laporan Drainase perkotaan Jl. patimura - malang PDF

Title laporan Drainase perkotaan Jl. patimura - malang
Author Laila fitri
Pages 45
File Size 1.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 698
Total Views 1,016

Summary

LAPORAN DRAINASE PERKOTAAN DISUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DRAINASE PERKOTAAN DISUSUN OLEH : LAILATUL FITRIYANI NPM : 2110510007 THOLIUS SADAD NPM : 2110510008 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2012 - 2013 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Drainase Perkotaan Oleh: 1. Lailatul Fitriyani ( 2110510007 ) 2. ...


Description

LAPORAN DRAINASE PERKOTAAN DISUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DRAINASE PERKOTAAN

DISUSUN OLEH : LAILATUL FITRIYANI

NPM : 2110510007

THOLIUS SADAD

NPM : 2110510008

TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2012 - 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Drainase Perkotaan

Oleh: 1. Lailatul Fitriyani ( 2110510007 ) 2. Tholius Sadad

( 2110510008 )

Malang, 16 Februari 2013 Disetujui oleh : Dosen Pembimbing

Ir. Achmad Arief, M.T

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat kami selesaikan. Maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Drainase perkotaan di bawah bimbingan bapak Ir. Achmad Arief, M.T pada Fakultas Teknik Universitas Islam Malang. Serta sebagai motivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut. Kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, sehingga pelaksanaan dan penulisan laporan ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran yang membangun masih saya harapkan untuk penyempurnaan Laporan ini. Sebagai manusia biasa saya merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karena itu saya mohon maaf sebesar besarnya untuk kelancaran penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun khususnya. Amin.

Malang, 16 Januari 2013 Hormat kami

Penyusun

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................

1

1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................................

1

1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................................

1

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................................

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Drainase .....................................................................................................

3

2.1.1 Pengertian Drainase ................................................................................................

3

2.1.2 Jenis-jenis drainase ................................................................................................

3

2.1.3 Tujuan system drainase ...........................................................................................

12

2.2 Analisis hidrologi ....................................................................................................

13

2.2.1 Analisis hujan..........................................................................................................

13

2.2.2 Analisis frekuensi....................................................................................................

13

2.2.2.1 Distribusi Log-Pearson .........................................................................

14

2.2.2.2 Distribusi Gumble .................................................................................

16

2.2.2.3 Intensitas hujan .....................................................................................

18

BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Analisa hidrologi .....................................................................................................

19

3.1.1

Menentukan peta wilayah ...........................................................................

20

3.1.2

Meentukan batasan DAS ............................................................................

20

3.1.3

Menghitung luas pengaruh stasiun hujan ....................................................

20

3.1.4

Menentukan hujan rata-rata sepanjang tahun .............................................

21

3.1.5

Menentukan hujan maksimum rata-rata......................................................

23

3.1.6

Hitung curah hujan rancangan ...................................................................

23

3.1.7

Perhitungan intensitas hujan .......................................................................

25

3.2 Analisis hidrolika ...................................................................................................

26

BAB IV PERENCANAAN SALURAN 4.1 Dimensi saluran ......................................................................................................

27

4.2 Galian dan Timbunan ..............................................................................................

30

BAB V PENUTUP .............................................................................................................

36

BAB VI KESIMPULAN ....................................................................................................

37

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... LAMPIRAN .......................................................................................................................

i

DAFTAR PUSTAKA http://tsipilunikom.wordpress.com/2012/06/19/sistem-drainase/ http://mamanclasik.blogspot.com/2012/10/makalah-drainase-perkotaan.html http://rafilahmujahidah.blogspot.com/2010/12/Drainase.html http://sri utami setyowati.wordpress.com/2009/12/Analisis-hidrolika.html http://kampustekniksipil.wordpress.com/2011/09/Analisa-hidrologi.html

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai

aktivitas, maka untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang memadai, misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat disalurkan sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak ganguan kesehatan pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu. Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan 1.2

Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat

mengerti dan memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa mengaplikasikannya di lapangan. Tujuan dari tugas untuk memberikan persoalan kepada mahasiswa sedemikian rupa sehingga mahasiswa tersebut dapat atau mampu untuk merancang sistem penyaluran air hujan, dimana perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan rancangan disesuaikan dengan kriteria disain (berdasarkan literature) dan mempresentasikannya rancangan tersebut dalam bentuk gambar teknik yang memenuhi kaidah-kaidah perencanaan. 1.3

Identifikasi Masalah Ruang lingkup dari tugas ini adalah sebagai berikut: 1.

Analisis curah hujan. 

Menghitung hujan rata-rata da hujan maksimum tahunan.



Menghitung intensitas hujan.

2. Merencanakan saluran drainase:

Laporan Tugas Drainase

1



Merencanakan dimensi dan bentuk saluran drainase.



Menghitung dan gambar potongan melintang dan potongan memanjang saluran.

 1.4

Menghitung volume galian dan timbunan.

Rumusan Masalah Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka

kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Berapa debit air hujan yang masuk ke saluran ? 2. Bagaimana rencana dimensi penampang saluran drainase ?

Laporan Tugas Drainase

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Sistem Drainase

2.1.1

pengertian Drainase Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan

atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistim-sistim yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah. Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan. 2.1.2

Jenis-jenis Drainase

1. Land dan smoothing Land grading (mengatur tahap kemiringan lahan) dan Land smoothing (Penghalusan permukaan lahan) diperlukan pada areal lahan untuk menjamin kemiringan yang berkelanjutan secara sistematis yang dibutuhkan untuk penerapan saluran drainase permukaan. Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase permukaan yang baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50%, dibandingkan dengan lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu. Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara teliti. ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan merupakan tempat aliran permukaan (runoff) berkumpul, harus dihilangkan dengan bantuan peralatan pengukuran tanah Pada tanah cekungan, air yang tak berguna dialirkan secara sistematis melalui:

Laporan Tugas Drainase

3

a. Saluran/parit (terbuka) yang disebut sebagai saluran acak yang dangkal (shallow random field drains). b. Dari shallow random field ditch air di alirkan lateral outlet ditch c. Selanjutnya diteruskan kesaluran pembuangan utama (Main Outlet ditch) Outlet ditch: umumnya saluran pembuangan lateral dibuat 15 – 30 cm lebih dalam dari saluran pembuangan acak dangkal. Overfall : jatuh air dari saluran pembuangan lateral ke saluran pembuangan utama dibuat pada tingkat yang tidak menimbulkan erosi, bila tidak memungkinkan harus dibuat pintu air, drop spillway atau pipa 2. Drainase acak (Random Field Drains) merupakan pengelolaan untuk mengatasi masalah cekungan dan lubang – lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari saluran drainase disesuaikan dengan kondisi tofografi lahan. Kemiringan lahan biasanya diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah dibuat. Erosi yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi masalah karena kemiringan yang relatif datar. Tanah bekas penggalian saluran, disebarkan pada bagian cekungan atau lubang – lubang tanah, untuk mengurangi kedalaman saluran drainase. 3. Drainase Paralel (Parallel Field Drains) Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang dari 1% – 2 %, system saluran drainase parallel bisa digunakan. System drainase ini dikenal sebagai system bedengan. Saluran drainase dibuat secara parallel, kadang kala jarak antara saluran tidak sama. Hal ini tergantung dari panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan tersebut, jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan barisan saluran drainase, dan panjang maksimum kemiringan lahan terhadap saluran (200 meter). Keuntungan dari system saluran drainase parallel, pada lahan terdapat cukup banyak saluran drainase. Tanaman dilahan dalam alur, tegak lurus terhadap saluran drainase paralel. Jumlah populasi tanaman pada lahan akan berkurang dikarenakan adanya saluran paralel. Sehingga bila dibandingkan dengan land

Laporan Tugas Drainase

4

grading dan smoothing, hasil produksi akan lebih sedikit. Penambahan jarak antara saluran paralel, akan menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar membutuhkan saluran drainase yang lebih besar dan dalam. Bila lebar bedding 400 m, maka aliran akan dibagi dua agar lebar bedding tidak lebih dari 200 m. Pada bedding yang lebar, harus dibarengi dengan land grading dan smoothing. Pada tanah gambut, saluran drainase paralel dengan side slope yang curam digunakan adalah 1 meter. Pada daerah ini biasa dilengkapi dengan bangunan pengambilan dan pompa, bangunan

pintu air berfungsi untuk

mengalirkan air drainase pada musim hujan. Pada daerah dataran tertentu ditemukan sistem khusus dari jarak saluran paralel, 2 saluran diletakkan secara paralel dengan jarak 5-15 meeter. Tanah galian saluran diletakkan diantara kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan yang diperlukan pada saat pemeliharaan saluran.

Gambar 1.1 Pola Jaringan Drainase Pararel

4. Drainase Mole Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol yang dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalaman dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya disertakan alat expander yang gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang Tidak semua daerah terdapat usaha-usaha pertanian atau perkebunan memerlukan irigasi. Irigasi biasanya diperlukan pada daerah-daerah pertanian dimana terdapat satu atau kombinasi dari keadaan-keadaan berikut :

Laporan Tugas Drainase

5

a. Curah hujan total tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air. b. Meskipun hujan cukup, tetapi tidak terdistribusi secara baik sepanjang tahun. c. Terdapat keperluan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang dapat dicapai melalui irigasi secara layak dilaksanakan baik ditinjau dari segi teknis, ekonomis maupun sosial. Jenis drainase dapat dikelompokan berdasarkan cara terbentuknya, system pegalirannya, tujuan/sasaran pembuatannyaa, tata letaknya, fungsinya, dan kontruksinya. Berikut ini merupakan pejelasan jenis drainase berdsarkan pengelompokan tersebut. 1. Drainase berdasarkan cara terbentuknya : a. Drainase alamiah (natural drainage), terbentuk melalui proses alamiah yang berlangsung lama.

Gambar 1.2 Terbentuknya drainase alamiah

b. Drainase buatan (artificial drainage), dibuat dengan maksud tertentu dan merupakan hasil rekayasa berdasarkan hasil hitunganhitungan yang dilakukan dalam upaya penyempurnaan atau melengkapi kekurangan sisterm drainase alamiah.

Gambar 1.3 Drainase Buatan Laporan Tugas Drainase

6

2. Drainase berdasarkan sistem pengalirannya a. Drainase dengan sistem jaringan, suatu system pengeringan atau pengaliran air pada suatu kawasan yang dilakukan dengan mengalirkan air melalui system tata saluran dengan bangunan pelengkapnya.

Gambar 1.4 Drainase dengan sistem jaringan

b. Drainase dengan sistem resapan, suatu system pengeringan air dengan jalan meresapkan air kedaalam tanah.

Gambar 1.5 Drainase dengan system sumur resapan

3. Drainase bedasarkan tujuan atau sasaran pembuatannya: a. Drainase perkotaan, adalah system drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan didaerah pemukiman yang bersal dari hujan local.

Laporan Tugas Drainase

7

Gambar 1.6 Sistem Drainase Perkotaan

b. Drainase daerah pertanian, pengeringan air didaerah pertanian seperti di pesawahan yang bertujuan untuk mencegah kelebihan air agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.

Gambar 1.7 Drainase daerah pertanian

Laporan Tugas Drainase

8

c. Drainase lapangan terbang, pengeringan atau pengaliran dikawasan lapangan terbang terutama pada runway dan taxiway sehingga kegiatan penerbangan baik takeoff, landing, dan taxing tidak terhambat dan berjalan aman tanpa adanya kejadian tergelincirnya ban pesawat terbang.

Gambar 1.8 Rekayasa drainase lapangan terbang

d. Drainase jalan raya, pengeringan atau pengaliran air dipermukaan jalan raya yang bertujuan untuk

menghindari kerusakan pada

badan jalan dan menghindari kecelakaan lalu lintas.

Gambar 1.9 Drainase jalan raya

Laporan Tugas Drainase

9

e. Drainase jalan kereta api, pengerigen atau pengliran air disepanjang jalur rel kereta api yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada jalur rel kereta api.

Gambar 1.10 Drainase jalan kereta api f. Drainase pada tanggul dan dam, pengaliran air didaerah sisi luar tanggul dan dam bertujuan untuk mencegah keruntuhan tanggul dan dam akibat erosi rembesan aliran air (piping, boiling).

Gambar 1.11 Drainase chek dam g. Drainase lapangan olahraga, pengeringan atau pengalian air pada suatu lapangan olahraga seperti lapangan sepak bola.

Gambar 1.12 Drainase lapanngan sepak bola Laporan Tugas Drainase

10

h. Drainase untuk keindahan kota, bagian dari drainase perkotaan, namun pembuatan drainase lebih ditunjukan pada sisi estetika seperti tempat rekreasi.

Gambar 1.13 Drainase Kota Tokyo

i. Drainase untuk kesehatan lingkungan, merupakan bagian dari drainase perkotaan dimana pengeringan dan pengaliran air bertujuan untuk mencegah genangan yang menimbulka wabah penyakit. j. Drainase untuk penambahan areal, pengeringan atau pengaliran air pada daerah rawa atau laut yang tujuannya sebagai upaya menambah areal daratan (reklamasi). 4. Drainase berdasarkan tata letaknya: a. Drainase permukaan tanah (surface drainage), adalah system drainase yang salurannya derada diatas permukaan tanah (pengalirannya terjadi akibat beda tinggi/gravitasi).

Gambar 1.14 Drainase permukaan tanah

Laporan Tugas Drainase

11

b. Drainase bawah permukaan (sub surface drainage), adalah system drainase dimana air dialirkan dibawah permukaan tanah (ditanam) biasanya karena sisi artistic atau pada suatu areal yang tidak dimungkinkan untuk mengalirkan air diatas permukaan, seperti lapangan olah raga, lapangan terbang, taman dan lain-lain.

Gambar 1.15 drainase bawah permukaan tanah 5. Drinase berdasarkan fungsinya : a. Drainase single purpose, drainase yang berfunsi mengalirkan satu jenis air buangan misalnya air hujan atau limbah. b. Drainase multy purpose, drainase yang berfungsi mengalirkan lebih dari satu jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergntian misal campuran air hujan dan air limbah. 6. Drainase berdasarkan kontruksinya: a. Drainase saluran terbuka, sistem saluran yang permukaan airnya terpengaruhi udara luar (atmosfir). b. Drainase saluran tertutup, system saluran yang permukaan airnya tidak terpengaruhi udara luar (atmosfir).

2.1.3

Tujuan Sistem Drainase Secara umum tujuan system drainase yaitu sebagai berikut: 1. Secepat mungkin membuang air hujan yang sudah berbahaya atau...


Similar Free PDFs