Laporan Praktikum Fisika Farmasi Dispersi Kolloid DOCX

Title Laporan Praktikum Fisika Farmasi Dispersi Kolloid
Author Ika Fajrin
Pages 1
File Size 96 KB
File Type DOCX
Total Downloads 22
Total Views 325

Summary

PRAKTIKUM FISIKA FARMASI DISPERSI KOLLOIDAL DAN SIFAT-SIFATNYA I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengerti gambaran mengenai sifat-sifat larutan kolloidal dan mengenal penggolongan larutan kolloidal. 2. Mahasiswa dapat mengenal macam-macam dispersi koloidal dengan baik dan benar. II. DASAR TEORI Sistem te...


Description

PRAKTIKUM FISIKA FARMASI DISPERSI KOLLOIDAL DAN SIFAT-SIFATNYA I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengerti gambaran mengenai sifat-sifat larutan kolloidal dan mengenal penggolongan larutan kolloidal. 2. Mahasiswa dapat mengenal macam-macam dispersi koloidal dengan baik dan benar. II. DASAR TEORI Sistem terdispersi terdiri dari partikel-partikel kecil (fase terdisper) yang terdistribusi dalam medium (medium terdispersi). Partikel-partikel kecil yang terdispersi terdiri dari berbagai ukuran mulai dari ukuran atom dan molekul hingga partikel-partikel besar yang dapat diukur dalam satuan millimeter. Untuk itu system terdispers digolongkan dalam 3 golongan yaitu dispersi molekul, dispersi koloid, dan dispersi kasar. Mobilitas koloid dipengaruhi oleh perubahan kimia larutan yang mengubah interaksi gaya- gaya antara permukaan koloid dan butiranaquifer. Gaya antar muka itu terdiri dari gaya tarik menarik Londonvan der Waals dan gaya tolak menolak. Hasil netto dari interaksi kedua gaya permukaan tersebut dijelaskan dengan teori DLVO. Agar koloid dapat bergerak perubahan kimia larutan harus menghasilkan gaya repulsi pada permukaan koloid dan butiran yang lebih besar dari gaya tarik menariknya. Transport koloid ini dapat dihambat dengan filtrasi. Karenaukurannya yang relatif besar dibandingkan dengan larutan, maka koloid mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan unsure terlarut (Stoker, 1993). Koloid Liofilik adalah partikel kolid yang suka dengan pelarutnya, maka partikel koloidnya banyak berinteraksi dengan medium dispersi. Karena afinitasnya terhadap medium dispersi, maka bahan-bahan tersebut relatif mudah membentuk dispersi koloid. Jadi kolodal liofilik biasanya hanya diperoleh dengan melarutkan bahan dalam pelarut yang digunakan. Koloidal Liofobik adalah partikel yang benci pelarutnya, maka partikel koloidnya mempunyai gaya tarik menarik kecil terhadap medium dispers sehingga selimut pelarut disekitar partikel tidak terbentuk. Umumnya pada partikel anorganik yang terdispersi dalam air. Koloid gabungan atau koloid amfifilik merupakan golongan ke tiga dari penggolongan koloid. Molekula-molekul atau ion-ion tertentu disebut amfifil atau zat aktif permukaan. Amfifil atau zat aktif permukaan ini berciri mempunyai dua daerah yang berbeda yang melawan afinitas larutan dalam molekul atau ion yang sama. Jika ada dalam suatu medium cair dengan konsentrasi rendah, amfifil berada dalam suatu medium cair 1...


Similar Free PDFs