Laporan Praktikum Fisika Dasar - Resistor PDF

Title Laporan Praktikum Fisika Dasar - Resistor
Author Dwi Sukma Aji
Pages 15
File Size 219.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 68
Total Views 903

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM 2 RESISTOR Oleh : Dwi Sukma Aji 141910201031 LABORATORIUM LISTRIK DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu memahami tentang fungsi dan penggunaan resistor. 2. Mahasiswa mampu memahami car...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM 2 RESISTOR

Oleh : Dwi Sukma Aji

141910201031

LABORATORIUM LISTRIK DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu memahami tentang fungsi dan penggunaan resistor. 2. Mahasiswa mampu memahami cara kerja dan pembuatan resistor. 3. Mahasiswa mampu mengukur besarnya nilai resistansi pada resistor. 1.2 Latar Belakang Resistor adalah komponen yang disebut juga dengan hambatan listrik yang berfungsi untuk mengendalikan arus litrik yang melewati rangkaian, resistor juga dapat mengendalikan tegangan. Nilai resistor dapat dilihat dari cincin atau dengan cara mngekur menggunakan Ohmmeter, namun terkadang nilai dari pengukuran tidak sama dengan nilai pembacaan gelang. Untuk mengetahui lebih jelas tentang resistor, kita akan melakukan praktikum ke 2 ini.

1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Resistor yang disebut juga dengan hambatan listrik berfungsi untuk mengendalikan arus listrik yang melewati rangkaian, resistor juga dapat mengendalikan tegangan listrik. Resistor merupakan komponen elektronika yang selalu digunakan untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup. Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negative, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperature, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan symbol omega (Ω) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian

elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian

elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan. 4. Berfungsi untuk

membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi

rendah dengan bantuan transistor dan kondensator (kapasitor). Resistor dibagi menjadi dua yaitu: 1. Resistor statis / tetap, resistor tetap adalah resistor yang nilainya tidak berubah-ubah. Nilai dari resistor statis telah ditentukan pada waktu pembuatannya dengan di wakili oleh cincin warna yang berjumlah 4 atau 5 buah. Cincin-cincin ini sebagai kode nilai resistansi/ hambatan, jadi warna cincin-cincin resistor akan berbeda pada tiap ukurannya. 2. Resistor Variabel (Variable Resistor), adalah jenis resistor yang nilainya berubah- ubah sesuai rentang / range jangkauan kemampuan resistor tersebut.

2

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan 1. Cutter 2. 10 buah resistor 3. Ohmmeter digital 3.3 Prosedur Praktikum 1. Ambil beberapa jenis resistor yang ada. 2. Pilih resistor resistif terlebih dahulu untuk mengerti dalam pembacaan resistor dengan menggunakan manual pembacaan gelang. 3. Setelah membaca gelang dan toleransi ambil resistor dengan ukuran berbeda-beda. 4. Gunakan cutter untuk menghilangkan cat yang ada di gelang resistor hingga ferit terlihat. 5. Coba kupas ferit sedikit dan ukur nilai resistornya. 6. Mencatat setiap perubahan yang terjadi. 7. Gunakan avometer digital sebagai penunjuk nilai resistansinya. 8. Catat hasil perubahan pada lembar kerja, setelah itu buatlah analisa dan kesimpulannya.

3

BAB IV ANALISA DATA

4.1 Data Hasil Praktikum

Nilai Sesuai Bacaan

Nilai Setelah Di Kupas

Nilai Pengukuran

1

1,5KΩ

1,541KΩ

1,49KΩ

2

3KΩ

8,76KΩ

3,308KΩ

3

82Ω

149,2Ω

84,3Ω

4

56KΩ

58,6KΩ

55,4KΩ

5

1KΩ

1,089KΩ

0,999KΩ

6

47KΩ

48KΩ

46,3KΩ

7



3,4Ω



8

330KΩ

353,8KΩ

328,3KΩ

9

2,2KΩ

309KΩ

2,19KΩ

10

180Ω

183,5Ω

180,8Ω

No.

(Ω)

(Ω)

4

(Ω)

5

4.2 Analisa Pembahasan Resisitor adalah salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak membutuhkan arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω (ohm). Sesuai dengan nama dan kegunaannya untuk membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umumya terbuat dari bahan ferit. Pada praktikum kali ini kita mempelajari bagaimana caranya membaca sebuah nilai pada resistor secara manual dengan membaca warna cincinnya dan dengan menggunakan ohm meter digital. Resistor memiliki 12 warna dan dari warna itu mewakili nilai-nilai tertentu yang digunakan untuk perhitungan secara manual dan tiap resistor mempunyai nilai toleransi. Kita mengupas beberapa resistor untuk mengetahui hubungan antara luas penampang resistor dan hambatan yang dihasilkan dari resistor tersebut sesuai dengan rumus yang ada yaitu luas penampang (A) didapat dengan hasil perkalian dari konstanta resistansi (  ) dengan panjang kawat penghantar (L) dan dibagi dengan hambatan (R). Pada praktikum kali ini kita menyiapkan 10 buah resistor yang memiliki nilai berbeda-beda, siapkan ohm meter digital, cutter. Pertama kita hitung dulu nilai resistornya dengan membaca cincinnya, dalam praktikum ini kita menemukan resistor yang bercincin 4 dan 5. Cara membacanya untuk cincin 4 yaitu untuk warna ke-1 dan ke-2 sebagai angka, warna ke-3 sebagai multiplier, warna ke-4 sebagai nilai toleransi. Untuk membaca cincin 5 yaitu warna ke-1 ke-2 ke-3 sebagai angka, warna ke-4 sebagai multiplier dan warna ke-5 sebagai nilai toleransi. Setelah kita hitung, kita mendapatkan hasil perhitungan pada praktikum ini adalah 1,5KΩ; 3 KΩ; 82Ω; 56KΩ; 1KΩ; 47KΩ; 2Ω; 330KΩ; 2,2KΩ; 180Ω. Langkah yang kedua kita ukur 10 resistor tadi yang sudah diukur pada langah pertama menggunakan ohmmeter digital satu persatu, caranya yaitu dengan menempelkan probe(+) dan probe(-) di kedua ujung kaki resistor dan

6

kita amati nilai yang sering muncul atau berhenti pada suatu nilai tertentu pada ohmmeter digital. Setelah kita amati, kita mendapatkan nilai sebesar 1,49 KΩ; 3,308KΩ; 84,3Ω; 55,4KΩ; 0,999KΩ; 46,3KΩ; 2Ω; 328,3KΩ; 2,19KΩ; 180,8Ω. Nilai yang didapatkan dari hasil perhitungan manual dan dengan ohmmeter digital ada sedikit perbedaan dikarenakan setiap resistor memiliki nilai toleransi masing-masing, sebagai contoh warna emas itu 5%, warna silver itu 10% dan tanpa warna itu 20%. Langkah yang ketiga ialah setelah kita dapatkan nilai dari perhitungan manual dan menggunakan ohmmeter digital, kita lakukan pengerikan untuk memperkecil luas penampang menggunakan cutter pada badan resistor hingga warna cat pada resistor itu hilang dan bahan ferit yang ada di dalam resistor terlihat. Pengerikan pada praktikum ini dilakukan menggunakan cutter pada resistor hingga luas penampangnya semakin kecil, di usahakan pada saat mengerik hingga halus agar hasil yang di dapatkan maksimal, kemudian setelah kita kerik lalu ukur kembali dengan cara yang sama pada langkah kedua yaitu dengan menempelkan probe(+) dan probe(-) di kedua ujung kaki resistor kemudian kita amati nilai yang muncul atau berhenti pada suatu nilai tertentu pada ohmmeter digital, setelah diamati didapatkan nilai 1,541KΩ; 8,76KΩ; 149,2Ω; 58,6KΩ; 1,089KΩ; 48KΩ; 3,4Ω; 353,8KΩ; 309KΩ; 183,5Ω. Ternyata hasil yang didapatkan pada pengukuran sebelum dikerik dan setelah dikerik ada perbedaan yaitu ada kenaikan nilai di setiap masing-masing resistor. Dari praktikum yang kami lakukan tentang resistor ini mungkin data yang dihasilkan kurang akurat karena ada beberapa faktor seperti resistor yang kita ukur sudah sedikit kehilangan resistansinya karena sudah pernah dipakai ataupun dari ohmmeter digital yang kita gunakan keadaannya dalam kondisi kurang baik. Maka dari itu untuk meminimalisir hal itu kita melakukan pengukuran pada resistor secara berulang-ulang dan kita amati setiap nilai yang muncul pada ohmmeter digital. Berdasarkan data praktikum yang telah kami lakukan, bahwa kita melakukan pengerikan tujuannya adalah untuk memperkecil luas penampang yang akan mengakibatkan nilai dari hambatan itu semakin besar.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari beberapa percobaan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Setiap resistor memiliki toleransi yang berbeda-beda, contohnya pada data nomor enam, resistor 4 cincin berwarna kuning ungu orange emas kita dapatkan nilai 47KΩ dan toleransi untuk warna emas adalah 5%, untuk hasil perhitungan menggunakan ohmmeter digital didapatkan 46,3KΩ, maka nilai tersebut masuk dalam toleransi 5%. 2. Semakin kecil luas penampang resistor, maka semakin besar nilai resistansinya. Terbukti pada data nomor delapan dengan nilai resistor sebelum dikupas adalah 328,3KΩ dan setelah dikupas kulit nilai resistansi menjadi 353,8KΩ. 3. Setiap resistor mempunyai nilai resistansi yang berbeda-beda, contohnya pada data lima dan enam. Nilai tersebut diketahui dengan membaca cincin di kedua resistor tersebut. Resistor data nomor lima berwarna cokelat hitam hitam cokelat cokelat yang bernilai 1KΩ dengan toleransi 1% dan pada data nomor enam berwarna kuning ungu orange emas yang bernilai 47KΩ dengan toleransi 5%. 4. Pada saat kita melakukan pengerikan atau memperkecil luas penampang resistor maka kita akan mendapatkan nilai hambatannya semakin tinggi. Terbukti pada data, misal nilai pengukuran pada ohmmeter sebelum dikerik yaitu 2Ω dan setelah dikerik menjadi 3,4Ω, ada kenaikan sebesar 1,4Ω. 5. Semakin kecil nilai toleransi pada resistor maka resistor tersebut semakin baik karena kesalahan pembacaan rentang nilai hambatan pada ohmmeter digital itu kecil. Misal pada data nomor lima yaitu toleransinya sebesar 1% jadi hanya selisih 0,001KΩ saja.

7

8

6. Saat resistor di kerik hingga lapisan feritnya, maka akan terlihat seperti lilitan di dalam resistor, semakin banyak lilitan tersebut bisa dipastikan nilai hambatannya semakin tinggi. Misal pada data nomor delapan yaitu sebesar 330KΩ.

9

DAFTAR PUSTAKA

Fidianti, Novia (2014). Makalah Resistor. https://www.academia.edu/6257997/MAKALAH_RESISTOR [Diakses 21 Maret 2015] Fazrin, Sofhian (2012). Resistor. http://www.slideshare.net/ptik/resistor12155946?related=4 [Diakses 21 Maret 2015]

10

LAMPIRAN 1. Biodata Praktikan 2. Biodata Asisten 3. Foto Praktikum 4. PDF Nilai Post Test Awal dan Post Test Akhir

11

BIODATA PRAKTIKAN PRAKTIKUM KE 2 MATA PRAKTIKUM RESISTOR

1. Nama

: Dwi Sukma Aji

2. Tempat Tanggal Lahir

: Purbalingga, 18 Mei 1996

3. NIM

: 141910201041

4. Nomor HP/PIN BB

: 085643440383

5. Email

: [email protected]

6. Alamat dijember

: Rusunawa Putra, M2009

7. Alamat Asal

: Purbalingga, Jawa Tengah

12

BIODATA ASISTEN PRAKTIKUM KE 2 MATA PRAKTIKUM RESISTOR

1. Nama

: Choirul Umam

2. Tempat Tanggal Lahir

:

3. NIM

: 1219102010xx

4. Nomor HP/PIN BB

: 085649488907

5. Email

:

6. Alamat dijember

:

7. Alamat Asal

:

3x4

13

FOTO PRAKTIKUM PRAKTIKUM KE 2 MATA PRAKTIKUM RESISTOR

14

PDF NILAI POST TEST AWAL DAN POST TEST AKHIR PRAKTIKUM KE 2 MATA PRAKTIKUM RESISTOR...


Similar Free PDFs