Macam-Macam bentuk Aliran seni lukis PDF

Title Macam-Macam bentuk Aliran seni lukis
Author Hizkia E Hartaku
Pages 15
File Size 1.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 410
Total Views 563

Summary

1. Aliran Naturalisme Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-ciri Aliran naturalisme antara lain: Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek Warna, pr...


Description

1. Aliran Naturalisme

Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-ciri Aliran naturalisme antara lain: Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya. Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.

1

2. Aliran Realisme

Aliran seni rupa yang kedua adalah aliran Realisme. Aliran realisme ialah aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih. Ciri-ciri aliran Realitisme antara lain: Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya.

Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.

2

3. Aliran Romantisme

Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya akan perpaduan warna dan kontras. Ciri-ciri aliran Romantisme antara lain: Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, cerita romantis, penuh khayal, dan perasaan, petualangan, atau tentang kejadian-kejadian pada masa kuno atau tentang negeri-negeri Timur yang fantastis. Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran romantisme berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Melukiskan objek yang menyangkut perilaku kehidupan. Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, dan komposisi yang sangat hidup. Aliran romantisme senantiasa memilah dan memilih kejadian-kejadian dahsyat sebagai tema aliran ini lebih menekankan pada bagian emosional dan tingkah laku dan sifat manusia daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan. 3

Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisannya. Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.

4. Aliran Impresionisme

Aliran impresionisme Adalah suatu aliran seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran. Ciri-ciri Aliran impresionisme antara lain: Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia penganut aliran ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.

4

5. Aliran Ekspresionisme

Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan. Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna. Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme adalah Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.

5

6. Aliran Abstraksionisme

Aliran abstraksionisme, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional.. Ciri-ciri aliran abstraksionisme antara lain: Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya. Aliran Abstrak di bedakan menjadi dua yaitu: a. Abstrak kubistis Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga Tokoh : berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913] b. Abstrak Nonfiguratif Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.

6

7. Aliran Klasikisme

Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini adalah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya. Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Ciri-ciri aliran Klasikisme antara lain: Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek Objek lukisan terkesan indah dan sopan.

8. Aliran neo-Klasikisme

Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Ciri-ciri aliran Neo-Klasikisme antara lain: Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga 7

Pewarnaan sering berkembang Cenderung tenang dan lembut Terdapat gerakan pada objek benda

9. Aliran Pointilisme

Aliran seni lukis yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri aliran pointilisme antara lain: Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah. Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru. Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna. Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini.

8

Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.

10. Aliran Pop Art (Popular Art)

Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan. Ciri-ciri aliran Pop art antara lain: Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan Cenderung bersifat kebendaan Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik Tokoh-tokohnya antara lain : Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri :Kaum Seni Rupa Baru Indonesia”.

9

11. Aliran Surealisme

Aliran surealisme ialah aliran seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat mempengaruhi bentuk lukisan aliran ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia adalah Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman. Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri aliran surealisme antara lain; Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di luar sadar 10

Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.

12. Aliran Kubisme

Aliran kubisme adalah aliran yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris. Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri aliran kubisme antara lain; Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan seperti bidang atau kubus-kubus Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan. 11

Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).

12. Aliran Dadaisme

Dadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barangbarang bekas. Ciri-ciri aliran Dadaisme antara lain: Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic, main-main, naïve.

12

Tokoh-tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.

13. Aliran Futurisme

Futurisme ialah sebuah aliran seni lukis yang lahir pada tahun 1909. Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Seniman futurisme berpandangan bahwa derajat kehidupan dapat dicapai melalui aktivitas. Tema yang mengandung kesibukan dan kesimpangsiuran diangkat dalam karyanya dalam bentuk kesan keindahan gerak yang dinamis. Karena Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat. Tokoh aliran ini : Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.

13

14. Aliran Fauvisme

Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri aliran fauvisme antara lain: Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan

14

Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi. Tokoh yang menganut aliran ini : Henry Matisse, Maurice de Vlamink, Kess Van Dongen, Andre Dirrain, dan Rauol Dufi.

15...


Similar Free PDFs