MAKALAH ETIKA BISNIS PDF

Title MAKALAH ETIKA BISNIS
Author Vindy Nur Maharani
Pages 21
File Size 489.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 74
Total Views 835

Summary

MAKALAH ETIKA BISNIS KONSEP DASAR DAN PENERAPAN ETIKA BISNIS Laporan dibuat guna memenuhi syarat tugas mata kuliah Etika Bisnis serta nilai guna yang dapat dipelajari dari materi yang dibahas Dosen Pengampu : Moh. Ja’far Shodiq M., S.Hi., M.H. Disusun oleh : Vindi Nur Maharani (1405140013) PRODI MAN...


Description

MAKALAH ETIKA BISNIS

KONSEP DASAR DAN PENERAPAN ETIKA BISNIS Laporan dibuat guna memenuhi syarat tugas mata kuliah Etika Bisnis serta nilai guna yang dapat dipelajari dari materi yang dibahas

Dosen Pengampu : Moh. Ja’far Shodiq M., S.Hi., M.H.

Disusun oleh : Vindi Nur Maharani

(1405140013)

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar dan Penerapan Etika Bisnis”, makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Pengantar Bisnis. Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada : 1. Moh. Ja’far Shodiq M., S.Hi., M.H. .selaku dosen pengampu, 2. Teman – teman yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, 3. Para penulis buku dan pemilik situs web yang telah berbagi ilmu dan wawasannya kepada kami. Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, sehingga kami berharap uluran tangan dari para pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan anda. Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun maupun para pembaca sekalian.

Jombang, 01 Maret 2017

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB 1

PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1

LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.2

RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2

1.3

TUJUAN .................................................................................................. 2

1.4

MANFAAT .............................................................................................. 3

BAB 2

PEMBAHASAN ................................................................................... 4

2.1

DEFINISI ETIKA BISNIS ....................................................................... 4

2.2

SASARAN DAN RUANG LINGKUP ETIKA BISNIS ......................... 5

2.3

INDIKATOR ETIKA BISNIS ................................................................. 6

2.4

PRINSIP ETIKA BISNIS ........................................................................ 8

2.5 HAL ̶ HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENCIPTAKAAN ETIKA BISNIS ................................................................ 10 2.6 BAB 3

PENERAPAN ETIKA BISNIS .............................................................. 11 PENUTUPAN ..................................................................................... 16

3.1

SIMPULAN ............................................................................................ 16

3.2

SARAN .................................................................................................. 16

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 18

ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di era menuju G20 dan salah satu cara untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah dengan melakukan bisnis. Maka sekarang ini bisnis sangat berkembang pesat di era ini, banyak orang melakukan bisnis didalam berbagai bidang. Bisnis tidak hanya digeluti oleh para professional saat ini banyak pebisnis muda yang ikut bersaing didalam dunia bisnis. Dengan adanya para pebisnis baru di era ini, maka suatu hal penting bagi para pebisnis untuk mengetahui tentang Etika Bisnis. Tidak hanya mengetahui dan memahami tapi juga diperlukan adanya suatu Penerapan pada bisnisnya. Dengan begitu, para pebisnis tidak hanya berpacu pada profit oriented tapi juga memeperhatikan Etika dalam berbisnis, sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Akan tetapi, tidak semudah itu didalam Penerapan Etika Bisnis di Indonesia karena ada sebuah paradigma klasik yang menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah bebas nilai (value free) yang maksudnya Etika bisnis hanyalah mempersempit ruang gerak keuntungan ekonomis. Padahal, prinsip ekonomi, menurut mereka adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Pada tahun 1990-an Paul Ormerof, seorang ekonom kritis Inggris menerbitkan bukunya yang amat menghebohkan “The Death of Economics", Ilmu Ekonomi sudah menemui ajalnya. (Ormerof,1994). Tidak sedikit pula pakar ekonomi telah menyadari makin tipisnya kesadaran moral dalam kehidupan ekonomi dan bisnis modern.

1

Amitas Etzioni menghasilkan karya; The Moral dimension: Toward a New Economics(1988). Berbagai buku etika bisnis dan dimensi moral dalam ilmu ekonomi semakin banyak bermunculnan. Contoh kecil kesadaran itu terlihat pada sikap para pakar ekonomi kapitalis Barat yang telah merasakan implikasi keburukan strategi spekulasi yang amat riskan mengusulkan untuk membuat kebijakan dalam memerangi spekulasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut maka dapat ditarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis ? 2. Bagaimana sasaran dan ruang lingkup etika bisnis ? 3. Apa saja indikator etika bisnis ? 4. Apa saja prinsip dalam etika bisnis ? 5. Apa saja hal-hal yang harus diketahui dalam menciptakan etika bisnis ? 6. Bagaimana penerapan etika bisnis ?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis dalam membuat makalah tentang Konsep Dasar Etika dan Penerapan Etika Bisnis. Maksud dari penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui etika dalam berbisnis dan dapat menerapkan didalam dunia bisnis yang sesungguhnya;

2

2. Dapat mengetahui bagaimana etika bisnis yang baik agar mampu menghadapi pesaing dan permintaan konsumen; 3. Dapat memberikan informasi bagi penulis sendiri dan pembaca atas hasil penulisan ini.

1.4 MANFAAT

Adapun manfaat penulisan makalah ini yang kami harapkan : 1. Memahami etika dalam berbisnis dan dapat menerapkan didalam dunia

bisnis yang sesungguhnya; 2. Memahami bagaimana etika bisnis yang baik agar mampu menghadapi

pesaing dan permintaan konsumen; 3. Mampu mengimplementasikan informasi yang disampaikan dalam makalah ini dengan baik dan benar; 4. Mampu memberikan wawasan dan pandangan keilmuan mengenai etika bisnis bagi para pembaca.

3

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI ETIKA BISNIS

Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk

manajemen

dan

menjadikannya

4

sebagai

pedoman

untuk

melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

2.2 SASARAN DAN RUANG LINGKUP ETIKA BISNIS

Setelah melihat penting dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih lanjut apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup pokoketika bisnis yaitu: 1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan kepada para manajer dan pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis yang baik dan etis itu. 2. Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karean ia mengunggah, mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi, dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. 3. Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi. Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya dan bersama – sama menentukan baik tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis tersebut.

5

2.3 INDIKATOR ETIKA BISNIS

Kehidupan bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung mementingkan keberhasilan material. Menempatkan material pada urutan prioritas utama, dapat mendorong para pelaku bisnis dan masyarakat umum melirik dan menggunakan paradigma dangkal tentang makna dunia bisnis itu sendiri. Sesungguhnya dunia binis tidak sesadis yang dibayangkan orang dan material bukanlah harga mati yang harus diupayakan dengan cara apa yang dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat berkonotasi bahwa bisnis hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan keuntungan uang semata, dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi bisnis dan perusahaan dipandang hanya sekedar mesin dan sarana untuk memaksimalkan keuntungannya dan dengan demikian bisnis semata-mata berperan sebagai jalan untuk menumpuk kekayaan dan bisnis telah menjadi jati diri lebih dari mesin pengganda modal atau kapitalis. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya adalah sebagai berikut: 1. Secara moral keuntungan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk bertahan dalam kegiatan bisnisnya. 2. Tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas yang produktif dalam memacu pertumbuhan ekonomi. 3. Keuntungan tidak hanya memungkinkan perusahaan bertahan melainkan dapat menghidupi karyawannya ke arah tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat dipergunakan sebagai pengembangan perusahaan sehingga hal ini akan membuka lapangan kerja baru. Implementasi etika dalam penyelenggaraan bisnis mengikat setiap personal menurut bidang tugas yang diembannya. Dengak kata lain mengikat

6

manajer, pimpinan unit kerja dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota organisasi/perusahaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi harus menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis secara konsekuen dan penuh tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan dianggap sudah dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang bersangkutan telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa seseorang atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara lain adalah: 1. Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain. 2. Indikator Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturanaturan khusus yang telah disepakati sebelumnya. 3. Indikator Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. 4. Indikator Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya. 5. Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa. 6. Indikator Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

7

2.4 PRINSIP ETIKA BISNIS

Pada

dasarnya,

setiap

pelaksanaan

bisnis

seyogyanya

harus

menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut : 1. Prinsip Otonomi yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. 2. Prinsip Kejujuran terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. 3. Prinsip Keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. 4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. 5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

8

Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu : 

Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipumenipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.



Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.



Rendah Hati: Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.



Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orangorang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lainlain.



Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.

9

2.5 HAL

̶

HAL

YANG

HARUS

DIPERHATIKAN

DALAM

MENCIPTAKAAN ETIKA BISNIS

a. Menuangkan ke dalam Hukum Positif Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah. b. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait. c. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. d. Memelihara Kesepakatan Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. e. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.

10

2.6 PENERAPAN ETIKA BISNIS

Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normatif yang menyatakan bahwa suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan penggunaan

(utility),

biasanya

didefinisikan

sebagai

memaksimalkan

kebahagiaan dan mengurangi penderitaan. "Utilitarianisme" berasal dari kata Latin

utilis,

yang

berarti

berguna,

bermanfaat,

berfaedah,

atau

menguntungkan. Istilah ini juga sering disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happiness theory). Utilitarianisme sebagai teori sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill. Utilitarianisme merupakan suatu paham etis yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tak bermanfaa...


Similar Free PDFs