Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara PDF

Title Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara
Author Hanif Kanggap
Pages 10
File Size 509.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 499
Total Views 602

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI ACARA III PENGUKURAN SUHU UDARA M. Hanif Pratama (18405244005 / B2) A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran suhu udara. 2. Mahasiswa dapat menganalisis data hasil pengukuran suhu udara. B. Dasar Teori Suhu merupakan karakteristik inherent, dimi...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Hanif Kanggap

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PENGUKURAN SUHU UDARA Fira Mylan8899

PENGAMATAN CUACA HARIAN Anni Wulqiah PEMETAAN KUALITAS UDARA DAN PENGAMATAN UNSUR UNSUR MET EOROLOGIS KECAMATAN BLIMBI… Ist iqomah El Rembangi

LAPORAN PRAKTIKUM METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

ACARA III PENGUKURAN SUHU UDARA M. Hanif Pratama (18405244005 / B2)

A.

B.

Tujuan 1.

Mahasiswa dapat melakukan pengukuran suhu udara.

2.

Mahasiswa dapat menganalisis data hasil pengukuran suhu udara.

Dasar Teori Suhu merupakan karakteristik inherent, dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu benda maka suhu benda tersebut akan meningkat , sebaliknya suhu benda tersebut akan turun jika benda yang kehingalan panas. Akan tetapi hubungan antara satuan panas (energy) dengan satuan suhu tidak merupakan suatu kostanta, karena besarnya peningkatan panas dalam jumlah tertentu akan dipengaruhi oleh daya tamping panas (heat capacity) yang dimiliki oleh belanda penerimanya tersebut Lakitan(1994:89). Suhu juga dapat diartikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu objek. Suhu suatu objek biasanya diukur dalam derajat fahrenheit atau derajat celcius, suhu menjelaskan jumlah panas, atau energi, objek tersebut. Secangkir air mendidih memiliki molekul yang sangat aktif bergerak sangat cepat dan menghasilkan panas yang kita rasakan ditangan dan wajah kita. Benda yang kasar tidak memiliki banyak energi. Molekul mereka jauh kurang aktif. Jika Anda meletakkan sarung tangan oven di atas piring panas yang baru keluar dari kompor, sarung tangan oven biasanya mengambil sebagian panas. Hal ini adalah salah satu gagasan utama termodinamika yang mempelajari bagaimana energi dan panas bekerjasama. Jika tidak ada panas yang ditransfer antara dua benda, kedua benda itu memiliki suhu yang sama. Namun jika salah satu objek

1

memiliki suhu yang lebih tinggi, panas akan mengalir secara alami dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin. Skala Celcius digunakan di sebagian besar dunia, kecuali Belize, Myanmar, Liberia, dan Amerika Serikat. Para ilmuwan menggunakan skala Kelvin, yang tidak mengukur suhu dalam derajat. Zero Kelvin juga disebut nol mutlak, suhu terdingin dan tingkat energi terendah. Nilai nol mutlak sama dengan sekitar minus-273 derajat Celcius (Rudledge, dkk : 2011). Suhu udara merupakan salah satu unsur cuaca/iklim yang utama, oleh karena itu pengukuran suhu udara penting dilakukan untuk mendapatkan data suhu udara yang akurat. Data mengenai kondisi atmosfer yang akurat diperlukan untuk mendukung berbagai sektor kehidupan manusia seperti misalnya dalam bidang pertanian, informasi suhu dapat digunakan dalam pengendalian penyakit tanaman. Pengukuran

suhu

udara

pada

stasiun

pengamatan

cuaca

hanya

memperoleh satu nilai yang menyatakan nilai sesaat suhu atmosfer. Pada umumnya suhu maksimum terjadi pada tengah hari, biasanya antara jam 12.00-14.00 waktu lokal dan suhu minimum terjadi antara pukul 06.00 waktu lokal dan sekitar matahari terbit. Pada umumnya suhu udara harian rata-rata dapat dihitung dengan menjumlah suhu maksimum dan suhu minimum lalu dibagi dua. Namun untuk keperluan penghitungan rata-rata suhu udara harian dari peralatan manual secara sinoptik

(pengamatan

meteorologi

permukaan

yang

dilaksanakan

secara

bersamaan di seluruh wilayah dunia pada jam yang sudah ditetapkan secara konvensional berdasarkan standar waktu internasional yaitu pada pukul 00.00, 03.00, dan 06.00 UTC. Lakitan (2002:21) dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Klimatologi” mengatakan bahwa termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda. Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat termometrik suatu benda tersebut mengalami perubahan suhu. Perubahan sifat termotrik suatu benda menunjukan adanya perubahan suhu benda, dan dengan melakukan kalibrasi atau peneraan tertentu terhadap sifat termometrik yang teramati dan terukur, maka nilai suhu benda dapat dinyatakan secara kuantatif. Tidak semua sifat termometrik benda yang dimanfaatkan dalam termometer. Begitu

2

juga menurut Kreith (1991:62) sifat termometrik yang dapat digunakan dalam pembuatan termometer harus merupakan sifat termometrik yang teratur. Artinya perubahan sifat termometrik terhadap perubahan suhu harus bersifat tetap atau linier, sehingga peneraan skala termometer tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengukur suhu secara teliti. C.

Alat dan Bahan Untuk melakukan identifikasi suhu udara maka diperlukan alat dan bahan sebagai berikut: Alat : 1.

Termometer (ºC) untuk mengukur temperatur/suhu udara.

Bahan : -

D.

E.

Langkah Kerja 1.

Meletakkan thermometer.

2.

Mendiamkan thermometer beberapa saat (±10 menit).

3.

Mencatat hasil pengukuran.

4.

Menganalisis hasil pengukuran.

Hasil dan Pembahasan Hasil Berikut

ini

adalah

hasil

praktikum

yang

diperoleh

berdasarkan

pengukuran : Tabel 3.1 Data pengukuran suhu udara No.

1.

Hari/tangg al

Jumat / 28 September 2018

Lokasi

Rejosari Wukirsa n, Cangkri ngan, SLeman

Ketinggian

448 MDPL

Wakt u

Suhu (ºC)

Kondisi Lingkungan

07.00

22

Cerah berawan dengan angin berkecepatan sedang

12.00

28,5

Cerah dengan posisi matahari diatas kepala

18.00

25,5

Hampir gelap

3

karena matahari telah terbenam

2.

Jumat / 28 September 2108

Grogol VIII, Parangtr -itis Kretek, Bantul

12 MDPL

3

Sabtu / 29 eptember 2018

4 Sabtu / 29 September 2018

Rejosari Wukirsa n, Cangkri ngan, SLeman

Grogol VIII, Parangtr -itis Kretek, Bantul

28

Pengukuran diatas tanah dengan keadaan cerah berawan dan vegetasi yang cukup

12.00

32

Cerah berawan dan posisi matahari diatas kepala

18.00

27

Berawan dengan posisi matahari terbenam

07.00

22

Cerah dan matahari sudah cukup tinggi

12.00

29

Langit biru tak berawan, matahari berada diatas kepala

18.00

25

Matahari terbenam dengan keadaan masih terang

07.00

27

Cerah berawan

12.00

32

Cerah dengan jumlah awan yang tidak banyak

18.00

27

Berawan

07.00

22

Matahari bersinar terang

12.00

28

Langit cerah tak berawan

18.00

24,5

Langit mulai gelap dan bulai mulai tampak

07.00

28

Cerah dengan

448 MDPL

12 MDPL

5

6

07.00

Minggu / 30 September 2018

Rejosari Wukirsa n, Cangkri ngan, SLeman

448 MDPL

Senin / 1

Pangkul

113 MDPL

4

TOktober 2018 a

aman, DIY

udara sejuk 12.00

32

Cerah dengan matahari terik diatas kepala

18.00

29

Keadaan cerah dengan bulan telah nampak

07.00

18

Cerah dengan kondisi udara yang sejuk

12.00

30

Cerah dengan kondisi matahri yang tidak terlalu terik

18.00

28

Posisi matahari telah terbenam dengan udara yang sedikit hangat

07.00

29

Pemukiman padat dengan sejuk dan cerah berawan.

12.00

34

Pemukiman padat dengan cuaca cerah berawan jarang.

18.00

33

Pemukiman padat dengan keadan matahari telah terbenam.

b e l

3 . 1

7

DRabu / 3 Oktober a 2018 t

KM 17, Bantul

50 ft / 15 MDPL

a

T a b e

8

Dusun Ngaben Kulon, SLeman

Rabu / 3 Oktober 2018

l

614 ft / 187 MDPL

3 . 2 Data hasil perhitungan suhu udara rata-rata

Suhu Udara Rata-rata No.

1

Hari/tanggal

Lokasi

Jumat / 28 September

Rejosari Wukirsan,

2018

Cangkringan, SLeman

(o C)

T= = 24,5

,

,

5

Jumat / 28 September

Grogol VIII, Parangtritis

2108

Kretek, Bantul

Sabtu / 29 eptember

Rejosari Wukirsan,

2018

Cangkringan, SLeman

Sabtu / 29 September

Grogol VIII, Parangtritis

2018

Kretek, Bantul

Minggu / 30

Rejosari Wukirsan,

September 2018

Cangkringan, Sleman

6

Senin / 1 Oktober 2018

Pangkulaman, DIY

7

Rabu / 3 Oktober 2018

KM 17, Bantul

8

Rabu / 3 Oktober 2018

2

3

4

5

T=

= 28,75

T=

= 24,5

T=

= 28,25 ,

T= 24,13

T=

Dusun Ngaben Kulon, SLeman

= 29,25

T=

= 25

T=

= 31,25

Pembahasan Suhu udara dapat menjadi acuan penentu tinggi rendahnya tingkat kelembaban sekaligus acuan untuk mengukur tingkat sejuk atau hangatnya udara. Tinggi rendahnya suhu dipengaruhi oleh : 1)

=

Lamanya penyinaran matahari. makin lama permukaan bumi terkena sinar matahari maka semakin tinggi suhu udaranya, begitu juga sebaliknya.

2) Sudut datang sinar matahari, jadi sudut datangnya sinar ini juga berpengaruh tehadap suhu, semakin tegak arah datang sinar matahari maka semakin tinggi pula suhunya.

6

3) Letak lintang suatu wilayah dipermukaan bumi, daerah lintang khatulistiwa seperti Indonesia ini rata-rata suhu udaranya lebih panas dibandingkan daerah disekitar kutub karena sedikit mendapat penyinaran matahari. 4) Ketinggian suatu tempat, mengenai hal ini memberikan rumusan sebagai berikut: bahwa makin tinggi suatu tempat maka suhu akan semakin rendah. Pada praktikum ini, dilakukan pengukuran suhu udara pada tiga wilayah yang memiliki ketinggian berbeda yaitu pada wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Pengukuran suhu udara dilakukan selama selama 5 hari dan pada pukul 07.00, 12.00, dan 18.00. hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang variatif agar dapat dibuktikan bahwa setiap wilayah memiliki suhu udara yang berbeda sesuai dengan sudut penyinaran matahari, ketinggian tempat yang diukur, kerapatan vegetasi yang tersedia dan lain sebagainya. Setelah hasil pengukuran dari tiga waktu yang berbeda di dapatkan, penganalisisan dilanjutkan dengan cara menghitung suhu udara harian rata-rata yang diukumenggunakan rumus 𝑇 =

2𝑇7+ 𝑇12 + 𝑇18 . 4

Pada hari pertama pengukuran dilakukan di daerah Grogol, Bantul dan

Rejosari, Sleman. Disini didapatkan suhu harian rata-rata di Rejosari mencapai 24,5 o C dan Grogol mencapai 28,75o C. Perbedaan ini cukip signifikan, hal ini merupakan suatu kewajaran sebab Rejosari berada pada ketinggian 448 MDPL yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Grogol yang hanya memiliki ketinggian 12 MDPL dan merupakan daerah yang berdekatan dengan pantai. Pada hari kedua, pengukuran dilakukan tempat yang sama, dan didapatkan hasil bahwa pada daerah Rejosari suhu harian rata-rata mencapai 24,5 o C, dan pada daerah Grogol mencapai 28,25oC. Tidak ada perubahan yang signifikan diantara data yang didapatkan dari hari pertama dan data yang didapatkan pada hari kedua. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yaang relatif sama pada kedua hari tersebut. Perbedaan suhu harian rata-rata yang tidak mencapai 1o C bisa jadi disebabkan sudut penyinaran dan kepadatan manusia saat pengukuran yang berbeda. Pada hari ke-3, pengukuran hanya di lakukan pada daerah Rejosari dengan hasil suhu harian rata-rata mencapai 24,13o C. Penurunan suhu rata-rata terjadi karena pada hari ketiga matahari lebih cepat meredu dibandingkan hari-hari seblumnya.

7

Untuk hari ke-4, pengukuran dilakukan pada daerah yang berbeda, pengukuran dilakukan di wilayah Kota Yogyakarta. Pengukuran ini dilakukan untuk membuktikan bahwa setiap tempat memiliki suhu yang berbeda. Pada wilayah kota yang notabennya memiliki kerapatan pemukiman dan jumlah penduduk yang lebih padat. Hal ini terbukti benar, sebab diwilayah kota Pangkualaman didapatkan hasil suhu harian rata-rata mencapai 29,25o C. Untuk data pada hari ke-5 juga di lakukan pengukuran pada tempat yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Pemilihan tempat pada hari ke-5 dilakukan sebagai penguat bahwa setiap ketinggian tempat memiliki suhu yang berbeda. Namun ketinggian tempat tidak dapat menjadi acuan pokok untuk menstigma setiap tempat memiliki suhu udara yang pasti, karena suhu udara suatu tempat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.

F.

Kesimpulan Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1.

Ketinggian tempat memengaruhi tinggi rendahnya suhu udara.

2.

Selain ketinggian tempat, tingkat suhu udara juga dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi dan kepadatan penduduk.

3.

Sudut penyinaran dan lama penyinaran matahari juga dapat mempengaruhi hasil pengukuran suhu udara.

G.

Daftar Pustaka Aprilina, Kharisma dkk. 2017. Kajian Awal Uji Statistik Perbandingan Suhu Udara dari

Peralatan Pengamatan Otomatis dan Manual. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. 18/1. 1 : Hal 13-20. Lakitan, B 1997. Dasar –Dasar Klimatalogi, Jakarta: PT Raja grafindo Jakarta. Lakitan, B. 2002. Dasar-Dasar klimatologi. Raja Grafindo Persada Jakarta. Rudledge

Kim,

dkk.

2011.

Temperature.

Diakses

melalui

www.nationalgeographic.org tanggal 2 Oktober 2018.

8

H.

Lampiran

9...


Similar Free PDFs