Title | Laporan Praktikum Kimia Dasar II Reaksi Redoks KEL5 |
---|---|
Author | Nhsjdy Zkhysj |
Course | chemistry |
Institution | Universal Technical Institute |
Pages | 25 |
File Size | 681.1 KB |
File Type | |
Total Downloads | 249 |
Total Views | 562 |
Warning: TT: undefined function: 32LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR IIREAKSI REDOKSDosenPengampu:Drs. H. Ridwan Joharmawan, M. Mieke Alvionita, S, MOleh: Kelompok 5 / Offering C Aisyah Anantayani (190331622851) Zsa Zsa Salsabila Firdaus (190331622880) Qonita Zakiyah (190331622892) LABORATORIUM KIMIA DA...
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II REAKSI REDOKS DosenPengampu: Drs. H. Ridwan Joharmawan, M.Si. Mieke Alvionita, S.Si, M.Si
Oleh: Kelompok 5 / Offering C
1. Aisyah Anantayani
(190331622851)
2. Zsa Zsa Salsabila Firdaus
(190331622880)
3. Qonita Zakiyah
(190331622892)
LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG APRIL 2020
A. Tujuan Praktikum 1. Mengidentifikasi reaksi redoks dan bukan redoks 2. Memprediksi hasil reaksi redoks berdasarkan perubahan warna 3. Menganalisis zat – zat yang mengalami oksidasi dan reduksi dalam suatu reaksi kimia 4. Menuliskan dan menyatarakan reaksi redoks dari hasil percobaan
B. Dasar Teori Kimia adalah ilmu yang sering dikaitkan dengan sifat-sifat esensial zat. Kimia membahas sistem yang cukup kompleks, mulai dari atom, molekul, serta senyawa. Kimia sangat identik dengan reaksi kimia. Hal ini dikarenakan suatu zat dikatakan mengalami perubahan kimia apabila zat tersebut melakukan reaksi kimia yang menghasilkan zat baru. Jenis-jenis reaksi kimia sangat banyak, salah satunya adalah reaksi redoks. Dalam reaksi kimia, ikatan pada molekul reaktan lepas dan terbentuk ikatan baru pada molekul produk.Transformasi yang terjadi ini merupakan penataan ulang elektron. Reaksi yang melibatkan transfer satu atau lebih elektron dari satu reaktan ke reaktan yang lain disebut reaksi oksidasi reduksi. Pada awalnya, reaksi reduksi okidasi ditinjau berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen. Para ahli kimia meyakini bahwa oksigen dapat bereaki dengan banyak unsure. Hasil reaksi yang terbentuk antara oksigen dengan unsur lain disebut oksida, sehingga reaksi antara oksigen dengan unsure lain disebut reaksi oksidasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jika ditinjau berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, oksidasi berarti reaksi pengikatan oksigen dan reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen. Saat ini, konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan pengikatan elektron. Dalam konsep ini, yang dimaksud reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesi ke spesi yang lainnya. Menurut konsep ini, reaksi redoks terdiri atas dua reaksi yaitu reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi tidak dapat berlangsung sendirisendiri, namun selalu berlangsung secara bersamaan. Ketika ada elektron yang lepas, maka harus ada spesi yang menangkapnya. Elekton yang lepas pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diikat pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), karena diperlukan dua buah setengah reaksi untuk membentuk sebuah reaksi. Dilepasnya elektron oleh suatu unsur selama oksidasi ditandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsur tersebut. Dalam reduksi terjadi penurunan bilangan oksidasi karena diperolehnya elektron oleh unsur tersebut. Dalam elektrokimia, reaksi redoks merupakan proses dari elektrokimia tersebut dan mengandung energi yang dapat dilepas oleh reaksi spontan untuk untuk diubah menjadi energi listrik.
C. Metodologi 1.
2.
Alat – alat •
Sepuluh buah tabung reaksi
•
Rak tabung reaksi
•
Gelas ukur 5 Ml
•
Plat tetes
Bahan •
HCl 6M
•
Zn
•
NaOH 6M
•
Pb
•
NO3 1 M
•
Fe
•
Na2SO3 0,5 M
•
Mg
•
NaNO2 0,1 M
•
CuSO4 0,1 M
•
KMnO4 0,1 M
•
ZnSO4 0,1 M
•
KI 0,1 M
•
Pb(NO3 ) 0,1 M
•
K2Cr2O7 0,1 M
•
FeSO4 0,1 M
•
H2SO4 0,5 M
•
MgSO4 0,1 M
•
Cu
•
AgNO3 0,1 M
3.
Langkah Kerja
NO 1.
Langkah Kerja
Tujuan
Identifikasi Reaksi Redoks dan Bukan Redoks Cu
Diambil pelat tetes
Bertujuan untuk tempat ditaruhnya logam Cu
Ditaruh logam Cu pada pelat tetes
Bertujuan untuk dilakukan percobaan pada logam Cu
Direaksikan dengan 15-20 tetes------- Bertujuan untuk mengetahui apakah -------- larutan :CuSO4 0,1 M , Pb(NO3 ) 0,1 M,
terjadi reaksi redoks atau tidaknya
-------------FeSO4 0,1 M,MgSO4 0,1 M,AgNO3 0,1 M Hasil
Zn
Diambil pelat tetes Ditaruh logam Zn pada pelat tetes Direaksikan dengan 15-20 tetes ---------------larutan : CuSO4 0,1 M , Pb(NO3 ) 0,1 M,
Bertujuan untuk tempat ditaruhnya logam Zn Bertujuan untuk dilakukan percobaan pada logam Zn Bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi reaksi redoks atau tidaknya
-------------FeSO4 0,1 M,MgSO4 0,1 M,AgNO3 0,1 M Hasil
Pb
Diambil pelat tetes
Bertujuan untuk tempat ditaruhnya logam Pb
Ditaruh logam Pb pada pelat tetes
Bertujuan untuk dilakukan percobaan pada logam Pb
Direaksikan dengan 15-20 tetes------- Bertujuan untuk mengetahui apakah --------- larutan : CuSO4 0,1 M , Pb(NO3 ) 0,1 M, -------------FeSO4 0,1 M,MgSO4 0,1 M,AgNO3 0,1 M Hasil
terjadi reaksi redoks atau tidaknya
Fe
Diambil pelat tetes Ditaruh logam Fe pada pelat tetes
Bertujuan untuk tempat ditaruhnya logam Fe
Direaksikan dengan 15-20 tetes ------ Bertujuan untuk dilakukan percobaan ----------larutan : CuSO4 0,1 M , Pb(NO3 ) 0,1 M, -------------FeSO4 0,1 M,MgSO4 0,1 M,AgNO3 0,1 M
pada logam Fe Bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi reaksi redoks atau tidaknya
Hasil Mg
Diambil pelat tetes Ditaruh logam Mg pada pelat tetes Direaksikan dengan 15-20 tetes ---------------larutan : CuSO4 0,1 M , Pb(NO3 ) 0,1 M, -------------FeSO4 0,1 M,MgSO4 0,1 M,AgNO3 0,1 M Hasil
2.
Bertujuan untuk tempat ditaruhnya logam Mg Bertujuan untuk dilakukan percobaan pada logam Mg Bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi reaksi redoks atau tidaknya
Reaksi natrium sulfit dengan kalium dikromat natrium sulfit 0,1 M
Diambil 1 tabung reaksi yang bersih dan ======kering, masukkan 1 mL natrium sulfit 0,1M----------kedalam tabung reaksi Ditambahkan 1 tetes K 2 Cr2 O7 0,1 M yang ======sudah diasamkan dengan asam sulfat encer --
Bertujuan untuk direaksikannya NaNO2 dengan K 2 Cr2 O7
----------pada tabung reaksi tersebut sambil diamati Hasil
Bertujuan untuk diasamkannya K 2 Cr2 O7 agar larutan tersebut dapat bereaksi dalam suasana asam
3.
Reaksi natrium sulfit dengan kalium permanganat kalium permanganat 0,1 M
Diambil 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, masukkan 1 tetes kalium permanganat pada masing masing tabung Ditambah 1 tetes HCl 6M pada tabung
Bertujuan untuk direaksikannya kalium permanganat dengan HCl dan NaOH
pertama dan 1 tetes NaOH 6M pada tabung ketiga
Bertujuan untuk mengetahui perubahan warna yang tejadi selama reaksi
Ditambah 2 mL natrium sulfit tetes demi tetes pada masing masing tabung amati hasil --------perubahannya
Bertujuan untuk mengetahui prediksi hasil produk
Hasil
4.
Reaksi pada natrium nitrit Natrium nitrit 0,1 M
Diambil 2 tabung reaksi yang bersih dan ==== kering, masukkan 2,5 mL NaNO2 0,1M dalam maing masing tabung
Bertujuan untuk direaksikannya NaNO₂ dengan KI dan KMnO₄
Ditambah 1,5 mL KI 0,1M yang sudah............ .........diasamkan dengan larutan asam sulfat encer ..........dalam tabung reaksi pertama dan 1,5 mL ..........larutan KMnO4 0,1M yang sudah diasamkan ,,,,,,,,,,denganlarutan asam sulfat encer dalam tabung ...........reaksi kedua Hasil
Bertujuan untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi selama reaksi dan memprediksikan hasil produk
D. Data Praktikum 1. Percobaan 1
Logam / ion logam CuSO4 0,1 M
Cu Warna larutan CuSO₄ biru jernih Warna logam Cu kuning kecoklatan Muncul gelembung sedikit di sekitar permukaan, tetapi logam tidak bereaksi apa-apa
Zn Warna larutan: jernih kebiruan (awal), memudar (akhir)
Warna logam:
Pb Warna logam berubah cokat kehitaman dari yang semula keperakan
Fe
Mg
Warna logam menjadi kecoklatan , warna larutan keruh
Muncul gelembung di permukaan logam
Tidak ada gelembung, warna tak berubah
Muncul gelembung di permukaan logam
Tidak ada gelembung, warna tak berubah
Muncul gelembung kecil du permukaan logam dan warna logam berubah menjadi hitam
Putih (awal), sedikit menghitam(akhir)
ZnSO40,1 M
Logam tidak bereaksi, tidak muncul gelembung
Tidak ada gelembung selama percobaan
Pb(NO3) 0,1 M
Tidak ada perubahan terjadi pada logam
Warna logam menjadi lebih gelap sedikit tetapi tidak terlalu gelap
FeSO40,1 M
Larutan tak berubah dan warna logam tetap
Larutan menjadi jernih berwarna jingga terdapat endapan dan
Warna logam berubah menjadi gelap dan berbeda dari warna awal
Muncul larutan menjadi coklat keruh
logam larut
MgSO4 0,1 M
Warna awal kuning kecoklatan, setelah direaksikan warna sedikit menggelap
AgNO3 0,1 M
Warna larutan:
Warna awal keperakan, setelah dimasukkan ke larutan warna logam tak berubah, tak muncul gelembung
dan logam menghitam Logam berubah warna menjadi lebih gelap dan terkikis bentuknya tak seperti semula
Muncul gelembung kecil dan sedikit di jernih tak permukaan berwarna(awal), logam, dan membiru(akhir) terbentuk endapan hitam
Warna awal keperakan, setelah dimasukkan ke larutan warna logam tak berubah, tak muncul gelembung Tidak ada gelembung, warna tidak berubah
Logam berubah menjadi warna hitam dan mengendap, muncul gelembung
Muncul gelembung sekitar logam dan terbentuk endapan
Warna logam : keperakan
Warna logam:kuning kecoklatan (awal), hitam gosong(akhir)
HCl 6M
Warna logam :kuning kecoklatan (awal), memudar(akhir)
Terdapat gelembung udara di permukaannya logam Zn
Warna logam : keperakan (awal), memudar (akhir)
Muncul gelembung di permukaan logam dan lama kelamaan larut
2. Percobaan 2,3,4 dan 5 NO
Reaktan
Keadaan Sebelum
Perubahan Setelah Prediksi Produk
Reaksi 1.
.Na2 SO3 0,1 M + HCl K 2 Cr2 O7 0,1 M
Reaksi
Na2SO3: Larutan tidak
Larutan berwarna biru
berwarna
kehijauan
K2Cr2O7: Larutan
Reaksi Na2SO4(aq) KCl(aq) CrCl3(aq)
berwarna kuning
H2O(l)
HCl: Larutan tidak berwarna
2.
KMnO4 0,1 M+ HCl
KMnO4: Larutan
6M + Na2 SO3 0,1 M
berwarna ungu
Larutan tidak berwarna
Na2SO4(aq) MnCl2(aq)
HCl: Larutan tidak
KCl(aq)
berwarna H2O(l)
Na2SO3: Larutan tidak berwarna
3.
KMnO4 0,1 M +
KMnO4: Larutan
Larutan berwarna
Na2 SO3 0,1 M + H2O
berwarna ungu
coklat
Na2SO3: Larutan tidak
KMnO4 0,1 M +
KMnO4: Larutan
Larutan berwarna hijau
NaOH 6M +
berwarna ungu
kecoklatan
Na2 SO3 0,1 M
Na2SO4(aq) KOH(aq)
berwarna
4.
MnO2(aq)
Na2SO3: Larutan tidak
K2MnO4(aq) Na2MnO4(aq) H2O(l)
berwarna
Na2SO4(aq)
NaOH: Larutan tidak berwarna
5.
NaNO2 0,1 M + KI
NaNO2:Larutan tidak
KI + H2SO4: Larutan
0,1M + H2SO4
berwarna
berwarna kuning
KI: Larutan tidak
KI + H2SO4 + NaNO2:
I2(aq) NO(aq)
berwarna H2SO4: Larutan tidak
Larutan berwarna coklat kehitaman
berwarna
6.
NaNO2 0,1 M +
NaNO2:Larutan tidak
KMnO4 0,1 M+H2 SO4 berwarna KMnO4: Larutan berwarna ungu H2SO4: Larutan tidak berwarna
Na2SO4(aq) K2SO4(aq) H2O(l)
Larutan tidak berwarna
MnSO4(aq) NaNO3(aq) K2SO4(aq) H2O(l)
E. Pembahasan 1. Percobaan 1 (Identifikasi Reaksi Redoks dan Bukan Redoks) Pada percobaan ini terdapat reaksi yang berlangsung spontan. Suatu reaksi kimia (termasuk reaksi redoks) yang berlangsung spontan dapat ditandai dengan ciri-ciri berupa dihasilkan endapan, terjadi gelembung, perubahan warna, dan perubahan suhu. Sedangkan reaksi tidak spontan berlangsung hanya jika diberikan energi dari luar sistem. Jadi yang mengalami reaksi spontan adalah: ❖ Pada logam Cu yang bereaksi spontan adalah reaksi antara logam Cu dengan larutan CuSO4 0,1 M, MgSO4 0,1 M, AgNO3 0,1 M, dan HCl 6M ❖ Pada logam Zn yang bereaksi spontan adalah reaksi antara logam Zn dengan larutan CuSO4 0,1M, Pb(NO3) 0,1 M, FeSO4 0,1 M, AgNO3 0,1 M, dan HCl 6 M ❖ Pada logam Pb yang bereaksi spontan adalah reaksi antara logam Pb dengan larutan CuSO40,1 M, Pb(NO3) 0,1 M, MgSO4 0,1 M, dan HCl 6 M ❖ Pada logam Fe yang bereaksi spontan adalah reaksi antara logam Fe dengan larutan CuSO40,1 M dan HCl 6 M ❖ Pada logam Mg yang bereaksi spontan adalah reaksi antara logam Mg dengan larutan CuSO40,1 M, ZnSO4 0,1 M, Pb(NO3) 0,1 M, FeSO4 0,1 M, AgNO3 0,1 M, dan HCl 6 M Percobaan tersebut ada yang terbentuk perubahan warna, muncul gelembung, dan menghasilkan gas, bahkan ada yang mengikis logamnya tanpa diberikan energi tambahan dari luar sistem. Sehinggga dapat dikategorikan sebagai reaksi spontan. Persamaan reaksinya dapat dituliskan dengan : a.
Pada logam Cu ❖ Logam Cu dan larutan CuSO4 0,1 M Cu (s) + CuSO4(aq) → Cu2SO4 (aq) ❖ Logam Cu dengn larutan MgSO4 0,1 M Cu (s) + MgSO4 (aq) → CuSO4 (aq) + Mg (s) ❖ Logam Cu dengan larutan AgNO3 0,1 M Cu (s) + 2AgNO3 (aq) → Cu(NO3)2 (aq) + 2Ag (s) ❖ Logam Cu dengan larutan HCl 6 M Cu (s) + 2HCl (aq) → CuCl2(aq) + H2 (g)
b.
Pada logam Zn ❖ Logam Zn dengan larutan CuSO4 0,1 M Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4(aq) + Cu (s)
❖ Logam Zn dengan larutan Pb(NO3) 0,1 M Zn (s) + Pb(NO3)2 (aq) → Zn(NO3)2 (aq) + Pb(s) ❖ Logam Zn dengan larutan AgNO3 0,1 M Zn (s) + 2AgNO3(aq) → Zn(NO3)2 (aq) + 2Ag (s) ❖ Logam Zn dengan larutan HCl 6 M Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g) c.
Pada logam Pb ❖ Logam Pb dengan larutan CuSO40,1 M Pb (s) + CuSO4 (aq) → PbSO4 (aq) + Cu (s) ❖ Logam Pb dengan larutan Pb(NO3) 0,1 M Pb (s) + Pb(NO3)2 (aq) → Pb(NO3)2(aq) + Pb (s) ❖ Logam Pb dengan larutan MgSO4 0,1 Pb (s) + MgSO4 (aq) → PbSO4 (aq) + Mg (s) ❖ Logam Pb dengan larutan HCl 6 M Pb (s) + 2HCl (aq) → PbCl2 (aq) + H2 (aq)
d.
Pada logam Fe ❖ Logam Fe dengan larutan CuSO4 0,1 M Fe (s) + CuSO4 (aq) → FeSO4 (aq) + Cu (s) ❖ Logam Fe dengan larutan HCl 6 M Fe (s) + 2HCl (aq) → FeCl2 (aq) + H2 (g)
e.
Pada logam Mg ❖ Logam Mg dengan larutan CuSO4 0,1 M Mg (s) + CuSO4 (aq) → MgSO4(aq) + Cu (s) ❖ Logam Mg dengan larutan ZnSO4 0,1 Mg (s) + ZnSO4 (aq)
→ MgSO4(aq) + Zn (s)
❖ Logam Mg dengan larutan Pb(NO3) 0,1 M Mg (s) + Pb(NO3)2 (aq) → Mg(NO3)2 (aq) + Pb (s) ❖ Logam Mg dengan FeSO4 0,1 M Mg (s) + FeSO4 (aq) → MgSO4 (aq) + Fe (s) ❖ Logam Mg dengan AgNO3 0,1 M Mg (s) + 2AgNO3 (aq) → MgNO3 (aq) + 2Ag (s) ❖ Logam Mg dengan HCl 6 M Mg (s) +2HCl (aq) →
MgCl2 (aq) + H2 (g)
Dari semua reaksi yang terjadi secara spontan, reaksi-reaksi tersebut merupakan reaksi redoks. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi yang dapat terjadi secara spontan tersebut. •
Reaksi pertama yang merupakan reaksi redoks yaitu reaksi antara logam Cu dengan ion logam CuSO4. Hal ini dikarenakan pada saat reaksi berlangsung, terdapat zat yang mengalami oksidasi dan reduksi. Zat yang mengalami oksidasi yaitu logam Cu karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +1, sedangkan zat yang mengalami reduksi yaitu ion logam CuSO4 karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi +1.
Oksidasi
Cu(s) + CuSO4(aq) → Cu2SO4(aq) 0
+2
+1
Reduksi
•
Reaksi kedua yang merupakan reaksi redoks yaitu reaksi antara logam Cu dengan ion logam MgSO4. Hal ini dikarenakan pada saat reaksi berlangsung, terdapat zat yang mengalami oksidasi dan reduksi. Zat yang mengalami oksidasi yaitu logam Cu karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2, sedangkan zat yang mengalami reduksi yaitu ion logam MgSO4 karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi 0.
Oksidasi
Cu(s) + MgSO4(aq) → CuSO4(aq) + Mg(s) 0
+2
+2
0
Reduksi
•
Reaksi kedua yang merupakan reaksi redoks yaitu reaksi antara logam Cu dengan ion logam AgNO3. Hal ini dikarenakan pada saat reaksi berlangsung, terdapat zat yang mengalami oksidasi dan reduksi. Zat yang mengalami oksidasi yaitu logam Cu karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2, sedangkan zat yang mengalami reduksi yaitu ion logam AgNO3 karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.
Oksidasi
Cu(s) + 2AgNO3 (aq) → CuSO4(aq) + 2Ag(s) 0
+1
+2
0
Reduksi
Reaksi antara logam Cu dengan ion logam HCl bukan merupakan reaksi redoks
•
karena pada saat reaksi berlangsung hanya ada zat yang mengalami oksidasi saja tanpa ada zat yang mengalami reduksi. Zat yang mengalami oksidai tersebut adalah logam Cu. Oksidasi
Cu(s) + 2HCl (aq) → CuCl2(aq) + H2 0
+1
+2
0
Reduksi
•
Reaksi selanjutnya yang merupakan reaksi redoks yaitu reaksi antara logam Zn dengan ion logam CuSO4. Hal ini dikarenakan pada saat reaksi berlangsung, terdapat zat yang mengalami oksidasi dan reduksi. Zat yang mengalami oksidasi yaitu logam Zn karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2, sedangkan zat yang mengalami reduksi yaitu ion logam CuSO4 karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi 0.
Oksidasi
Zn(s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s) 0
+2
+2
0
Reduksi
•
Reaksi selanjutnya yang merupakan reaksi redoks yaitu reaksi antara logam Zn dengan ion logam Pb(NO3). Hal ini dikarenakan pada saat reaksi berlangsung, terdapat zat yang mengalami oksidasi dan reduksi. Zat yang mengalami oksidasi yaitu logam Zn karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2, sedangkan zat yang mengalami reduksi yaitu ion logam Pb(NO3)2 karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi 0.
Oksidasi
Zn(s) + Pb(NO3)2(aq) → Zn(NO3)2(aq) + Pb(s) 0
+2
+2
0
Reduksi
•
Reaksi selanjutnya yang merupakan reaksi redoks yaitu reaksi antara logam Zn dengan ion logam FeSO4. Hal ini dikarenakan pada saat re...