LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL (KRIPTOMERI) PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL (KRIPTOMERI)
Author Fitri Hastuti
Pages 6
File Size 293.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 346
Total Views 772

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL (KRIPTOMERI) Disusun oleh : Aprilia Cahya Rani 07 / XI-MIPA 3 SMA NEGERI 2 KLATEN 2017 / 2018 A. JUDUL : PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL (KRIPTOMERI) B. TUJUAN : 1. Siswa dapat mengetahui pewarisan sifat menurut Hukum Mendel. 2. Siswa dapat men...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL (KRIPTOMERI)

Disusun oleh : Aprilia Cahya Rani 07 / XI-MIPA 3

SMA NEGERI 2 KLATEN 2017 / 2018

A. JUDUL : PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL (KRIPTOMERI) B. TUJUAN :

1. 2. 3. 4.

Siswa dapat mengetahui pewarisan sifat menurut Hukum Mendel. Siswa dapat menemukan penyebab penyimpangan semu Hukum Mendel. Siswa dapat menemukan macam-macam penyimpangan semu Hukum Mendel. Siswa dapat menemukan ratio perbandingan genotip dan fenotip dari peristiwa penyimpangan semu Hukum Mendel.

C. DASAR TEORI :

Persilangan dihibrid merupakan perkawinan antara individu dengan dua sifat beda. Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II yaitu bahwa gen-gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Namun kenyataannya, sering kali terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari harapan. Masalah penurunan sifat mendapat perhatian dari banyak peneliti. Salah satunya yaitu Gregor Johan Mendel. Pada tahun 1842, Mendel mulai mengadakan penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas. Dari penelitiannya menghasilkan Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Mendel melakukan persilangan dengan menghilangkan tanaman dengan dua sifat beda seperti warna bunga dan ukuran tanaman. Persilangan dihibrid juga merupakan bukti berlakunya Hukum Mendel II berupa pengelompokan gen secara bebas saat pembentukan gamet. Persilangan dengan dua sifat yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama yaitu 9 : 3 : 3 : 1. Berdasarkan penjelasan pada persilangan monohibrid dan dihibrid tampak adanya hubungan antara jumlah sifat beda, macam gamet, genotip, dan fenotip beserta perbandingannya. Persilangan dihibrid yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan F2 yaitu 9 : 3 : 3 : 1 merupakan bukti berlakunya Hukum Mendel II yang disebut hukum pengelompokan gen secara bebas. Dengan mengikuti secara seksama hasil percobaan Mendel, maka secara sederhana dapat disimpulkan bahwa gen diwariskan dari induk kepada keturunannya melalui gamet.

D. Alat dan Bahan :

Dua buah baling-baling genetika yang terbuat dari karton atau triplek dipasang sejajar pada sebatang papan kayu seperti gambar berikut :

sumber : milik pribadi

E. Cara Kerja :

1. Menuliskan keempat macam gamet F1 (AB, Ab, aB, ab) pada keempat ujung baling-baling, 2. Memutar kedua baling-baling secara bersamaan dengan arah yang berlawanan, 3. Menghentikan putaran kedua baling-baling secara bersamaan dengan memasang jari dikedua baling-baling, 4. Mengamati langkah baling-baling yang bertemu dan membaca kombinasi genotipnya kemudian mencatat pada tabel pengamatan, 5. Melakukan pemutaran sampai 96 kali, 6. Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan yang ada. F. Tabel Pengamatan :

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Genotip AABB AABb AaBB AaBb AAbb Aabb aaBB aaBb aabb

Fenotip Ungu Ungu Ungu Ungu Merah Merah Putih Putih Putih

Tabulasi II IIIII IIII IIIII IIIII II IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II III IIIII IIIII I IIIII I IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I

Jumlah 2 9 12 27 3 11 6 15 11

G. Pembahasan :

Kriptomeri merupakan salah satu penyimpangan Hukum Mendel dimana gen dengan sifat dominan akan muncul jika hadir bersama dengan gen dominan lainnya. Peristiwa ini pertama kali diamati oleh Correns pada saat pertama kali mendapatkan hasil perbandingan persilangan bunga Linaria maroccana dari galur alaminya yaitu warna merah dan putih. Hasil F1 dari persilangan tersebut ternyata menghasilkan bunga berwarna ungu seluruhnya. Dari hasil persilangan antara generasi F1 berwarna ungu ini, dihasilkan generasi Linaria maroccana dengan perbandingan F2 keseluruhan antara bunga warna ungu : merah : putih adalah 9 : 3 : 4. Setelah dilakukan penelitian, warna bunga merah ini disebabkan oleh antosianin yaitu suatu pigmen yang berada dalam bunga. Bunga warna merah diidentikkan sebagai bunga yang tidak memiliki antosianin. Dari penelitian lebih jauh ternyata warna merah disebabkan oleh antosianin yang hadir dalam kondisi sel yang asam, dan jika hadir dalam kondisi basa akan dihasilkan bunga dengan warna ungu. Bunga tanpa antosianin akan tetap berwarna putih jika hadir dalam kondisi asam maupun basa. Bunga merah ini bersifat dominan terhadap bunga putih yang tidak berantosianin. Jika kita misalkan bunga dengan antosianin adalah A dan bunga tanpa antosianin adalah a. Sedangkan pengendali sifat sitoplasma basa adalah B dan pengendali sitoplasma bernuansa asam adalah b maka persilangan tersebut menghasilkan hasil sebagai berikut : 2 AABB, 9 AABb, 12 AaBB, 27 AaBb 3 AAbb, 11 AAbb 6 aaBB, 15 aaBb, 11 aabb

= 50 ungu = 14 merah = 32 putih

H. Jawab Soal :

Apabila A menyatakan zat warna antosianin yang dominan terhadap tidak adanya antosianin (a) dan B cairan bersifat basa dominan terhadap cairan tidak basa (b). 1. Ada berapa macam genotip dan fenotip dari hasil yang didapatkan dari percobaan? Bagaimana perbandingannya? Jawab : Ada 9 genotip yaitu AABB, AABb, AaBB, AaBb, AAbb, Aabb, aaBB, aaBb, aabb, dan ada 3 fenotip yaitu ungu, merah, putih. Perbandingan : 2 AABB, 9 AABb, 12 AaBB, 27 AaBb = 50 ungu = 25 3 AAbb, 11 AAbb = 14 merah = 7 6 aaBB, 15 aaBb, 11 aabb = 32 putih = 16

2. Faktor manakah yang dinamakan kriptomer dan apa artinya? Jawab : Yang dinamakan kriptomer merupakan pigmen yang terdapat dibunga yang sering disebut dengan pigmen antosianin. Pigmen ini akan berwarna merah dalam lingkungan asam dan akan berwarna ungu dalam lingkungan basa. Jika tidak terdapat pigmen antosianin didalam plasma, baik didalam lingkungan asam atau basa maka akan terbentuk warna putih. Faktor A apabila mengandung pigmen antosianin didalam sel dan faktor a jika tidak ada antosianin dalam plasma. Faktor B apabila kondisi basa dan b dalam kondisi asam. 3. Buatlah diagram penyilangan antara merah (Aabb) dengan ungu (AaBb). Tuliskan genotip dan fenotipnya! Jawab : Aabb >< AaBb AB Ab aB ab Ab AABb AAbb AaBb Aabb ab AaBb Aabb aaBb aabb Genotip dan fenotip : AABb : ungu AAbb : merah AaBb : ungu Aabb : merah AaBb : ungu Aabb: merah aaBb : putih aabb : putih Perbandingan => Ungu : merah : putih 3:3:2 4. Dari persilangan Linaria maroccana merah dengan putih dihasilkan keturunan ungu : merah : putih dengan perbandingan 1 : 1 : 2. Carilah genotip parentalnya! Jawab : P : Merah Aabb >< Putih, aaBb G : Ab, ab aB, ab F: aB ab Ab AaBb (ungu) Aabb (merah) ab aaBb (putih) Aabb (putih)

I.

Kesimpulan : Kriptomeri adalah interaksi yang sifatnya menyembunyikan karakter yang terletak pada leluhurnya. Apabila dalam suasana basa antosianin akan menampakkan warna ungu. Berdasarkan praktikum penyimpangan semu Hukum Mendel diperoleh perbandingan fenotip F2 = 8 : 2 : 5....


Similar Free PDFs