eropa klasik terhadap Semenanjung Arab. Dalam bagian ini Hitti tidak mengungkapkan bahwa menurut kepercayaan Islam, ajaran yang dibawa Muhammad SAW menghapus dan menggantikan ajaran yang lama. Jadi kurang tepat jika Hitti menulis bahwa Islam adalah penerus Kristen dan Yahudi. Dalam chapter II Hitti memberikan perincian yang sangat mendetail tentang kondisi geologis, geografis Semenanjung Arab disertai analisa kondisi geologi pada masa pra sejarah yakni semenjak zaman es.5 Selanjutnya ia memaparkan kondisi lahan, budidaya tanaman yang dikembangkan dan aneka fauna yang hidup di Semenanjung Arab.6 Tidak dapat disangkal bahwa pemaparan data Hitti pada bagian ini belum ditemukan dalam literatur manapun, dalam arti pemaparan yang utuh antara kondisi geografis, geologi dan kemasyarakatan yang mencakup masa Assyuria hingga Arab-Islam.

Chapter III merupakan gambaran khusus mengenai kehidupan suku Badui. Hitti mengulas konsistensi dan keaslian badui yang hidup di Semenanjung Arab, peraturan antar klan, fungsi syaikh dan doktrin keagamaan Badui. Ia banyak merujuk pada literatur ulama muslim ketika menulis bagian ini. Diantara kitab yang dipakai sebagai pegangan ialah

Sunan karya Abu Dawud dan ‘Uyun al-Akhbar karya Ibnu Qutaibah.

5 6

Ibid., 14-18 Ibid,. 20-22

Hubungan antar negara di Semenanjung Arab telah berlangsung sejak lama. Bangsa Arab yang berdiam di daerah utara dan selatan secara intens berhubungan dengan negara lain sebagai mitra dagang.7 Paparan yang menarik pada bagian ini adalah tentang percampuran ras dan asimilasi budaya yang terjadi di daerah selatan, antara orang Arab dan Afrika khususnya Mesir. Asimilasi ini menimbulkan munculnya budaya baru, yakni budaya maritim di daerah Arab. Chapter IV dilengkapi dengan 4 gambar fisilogis bangsa Arab Selatan keturunan campuran, dan peta arab kuno. Bagian ini di tutup dengan paparan mengenai ekspedisi Romawi yang gagal ke Semenanjung Arab. Salah satu kerajaan kuno yang di sebut dalam al-Qur’an adalah kerajaan Saba’. Urgensi kerajaan ini sejak awal telah di gambarkan oleh alQur’an, tentu hal ini karena kebesaran dan kelebihan yang dimiliki kerajaan tersebut. Hitti sebagai pakar sejarah dapat dipastikan faham betul hal tersebut, hingga ia menyediakan satu bab khusus pada chapter V tentang kerajaan Saba’. Peradaban Saba’ digambarkan jauh lebih maju dari pada kerajaan-kerajaan di sekitarnya –misalnya Himyar-, hal ini dibuktikan dengan bendungan Ma’rib yang terkenal dan di ulas dalam semua buku sejarah.8 Bab keenam dari bagian pertama membahas kerajaan Nabatea dan kerajaan kecil lain yang terletak di Semenanjung Arab bagian utara. Kebudayaan Nabatea digambarkan maju dalam bidang sastra dan penulisan

7 8

Ibid,. 30 Ibid., 49-66.

karena masih sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Aramaik.9 Paparan data Hitti tentang kerajaan ini memang lebih lengkap dari pada pemaparan Jurji

Zaydan, Namun ilustrasi yang lebih lengkap tentang Nabatea dapat di temukan di buku Zaydan.10 Bagian terakhir adalah bagian yang sangat berbau orientalis. Hitti menulis, bangsa Arab adalah bangsa yang sangat menyukai sastra. Tidak ada satu pun bangsa di dunia ini yang nenunjukan apresiasi sedemikian besar terhadap ungkapan bernuansa puitis dan sangat tersentuh oleh kata-kata, baik lisan maupun tulisan, selain bangsa Arab ungkapnya lebih jauh. Kita sulit menemukan bahasa yang mampu memengaruhi pikiran para penggunanya sedemikian dalam selain bahasa Arab. Dan, Alquran adalah bukti otentiknya. Hal ini menunjukkan bahwa al-Quran adalah hasil budaya Arab padahal sejarah mencatat tidak satupun bangsa Arab yang dapat mengungguli bahasa al-Qur’an. Poin lain yang menyesatkan adalah tentang Allah. Besarnya penghormatan orang Mekah pra-Islam kepada Tuhan sebagai pencipta dan pemberi nikmat, dan wujud yang diseru saat tertimpa musibah digambarkan dalam beberapa ayat berikut, misalnya Q.S.31:25&32. Hitti menulis bahwa senyatanya, Allah yang dikenal saat itu adalah dewa suku Quraisy.11 Terdapat poin menggelikan yang ditulis Hitti pada bagian ini,yakni tentang kepercayaan Arab. Representasi masyarakat Arab awal terhadap

9

Ibid,.53 Jurji Zaydan, Tarikh al-Tamaddun al-Islamy, edisi II (tk: Dar al-Hilal, 1960), 22-31. 11 Hitti., 100. 10

Tuhan adalah dalam bentuk sakralisasi dan spiritualisasi terhadap bentukbentuk material. Dan Hitti menulis, seiring dengan datangnya Islam, jumlah jin semakin bertambah banyak, karena dewa-dewa kafir dikelompokan menjadi jin.12 2. Part II Bagian kedua dari History of the Arabs yang terdiri dari 9 bab ini membahas tentang kelahiran Islam dan masa pemerintahan Khulafa al-

Rasyidun, serta warna warni pembahasan politik kekhalifahan. Seperti buku sejarah Islam pada umumnya, Hitti memulai paparan kelahiran Islam dari sosok pembawa risalah agama tauhid ini yakni Nabi Muhammad SAW (chapter viii). Pembahasan mengenai Muhammad SAW disajikan dalam bahasa yang ringkas dan padat. Hitti tidak bertele-tele dalam memaparkan data tentang Muhammad SAW, ditunjukkan dengan paparan data selektif. Sepertinya ia beranggapan bahwa sejarah hidup Muhammad SAW yang detil dan rinci sudah banyak ditulis dalam berbagai

Sirah Nabawiyah sehingga tidak diperlukan lagi data yang rinci. Daya tarik bab ini ialah ilustrasi peristiwa Isra’ Mi’raj yang di ambil dari British Museum.13 Yang perlu dicermati lagi ialah pendapat Hitti tentang al-Quran. Ia berpendapat bahwa Muhammad hanya mengkopi apa yang ada pada peradaban sebelumnya. Sebab, hampir semua hal tentang sejarah dalam

12 13

Ibid., 98. Ibid., 115.

Alquran ada padanannya dalam Alkitab, kecuali beberapa kisah orangorang Arab, seperti tantangan kaum Ad dan Tsamud, Lukman, pasukan gajah, kisah tentang Iskandar agung (Iskandar Dzu al-Qarnayn), dan orang-orang gua (Ashhab al-Kahf) yang semuanya hanya selintas disebutkan. Singkatnya Alquran milik Muhammad memperlihatkan kesamaan dengan Pentateuch, ketimbang dengan Injil. Dus, dari tiga agama monoteisme yang dikembangkan oleh peradaban Semit, Islam dengan alQuran adalah yang paling mirip dan paling mendekati Yahudi dengan Perjanjian Lamanya, ketimbang Kristen dengan Perjanjian Baru. Namun, Islam memiliki kedekatan dengan keduanya, sehingga dalam pandangan kebanyakan orang Eropa Abad Pertengahan dan Kristen Timur, Islam dianggap sebagai sekte Kristen yang menyimpang, bukan agama baru.14 Sebagai muslim, tentu jika membaca pandangan Hitti ini tentu akan menempatkannya sebagai wawasan pemikiran kelompok non-muslim, akan tetapi bagi non-muslim tentu dapat menimbulkan interpretasi yang bertentangan dengan kebenaran. Penaklukkan Iraq, Persia dan Mesir mendapat porsi sendiri dalam buku ini (chapter xiii- chapter xiv). Tidak perlu di pertanyakan lagi penyebabnya tentu karena ketiga daerah tersebut merupakan daerah kapital dan strategis yang memiliki berbagai kelebihan yang berpengaruh besar terhadap perkembangan dunia Islam selanjutnya.

14

Ibid., 124-125.

3. Part III (Chapter XVII-XXXIII) Bagian ini merupakan bagian terpanjang dari buku ini. Bagian ini terdiri dari 16 bab yang membahas secara rinci dua dinasti utama Islam yakni Dinasti Umawiyah I dan Dinasti Abbasiyah. Seperti buku sejarah Islam yang lain, Hitti memaparkan pembahasan tentang dinasti Umawiyah terlebih dahulu diikuti pemnahasan Dinasty Abbasiyah. Yang membedakan buku Hitti ini dengan buku yang lain adalah detail yang dimunculkan dalam pemaparan data yang jarang ditemukan dalam pelbagai buku sejarah, baik karangan ulama muslim maupun non-muslim. Hal tersebut terlihat dari bab yang di sajikan, misalnya pada pokok bahasan puncak kejayaan dan kekuasaan Dinasti Umawiyah. tidak hanya membahas tentang kelebihan dan kemajuan di berbagai bidang, akan tetapi hitti juga memaparkan secara khusus gambaran kerajaan Islam setelah hampir satu abad setelah wafatnya Muhammad SAW. Perbandingan dua masa secara khusus ini jarang ada di buku sejarah Islam.15 Pokok bahasan lain yang juga tidak ditemukan secara khusus dalam berbagai buku sejarah ialah chapter xxi yang membahas aspek-aspek kehidupan di bawah kekuasaan Bani Umayyah, di dalamnya terdapat pembahasan khusus mengenai seni, sastra dan musik di seluruh daerah misalnya seni musik d Arab selatan yang mempunyai ciri khas sendiri tidak seperti daerah Arab yang lain. Namun sayangnya Hitti tidak dapat menjelaskan secara gamblang karena tidak ditemukan data pendukung. ‚the 15

south arabian undoubtedly had their own types of song and musical instument about which very little is known‛, demikian papar Hitti. Selain itu paparan data mengenai konser-konser musik yang diadakan oleh para aristokrat juga jarang ditemukan dalam buku sejarah lain. Dalam catatan kaki dapat dilihat bahwa pada bahasan ini Hitti banyak merujuk pada buku Arab lama Aghani. Selanjutnya pada paparan mengenai Dinasti Abbasiyah, setelah membahas tentang kebangkitan dinasti ini, Hitti menulis berbagai k...


Similar Free PDFs