LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK PDF

Title LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK
Author Kurniawan Mokodompit
Pages 18
File Size 201.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 2
Total Views 424

Summary

LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK DISUSUN OLEH: Kurniawan Mokodompit 144 2020 2132 CI LAHAN CI INSTITUSI (………………….) (………………….) PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2021 LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK A. Konsep Dasar Penyakit 1. Pengertian Katarak adal...


Description

LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK

DISUSUN OLEH: Kurniawan Mokodompit 144 2020 2132 CI LAHAN

CI INSTITUSI

(………………….)

(………………….)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2021

LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK A. Konsep Dasar Penyakit 1. Pengertian Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur – angsur penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya. Katarak adalah terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa. Umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Thalia,2019). Ada beberapa jenis kataran menurut (WebMD 2018), yaitu katarak nuclear, katarak kortikal, katarak subscapular posterior, katarak traumatic, katarak sekunder, katarak radiasi, katarak lumelar atau zonular, katarak polar posterior, katarak polar anterior, katarak pohon natal, katarak brunescant, dan katarak diebetik, yang tampak seperti kepingan salju. Menurut data terakhir dari (WHO 2018), Katarak menyebabkan 51% dari kebutaan penduduk dunia yang mewakili sekitar 20 juta orang. Jumlah orang yang mengidap katarak diperkirakan semakin bertumbuh dari waktu kewaktu. Katarak merupakan penyebab penting dari lemahnya penglihatan baik dinegara maju maupun berkembang. Diindonesia seperti dilansir dalam situs departemen kesehatan, diperkirakan setiap kasus katarak bertambah sekitar 250.000 orang pertahun.

2. Etiologi Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa di turunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkn oleh cedera mata penyakit metabolik (misalnya diabetes) maupun obat- obatan tertentu (misalnya kortikosteroid) (Nurarif, 2015). Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir. Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh: a. Infeksi kongenital, seperti campak jerman b. Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah: a. Penyakit metabolik yang diturunkan b. Riwayat katarak dalam keluarga c. Infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan (Nurarif, 2015). 3. Klasifikasi Katarak pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan. Katarak pada orang dewasa di kelompokkan menjadi: a. Katarak immatur: lensa masih memiliki bagian yang jernih . b. Katarak matur: lensa sudah seluruhnya keruh.

c. Katarak hpermatur: bagian permukaan lensa yang sudah merembes melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata lainnnya (Nurarif, 2015). 4. Manifestasi Klinis a. Penglihatan kabur seperti melihat kabut atau asap b. Pupil mengecil akibat kekeruhan pada lensa c. Merasa silau atau melihat cahaya yang terlalu terang d. Pada pupil terdapat bercak putih/leukokoria e. Mata sering berair 5. Patofisiologi Dalam keadaan normal transparansi lensa karena adanya keseimbangan antara protein yang dapat larut dengan protein yang tidak dapat larut dalam membrane semipermeable. Apabila terjadi penignkatan jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein pada bagian lain sehingga embentuk massa transparan atau bintik kecil di sekitar lensa, membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan katarak. Terjadinya penumpukan cairan disintegrasi pada serabut

tersebut

mengakibatkan

jalannya

cahayanya

mengakibatkan gangguan penglihatan (Thalia, 2019).

terhambat

dan

6. Pathway Trauma

Degeneratif

Penyakit Lain

Perubahan Serabut

Kompresi Centrral

Jumlah Protein Meningkat

Densitas

Keruh

Katarak

Menghambat Jalan Cahaya

Penurunan Ketajaman Penglihatan

Pembedahan

Operasi

Penglihatan berkurang/buta

Post Operasi Gangguan persepsi sensori visual

Ansietas

Gangguan rasa nyaman (Nyeri)

Resiko tinggi cedera fisik

7. Komplikasi 

Glaucoma



Uveitis



Kerusakan endotel kornea



Seumbatan pupil



Edema macula sistosoid



Endoftalmitis



Fistula luka operasi



Pelepasan koroid



Bleeding

8. Penatalaksanaan Medis a. Penatalaksanaan non bedah 

Terapi penyebab katarak Pengontrolan diabetes melitus, menghentikan konsumsi obat-obatan yang

bersifat kataraktogenik seperti kortikosteroid, fenotiasi, dan miotik kuat, menghindari radiasi dapat memperlambat atau mencegah terjadinya proses kataraktogenik. 

Memperlambat progresivitas



Penilaian terhadap perkembangan visus pada katarak insipien dan imatur: -

Refraksi dapat berubah sangat cepat, sehingga harus sering dikoreksi

-

Pengaturan pencahayaan, pasien dengan kekeruhan dibagian perifer lensa dapat diinstruksikan menggunakan pencahayaan yang terang. Berbeda dengan kekeruhan pada bagian sentral lensa, cahaya remang yang ditempatkan disamping dan sedikit di belakang kepala pasien akan memberikan hasil terbaik

-

Penggunaan kacamata gelap, pada pasien dengan kekeruhan lensa dibagian sentral, hal ini akan memberikan hasil yang baik dany nyaman apabila beraktivitas diluar ruangan.

-

Midriatil, dilatasi pupil akan memberikan efek positif pada lateral aksial dengan kekeruhan yang sedikit. Midriatil seperti fenilefrin 5% atau tropikamid 1% dapat memberikan penglihatan yang jelas (Nurarif, 2015)

b. Pembedahan katarak Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasu katarak mencakup: 

Indikasi visus merupakan indikasi paling sering



Indikasi medis



Indikasi kosmetik

B. Konsep Keperawatan 1. Pengkajian a. Aktivitas / istirahat Gejala : perubahan aktifvitas biasanya/hobby sehubungan dengan gangguan penglihatan. b. Makan / cairan Gejala : mual / muntah (pada komplikasi kronik / glaukoma akut) c. Neurosensori Gejala

:

gangguan penglihatan (kabur/tidak

jelas),

sinar

terang

menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap. d. Tanda : tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil. e. Nyeri / kenyamanan Gejala : ketidaknyamanan ringan/mata berair. Nyeri tiba – tiba, berat menetap atau tekanan pada sekitar mata. f. Penyuluhan dan pembelajaran Riwayat keluarga glaukoma, diabetes, gangguan sistem vaskular, riwayat stress, alergi, gangguan vasomotor, ketidakseimbangan endokrin.

2. Diagnosa Keperawatan a. Pre Operasi 

Gangguan persepsi sensori visual / penglihatan berhubungan dengan penurunan ketajaman penglihatan, penglihatan ganda. 



Cemas berhubungan dengan pembedahan yang akan dijalani dan kemungkinan kegagalan untuk memperoleh penglihatan kembali.



b. Post Operasi 

Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan prosedur invasif.



Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (bedah pengangkatan)



Gangguan sensori – perceptual : penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/ status organ indera, lingkugan secara terapeutik dibatasi.

 Intervensi Keperawatan a. Pre Operasi Diagnosa

Tujuan dan

Keperawatan

Kriteria Hasil

Gangguan persepsi

Intervensi

Gangguan persepsi

-

Orientasikan

Rasional -

Memperkenalkan

sensori

sensori teratasi.

klien terhadap

pada klien tentang

visual/penglihatan

Kriteria Hasil :

lingkungan

lingkungan

beruhubungan

-

aktifitas.

aktifitas sehingga

Bedakan

dapat

dengan

Dengan penglihatan

yang

-

dan

penurunan

terbatas

klien

ketajaman

mampu

melihat

penglihatan ganda

-

kemampuan

meniggalkan

lapang

stimulus

lingkungan

pandang

penglihatan.

semaksimal

diantara kedua

mungkin.

mata.

kemampuan

Observasi

lapang

tanda

tiap mata.

Mengenal

-

perubahan stimulus

-

disorientasi

Menentukan

tetap

ketakutan

negative

berada

disisi

dan

Mengidentifikasi

klien.

kebiasaan

dan

-

Dorong

-

klien

meningkatkan stimulus.

klien -

untuk

lingkungan.

pandang

Mengurangi

dengan

positif

-

yang

-

Menignkatkan

melakukan

input sensori dan

aktivitas

mempertahankan

sederhana

perasaan normal,

seperti

tanpa

menonton TV,

meningkatkan

radio, dll.

stress.

Anjurkn klien

-

Menurunkan

menggunakan

penglihatan

kacamata

perifer

katarak cegah

gerakan.

lapang pandang perifer

dan

catat terjadinya bintik

buta.

Posisi

pintu

dan

harus tertutup terbuka, jauhkan rintangan. Ansietas

Tujuan : ansetas

berhubungan

menurun. Kriteria

lingkungan

mengidentifikasi

dengan

Hasil :

yang tenang

sumber ansietas.

pembedahan yang

-

Mengungkapka

dan relaks,

akan dijalani dan

n

berikan

kemungkinan

kekhawatiranny

dorongan

kegagalan untuk

a dan ketakutan

untuk

memperoleh

mengenai

verbalisasi

penglihatan

pembedahan

dan

proses belajar dan

kembali

yang akan

mendengarka

informasi tertulis

dijalani .

n dengan

mempunyai

Mmungkinkan

penuh

sumber rujukan

pemahaman

perhatian.

setelah pulang.

-

tindakan rutin

-

-

Ciptakan

Yakinkan

-

-

Membantu

Meningkatkan keyakinan klien.

-

Meningkatkan keyakinan klien.

-

-

Meningkatkan

Menjelaskan

preoperasi dan

klien bahwa

pilihan

perawatan.

ansietas

memungkinkan

mempunyai

klien membuat

respon

keputusan secara

normal dan

benar.

diperkirakan terjadi pada pembedahan katarak yang aka dijalani. -

Tunjukan

kesalahpaha ma yang diekspresikan klien, berikan informasi yang akurat. -

Sajikan informasi menggunaka n metode media instruksional.

-

Jelaskan kepada klien aktivitas premedikasi yang diperlukan, berikan informasi tentang aktifitas penglihatan dan suara yang berkaitan dengan periode intra operatif.

b. Post Operasi Diagnosa

Tujuan dan

Keperawatan

Kriteria Hasil

Gangguan

Membantu

teratasi. Kriteria

mengidentifikasi

menemukan

akut)

Hasil :

tindakan

tindakan

berhubungan

-

Klien melaporkan

penghilang

dengan prosedur

penurunan nyeri

yang efektif.

invasive

secara progresif

(nyeri

Tujuan : nyeri

-

Rasional

Bantu klien dalam -

nyaman

rasa

Intervensi

-

Jelaskan

nyeri

yang

dapat menghilangkan

bahwa

atau

mengurangi

dan nyeri

nyeri dapat terjadi

nyeri yang efektif.

terkontrol setelah

sapai beberapa jam -

Nyeri dapat terjadi

intervensi

setelah

sampai

pembedahan.

local

Lakukan tindakan

memahami hal ini

mengurangi

dapat

-

nyeri

-

habis,

membantu

mengurangi

dengan cara : 

anastesi

Posisi

:

kecemasan

yang

tinggikan

berhubungan

bagian

kepala

dengan yang tidak

tempat

tidur

diperkirakan.

ganti posisi dan -

Latihan

tidur pada sisi

dengan

yang

menggunakan

tidak

nyeri

dioperasi.

tindakan yang non



Distraksi

farmakologi



Latihan

memungkinkan

relaksasi

klien

Berikan

analgetik

sesuai program.

untuk

memperoleh rasa kontrol

terhadap

-

Lapor doker jika

nyeri.

nyeri tidak hilang -

Analgetk

setelah

½

jam

pemberian

dapat

menghambat

obat,

reseptor nyeri.

jika nyeri disertai -

Tanda

mual.

menunjukan

ini

peningkatan tekanan

intra

ocular

atau

komplikasi lain. Resiko tinggi

Tujuan : infeksi

terjadinya

tidak terjadi.

infeksi berhubungan

Nutrisi

dan

penyembuhan luka

hidrasi

yang

Kriteria Hasil :

dengan :

optimal

akan

-

Tanda-tanda

 Beri dorongan

meningkatkan

dengan prosedur

infeksi tidak

untuk megikuti

kesehatan secara

invasive (bedah)

terjadi.

diet seimbang

keseluruhan,

Penyembuhan

dan

asupan

meningkatkan

luka tepat waktu.

cairan

yang

penyembuhan

Bebas drainase

adekuat.

purulen, eritema

 Instrukskan

-

-

-

dan demam.

Tingkatkan

klien

-

-

pembedahan. -

pelindung

untuk

mata

tetap menutup

meningkatkan

mata.

penyembuhan

Gunakan

teknk

dan

aseptic

untuk

kekuatan

iritasi

tetes

kelopak

mata

meneteskan

menurukan

terhadap jahitan

mata. -

Memakai

Gunakan

teknik

aseptic

untuk

luka. -

Teknik

aseptic

membersihkan

meminimalkan

mata dari dalam

masuknya

keluar dengan tisu

mikroorganisme

basah/bola

dan mengurangi

kapas

untuk tiap usapan ganti balutan. -

infeksi. -

Tekankan tidak

terjadinya resiko

menyentuh/mengg

infeksi

aruk

kontaminasi

mata

yang

dioperasi.

/bakteri

silang.

Observasi

tanda

-

Mencegah

dan gejala infeksi

kontaminasi dari

seperti

kerusakan

:

kemerahan,

operasi.

kelopak

-

aseptic

mengurangi

pentingnya

-

Teknik

mata

-

Deteksi

dini

bengkak, drainase

infeksi

purulen,

memungkinkan

infeksi

konjungtiva,

penanganan yang

peningkatan suhu.

cepat

Anjurkan

meminimalkan

untuk

keseriusan

mencegah ketegangan jahitan

untuk

infeksi.

pada dengan

cara

:

-

Ketegangan pada jahitan

dapat

menggunakan

menimbulkan

kacamata protektif

interupsi

dan

mencipatakan

pelindung

pada malam hari.

jalan

masuk

-

Kolaborasi sesuai

untuk

indikasi.

organisme. -

Sediaan

mikro

topical

digunakan secara profilaksis, dimana lebih

terapi agresif

diperlukan

bila

terjadi infeksi. Gangguan sensori-

Hasil

perceptual

diharapkan :

ketajaman

individu

-

Meningkatkan

penglihatan, catat

pilihan intervensi

berhubungan

ketajaman

apakah satu atau

dan

dengan gangguan

penglihatan

kedua

intervensi

penerimaan

dalam

terlibat.

sensori/status

situasi individu.

:

penglihatan

yang

-

batas -

Tentukan

-

mata

Kebutuhan dan

pilhan

bervariasi sebab

Orientasi

klien

kehilangan

Mengenal

terhadap

pnglihatan terjadi

lingkungan secara

gangguan

lingkugan,

lambat

terapeutik dibatasi,


Similar Free PDFs