LANGKAH-LANGKAH DAN HAMBATAN DALAM PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN PDF

Title LANGKAH-LANGKAH DAN HAMBATAN DALAM PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN
Author Ayu Endang
Pages 32
File Size 393.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 576
Total Views 950

Summary

LANGKAH-LANGKAH DAN HAMBATAN DALAM PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Sistem Informasi Kesehatan” DI SUSUN OLEH: AYU ENDANG ASTUTI EVA YULIYANA ANGGRAENI DEWI MIA OKTAVIANI NAJUAH DEWI PUSPITA WATI NISA KHAIRUNNISA UNIVERSITAS NASIONAL JURUSAN D IV KEBIDANAN TAH...


Description

LANGKAH-LANGKAH DAN HAMBATAN DALAM PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Sistem Informasi Kesehatan”

DI SUSUN OLEH: AYU ENDANG ASTUTI EVA YULIYANA ANGGRAENI DEWI MIA OKTAVIANI NAJUAH DEWI PUSPITA WATI NISA KHAIRUNNISA

UNIVERSITAS NASIONAL JURUSAN D IV KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2017/2018 KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“Sistem Informasi Kesehatan“ tepat pada waktunya. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang setia sampai akhir jaman. Pembahasan di dalam makalah ini adalah tentang sistem informasi kesehatan. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada para pembaca tentang sistem informasi kesehatan, sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik lagi. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan. Akhir kata, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala urusan kita. Amin.

Jakarta, 22 Februari 2017

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2 1.3 Tujuan .................................................................................................... 3 BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................... 4 2.1 Pengantar dan Pengertian Sistem Informasi Kesehatan ......................... 4 2.2 Konsep-Konsep (Langkah-Langkah) Penerapan Pengembangan SIK .. 5 2.3 Tujuan Sistem Infromasi ..................................................................... 12 2.4 Kondisi Sistem Informasi Kesehatan Di Indonesia ............................ 17 2.5 Sistem Informasi Kesehatan Nasional ................................................. 18 2.6 Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan ............................................... 22 2.7 Masalah Sistem Informasi Kesehatan .................................................. 24 2.8 Kendala Sistem Informasi Kesehatan .................................................. 25 BAB III : PENUTUP ........................................................................................... 28 3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 28 3.2 Saran ................................................................................................... 28 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya pembayaran pasien pada suatu rumah sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit. Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan menggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses pembaruan data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat. Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat, murah dan mudah melalui internet. Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan jaringan dalam manajemen database sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi

tahap

yang

ada,

namun

bagi

mereka

yang

ingin

menerapkan

manajemen databasedengan “aman” dan “terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Parturan perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi

desentralisasi

bidang

kesehatan

dan

Kepmenkes

Nomor

932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu.

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program kesehatan. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian sistem informasi kesehatan? 2. Bagaimana konsep-konsep (langkah-langkah) penerapan pengembangan sistem informasi kesehatan? 3. Bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada sistem informasi rumah sakit? 4. Apa tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan? 5. Ruang lingkup sistem informasi kesehatan? 6. Apa Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan?

7. Apa Masalah Sistem Informasi Kesehatan? 8. Apa Kendala Sistem Informasi Kesehatan?

1.3

Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian sistem informasi kesehatan. 2. Untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep (langkah-langkah) penerapan pengembangan sistem informasi kesehatan. 3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada sistem informasi rumah sakit. 4. Untuk mengetahui apa tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan. 5. Untuk mengetahui ruang lingkup sistem informasi kesehatan. 6. Untuk mengetahui apa kebijakan sistem informasi kesehatan. 7. Untuk mengetahui apa masalah sistem informasi kesehatan. 8. Untuk mengetahui apa kendala sistem informasi kesehatan.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengantar dan Pengertian Sistem Informasi Kesehatan

Di dalam peraturan pemerintah RI no.46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan, disebutkan bahwa suatu sistem informasi kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Dan untuk mendukung penyelenggaran pembangunan kesehatan tersebut, diperlukan data, informasi dan indikator kesehatan yang dikelola dalam sistem informasi kesehatan. Pada hakekatnya pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat

yang

setinggi-tingginya

dapat

terwujud,

sebagai

investasi

bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif.

Menurut WHO dalam buku design and implementation of health information system, sistem informasi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari suatu sistem kesehatan. Suatu sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang. Sistem informasi harus dijadikan sebagai alat yang efektif bagi manajemen.

Penggunaan informasi kesehatan dilaksanakan untuk memperoleh manfaat langsung atau tidak langsung sebagai pengetahuan untuk mendukung pengelolaan, pelaksanaan, dan pengembangan pembangunan kesehatan dan informasi yang didapat harus bersumber dari informasi yang akurat yang dilaksanakan untuk penyusunan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, pengendalian dan

evaluasi pembangunan kesehatan. Selain itu penggunaannya harus menaati ketentuan tentang :

1.

Kerahasiaan informasi, dan

2.

Hak atas kekayaan intelektual yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Adapun tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna memiliki arti yang sama dengan tujuan mendukung proses kerja pemerintah, pemerintah daerah, dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien. Penyelenggaraan

sistem

informasi

kesehatan

itu

juga

merupakan

bentuk

pertanggungjawaban instansi terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

2.2 Konsep-konsep (Langkah-langkah) Penerapan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

Untuk mengatasi kekurangan dan ketidakkompakan dari badan kesehatan di Indonesia maka dibentuklah sistem informasi kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pembuat rancang bangun sistem informasi, yaitu antara lain :

1.

Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi. Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung pada penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang dimaksud disini adalah sistem informasi yang berbasis komputer. Hal-hal yang penting dalam pemanfaatan teknologi komputer/informasi dalam suatu sistem informasi suatu organisasi adalah :

1. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi. 2. Informasi yang tersedia tidak relevan. 3. Informasi yang ada tidak dimanfaatkan oleh manajemen.

4. Informasi yang ada tidak tepat waktu. 5. Terlalu banyak informasi. 6. Informasi yang tersedia tidak akurat. 7. Adanya duplikasi data (redundancy). 8. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel. 2.

Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis. Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti.

3.

Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem. Sistem informasi memiliki umur layak guna, maksudnya panjang pendeknya umur layak guna sistem informasi ditentukan oleh :

A. Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan berkembang sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang sekarang digunakan sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.

B. Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan karena : 

Perangkat keras yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi, karena teknologinya ketinggalan zaman, sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan pemasok perangkat keras.



Perusahaan pembuat perangkat lunak yang sedang digunakan, sudah mengeluarkan versi baru. Versi terbaru itu umumnya mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras yang juga telah berkembang. Jadi mengingat perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat, maka pengguna harus sigap dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi tersebut. Yang dimaksud dengan perangkat keras (hardware) adalah peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data serta untuk komunikasi data. Perangkat keras tersebut berupa perangkat elektronik dan/atau nonelektronik, antara lain berupa kartu, buku register, formulir laporan, jaringan komputer, dan media koneksi.

Sedangkan yang dimaksud perangkat lunak (software) adalah kumpulan program komputer yang berisi instruksi atau perintah untuk menjalankan proses pengelolaan data. Perangkat lunak meliputi perangkat lunak untuk sistem operasi, perangkat lunak untuk aplikasi, dan perangkat lunak pabrikan yang dapat terintegrasi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan fasilitas pelayanan kesehatan.

C. Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem informasi. Suatu sistem informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan dari para pengguna, baik dari sisi :

4.



Tingkat pemahaman mengenai teknologi informasi.



Kemampuan belajar dari para pengguna.



Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sistem.

Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi itu sendiri.

Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem yang ada di dalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dan harus dilakukan secara berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk mendapatkan sistem informasi yang terpadu.

5.

Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut. Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung pada besar kecilnya cakupan dan kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Dan ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan di masa mendatang, merupakan salah satu penyebab kegagalan implementasi dan operasionalisasi sistem informasi.

6.

Pengembangan sistem informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh. Pengembangan sistem informasi harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan, karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada di dalam organisasi. Sebagai pengembang, sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada di dalam organisasi tersebut menjadi satu. Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam organisasi adalah wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan organisasi. Adapun penyusunan rancang bangun atau design sistem informasi harus dilakukan secara menyeluruh, sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana.

Pengembangan dan penguatan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan TIK diperlukan untuk mendukung sistem informasi dalam proses pencatatan data agar dapat meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam penyediaan data untuk diseminasi informasi dan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja serta memperkuat transparansi.



Keamanan dan kerahasiaan data. Sistem informasi yang dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data.

Agar sistem informasi kesehatan terstandar perlu menyediakan pedoman nasional untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK.

Sistem informasi kesehatan yang dikembangkan dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk pula dalam pemanfaatan TIK. 

Kemudahan akses. Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan.

Data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat ditelusuri lebih dalam secara individual dan aggregate, sehingga dapat menggambarkan perbedaan gender, status sosial ekonomi dan wilayah geografi.



7.

Etika, integritas dan kualitas.

Informasi telah menjadi aset organisasi. Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penggunaan informasi internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif, hal tersebut karena keberadaan informasi menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja, dan menjadi ukuran kinerja organisasi atau perusahaan, serta menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan atau peringkat organisasi tersebut dalam persaingan lokal maupun global.

Adapun yang dimaksud dengan Informasi kesehatan disini adalah informasi yang terdiri dari :

1.Informasi upaya kesehatan.

Untuk informasi ini paling sedikit harus memuat mengenai

informasi

penyelenggaraan

pencegahan,

peningkatan, pengobatan dan pemulihan kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan

2.Informasi penelitian dan pengembangan kesehatan.

Informasi

harus

memuat

hasil

penelitian

dan

pengembangan kesehatan dan hak kekayaan intelektual bidang kesehatan.

3.Informasi pembiayaan kesehatan.

Untuk informasi disini paling sedikit harus memuat informasi mengenai sumber dana, pengalokasian dana dan pembelanjaan.

4.Informasi sumber daya manusia kesehatan.

Informasi disini harus memuat : 

jenis, jumlah, kompetensi, kewenangan dan pemerataan sumber daya manusia kesehatan.



sumber daya untuk pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.



penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.

5.Informasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.

Informasi ini paling sedikit harus memuat : 

Jenis, bentuk, bahan, jumlah ...


Similar Free PDFs