LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1 PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1
Author Ayu Putri Aninda
Pages 75
File Size 2.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 22
Total Views 72

Summary

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Praktikum Mekanika Tanah I merupakan salah satu persyaratan dari Kurikulum Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Praktikum ini menitik beratkan pada penyelidikan mengenai keadaan suatu tanah yang akan digunakan sebagai tem...


Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Praktikum Mekanika Tanah I merupakan salah satu persyaratan dari Kurikulum Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Praktikum ini menitik beratkan pada penyelidikan mengenai keadaan suatu tanah yang akan digunakan sebagai tempat berdirinya suatu bangunan. Hasilnya berupa data - data yang selanjutnya dianalisa sampai struktur bangunan dapat ditentukan, tipe fondasi dan lain-lain sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah tersebut. Hal-hal tersebut sangat penting untuk menunjang segi ekonomis dan segi keselamatan baik untuk bangunan, pemakai maupun pekerja yang ada dan sebagainya.

1.2 Maksud dan Tujuan Secara

garis

besar

maksud

dan

tujuan

diadakannya

Praktikum

Mekanika Tanah I ini adalah untuk mengetahui dan memahami segi teknis dari penyelidikan tanah baik di laboratorium maupun di lapangan. Sedangkan

mahasiswa

dengan

adanya

praktikum

ini,

dapat

mempraktekkan teori – teori yang ada dalam mata kuliah Mekanika Tanah I yang didapat pada saat kuliah secara langsung, sehingga mahasiswa diharapkan dapat memahami apa yang dipelajari pada Mekanika Tanah I. Selain itu juga pengetahuan tentang mekanis yang terjadi pada suatu jenis tanah

dapat

bertambah

dengan

dilakukannya

pengujian

serta

bertambahnya pengalaman dalam penggunaan peralatan yang digunakan dalam praktikum.

1

Adapun secara khusus maksud dan tujuan praktikum ini adalah : 1. Mengetahui segi teknis dan karakteristik dari suatu tanah 2. Mengetahui bentuk dan jenis dasar tanah yang dipakai dalam praktikum Mekanika Tanah 3. Mengetahui proses kerja dalam penelitian yang dilakukan pada praktikum mekanika tanah di lapangan

1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengetahui segi teknis dan karakteristik dari suatu tanah ? 2. Bagaimana bentuk dan jenis dasar tanah yang dipakai dalam praktikum Mekanika Tanah ? 3. Bagaimana proses kerja dalam penelitian yang dilakukan pada praktikum mekanika tanah di lapangan ?

1.4 Lokasi Penelitian 200m di Samping Grage City Mall

1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika Pembahasan laporan ini adalah sebagai berikut : 

BAB I Pendahuluan membahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan Praktikum Mekanika Tanah serta sistematika pembahasan laporan ini.



BAB II Pengambilan Sampel mengungkapkan maksud dan tujuan, teori dasar, peralatan yang digunakan, prosedur percobaan, contoh perhitungan dan analisa.



BAB III

Penyelidikan

Tanah

Di

Lapangan

penjelasan

mengenai

penyelidikan dilakukan di lapangan mengenai Sand Cone, DCP, dan Uji Sondir.

2



BAB IV Penyelidikan Tanah Di Labarotorium mengungkapkan maksud dan tujuan, teori dasar, peralatan yang digunakan, Prosedur percobaan, dan analisa mengenai kadar air, Berat isi, Spesific Gravity, Grain Size Analysis, Atterberg Limit, dan Permeabilty Test.



BAB V Kesimpulan dan Saran mengungkapkan kesimpulan dari seluruh percobaan yang dilakukan dan saran-saran yang mungkin diperlukan bagi praktikum berikutnya

1.6 Ruang Lingkup Praktikum Adapun praktikum Mekanika Tanah I ini secara garis besarnya di bagi menjadi 3 macam pengujian, antara lain: 1.6.1. Pengambilan Sample  Hand Boring 1.6.2. Penelitian di Lapangan  Penyelidikan Sondir  Kerucut Pasir (Sandcone) 1.6.3. Penelitian di Laboratorium  Pengujian Berat Jenis Tanah  Pengujian Analisa Saringan  Pengujian Kadar Air  Pengujian Batas Atterberg  Analisa Hidrometer

3

1.7 Jadwal Pelaksanaan 1.7.1

Sand Cone

: 2 Februari 2016

1.7.2

Pengujian Kadar Air Tanah (Undisturb)

: 3 Februari 2016

1.7.3

Hand Boring

: 4 Februari 2016

1.7.4

Uji Sondir

: 4 Februari 2016

1.7.5

Pengujian Kadar Air Tanah (Disturb)

: 5 Februari 2016

1.7.6

Pengujian Berat Isi Tanah

: 5 Februari 2016

1.7.7

Atterberg Limit

: 9 Februari 2016

1.7.8

Analisis Saringan

: 11 Februari 2016

1.7.9

Analisis Hidrometer

: 13 Februari 2016

1.7.10 Pengujian Berat Jenis Tanah

: 15 Februari 2016

1.8 Metode Pengumpulan Data 1.8.1 Metode dan Objek Penelitian 1.8.1.1 Metode Praktikum Dalam

praktikum

ini

metode yang digunakan adalah

metode dengan cara penelitian atau pengujian dimaksudkan untuk menguji sifat fisis dan sifat mekanis tanah. Dari pengujian tersebut kemudian hasilnya di analisa dan dibuat kesimpulan.

1.8.1.2 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam pengujian ini adalah pelaksanaan, pencatatan serta penghitungan hasil penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium.

1.8.2 Prosedur Pengumpulan Data Dalam praktikum pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk menyusun laporan ini. Pengumpulan data dilakukan pada saat proses pengujian berlangsung dan mencatat hasil dari pengujian tersebut. Praktikum Mekanika Tanah II dilakukan di

4

Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Adapun Langkah-langkah untuk pengumpulan data yaitu : 1.

Membaca dan memahami prosedur yang ada di buku pedoman ;

2.

Mengkuti kegiatan praktikum secara seksama dan teliti ;

3.

Mencatat hasil pengujian;

4.

Bertanya kepada dosen atau asisten dosen yang bersangkutan tentang laporan jika ada hal yang kurang dimengerti;

5.

Menggunakan

buku - buku yang berkaitan langsung dengan

Mekanika Tanah I, khususnya buku panduan praktikum.

1.8.3 Analisa Data Data-data yang telah terkumpul dari hasil praktikum disajikan kembali dalam

bentuk laporan hasil Praktikum Mekanika Tanah I

sebagai hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sifat fisis dan sifat mekanis.

5

BAB II PENGAMBILAN SAMPLE DAN PENELITIAN DI LAPANGAN 2.1.PENGAMBILAN SAMPLE 2.1.1. Bor Tangan (Hand Boring) 2.1.1.1 Teori Tanah adalah material terbentuk dari himpunan mineral, bahan organik/anorganik, dan endapan yang relatif lepas. Deposit tanah dapat terdiri atas butiran-butiran dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran. Ikatan antara butiran tanah disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang mengendap diantara butiranbutiran. Partikel tanah dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: 

Butiran Kasar : a. Kerikil (gravel) b. Pasir (sand)



Butiran Halus : a. Lanau (silt) b. Lempung (clay)

 Batu Kerikil dan Pasir (Gravel and Sand) Golongan ini terdiri dari pecahan batu dengan berbagai ukuran dan bentuk butiran batu kerikil. Butiran batu kerikil biasanya terdiri dari pecahan batu, atau terdiri dari suatu macam zat mineral tertentu, seperti kwartz. Butiran pasir hampir selalu terdiri dari satu macam zat mineral, terutama kwartz.

6

 Lempung (Clay) Lempung terdiri dari butiran yang sangat kecil dan menujukkan

sifat-sifat

kohesi

dan

plastis.

Kohesi

menunjukkan kenyataan bahwa bagian-bagian bahan itu melekat satu sama lain. Plastisitas adalah sifat yang memungkinkan bentuk bahan itu dapat diubah-ubah tanpa adanya perubahan isi atau dapat kembali ke bentuk asalnya tanpa terjadi retak-retakan atau terpecah-pecah.  Lanau (Silt) Lanau merupakan peralihan lempung dan pasir halus. Lanau memperlihatkan sifat kurang plastis, lebih mudah di tembus air daripada lempung, serta adanya sifat dilatasi yang tidak terdapat pada lempung. Dilatasi adalah gejala perubahan

isi

apabila

diubah

bentuknya.

Lanau

sebagaimana dengan pasir, menunjukkan sifat “quick” apabila diguncang atau digetarkan. Pengambilan

contoh

tanah

dilapangan

untuk

pengujian dilaboratorium terdiri dari : a. Contoh tanah permukaan diperlukan untuk tanah uji laboratorium, yang menggunakan tanah permukaan sebagai contoh tanah terganggu (misal uji pemadatan). b. Contoh tanah dari pekerjaan boring  Contoh tanah tak terganggu (undistrub) Contoh tanah diambil untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Contoh tanah ini dibawa ke laboratorium dalam tempat tertutup, sehingga kadar airnya tidak berubah.  Contoh tanah terganggu (disturb)

7

2.1.1.2

Maksud dan Tujuan Pengambilan sample (sampling) digunakan untuk mengambil contoh tanah sehingga dapat dilakukan pengujian laboratorium. Dalam pengambilan sample tanah dapat dilakukan dengan cara mekanis (handboring) dan hidraulik (machineboring). Cara pengambilan sample tanah dapat dilakukan dengan kondisi terganggu (distrubsample) dan kondisi tanah tidak terganggu (undistrubsample) setelah itu bisa didapat keterangan mengenai jenis tanah, dan sifat-sifat fisis pada tanah yang sedang diuji. Pada mekanika tanah pengambilan sample dilakukan dengan

hand boring.

Hand boring

adalah pekerjaan

pengeboran yang dilakukan menggunakan tenaga tangan manusia, dengan tujuan : a. Mendapatkan keterangan mengenai struktur (profile) secara visual. b. Memperoleh indikasi variasi kadar air tanah asli menurut kedalaman c. Mendapatkan kedalaman permukaan air tanah. d. Pengambilan contoh tanah terganggu (disturb) dan contoh tanah tak terganggu (undisturb)

8

2.1.1.3

Peralatan 1. Mesin Sondir 2. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam. 3. Konus. 4. Empat buah angker dengan perlengkapaannya. 5. Dua buah manometer dengan kapasitas 0 – 50 kg/cm2 dan 0 – 250 kg/cm2. 6. Kunci-kunci pipa. 7. Minyak kastroli.

2.1.1.4. Prosedur Percobaan 1. Menentukan lokasi yang akan dibor. 2. Membersihkan tanah yang akan dibor. 3. Memasukkan bor ke dalam tanah dengan memutar stang bor hingga bor penuh terisi tanah kemudian stang bor ditarik ke atas. 4. Tanah dalam mata bor dibersihkan dan dikumpulkan sebanyak 5 kg lalu dimasukkan dalam plastik, sebagai contoh tanah terganggu (disturb). 5. Mengganti mata bor dengan tabung contoh untuk mendapatkan contoh tanah tidak terganggu (undisturb). 6. Tabung contoh dimasukkan ke dalam lubang bor dengan kedalaman yang diinginkan. 7. Memutar stang bor searah jarum jam agar tanah yang ada pada tabung benar-benar terpisah dari tanah aslinya. 8. Angkat tabung contoh tersebut, ratakan dan bersihkan kemudian diberi lilin/paraffin. 9. Ulangi

langkah

nomor

6

dan

seterusnya

untuk

mendapatkan contoh tanah sebanyak yang diinginkan.

9

LABORATORIUM GEOTEKNIK FT – PRODI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON Jl. Pemuda No. 32 Telp.(0231) 206558 Fax. (0231) 23674 Cirebon 45312 SAMPLING ASTM D 2113 Dikerjakan : Kelompok 18 (04-022016) Dihitung : Kelompok 15 (04-02-2016)

0,5 m

Kedalaman

0,5 m

Warna

Coklat

Plastisitas

Sedang

Kedalaman

0,9 m

Warna

Coklat Kehitaman

Plastisitas

Lengket

0,5 m

0,9 m

10

2.2.PENELITIAN DI LAPANGAN 2.2.1.Penyelidikan sondir 2.2.1.1. Teori Yang dimaksud dengan qc adalah perlawanan penetrasi konus atau perlawanan tanah terhadap ujung konus yang diyatakan dalam gaya persatuan luas (kg/cm2). JHL adalah jumlah hambatan lekat perlawanan geser tanah terhadap selubang bikonus yang dinyatakan dalam gaya persatuan panjang (kg/cm). 2.2.1.2. Maksud dan Tujuan Uji sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras serta sifat daya dukung maupun daya lekat setiap kedalamannya, selain itu untuk mendapatkan nilai perlawanan penetrasi konus(qc), hambatan lekat (LF), jumlah hambatan lekat (JHL).Adapun tujuan bagi mahasiwa adalah: 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui perlawanan tanah 2. Mahasiswa dapat menghitung perlawanan penetrasi konus,hambatan lekat.

2.2.1.3. Peralatan 1. Mesin sondir 2. Seperangkat stang sondir yang dilengkapi stang di dalamnya 3. Bikonus 4. Manometer kapasitas 60 kg/ 5. Angker 6. Kunci-kunci

11

dan 250 kg/

2.2.1.4. Prosedur Percobaan 1. Bersihkan lokasi percobaan lalu pasanglah keempat angker (jangkar) spiral dengan jarak tertentu agar cocok dengan kaki sondir 2. Jepitlah kaki sondir pada jangkar tadi lalu atur posisi sondir agar tegak lurus dengan cara mengendurkan kunci-kunci samping. Sebaiknya menggunakan unting-unting. 3. Untuk mengisi oli hydraulik, bukalah baut penutup lubang pengisian oli dan kedua keran manometer lalu pasang kunci piston pada ujung piston. 4. Tekan kunci piston ke atas sampe oli keluar dan gelembunggelembung udara keluar semua. 5. Setelah udara habis, pasang kedua manometer tadi (kran tetap terbuka). Isilah oli dari lubang pengisian sampai penuh (kunci piston ditarik ke bawah). Gerakan kunci piston naik turun untuk menghilangkan gelembung udara, kemudian tutup lubang oli setelah terisi penuh . 6. Pasang bikonus/konus pada ujung stang sondir berikut stang dalamnya, dan tempatkan stang sondir tersebut pada lubang pemusat tepat di bawah ruang oli (piston). 7. Tiang sondir diberi tanda setiap 20 cm dengan menggunakan spidol mulai dari posisi sekarang (permukaan tanah), gunanya untuk mengetahui dimana akan dilakukan pembaca manometer. 8. Dorong streker pada posisi lubang terpotong lau putarlah engkol sampai menyentuhujung atas stang sonder,percobaan sudah siap dilakukan. 9. Putar engkol sehingga bikonus masuk kedalam tanah,setlah mencapai 20cm (lihat tanda),engkel pemutar diputar sedikit ke arah berlawanan dan treker di tarik kedepansehingga posisi lubang bulat penuh. 10. Buat kran manomemetr 60 kg/

12

.

11. Engkel pemutar diputar kembali sehingga stang dalam tertekan ke dalam tanah dengan kecepatan 2cm/detik. Stang dalam akan menekam piston, tekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer. 12. Tekan stang dalam sedalam 4cm lalu catat angka yang di tunjukan manometer teruskan penekana sejarak 3 cm lagi dan catat lagi angka yang ditunjukan manometer. Angka perama menunjukan tahanan konus (qc) sedangakan angka yang kedua menunjukan jumlah tahanan ujung konus dan gesekan. 13. Lakukan penekana setiap interval 20 cm dan amati jarum manometer.bila tekanan diperkirakan akan melebihi kapasitas manomete r ,maka tutup manometer tersebut dan buka kran manometer yang kapasitasnya lebih besar. 14. Setelah mencapai kedalam 1,00 meterstang sondir disambung dan naikan piston penekan. ulangi prosedur 12 s/d 14 dan percobaan dihentikan apabila perlawan konus mencapai lebih besar dari 200 kg/

.

15. Stang yang tertanam dicabut kembali :  Putar engkel pemutar agar piston terangkat.  Tarik terker pada posisi lubang penuh.  Putar engkel pemutar sampai trreker melewati stang kepala sondir.  Dorong treker pada posisi lubang terpotong dan putar engkel pemutar sehingga stang sondir terangkat sampai pada stang berikutnya.  Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa agar rangkaian bawahnya tidak jauh  Lepaskan stang sondr atas kemudian turunkan engkel pemutar  Ulangi prosedur ini untuk stang berikutnya sampai sampai selesai.

13

2.2.1.5. Perhitungan A piston = 10 cm² A sleeve = 150 cm² A konus = 10 cm² 1. Perlawanan Konus atau qC adalah

Dengan: PK:Tahanan Konus (Bacaan pertama pada manometer) qc : Perlawanan penetrasi konus. 2. Perlawanan Geser (fs) adalah

... pada ked. 6,2 m

Dengan: JP : Jumlah Tahanan Ujung Konus (Bacaan kedua manometer) PK : Tahanan Konus (Bacaan pertama pada manometer)

3. Hambatan Pelekat (HL) HL = fs x 20 = 0,6 x 20 = 12 kg/cm²... pada ked. 6,2 m

14

4. Jumlah Hambatan Pelekat (JHL) JHL =𝛴HL = 201,1 kg/cm²... pada ked. 6,2 m

5. Friction Ratio (FR) % :

... pada ked. 6,2 m

15

LABORATORIUM GEOTEKNIK FT – PRODI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON Jl. Pemuda No. 32 Telp.(0231) 206558 Fax. (0231) 236742 Cirebon 45312 LOG BOR ASTM D 2113 Dikerjakan : Kelompok 15 (04-022016) Dihitung : Kelompok 15 (04-02-2016) Diperiksa :

Depth

qt

JP

Qc

fs

(m)

Kg/cm2

Kg/cm2

Kg/cm2

Kg/cm2

0

0

0

0

0

0

0

0

0.2

11

14

11

0.2

4

4

1.818

0.4

20

25

20

0.33

6.6

10.6

1.65

0.6

3

5.5

3

0.167

3.34

13.94

5.567

0.8

5

10

5

0.33

6.6

20.54

6.6

1

8

11

8

0.2

4

24.54

2.5

1.2

15

18

15

0.2

4

28.54

1.333

1.4

16

20

16

0.267

5.34

33.88

1.669

1.6

22

28

22

0.4

8

41.88

1.818

1.8

24

30

24

0.4

8

49.88

1.667

2

25

28

25

0.2

4

53.88

0.8

2.2

95

100

95

0.33

6.6

60.48

0.347

2.4

101

105

101

0.267

5.34

65.82

0.264

2.6

95

100

95

0.33

6.6

72.42

0.347

2.8

50

55

50

0.33

6.6

79.02

0.066

3

49

45

40

0.33

6.6

85.62

0.825

16

LF

JHL

Kg/cm2 Kg/cm2

FR %

3.2

35

40

35

0.33

6.6

92.22

0.943

3.4

20

32

20

0.8

16

108.22

4

3.6

20

26

20

0.4

8

116.22

2

3.8

21

24

21

0.2

4

120.22

0.952

4

19

25

19

0.4

8

128.22

2.105

4.2

22

25

22

0.2

4

132.22

0.909

4.4

20


Similar Free PDFs