laporan tutorial skenario 2 blok 19 PDF

Title laporan tutorial skenario 2 blok 19
Course Kedokteran Gigi
Institution Universitas Jember
Pages 47
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 66
Total Views 123

Summary

LAPORAN TUTORIALSKENARIO 2GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)BLOK 19 PERAWATAN REHABILITATIFDosen Pembimbing: drg. Berlian Prihatiningrum, MDSc, Sp. KGAKelompok 9 (I) Penyusun: Afifah Firda Amalia (NIM. 171610101078)FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER iKATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Alla...


Description

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2 GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

BLOK 19 PERAWATAN REHABILITATIF

Dosen Pembimbing: drg. Berlian Prihatiningrum, MDSc, Sp. KGA

Kelompok 9 (I) Penyusun: Afifah Firda Amalia

(NIM. 171610101078)

FAKULTAS KEDOKTERAN GI GI UNIVERSITAS JEMBER 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan nikmat rahmatNya, laporan tutorial individu ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, drg. Berlian P, MDSc, Sp.KGA serta teman-teman kelompok Tutorial I yang membantu tersusunnya laporan ini. Saya menyadari kekurangan dalam menyusun dan menghimpun informasi, maka dari itu diharapkan adanya kritik dan saran agar laporan ini dapat menjadi lebih baik. Saya harap laporan tutorial “Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)” ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi banyak orang sehingga mampu dipahami dan dikaji sebaik mungkin. Semoga informasi dalam laporan ini mampu menyumbangkan pengetahuan yang bermanfaat.

Jember, 5 April 2020

Penulis

i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

Skenario 2 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

1

Step 1 Klarifikasi Kata Sulit

2

Step 2 Rumusan Masalah

5

Step 3 Brainstorming

6

Step 4 Mind Map

13

Step 5 Learning Objective

14

Step 7 Pembahasan Learning Objective

15

DAFTAR PUSTAKA

43

ii

SKENARIO 2 GTSL (GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN)

Seorang pasien laki-laki usia 49 tahun yang bekerja sebagai guru, ingin dibuatkan gigi tiruan karena giginya banyak yang lepas setelah kecelakaan. Pasien belum pernah memakai gigi tiruan. Kesehatan umum baik. Pemeriksaan intra oral: gigi hilang, pada 11, 12, 14, 15, 16, 21, 22, 24.

Ada oklusi . OH penderita bagus.

Kemudian dokter gigi melakukan rencana perawatan dengan melakukan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan menggunakan anasir akrilik, basis akrilik. Dokter gigi membuat model studi, membuat model kerja dan membuat desain dengan menentukan klasifikasi berdasarkan Kennedy dan melakukan survey.

1

STEP 1 KLARIFIKASI KATA SULIT 1. Gigi tiruan Lepasan 

Gigi tiruan sebagian lepasan adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli, tetapi tidak seluruh gigi asli dan atau struktur pendukungnya, didukung oleh gigi serta mukosa, yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali oleh pasien sendiri.



Untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan akibat hilangnya gigi tanpa ada pengganti maka dibuat suatu alat tiruan sebagai pengganti gigi yang sudah hilang.



Fungsi gigi tiruan sebagian lepasan adalah untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, fonetik, estetik, bicara, dan pencegahan migrasi gigi (Gunadi; dkk, 1991:33-39).



Restorasi prostetik ini sering disebut juga removable partial denture dimana seharusnya bisa dilepas dan dipasangkan kembali secara mandiri oleh pasien.



Gigi tiruan sebagian lepasan adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibukapasang oleh pasien. Gigi yang tidak diganti dapat menyebabkan masalah bagi gigi yang masih ada dan jaringan pendukungnya seperti bergesernya gigi ke ruang yang kosong (migrasi), memanjangnya gigi antagonis ke arah ruang yang kosong, gigi antagonis akan kehilangan kontak, resesi gingiva, trauma pada jaringan pendukung, dan resorpsi linggir alveolar

2. Survey 

Proses diagnostik berupa analisis dimensional jaringan lunak dan jaringan keras dalam rongga mulut untuk menghasilkan desain gigi tiruan sebagian lepasan.

2



Survey adalah prosedur yang bertujuan untuk mengetahui arah kemungkinan gigi tiruan terdorong kuat pada jaringan periodontal dan untuk mengetahui retensi.



Merupakan proses diagnostik untuk menentukan secara akurat lokasi atau kontur gigi abutment atau jaringan sekitarnya ketinggian maksimal dari model atau prosedur menggambarkan bentuk dan posisi gigi sebelum mengerjakan GTSL dengan menggunakan alat yang dinamakan surveyor.



Merupakan proses diagnostik untuk menentukan secara akurat lokasi atau kontur gigi abutment atau jaringan sekitarnya ketinggian maksimal dari model atau prosedur menggambarkan bentuk dan posisi gigi sebelum mengerjakan GTSL dengan menggunakan alat yang dinamakan surveyor. Fungsi survey untuk mengetahui arah kemungkinan gigi tiruan terdorong kuat pada jaringan periodontal dan untuk mengetahui retensi.

3. Klasifikasi Kennedy 

Klasifikasi Kennedy

 Kelas I : Kehilangan gigi terletak pada bagian posterior terhadap gigi yang masih ada dalam rahang secara bilateral akan membutuhkan gigi tiruan sebagian lepasan dengan Free end saddle bilateral.  Kelas II : Kehilangan gigi terletak pada bagian posterior terhadap gigi yang masih ada dalam rahang secara unilateral, akan membutuhkan gigi tiruan sebagian lepasan dengan Free end saddle unilateral.  Kelas III : Kehilangan gigi terjadi secara unilateral terletak pada regio anterior maupun posterior terhadap gigi yang masih ada, akan membutuhkan gigi tiruan sebagian lepasan dengan Bounded saddle unilateral. Untuk kelas ini dapat pula diindikasikan dalam pembuatan gigi tiruan sebagian cekat dengan kehilangan 1-2 gigi atau disebut Short saddle.  Kelas IV : Kehilangan gigi terjadi pada regio anterior, akan membutuhkan gigi tiruan sebagian lepasan dengan Single anterior bounded atau anterior

3

free-end saddle. ·Kelas I : Kehilangan gigi terletak pada bagian posterior terhadap gigi yang masih ada dalam rahang secara bilateral akan membutuhkan gigi tiruan sebagian lepasan dengan Free end saddle bilateral. 

Aturan dalam penggunaan klasifikasi Kennedy adalah: 1. Klasifikasi ditentukan setelah ekstraksi gigi yang mungkin mengubah klasifikasi awal. 2. Molar ketiga tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan tidak akan digantikan 3. Molar ketiga dipertimbangkan dalam klasifikasi jika ada dan digunakan sebagai gigi penyangga 4. Molar kedua tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan tidak akan digantikan 5. Penentuan klasifikasi selalu dari daerah edentulus paling posterior 6. Daerah edentulus diluar klasifikasi dikategorikan modifikasi dan sesuai jumlah daerah edentulus 7. Luas daerah modifikasi tidak dipertimbangkan, hanya jumlah daerah edentulus tambahan 8. Tidak ada modifikasi pada klas IV



Klasifikasi menurut Kennedy adalah penggolongan berdasarkan lengkung yang tak bergigi untuk membantu pembuatan desain gigi tiruan sebagian lepasan.

4. Desain 

Gambaran yang menggambarkan model dari gigi tiruan sebagian lepasan yang akan digunakan. Minimal yang harus ada dalam desain antara lain: basis, anasir, retainer (penjangkar).



Gambaran mengenai bentuk, indikasi dan fungsi dari cengkeram, letak sandaran, macam konektor, bentuk sadel dan jenis dukungan yang akan diterapkan untuk sebuah geligi tiruan.

4

STEP 2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan kasus pada skenario, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa saja jenis gigi tiruan sebagian lepasan? 2. Apa yang dimaksud klasifikasi dari kennedy? 3. Bagaimana tatalaksana pasien dalam : a. Penatalaksanaan pasien sebelum dilakukan perawatan prostodontik? b. Prosedur pembuatan dan pemasangan GTSL? 4. Apa Klasifikasi Kennedy yang tepat pada skenario? 5. Apa saja yang dilakukan saat melakukan surveying? 6. Bagaimana desain GTSL pada skenario 2 tersebut?

5

STEP 3 BRAINSTORMING 1. Apa saja jenis gigi tiruan sebagian lepasan? a) Berdasarkan Jaringan Pendukung Victor L.S mengklasifikasikan gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan jaringan pendukungnya, yaitu: 1. Tooth borne, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari gigi asli. 2. Mucosa borne, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari jaringan mukosa. 3. Tooth and mucosa borne, yaitu gigi tiruan yang mendapat dukungan dari mukosa dan gigi. b) Berdasarkan Waktu Pemasangan 1. Convensional denture, gigi tiruan yang dibuat dan dipasang sesudah luka pencabutan sembuh. 2. Immediate denture, yaitu gigi tiruan yang dibuat sebelum pencabutan dan segera dipasang setelah pencabutan.

2. Apa yang dimaksud Klasifikasi dari kennedy? 

Klasifikasi dari Kennedy adalah klasifikasi yang digunakan dalam menentukan desain GTSL adalah klasifikasi Kennedy. Klasifikasi ini membagi semua keadaan tak bergigi menjadi empat klas, yaitu:



Rincian klasifikasi kennedy: a. Klas I Adanya ujung bebas pada dua sisi (bilateral free end), mempunyai daerah tanpa gigi di belakang gigi yang tertinggal pada sebuah sisi rahang. b. Klas II

6

Adanya ujung bebas pada satu sisi (unilateral free end), mempunyai daerah tanpa gigi dibelakang gigi yang tertinggal pada satu sisi rahang saja. c. Klas III Bila tidak ada ujung bebas (free end), mempunyai gigi yang tertinggal di bagian belakang kedua sisi. d. Klas IV Adanya letak sadel pada gigi anterior dan melewati median line. Bila terdapat daerah tidak bergigi tambahan oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi, kecuali klas IV tidak ada modifikasi. 

Odification Spaces Apabila terdapat daerah tidak bergigi (diastema) tambahan kecuali dalam klasifikasi utama, oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi. Semua klas dapat dimodifikasi kecuali klas IV. Penamaan modifikasi didasarkan oleh berapa jumlah area kehilangan gigi (diastema), bukan oleh berapa jumlah gigi yang hilang.



Syarat Klasifikasi Kennedy 1. Klasifikasi hendaknya dibuat setelah semua pencabutan gigi selesai dilaksanakan atau gigi yang diindikasikan untuk dicabut selesai dicabut. 2. Bila gigi M3 hilang dan tidak akan diganti, gigi ini tidak termasuk dalam klasifikasi. 3. Bila gigi M3 masih ada dan akan digunakan sebagai pengganti, gigi ini dimasukkan klasifikasi 4. M2 hilang tidak akan diganti jika antagonisnya sudah hilang. 5. Bagian tidak bergigi paling posterior menentukan Klas utama dalam klasifikasi. 6. Daerah tidak bergigi lain daripada yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk dalam modifikasi dan disebut sesuai dengan jumlah daerah atau ruangannya.

7

7. Banyaknya modifikasi ditentukan oleh banyaknya ruangan yang tidak bergigi. 8. Tidak ada modifikasi pada klasifikasi Kennedy Klas IV. 4. Bagaimana Tatalaksana pasien perawatan prostodontik? a) Penatalaksanaan pasien sebelum dilakukan perawatan prostodontik Sebelum dilakukan perawatan prosthodontik, dilakukan preparasi terlebih dahulu, secara garis besar ada dua tahapan preparasi: 1. Pertama, pada proses ini biasanya dilakukan langkah-langkah pendahuluan, seperti tindakan bedah, perawatan periodontal, konservativ termasuk endodontik bahkan orthodontik perlu dilakukan untuk mempersiapkan mulut pasien menerima gigi tiruan yang akan dipakainya. Tahapan pertama ini ditujukan untuk menciptakan mulut yang sehat. 2. Kedua, mulut pasien perlu dipersiapkan untuk pemasangan geligi tiruan yang akan dibuat. Dalam tahapan ini dilakukan proses perubahan kontur gigi untuk mengurangi hambatan, mencari bidang bimbing,membuat sandaran oklusal dan bila perlu menciptakan daerah-daerah untuk retensi mekanis. Permukaan jaringan yang akan dipreparasi ditandai pada model diagnostik. Model dibagai sebagai peta atau petunjuk untuk melaksanakan perubahan perubahan.

b) Prosedur pembuatan dan pemasangan GTSL A. Prosedur pembuatan GTSL : a) Kunjungan I : 

Anamnesis, pemeriksaan subjektif dan objektif, mengisi inform consent



Membuat model studi dengan stock tray menggunakan bahan alginate

b) Kunjungan II : 

Buat model kerja dengan sendok cetak fisiologis dari model studi



survey

8



Buat cengkram



Buat basis dari wax (wax eliminatin, packing, processing, deflasking, finishing, polishing)

c) Kunjungan III: 

Try in  buat gigitan kerja dengan malam merah pada saat oklusi



Pemasangan pada artikulator dan pemasangan anasir gigi. (wax eliminatin, packing, processing, deflasking, finishing, polishing)

d) Kunjungan IV: 

Insersi  perhatikan retensi, stabilisasi, dan oklusi



Apabila terdapat kontak oklusi berlebih harus dikoreksi

B. Tahap Pembuatan GTSL a) Tahap Pembuatan Gtsl (Gunandi,1995) 1. Persiapan model kerja Model kerja diterima dan dibersihkan dari nodul-nodul. Bagian tepi model kerja yang berlebih dirapihkan dengan mesin trimmer sampai batas mukosa bergerak dan tidak bergerak pada rahang atas dan rahang bawah. 2. Survey Melakukan survey model kerja dengan menggunakan surveyor untuk menentukan daerah undercut menguntungkan dan tidak menguntungkan. Pertama, meletakkan model kerja pada cast holder, kemudian cast holder diletakkan pada platform atau table, selanjutnya dilakukan tilting dengan analizing rood untuk menentukan kesejajaran daerah undercut pada model kerja terutama pada model gigi yang akan dijadikan gigi penjangkaran. Setelah itu, gunakan carbon marker untuk memberi tanda berupa garis survey dan untuk mengetahui daerah undercut. 3. Block out Daerah gigi yang sudah disurvey dan mendapatkan undercut tidak

9

menguntungkan diblock out. Block out dilakukan dengan menggunakan gips dan dirapihkan menggunakan lecron. 4. Pembuatan cengkeram/klamer 5. Pembuatan bite oklusal rims / galengan gigit b) Tahapan pembuatan GTSL menurut sumber lain: 1. Pencetakan rahang, adalah bentuk negatif dari seluruh jaringan pendukung geligi tiruan. Setelah dicor, maka akan didapatkan bentuk positif dari rahang atau model rahang. 2. Desain geligi tiruan, bersihkan model dari sisa-sisa gips dan buat desain geligi tiruan yang akan dibuat, membuat garis median denture out line. 3. Perencanaan dimensi vertical dan oklusi sentries, pasien yang kehilangan sebagian giginya berarti sudah kehilangan bidang oklusi, tinggi gigitan atau dimensi vertical, oklusi sentrik. Ketiga hal ini harus kita cari saat membuat geligi tiruan dengan media tanggul gigitan, galangan gigit atau bagian noklusal bite trim. 4. Memilih gigi, pada kasus pasien ompong, memilih gigi berpedoman pada bentuk wajah, jenis kelamin dan umur pasien untuk menentukan warna dan tingkat keaausanya, sedangkan ukuran gigi disesuaikan dengan garis orientasi pada tangul gigitan. 5. Penyusunan gigi, penyusunan gigi dilakukan diatas malam/ wax. 6. Conturing, setelah bentuk kontur geligi tiruan dipendam dalam kuvet. 7. Packing, proses mencampur monomer dan polimer resin akrilik. 8. Procesing, polimerasi antara monomer yang bereaksi dengan polimernya bila dipanaskan atau ditambahakan zat kimia. 9. Deflasking, bila curing telah selesai, maka flask dibiarkan sampai pada suhu kamar, kemudian flask boleh dibuka. 10. Pemasangan kembali dan pengasahan selektif, pemasangan kembali geligi dalam artikulator bertujuan untuk mengoreksi hubungan oklusi yang tidak harmonis dari geligi tiruan yang baru selesai diproses atau dimasak. 10

11. Penyelesain geligi tiruan, ini dilakukan dengan cara membuang sisa-sisa resain akrilik pada batas geligi tiruan. 12. Pemolesan geligi tiruan, menghaluskan dan mengkilapkan geligi tiruan tanpa merubah kontur. 5. Apa Klasifikasi Kennedy yang tepat pada skenario? 1. Berdasarkan skenario, diketahui gigi yang hilang adalah gigi 11, 12, 14, 15, 16, 21, 22, 24, yang menandakan bahwa pada regio kanan atas masih terdapat gigi 17 (masih terdapat gigi yang paling posterior), sehingga diklasifikasikan pada Klas III. Dan karena pada bagian anterior rahang atas terdapat kehilangan gigi hingga mengenai midline, dan di regio kiri atas kehilangan gigi 24, berarti tergolong pada Klas III Modifikasi. 2. Termasuk klasifikasi Kennedy kelas 4 karena mempertimbangkan keadaan kehilangan keempat gigi anterior hingga meliputi midline rahang 6. Apa saja yang dilakukan saat melakukan surveying? o Yang dilakukan saat melakukan survey, antara lain:  Menentukan arah pemasangan terbaik sehingga hambatan saat pemasangan dan pengeluaran protesa menjadi minim  Menentukan permukaan proksimal yang bisa disejajarkan sehingga bisa dipakai sebagai guide line  Menentukan lingkaran terbesar dari gigi penyangga untuk menentukan posisi retensi yang tepat  Menentukan permukaan gigi dan jaringan lunak yang perlu di blocking out yang akan mengganggu pasang dan lepas dari gigi tiruan  Mengukur derajat undercut pada gigi penyangga  Menentukan arah pemasangan paling sesuai sehingga penetapan cengkram memenuhi faktor estetik  Penentuan garis kontur untuk menandai garis kontur terbesar dari gigi atau jaringan pada suatu kedudukan tertentu dari sebuah model

11

7. Bagaimana desain GTSL pada skenario 2 tersebut? (Desain pada skenario akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan kedua)

12

STEP 4 MINDMAP

Gigi tiruan sebagian lepasan

Komponen GTSL

Klasifikasi GTSL

Tatalaksana Perawatan

Surve

Desai

Pembuatan

Insersi GTSL

KIE, Evaluasi

Faktor keberhasilan dan kegagalan

13

Keberhasilan GTSL

STEP 5 LEARNING OBJECTIVE 1.

Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan tentang GTSL dan komponennya.

2.

Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan Klasifikasi GTSL (Kennedy).

3.

Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan Prosedur : a. Pre prosto b. Survey c. Pembuatan dan pemasangan GTSL

4.

Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan KIE dan Evaluasi

5.

Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan permasalahan pada skenario

14

STEP 7 PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE 1. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan tentang GTSL dan komponennya. Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi pilar. Restorasi prostetik ini sering disebut juga removable partial denture (Applegate, 1960). Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka pasang oleh pasien. Tujuan utama pemakaian GTSL adalah untuk memulihkan fungsi pengunyahan, bicara dan estetika, serta mempertahankan kesehatan jaringan mulut yang masih ada. Gigi tiruan sebagian lepasan dapat dibuat dari aloi metal, resin akrilik dan resin termoplastik Dari sudut pandang biomekanika, GTSL harus mempunyai dukungan, stabilisasi dan retensi (Yunisa dkk, 2015). Gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih, tetapi tidak semua gigi serta jaringan sekitarnya dan didukung oleh gigi dan atau jaringan di bawahnya, serta dapat dikeluarmasukkan ke dalam mulut oleh pemakainya, dikenal sebagai Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (removable partial denture). Bila dukungannya diperoleh dari gigi semata, alat tiruan ini kadang-kadang disebut Jembatan Lepasan (removable bridge) (Firnanda, 2013).

Gambar 1. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (Firnanda, 2013) 15

Komponen Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gambar 2. Komponen Gigi Tiruan Sebagaian Lepasan (Firnanda, 2013) Pada umumnya geligi tiruan yang baik yang terbuat dari plastik maupun dari kerangka logam, terdiri dari bagian-bagian penahan, basis, konektor, sandaran dan elemen gigi tiruan. Berikut penjelasannya, 1) Penahan ...


Similar Free PDFs