kegawatdaruratan obstetri DOCX

Title kegawatdaruratan obstetri
Author Atika Syarif
Pages 39
File Size 1.4 MB
File Type DOCX
Total Downloads 193
Total Views 850

Summary

I. PENDAHULUAN Kematian maternal merupakan suatu fenomena puncak gunung es karena kasusnya cukup banyak namun yang nampak di permukaan hanya sebagian kecil. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99 persen diantaranya...


Description

I. PENDAHULUAN Kematian maternal merupakan suatu fenomena puncak gunung es karena kasusnya cukup banyak namun yang nampak di permukaan hanya sebagian kecil. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99 persen diantaranya terjadi di negara berkembang. Dari angka tersebut diperkirakan bahwa hampir satu orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Angka kematian maternal di negara berkembang diperkirakan mencapai 100 sampai 1000 lebih per 100.000 kelahiran hidup, sedang di negara maju berkisar antara tujuh sampai 15 per 100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa di negara berkembang risiko kematian maternal satu diantara 29 persalinan sedangkan di negara maju satu diantara 29.000 persalinan.1 Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba seringkali merupakan kejadian yang berbahaya.1,2 Kegawatdaruratan obstetri merupakan kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya.1,2 Secara umum terdapat 3 penyebab utama kematian ibu, yaitu (1) perdarahan (2) infeksi sepsis (3) hipertensi, preeklampsia, eklampsia. Mengenal kasus kegawatdaruratan obstetri secara dini sangat penting agar pertolongan yang cepat dan tepat dapat dilakukan. Mengingat klinis kasus kegawatdaruratan obstetri yang berbeda-beda dalam rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah dilakukan, bergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya analisis, serta pengalaman tenaga penolong. Kesalahan ataupun kelambatan dalam menentukan kasus dapat berakibat fatal. Dalam prinsisp, pada saat menerima setiap kasus yang dihadapi harus dianggap gawat darurat atau setidaknya dianggap gawatdarurat, sampai setelah pemeriksaan selesai kasus itu ternyata bukan kasus gawatdarurat. Dalam menangani kasus kegawatdaruratan, penentuan permasalahan utama (diagnosis) dan tindakan pertolongan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang tidak panik. Semuanya dilakukan dengan cepat, cermat, dan terarah. 1,2,3 1...


Similar Free PDFs