KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DITINJAU DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI KOMUNIKASI PDF

Title KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DITINJAU DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Author Meidys Winardi
Pages 5
File Size 124.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 593
Total Views 635

Summary

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DITINJAU DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI KOMUNIKASI Mazdalifah Abstract The people are developed by persons of men. So, social life contains on interaction person of men. Give and accept influence, which have the shape of action and reaction process which occur inter-man is rea...


Description

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DITINJAU DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI KOMUNIKASI Mazdalifah

Abstract The people are developed by persons of men. So, social life contains on interaction person of men. Give and accept influence, which have the shape of action and reaction process which occur inter-man is really fast. So, man person is inclined respond only as interaction unity and as a simple matter. But actually give and accept influence process, action and reaction process really a decision product which formulated through really complex process in person’s self. This case means, social interaction is not communications inter-men only, but it is preceded and follow up communication in person’s self. This statement is bassed on principle argument, because before a person makes decision to give and accept influence, the first, he always communicates with his self. So, the form and characteristic of influence which given and accepted by a person is really depend on decision which made through communication by his self process. Keywords: human communication, intrapersonal communication Pendahuluan Pada saat ini kajian Ilmu Komunikasi mengenai komunikasi intrapersonal, belum banyak dilakukan oleh para ahli. Para ahli komunikasi umumnya masih menitikberatkan pada bidang komunikasi massa, yang menjadi trend kehidupan manusia modern. Padahal komunikasi intrapersonal merupakan proses komunikasi yang unik. Dianggap unik karena proses komunikasi yang berlangsung, berbeda dengan proses komunikasi yang biasa terjadi. Seperti diketahui, proses komunikasi umumnya ditafsirkan sebagai proses penyampaian pesan atau lambang dari satu orang kepada orang lain, sehingga timbul kesamaan arti atau makna dari penyampai dan penerima pesan. Sementara proses komunikasi intrapersonal tidak terjadi di antara dua orang yang bertukar pesan, melainkan terjadinya di dalam diri manusia itu sendiri (within the person). Di sinilah letak keunikan dari komunikasi intrapersonal tersebut. Jika kita membandingkan dengan kajian komunikasi massa, komunikasi kelompok, komunikasi interpersonal, dan lain sebagainya,

maka kajian mengenai komunikasi intrapersonal merupakan kajian yang paling sedikit dilakukan dan paling lambat perkembangannya. Padahal para ahli sepakat, bahwasanya komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari seluruh bentuk komunikasi dan memegang peranan penting dalam proses komunikasi antarpribadi. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal itu? Bagaimana pula berlangsungnya dalam diri manusia? Dan yang terakhir, bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu mendapat jawaban yang jelas, sehingga kita bisa lebih memahami apa sebenarnya komunikasi intrapersonal tersebut. Pengertian Komunikasi Intrapersonal Gail E. Myers & Michelle Tolela Myers dalam buku The Dynamics of Human Communication a Laboratory Approach, tahun 1992 mengatakan bahwa, apa yang terjadi dalam diri manusia, seperti apa yang mereka pikirkan, rasakan, nilai-nilai yang dianut, reaksi,

Mazdalifah adalah Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU 123

Jurnal Pemberdayaan Komunitas, September 2004, Volume 3, Nomor 3, Halaman 123-127

khayalan, mimpi, dan lain-lain merupakan dimensi dari intrapersonal. Kajian dari psikologi dan studi kognitif ini mencoba menjelaskan bagaimana tanggapan manusia terhadap simbol dan bagaimana mereka membuat keputusan, menyimpan, dan mengolah data dalam pikiran. Sementara itu dalam buku Trans–Per Understanding Human Communication, 1975, disebutkan bahwa komunikasi intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian. Di lain pihak Ronald L. Applbaum dalam buku Fundamental Concept in Human Communication mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai: Komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatankegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita (Uchayana 1993). Dari berbagai definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa, komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, dia berbicara pada dirinya sendiri, dia berdialog dengan dirinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya sendiri, dan dijawab oleh dirinya sendiri. Apabila seseorang mampu berdialog dengan diri sendiri berarti ia mampu mengenal diri sendiri. Adalah penting bagi kita untuk bisa mengenal diri sendiri sehingga kita dapat berfungsi secara bebas di masyarakat. Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir, berasa, dan bagaimana kita mengamati, menginterpretasikan, dan mereaksi lingkungan kita. Oleh karena itu untuk mengenal diri pribadi, kita harus memahami dengan baik komunikasi intrapersonal. Sistem Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal tidaklah terjadi begitu saja, melainkan melalui proses tertentu yang pada akhirnya menimbulkan kesimpulan dalam diri seseorang. Proses berlangsungnya komunikasi dalam diri seseorang diterjemahkan dalam satu sistem komunikasi yang dikenal dengan sistem komunikasi intrapersonal. Stanley B. Cunningham dalam tulisannya “Intrapersonal Communication, A Review and Critique” menyebut proses komunikasi intrapersonal yang terjadi pada diri seseorang akan berlangsung sebagai berikut: 1. Berbicara pada diri sendiri Terjadi komunikasi dalam diri sendiri atau terjadi percakapan dengan diri sendiri. 2. Terjadi dialog Dialog merupakan satu proses pertukaran pesan dan pemrosesan makna dalam diri manusia antara I dan Me. I mewakili bagian diri pribadi manusia itu sendiri, sedangkan Me mewakili produk sosial (pengamatan). 3. Jalannya proses tersebut berdasarkan perundingan manusia dengan lingkungannya atau terjadi adaptasi dengan lingkungan. Di sini terjadi proses menggunakan stimuli (rangsangan) dari dan dalam diri kita. 4. Persepsi Individu menerima, menyimpan, dan menggambarkan secara ringkas simbol. 5. Proses saling mempengaruhi antara “raw data” persepsi dan diberi pengertian. Data mentah dari persepsi diproses untuk dimengerti. 6. Proses data Merupakan fungsi penggambaran secara baik dari point 4 dan 5. 7. Feed back Terjadinya umpan balik, dan ini sangat tergantung dari point 3 dan 6.

Proses Komunikasi Intrapersonal: Berbicara pada diri sendiri

Proses data

Feed back (Cunningham, dalam Deetz: 1992)

124

Dialog dalam diri

Proses mempengaruhi dan diberi pengertian

Adaptasi dengan lingkungan

Persepsi

Mazdalifah, Komunikasi Intrapersonal...

G.Inseman dan L.Barker dalam karyanya “Speech Interpersonal Communication” menjelaskan proses kegiatan pada diri seseorang komunikator, digerakkan oleh perangsang internal dan eksternal. Perangsang internal menunjukkan situasi psikologis atau fisiologis, misalnya lapar atau gelisah. Sedangkan perangsang eksternal datang dari lingkungan sekitar komunikator, baik secara terbuka dan sengaja (misalnya: melihat lampu lalu lintas) atau secara tertutup dan tidak disadari (misalnya: latar belakang musik dalam tayangan film). Perangsang-perangsang internal dan eksternal itu diterima oleh organisme sebagai getaran-getaran syaraf yang disampaikan kepada otak, dan pada gilirannya memutuskan perangsang mana yang diperhatikan dan diperkirakan, proses pengambilan keputusan tersebut dinamakan diskriminasi (discrimination). Perangsang-perangsang yang dipilih pada tahap diskriminasi itu kemudian dikelompokkan lagi, yaitu ditata menjadi beberapa susunan yang bermakna bagi komunikator. Sekali terkelompokkan, perangsang-perangsang yang didiskriminasi disandi balik ke dalam lambang (symbol decoded), diubah menjadi lambanglambang pemikiran di dalam diri komunikator, suatu tahap yang diperlukan jika perangsang akan diberi makna. Setelah menyandi balikkan (decoding), proses bergerak menuju tahap ideasi (ideation) pemikiran, perencanaan, pengorganisasian pikiran. Di sini lambang-lambang yang datang dihubungkan dengan pengetahuan dan pengalaman terdahulu, maka dirumuskan pesan yang direncanakan komunikator. Tahap ini,

diikuti oleh inkubasi (incubation), apabila ideide bagaikan menetas menjadi bentuk-bentuk tertentu. Pada titik ini lambang-lambang pikiran siap untuk disandi (encode) diubah menjadi kata atau kial (gesture) yang bermakna. Pada tahap transmisi (transmission) yang terakhir, lambanglambang kata dan kial yang disandi, secara fisik dipancarkan dalam bentuk ucapan, tulisan dan lain-lain, yang dapat dimengerti dan diterima oleh komunikan (Uchyana 1993). Jalaluddin Rahmat dalam buku Psikologi Komunikasi (1986), menyebut proses komunikasi intrapersonal dalam satu bab khusus, yaitu Sistem Komunikasi Intrapersonal. Proses pengolahan informasi intrapersonal ini meliputi sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Sensasi adalah proses menangkap stimulasi yang berasal dari dalam diri manusia (internal stimulasi) dan dari luar diri manusia (external stimulation). Kemudian sensasi tadi diolah menjadi persepsi, yaitu memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Di sini persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Hal-hal yang mempengaruhi persepsi adalah faktor perhatian, faktor fungsional, dan faktor struktural. Perhatian adalah proses mental ketika stimulasi atau rangkaian stimulasi menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulasi lainnya melemah. Sementara itu faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan lain-lain. Dan faktor struktural semata-mata berasal dari sifat stimulasi fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf.

Proses Kegiatan dalam Diri Komunikator: P. Internal Otak

Diskriminasi

Stimuli terpilih dikelompokkan

Inkubasi

Ideasi

Decoding

P. Eksternal

Ideasi

(Inseman & Barker, dalam Efendi; 1993)

125

Jurnal Pemberdayaan Komunitas, September 2004, Volume 3, Nomor 3, Halaman 123-127

Sistem Komunikasi Intrapersonal: - Eksternal stimuli - Internal stimuli

- Perhatian - Faktor fungsional - Faktor struktural

- Mengambil keputusan - Memecahkan persoalan - Menghasilkan yang baru

- Perekaman - Penyimpanan - Pencatatan informasi

( Rah m at :1986) In t raperso n al Co m u n icat io n Syst em Men u ru t Tran s-Perm od el

i i i i

i i

i i

i

i i

e e i i e i e e i i e

Pada tahapan selanjutnya persepsi akan diolah menjadi memori, yaitu proses menyimpan informasi dan menyimpannya kembali. Secara singkat memori melewati tiga proses perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman disebut encoding adalah pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkit saraf internal. Penyimpanan (storage), proses yang kedua, adalah menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Kita menyimpan secara aktif, bila kita menambahkan informasi tambahan. Kita mengisi informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah yang menyebabkan desas-desus menyebar lebih banyak dari volume asal). Mungkin secara pasif terjadi tanpa penambahan. Pemanggilan (retrievel) dalam bahasa seharihari mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan. Pada tahap akhir memori akan dilanjutkan dengan tahap berpikir, yaitu tahap mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberi respon. Berpikir tersebut kita lakukan dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving), dan menghasilkan yang baru (creativity). Komunikasi intrapersonal juga menjadi pembahasan dalam buku Trans-Per 126

e e e e e e e

e e e e e e

e e e e

Understanding Human Communication (1975), yang menyebutkan bahwa terjadinya pengertian dalam diri manusia manakala persepsi dari internal sistem dan eksternal sistem manusia tersebut saling tumpang tindih (overlapping). Daerah yang saling tumpang tindih tersebut mewakili penciptaan atau pengolahan makna. Uraian di atas menunjukkan bahwa terjadi proses yang rumit dalam diri manusia, manakala ia melakukan proses komunikasi intrapersonal. Proses tersebut berjalan cepat, sehingga manusia dengan segera dapat memutuskan apa yang akan ia lakukan. Contohcontoh berikut akan memperlihatkan kepada kita penggunaan komunikasi intrapersonal dalam kehidupan sehari-hari . Stanley B. Cunningham dalam Communication Year Book 15 (1992), menyebutkan kegiatan yang termasuk komunikasi intrapersonal, yaitu mengolah makna (menafsirkan sesuatu), berpikir dan memahami, memecahkan masalah, evaluasi, mengambil keputusan, mengingat, introspeksi, refleksi, penyadaran, mimpi, khayalan, dan perasaan. Sementara itu dalam buku Meaning and Mind, Leonard Shedletsky, menjelaskan bahwa komunikasi intrapersonal itu meliputi: persepsi, ingatan, pengalaman, perasaan, menafsirkan, kesimpulan, evaluasi, sikap, pendapat, ide (gagasan), strategi/taktik, gambaran, dan kondisi

Mazdalifah, Komunikasi Intrapersonal...

kesadaran (state of consciouness) (Gail E.Myers dan Michelle Toleha Myers 1992). Contoh: Kasus Belajar Proses belajar (membaca buku) dalam diri manusia dimulai dengan sensasi yaitu proses menangkap stimulasi dari luar dan dalam diri manusia. Stimulasi dari dalam berupa suasana hati yang gembira (karena beasiswa sudah cair) dan stimulasi luar berupa buku yang dibaca. Dua stimulasi ini diterima oleh alat penerima, dan diubah menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak. Tahap selanjutnya terjadi persepsi yaitu proses pemberian makna pada sensasi. Persepsi ini amat bergantung pada perhatian yaitu saat kita memusatkan diri pada buku bacaan (kita tidak memikirkan hal lain), di samping itu dipengaruhi pula oleh faktor fungsional kita adalah kebutuhan membaca buku karena ada ulangan. Persepsi akan diperteguh, manakala faktor struktural, yaitu keadaan/kondisi buku yang baik, dilihat dari sisi susunan huruf dan bentuk huruf sehingga memudahkan orang untuk membaca buku. Dari kondisi di atas menunjukkan bahwa faktor fungsional, struktural, dan perhatian amat mendukung terbentuknya persepsi dalam diri manusia. Artinya proses pemberian makna terhadap sensasi akan semakin baik karena didukung oleh ketiga faktor tadi. Setelah diberi makna (bacaan diberi makna) selanjutnya akan direkam, disimpan dan dicatat, atau dipanggil kembali. Proses ini dinamakan memori. Langkah terakhir adalah mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan. Dalam hal ini bacaan yang sudah direkam, disimpan, dan dicatat, akan

dipanggil kembali untuk diolah dan dipahami. Akhirnya timbul satu pengetahuan baru dari buku yang telah kita baca. Pengetahuan itu berupa tambahan informasi, dari yang selama ini tidak tahu menjadi tahu, atau dari kurang mengerti menjadi semakin mengerti. Kesimpulan Komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari semua bentuk komunikasi. Oleh sebab itu kedudukan komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting, utamanya dalam hal memproses lambang atau isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh pihak penyampai dan penerima informasi. Daftar Pustaka A. Deetz, Stanley (ed), Communication Year Book 15, Sage Publications,Inc, 1992. E. Myers, Gail & Myers, Michele Tolela, The Dinamics Of Human Communication Laboratory Approach, Mc. Graw-Hill, Inc, United States Of America, 1992. Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1986. Trans-Per-Understanding Communication, Houghton Company, USA 1975.

Human Mifflin

Uchyana, Onong, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993.

127...


Similar Free PDFs