Laporan Anhis 11 Jiwabaja Pangaksama 08429 ACC PDF

Title Laporan Anhis 11 Jiwabaja Pangaksama 08429 ACC
Author JIWABAJA PANGAKSAMA
Course Anatomi dan Histologi
Institution Universitas Gadjah Mada
Pages 54
File Size 1.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 335
Total Views 946

Summary

LAPORAN PRAKTIKUMANATOMI DAN HISTOLOGIDisusun oleh : Jiwabaja Pangaksama 20/455749/PT/ Kelompok XVIIIAsisten : Adila Fikri MuslimahFAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2021HALAMAN PENGESAHANLaporan praktikum Anatomi dan Histologi disusun guna memenuhi salah satu syarat menempuh mata k...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN HISTOLOGI

Disusun oleh: Jiwabaja Pangaksama 20/455749/PT/08429 Kelompok XVIII

Asisten : Adila Fikri Muslimah

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2021

HALAMAN PENGESAHAN Laporan praktikum Anatomi dan Histologi disusun guna memenuhi salah satu syarat menempuh mata kuliah Anatomi dan Histologi Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Laporan praktikum Anatomi dan Histologi telah disahkan oleh asisten pendamping pada tanggal 27 Maret 2021. Yogyakarta, 27 Maret 2021 Asisten Pendamping

(Adila Fikri Muslimah)

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayat-Nya, kami dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan praktikum Anatomi dan Histologi. Laporan praktikum ini disusun sebagai syarat dan rangkaian dalam mengikuti mata kuliah Anatomi dan Histologi sesuai dengan kurikulum di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Dalam menyusun laporan ini, penyusun memperoleh banyak bantuan

dari

berbagai

pihak.

Pada

kesempatan

ini

penyusun

menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng. selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. 2. Ir. Edi Suryanto, M. Sc., Ph. D., IPU., ASEAN. Eng., Ir. Rusman, M.P., Ph. D., Ir. Diah Tri Widayati, S. Pt., M. P., Ph.D. IPM., Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si. IPM., ASEAN Eng., Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., R. Edwin Indarto, S.Pt., M.P., Widya Asmarawati, S. Pt., M. Sc., dan drh Bambang Ariyadi, M.P., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah Anatomi dan Histologi. 3. Segenap asisten dan laboran Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging, Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Ternak, dan Laboratorium Ilmu Makanan Ternak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum. 4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis

menyadari

bahwa

laporan

ini

masih

jauh

dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang sifatnya membangun demi kabaikan penyusunan laporan ini. Yogyakarta, 24 Maret 2021

Penyusun

PENDAHULUAN Anatomi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari struktur atau susunan dari tubuh organisme dan hubungan antar bagian satu dengan yang lainnya. Anatomi meliputi bagian-bagian tubuh yang nampak atau bisa dilihat dengan jelas, seperti rangka, jantung, paru-paru, hati, ginjal, lambung, usus, dll. Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop, atau bisa disebut juga sebagai ilmu anatomi mikroskopis. Histologi berasal dari kata histon, yang artinya kumpulan beberapa sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan fungsi yang membentuk jaringan. Jadi, histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan. Tujuan dari praktikum anatomi dan histologi adalah, mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari masing-masing sistem, yaitu reproduksi, pencernaan, rangka, otot, dan ekskresi. Manfaat dari praktikum anatomi dan histologi adalah, mahasiswa dapat menambah ilmu dasar dari masing-masing sistem, yaitu reproduksi, pencernaan, rangka, otot, dan ekskresi, serta mampu memahami dan mengaplikasikan ilmu yang didapat saat praktikum.

ACARA I SISTEM REPRODUKSI TERNAK

Disusun oleh: Jiwabaja Pangaksama 20/455749/PT/08429 Kelompok XVIII

Asisten : Adila Fikri Muslimah

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2021

ACARA 1 SISTEM REPRODUKSI TERNAK

MATERI DAN METODE Materi Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum anatomi organ reproduksi jantan yaitu kamera, lateks, plastik bening dan lembar kerja. Alat yang digunakan dalam praktikum histologi organ reproduksi jantan yaitu pensil warna dan lembar kerja. Alat yang digunakan dalam praktikum anatomi organ reproduksi jantan yaitu kamera, lateks, plastik bening dan lembar kerja. Alat yang digunakan dalam praktikum histologi organ reproduksi betina yaitu pensil warna dan lembar kerja. Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum anatomi organ reproduksi jantan yaitu organ reproduksi jantan. Bahan yang digunakan dalam praktikum histologi organ reproduksi jantan yaitu preparat dan poster testis, epididymis, ductus deferens, dan penis. Bahan yang digunakan dalam praktikum anatomi organ reproduksi betina yaitu organ reproduksi betina. Bahan yang digunakan dalam praktikum histologi organ reproduksi betina yaitu preparat dan poster ovarium, oviduct, dan uterus.

Metode Metode yang digunakan dalam praktikum anatomi organ reproduksi jantan yaitu organ diamati, lalu organ digambar pada lembar kerja kemudian difoto. Metode yang digunakan dalam praktikum histologi organ reproduksi jantan yaitu perparat diamati pada mikroskop cahaya. Gambar pada poster diamati dan digambar pada lembar kerja. Metode yang digunakan dalam praktikum anatomi organ reproduksi betina yaitu organ diamati, lalu organ digambar pada lembar kerja kemudian difoto. Metode yang digunakan dalam praktikum histologi organ reproduksi betina yaitu perparat diamati pada mikroskop cahaya. Gambar pada poster diamati dan di Gambar pada lembar kerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN ANATOMI Organ Reproduksi Jantan. Organ reproduksi merupakan bagian yang digunakan dalam proses perkawinan dengan tujuan untuk berkembang biak. Reproduksi merupakan salah satu kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa kemampuan tersebut, suatu jenis hewan akan punah seiring waktu. Oleh karena itu, perlu dihasilkan sejumlah besar individu baru yang akan mempertahankan eksistensi dari hewan tersebut. Proses pembentukan individu baru inilah yang disebut reproduksi. Secara anatomi, bagian-bagian organ reproduksi jantan dapat dibagi menjadi testis, epididymis, ductus deferens, urethra, penis, dan kelenjar aksesori. Testis. Testis merupakan organ reproduksi primer pada jantan. Testis berfungsi untuk menghasilkan sel sperma serta menghasilkan hormon androgen dan testosteron. Testis tersokong di dalam sebuah kantong yang disebut skrotum. Testis (tunggal) atau testes (jamak) berbentuk bulat panjang, dan terbungkus oleh selaput yang putih mengkilat yaitu tunica albuginea yang mengandung urat syaraf dan urat darah. Ukuran testis tergantung dari umur, jenis ternak, dan berat badan ternak. Testis memiliki empat lapisan dari bagian luar hingga dalam, yaitu scrotum, tunika dartos, tunika vaginalis propia, dan tunika albuginea. Termoregulasi adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh di dalam batas batas normal. Suhu sangat berpengaruh terhadap tingkat metabolisme. Suhu yang tinggi akan menyebabkan aktivitas molekul-molekul semakin tinggi karena energi kinetiknya makin besar. Namun, kenaikan aktivitas metabolisme di dalam tubuh hanya akan bertambah seiring dengan kenaikan suhu hingga batas tertentu. Isnaeni (2006) menyatakan bahwa hal ini dapat terjadi karena metabolisme di dalam tubuh diatur oleh enzim yang memiliki suhu optimumnya agar dapat bekerja secara maksimal. Peristiwa turunnya testis dari rongga perut

menuju skrotum disebut descencus testiculorum, sedangkan peristiwa tidak turunnya testis dari rongga perut menuju skrotum disebut undescencus testiculorum. Lestari (2014) menyatakan bahwa pada musim kawin, testes berada di dalam skrotum, sedangkan di luar musim kawin, testes berada di dalam rongga perut. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Epididymis. Epididymis adalah saluran di dalam skrotum yang menempel pada bagian belakang testis, berbentuk seperti selang yang berbelit-belit, dan memiliki panjang sekitar 6 meter. Fungsi dari epididymis antara lain adalah sebagai pengangkut spermatozoa, sebagai saluran saluran untuk pemasakan spermatozoa, pemekatan atau pemadatan konsentrasi spermatozoa, dan penimbunan spermatozoa. Bagian-bagian epididymis dibagi menjadi tiga, yaitu caput epididymis, corpus epididymis, dan cauda epididymis . Wahyuni et al. (2012) menyatakan bahwa epididimis merupakan saluran spermatozoa yang panjang dan berbelit, terbagi atas caput, corpus, dan cauda epididimidis, melekat erat pada testis dan dipisahkan oleh tunika albugenia. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Ductus deferens. Ductus deferens merupakan saluran yang menghubungkan cauda epididymis dengan urethra. Ductus deferens berfungsi sebagai saluran transportasi spermatozoa. Pelebaran pada bagian ductus deferens karena adanya kelenjar-kelenjar yang ada di dinding ductus deferens disebut ampulla ductus deferens . Hal tersebut disebabkan oleh adanya kelenjar-kelenjar yang ada di dinding ductus deferens, sedang lumennya sedikit meluas. Menurut Johari et al. (2009), ductus deferens adalah saluran yang melekat disepanjang medio ventral permukaan ginjal. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Urethra.

Urethra adalah

saluran

urogenitalis

tunggal

yang

memanjang dari persimpangan ampulla ke ujung penis. Urethra berfungsi untuk saluran keluarnya urine dan semen. Menurut bentuk dan letaknya, urethra dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pars pelvina, pars

bulbourethralis, dan pars penis. Yusuf (2012) menyatakan bahwa selama proses ejakulasi, terdapat campuran lengkap yang terbentuk antara spermatozoa dari ductus deferens dan epididimis dengan cairan dari kelenjar tambahan pada bagian pelvis urethra untuk membentuk semen. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Penis. Penis merupakan alat kopulasi jantan yang berfungsi ganda, yaitu sebagai pengeluaran urine dan menyalurkan sperma ke dalam organ reproduksi betina. Dalam keadaan relaks ada bagian membengkok membentuk huruf S yang disebut flexura sigmoidea. Penis memiliki dua otot untuk dapat memanjang dan memendek. Musculus retractor penis adalah otot yang dapat merelaks dan mengkerut, dan Corpus cavernosum penis adalah otot yang dapat menegangkan penis. Menurut Feradis (2010), bagian ujung atau glans penis terletak bebas dalam praeputium. Praeputium merupakan alat yang melindungi penis dari pengaruh luar dan kekeringan. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Kelenjar Aksesori. Kelenjar aksesori berfungsi sebagai penghasil cairan sekresi, nutrisi, dan media transpor bagi spermatozoa. Kelenjar aksesori dibagi menjadi tiga, yaitu kelenjar vesikularis, kelenjar prostata, dan kelenjar cowperi. Kelenjar vesikularis berjumlah sepasang dan terletak di dalam lipatan urogenita lateral dari ampulla sehingga mengapit ampulla ductus deferens. Sekresi yang dihasilkan kelenjar vesikularis adalah kalium, asam sitrat, fruktosa, serta enzim dengan pH 5,7-6,2. Kelenjar prostata berjumlah satu buah dan terletak mengelilingi urethra. Sekresi yang dihasilkan kelenjar prostata adalah cairan yang mengandung ion organik seperti Na, Ca, Cl, dan Mg dengan pH 7,5-8,2. Kelenjar cowperi berjumlah sepasang dan terletak di atas urethra pada tikungan ke bawah ke arah jalan keluar dari ruang pelvis. Sekresi yang dihasilkan kelenjar cowperi adalah cairan kental dan transparan. Organ Reproduksi Betina. Organ reproduksi merupakan bagian yang digunakan dalam proses perkawinan dengan tujuan untuk

berkembang biak. Reproduksi merupakan salah satu kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa kemampuan tersebut, suatu jenis hewan akan punah seiring waktu. Oleh karena itu, perlu dihasilkan sejumlah besar individu baru yang akan mempertahankan eksistensi dari hewan tersebut. Proses pembentukan individu baru inilah yang disebut reproduksi. Secara anatomi, bagian-bagian organ reproduksi betina dapat dibagi menjadi ovarium, oviduk, uterus, cervix, vagina, dan vulva. Ovarium. Ovarium merupakan organ reproduksi utama betina yang berfungsi untuk menghasilkan ovum serta hormon estrogen, progesteron, dan relaxin. Yuwanta (2004) menyatakan bahwa ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur atau folikel. Pada umumnya, ovarium terdapat dua buah yaitu kanan dan kiri yang terletak didalam pelvis. Bentuk dan ukuran

ovarium

berbeda-beda

tergantung

jenis

dan

spesiesnya.

Penggantung ovarium biasa disebut dengan mesovarium. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Oviduk. Oviduk adalah saluran memanjang yang menghubungkan ovarium dengan bagian atas uterus. Fungsi dari oviduk antara lain adalah sebagai transfer spermatozoa dari uterus menuju ke tempat pembuahan di bagian ampulla, tempat pertemuan ovum dengan spermatozoa atau fertilisasi,

serta

memproduksi

cairan

sebagai

medium

terjadinya

pembuahan dan kapasitasi spermatozoa. Oviduk dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu infundibulum, ampulla, dan isthmus. Penggantung oviduk disebut dengan mesosalphinx. Ampulla isthmus junction adalah tempat fertilisasi pada oviduk. Menurut Feradis (2010) oviduk tergantung di dalam mesosalpinx. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Uterus. Uterus atau rahim merupakan tempat di mana embrio akan ditanamkan dan kemudian akan tumbuh menjadi janin. Uterus berfungsi sebagai saluran yang dilewati spermatozoa menuju oviduk, tempat implantasi, pertumbuhan, dan perkembangan embrio, serta berperan dalam proses kelahiran. Uterus dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

cornu uteri, corpus uteri, dan cervix uteri. Penggantung uterus disebut dengan mesometrium. Utero tubal junction merupakan batas antara uterus dan oviduk, sedangkan bifut portio of horn merupakan batas antara dua cornu. Cervix merupakan otot sphincter yang terletak di antara uterus dan vagina. Cervix berfungsi menutup lumen uterus sehingga tidak memberi kemungkinan untuk masuknya mikroorganisme ke dalam uterus serta tempat reservoir spermatozo. Vagina. Vagina merupakan bagian saluran reproduksi betina yang memanjang dari mulut serviks bagian luar ( portio vaginalis cervices) sampai tepat di depan (cranial) dari muara urethra. Fungsi vagina antara lain adalah sebagai alat kopulasi dan tempat sperma dideposisikan saat perkawinan secara alami, saluran sekresi cervix, uterus, dan oviduct, serta jalan peranakan selama proses melahirkan. Bagian vagina terdiri atas vestibulum, yaitu bagian ke sebelah luar yang berhubungan dengan vulva serta portio vaginalis cervices, yaitu bagian yang menuju ke sebelah cervix. Terdapat tiga lubang pada vestibulum, yaitu 2 lubang buntu yang disebut diverticulum suburethralis , dan 1 lubang keluarnya urin yang disebut orificium urethra externa. Vulva. Vulva merupakan bagian terluar dari organ reproduksi betina. Vulva dapat menjadi bengkak karena bertambahnya volume darah yang mengalir ke dalamnya dan kemerahan pada saat estrus. Vulva terdiri dari 2 bagian, yaitu labia mayora dan labia minora. Menurut Widayati et al. (2008) labia mayora homolog dengan skrotum pada hewan jantan. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Klitoris. Klitoris merupakan organ yang berbentuk seperti benjolan kecil yang tersusun atas saraf-saraf sensitif. Klitoris dapat sedikit berereksi dan mengandung unsur cavernus kecil. Pada alat reproduksi bagian luar terdapat banyak ujung syaraf perasa yang memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Klitoris berfungsi sebagai penerima rangsangan yang membantu pada proses perkawinan.

Histologi Organ Reproduksi Jantan Testis. Testis berfungsi membentuk sel sperma di dalam tubulus seminiferus. Testis terdiri dari beberapa bagian, antara lain Tunica vaginalis propria, yaitu jaringan ikat yang berfungsi untuk membungkus testis, Tunica albuginea, yaitu jaringan ikat putih di bawah tunica vaginalis propria yang berfungsi memantulkan sinar UV, Membran basalis, yaitu lapisan

sel

yang

mengelilingi

suatu

tubulus

seminiferus,

Sel

spermatogenik yang berperan dalam pembentukan spermatozoa, serta jaringan

interstisial

yang

berfungsi

untuk

memproduksi

hormon.

Phadmacanty dan Wirdateti (2014) menyatakan bahwa Organ reproduksi yang berperan penting dalam pembentukan sperma adalah testis. Menurut Isnaeni (2006), di dalam testis atau tepatnya pada tubulus seminifernus, terjadi proses spermatogenesis atau proses pembentukan sperma. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur. Epididymis. Epididymis merupakan saluran yang dilewati sperma pada saat ejakulasi. Epididymis berfungsi sebagai tempat pematangan atau pendewasaan spermatozoa. Epididymis dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, antara lain membran serosa, yaitu selaput tipis pelindung epididymis dari benturan yang terdiri dari jaringan mesothelium, otot polos yang berfungsi untuk membantu pergerakan, membran basalis yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk, sel epitel yang berfungsi untuk melindungi bagian lumen, serta lumen yang berfungsi untuk tempat bermuara spermatozoa. Lestari (2014) menyatakan bahwa secara histologis, pada bagian caput dicirikan atas epitel dengan stereo silia yang tinggi, pada bagian corpus dengan stereo silia yang tidak lurus dan lumen lebar, sedangkan pada bagian cauda ditandai dengan stereo silia yang pendek, lumen lebar, dan banyak timbunan spermatozoa. Hasil praktikum sudah sesuai dengan literatur.

Ductus deferens. Ductus deferens tersusun atas beberapa bagian yaitu lumen, tunika mukosa, tunika muscularis, dan fibrosa. Ductus deferens terdiri dari beberapa lapisan, antara lain fibrosa yang berfungsi sebagai pelapis karena mengandung banyak kolagen, pembuluh darah yang berfungsi untuk mengangkut darah, musculus longitudinal externa, yang merupakan bagian luar, musculus circular yang merupakan bagian tengah, musculus longitudinal interna yang merupakan bagian dalam, lamina propia yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk lumen, selsel epitel yang berfungsi untuk melindungi bagian lumen, serta lumen yang berfungsi untuk tempat bermuara spermatozoa. Penis. Penis mempunyai dua bagian yang penting yaitu corpus cavernosum penis dan corpus cavernosum urethra (corpus pongiosum penis) yang dipisahkan oleh tunica albuginea. Penis terdiri dari beberapa lapisan, antara lain tunica dartos yang merupakan bagian terluar, pembuluh darah yang berfungsi untuk mengangkut darah, tunica albuginea yang berfungsi untuk melindungi bagian bawah, corpus cavernosum yang merupakan tempat mengisi darah pada daerah punggung kiri dan kanan penis, corpus spongiosum yang merupakan tempat mengisi darah saat penis ereksi, urethra yang berfungsi sebagai saluran keluarnya urin dan semen, dan yang terakhir adalah jaringan ikat. Organ Reproduksi Betina Ovarium. Secara umum histologi ovarium terdiri dari 2 bagian, yaitu cortex dan medulla. Cortex berfungsi sebagai perkembangan folikel, sedangkan medulla berfungsi memberi nutrien untuk perkembangan folikel-folikel pada cortex. Folikel yang telah mencapai masa matang (folikel de Graaf) akan mengalami ovulasi. Ovulasi adalah pecahnya folikel yang telah masak disertai keluarnya sel telur dari folikel tersebut. Oviduk. Secara Histologi, oviduk terdiri atas 5 lapisan, yaitu tunika serosa yang terdapat banyak serabut untuk alat gerak, tunika muscularis yang berfungsi sebagai otot penggerak sel ovum, tunika mucosa yang terdapat cairan penggetah berfungsi untuk membantu melancarkan

pergerakan ovum, lumen yang berfungsi sebagai penampungan, serta jaringan ikat yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam. Uterus. Secara histologi, uterus memiliki lumen dan 3 lapisan, yaitu endometrium (lapisan mukosa), myometrium (lapisan otot polos) yang terbagi menjadi circular dan longitudinal, dan perimetrium (lapisan serosa). Endometrium berfungsi untuk menutrisi dan mempersiapkan kebuntingan. Myometrium berupa otot polos yang berfungsi untuk penggerak. Perimetrium berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di dalamnya. Lumen berfungsi untuk penampungan.

KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa organ reproduksi terna...


Similar Free PDFs