Kasus Penilaian kinerja PT ABC PDF

Preview

Summary

1PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN ABCABC adalah persh elektronik di perbatasan Jateng dan Jatim yang berdiri sejak tahun 1977. Staf perusahaan terdiri atas 50 karyawan, tidak termasuk administrator dan manajer umum. Para karyawan bekerja dua delapan-jam shifts. Satu penyelia diskedul untuk beke...

Description

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN ABC ABC adalah persh elektronik di perbatasan Jateng dan Jatim yang berdiri sejak tahun 1977. Staf perusahaan terdiri atas 50 karyawan, tidak termasuk administrator dan manajer umum. Para karyawan bekerja dua delapan-jam shifts. Satu penyelia diskedul untuk bekerja selama satu shift, dengan 8 karyawan pada pagi-siang hari dan 5 karyawan pada shift sore-malam hari. Penyelia dan para karyawan digilir/ dirotasi secara ajeg sehingga para karyawan tidak melapor langsung kepada seorang penyelia tertentu. Manajer pabrik Kunto Dewo adalah orang yang bertugas untuk membuat semua penugasan kerja dan bertanggung jawab untuk rekrutmen s/d penilaian kinerja semua penyelia dan karyawan. Pada saat sekarang, ada 5 penyelia dan 25 karyawan. Para karyawan dievaluasi pada akhir enam bulan pertama dan setelah itu sekali dalam setahun. Penilaian kinerja dilakukan dengan tujuan untuk memberikan balikan (feedback) dan pengembangan karyawan. Namun, hasil-hasil penilaian yang rendah telah kadang-kadang digunakan sebagai justifikasi bagi tindakan pemberhentian seorang karyawan. Kenaikan gaji dikaitkan secara tidak langsung dengan hasil-hasil penilaian. Masukan (input) dari penilaian kinerja merupakan salah satu faktor yang digunakan oleh pemilik perusahaan ABC, Bintang, untuk menentukan kenaikan gaji. Tetapi, ini bukan satu-satunya faktor. Disamping itu, Bintang dikenal sering memberikan uang ekstra kepada para karyawan tertentu untuk membuat mereka senang. Lebih lanjut, kebutuhan karyawan tampaknya juga menjadi suatu faktor. Bila kebutuhan para karyawan meningkat, kemungkinan besar gaji dinaikkan. Praktek-praktek tersebut mengurangi atau bahkan sering merusak keefektifan sistem penilaian kinerja di perusahaan ABC. Dalam kenyataannya, penilaian kinerja pada umumnya dipandang sebagai lelucon oleh semua karyawan perusahaan. Para karyawan dinilai pada sepuluh dimensi (tanggung jawab, kemandirian, ketepatan waktu, inisiatif kerja, kerjasama, antusiasme, absensi, organisasi, pertimbangan (judgment), dan penampilan pribadi) (lampiran1). Menurut tradisi, Kunto memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk menilai kinerjanya sendiri sebelum evaluasi kinerja tahunan. Dia melakukan hal yang sama secara independen. Kemudian mereka, Kunto dan karyawan bersangkutan, bertemu dan membahas hasil-hasil penilaian. Secara umum, para karyawan cukup jujur tentang kemampuan-kemampuan mereka. Dalam kenyataannya, mereka biasanya menilai diri mereka lebih rendah dibanding hasil penilaian Kunto. Ini membuat pekerjaan Kunto selalu mudah. Itu yang berlangsung sampai sekarang. Hari ini dia mengadakan pertemuan dengan Jumadi, seorang karyawan baru, untuk membicarakan evaluasi enam-bulan pertamanya. Seperti biasa, Kunto memberikan kesempatan kepada Jumadi untuk melakukan penilaian terhadap kinerjanya sendiri secara independen. Hasilnya mengejutkan. Meskipun, menurut perasaan Kunto, Jumadi mempunyai kinerja memuaskan hampir untuk semua bidang, Kunto merasa yakin bahwa dia perlu ketepatan waktu kerjanya. Pada tiga kejadian dalam dua minggu terkahir, Kunto telah menjumpai Jumadi dan memberitahukannya untuk segera kembali ke tempat kerjanya setelah istirahat makan siang. Kunto juga merasa bahwa Jumadi beberapa kali tidak mengenakan seragamnya. Kunto tidak tahu bagaimana dia harus membahas masalah-masalah tersebut dalam wawancara penilaian dengan Jumadi. Sebagai hasil semuanya ini, Kunto memberikan kepada Jumadi penilaian menyeluruh hanya 2 (lihat lam, menyisakan banyak kesempatan baginya untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan Jumadi di masa mendatang. Meskipun hasil penilaiannya rendah, Kunto tidak ingin mengeluarkan Jumadi. ABC menghadapi masalah kekurangan karyawan, dan karyawan satu ini, Jumadi, paling tidak datang ke tempat kerja setiap

1

hari. Hanya ada satu hal yang masih mengganggu pikiran Kunto, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Lampiran 1 Formulir Penilaian Kinerja Karyawan Perusahaan ABC

Nama ……………………………….

Tanggal…………………………….

Berikan skor setiap faktor dengan menggunakan kunci sebagai berikut 1 – jelek 2 – di bawah rata-rata 3 – rata-rata 4 – di atas rata-rata 5 – istimewa Skor

Dimensi Penilaian Tanggung jawab. Menunjukkan rasa tanggungjawab terhadap pelaksanaan tugastugasnya. Kemandirian. Bekerja secara mandiri, tetapi akan meminta bantuan bila diperlukan Ketepatan waktu. Tepat waktu dan datang ke tempat kerja pada waktu yang diskedulkan Inisiatif kerja. Menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tugasnya. Mempunyai inisiatif untuk mulai bekerja, tanpa menunggu untuk diperintah. Kerjasama. Membantu karyawan lain bila diminta dan menawarkan bantuan secara sukarela. Disukai oleh rekan-rekan sekerja. Antusiasme. Menunjukkan kesukaan terhadap pekerjaan. Absensi. Tidak mempunyai lebih dari tiga hari absen selama periode enam bulan. Meminta ijin absen paling lambat dua hari sebelum shift mulai. Organisasi. Mengorganisasi berbagai tanggung jawab pekerjaan secara baik. Menetapkan prioritas-prioritas. Melakukan apa yang diberitahukan. Pertimbangan. Mempunyai pertimbangan (judgment) baik. Penampilan Pribadi. Selalu mengenakan pakaian seragam secara tepat.

Evaluasi Keseluruhan Komentar Karyawan: Kekuatan-kekuatan Karyawan: Kelemahan-kelemahan Karyawan: Komentar Penyelia (supervisor):

2

Tandatangan Karyawan Lampiran 2

Tandatangan Penyelia

Tanggal

Perbandingan Hasil-hasil Penilaian Jumadi dan Kunto

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dimensi Tanggungjawab Kemandirian Ketepatan Waktu Inisiatif Kerja Kerjasama Antuasiasme Absensi Organisasi Pertimbangan Penampilan Pribadi

Hasil Penilaian Jumadi Kunto 5 3 4 2 5 1 5 2 4 1 4 2 4 3 4 3 5 3 5 0

3...