Makalah Ikhtiologi Distribusi Ikan Hifzur Rahman - I1F119014 - OSE PDF

Title Makalah Ikhtiologi Distribusi Ikan Hifzur Rahman - I1F119014 - OSE
Author Anonymous User
Course public health
Institution Universitas Haluoleo
Pages 14
File Size 353.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 177
Total Views 842

Summary

IKHTIOLOGI“Distribusi Ikan Secara Umum”Oleh :Hifzur RahmanI1FProgram Studi OseanografiFakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Haluoleo2020KATA PENGANTARDengan memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang menganugerahkankeagungan cinta-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan mak...


Description

IKHTIOLOGI “Distribusi Ikan Secara Umum”

Oleh : Hifzur Rahman I1F119014

Program Studi Oseanografi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo 2020

KATA PENGANTAR

Dengan memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang menganugerahkan keagungan cinta-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Distribusi Ikan” dengan lancar, singkat dan insya Allah berisi. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 12 November 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………..…………..…..

i

DAFTAR ISI…………………..………………………………….

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang………………………………………………..

1

1.2.Rumusan Masalah……………………………………………

1

1.3.Tujuan dan Manfaat………………………….……………….

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1.Distribusi ikan Geologis….……….…………..……………...

3

2.2.Distribusi ikan Geografis………….……………..……………

4

2.3.Distribusi ikan Ekologis………………………………………

7

BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan…………………………………….……………….. DAFTAR PUSTAKA

10

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Distribusi Ikan adalah Keberadaan suatu spesies ikan di suatu area pada waktu tertentu. Secara teori, distribusi ikan dari suatu daerah tertentu ikan akan menyebar ke seluruh penjuru dunia karena lautan suatu negara dengan negara yang lain saling terhubung sehingga suatu jenis dapat ditemukan di setiap perairan. Terkecuali tidak mencapai tujuan dikarenakan ikan menemui rintangan untuk sampai di tempat tujuan, ikan sampai di tujuan tetapi tidak mampu beradaptasi, atau bisa juga ikan mampu beradaptasi tetapi berevolusi menjadi spesies lain. Lain disini baik itu dari cara hidupnya, morfologi dan bentuk tubuh ataupu hal lainnya. Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik airtawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great SaltLake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipeliharauntuk dipamerkan dalam akuarium. (Odum, eugene,P. 1993) Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dankrustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan.Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga sering disebutsebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton. (Odum, eugene,P. 1993) Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan penangkapan ikan secara berlebihan. Fenomena ini merupakan ancaman bagi berbagaispesies ikan. Pada tanggal 15 Mei 2003, jurnal Nature melaporkan bahwa semua spesiesikan laut yang berukuran besar telah ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari 10% jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnaltersebut menyarankan pengurangan penangkapan ikan secara drastis dan reservasi habitatlaut di seluruh dunia. (Odum, eugene,P. 1993) 1.2.

Rumusan Masalah

1. Penjelasan mengenai distribusi ikan secara geologis? 2. Penjelasan mengenai distribusi ikan secara geografis? 3. Penjelasan mengenai distribusi ikan secara ekologis?

1.3.

Tujuan 1. Paham dan mengerti mengenai distribusi ikan secara geologis yang berkaitan dengan zaman dan periode umur bumi. 2. Paham dan mengerti mengenai distribusi ikan secara letak geografisnya. 3. Paham dan mengerti mengenai distribusi ikan mengenai habitatnya.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Distribusi Geologis Ikan Distribusi geologis adalah distribusi suatu spesies organism yang berhubungan dengan waktu atau zaman dan periode umur dimana species organism tersebut terdapat. Kehadiran ikan dipermukaan bumi diperkirakan sekitar 400 juta tahun yang lalu yakni ikan Ostracoderms yang diperkirakan hidup dizaman palaezoic pada periode Ordovician. Sedangkan species ikan yang ada sekarang ini terdapat sekitar 50 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Ikan Ostracoderms yang ditemukan pertama kali pada zaman palezoic, periode ordavician maupun binatang lainnya tersebar dan terdapat hamper diseluruh pelosok dunia. Secara teoritis bahwa ikan ini dan binatang lainnya berasal dari suatu (daerah tertentu) pada salah satu tempat dibelahan bumi kita ini. Dari daerah tertentu tersebut ikan-ikan menyebar keseluruh bagian bumi kita, baik secara aktif maupun secara pasif. Sehubungan dengan ini Jordan vide Axelord dan Schultz (1955) mengemukakan hukumhukum tentang penyebaran ( distribusi ikan yaitu setiap spesies ikan akan dijumpai diseluruh perairan dipermukaan bumi, terkecuali hal-hal sebagai berikut :

a. Individu species tersebut tidak berhasil mencapai daerah yang menjadi tujuannya, dikarenakan dalam tujuan migrasi aktif terhambat oleh adanya barrier. b. Individu jika seandainya berhasil mencapai derah yang menjadi tujuan migrasinya, tetspi tidak lagi mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. c. Jika Seadanya spesies tersebut mampu beradaptasi sementara waktu dengan lingkungannya, tetapi dengan adanya proses evolusi evolusi, maka tipe asalnya m3ngalami modifikasi, sehingga terbentuk tipe yang berbeda Teori tentang kemungkinan terjadinya distribusi ikan menurut Axelrod dan Schults (1955) dapat dibagi kedalam : a. Secara Pasif ikan-ikan pelagis dibawah oleh arus laut dari suatu perairan tertentu ke perairan lainnya. b. Secara pasif ikan-ikan dibawa oleh manusia dari suatu perairan tertentu keperairan yang lainnya. c. Angin dan badai dapat pula memindahkan ikan-ikan dari suatu perairan ke perairan yang lainnya. d. Perubahan yang terjadi pada permukaan bumi seperti adanya tanah-tanah daratan, yang tenggelam dan timbulnya. Misalnya Terusan Panama, Terusan Suez dan penghubung antara Alaska dan Siberia, da begitu pula mungkin terjadinya penghubung antara Eropa dan Amerika Utara. Untuk mencapai daerah lainnya.

e. Adanya perubahan dari aliran air, arus, sungai seperti Great Lakes di Amerika dimana pada zaman Glacier (zaman es) mendapat aliran air dari sungai Mississipi sedangkan sekarang tidak, melainkan dari “Chocago Sewage Canal”.

f. Disebabkan kemungkinan lain, misalnya terjadinya “continental drift” (hanyutan benua) akibat adanya gaya-gaya yang berasal dari dalam lapisan bumi. Teori Kemusnahan Spesies Ikan Spesies ikan dapat musnah dari tempat perairan tertentu, hal ini berarti secara teoritis ada beberapa kemungkinan yaitu: a. Kemusnahan yang disebabkan oleh kejadian evolusi lebih lanjut berlangsung, sehingga specimen ikan-ikan mengalami modifikasii menjadi bentuk yang lebih maju tingkatan evolusinya. b. Specimen suatu species tidak dapat mengadaptasikan dirinya dengan keadaan lingkungan, oleh karena lingkungan mengalami perubahan yang jauh lebih cepat daripada kemampuan beradaptasi. c. Kemusnahan yang disebabkan berbagai persaingan yang dialami oleh specimen dalam lingkungan hidupnya d. Specialisasi yang sangat ekstrim dari suatu species, dimana hanya dapat hidup pada lingkungan yang sangat terbatas pula. e. Populasi suatu species memang sudah benar-benar tidak mempunyai kemampuan untuk dapat hidup terus menerus. Dari kelima teori tersebut datas dapat dikatakan bahwa kemusnahan (kepunahan) suatu species pada suatu tempat atau perairan tertentu, sebagian besar disebabkan oleh ketidak mampuan organism beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi didalam lingkungan hidupnya.

2.2. Distribusi Geografis Ikan Ikan air tawar memiliki beberapa definisi sesuai dengan perbedaan tujuan dan ragam penggunaan. Ikan air tawar dapat diartikan sebagai “ikan yang ditemukan di air tawar” termasuk ikan yang bermigrasi yang ditemukan di air tawar pada beberapa fase kehidupannya atau dapat juga diartikan sebagai “ikan yang tidak dapat masuk/hidup dalam air laut”. Secara geografis ikan air tawar di dunia dapat dibagi atas beberapa mintakat. Alfred Russel Wallacea dalam bukunya berjudul The Geographical Distribution of Animal yang terbit pada tahun 1876 memecah dunia menjadi 6 mintakat distribusi hewan (zoogeographic realms) yaitu: 1. Mintakat Autralia ; mliputi australia, Selandia Baru, Papua, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik, 2. Mintakat Oriental yang meliputi anak benua India dan Asia Tenggara, 3. Mintakat Ethiopia yang meliputi sebagian besar benua Afrika, termasuk Madagaskar dan pulau-pulau disekutarnya. 4. Mintakat Neotropik yang meliputi Amerika Selatan dan Tengah,

5. Mintakat Neartik yang meliputi Amerika Utara sampai Green Land, 6. Mintakat Paleartik yang meliputi Eropa dan Asia Utara sampai ke Himalaya dan Afrika bagian Utara. Letak dan sebaran keenam mintakat distribusi zoogeografik tersebut ditunjukan pada gambar berikut:

1. Mintakat Autralia dapat dibedakan dalam tiga submintakat, yaitu submintakat Australia (termasuk Tasmania), submintakat Selandia baru, dan submintakat papua. Mintakat Australia sudah lama terpisah dari proses evolusi yang terjadi pada benua lain (Moule & Cech 2004). Bond (1976) menyatakan bahwa hanya terdapat dua spesies dari jaman kuno yaitu Neoceratodus forsteri (ikan paru-paru) dan Scleropages leichardtii (arwana) yang merupakan ikan primer. Spesies yang lain merupakan perwakilan dari spesies yang toleran terhadap air garam yang meliputi ikan diadromous atau ikan laut. Terdapat 627 spesies atau 47% dari total spesies air tawar. Di mintakat ini terdapat 72 famili ikan, tiga diantaranya merupakan famili terbanyak yaitu Gobiidae (108 spesies), Eleotridae (70 spesies), dan Melanotaeniidae (67 spesies).

Sepuluh besar famili ikan Australia:

2. Mintakat Oriental mempunyai tiga submintakat yaitu submintakat jazirah India (termasuk Srilangka), submintakat daratan Asia Tenggara, dan submintakat pulaupulau Asia tenggara (Sumatra, Jawa, kalimantan, dan Mindanau). Jumlah spesies yang ditemukan 2.821 spesies atau 21,1 % dari total spesies air tawar yang tercakup dalam 96 famili. Famili yang dominan adalah Cyprinidae ( 1058 spesies ), Balitoridae (458 spesies) dan Gobiidae (185 spesies).

Sepuluh besar famili ikan Oriental:

3. Mintakat Ethiopia merupakan mintakat dengan iktiofauna paling beragam. Disini masih ditemukan ikan “kuno” seperti ikan paru-paru (Protopteridae) dan bichir (Polypteridae). Padang pasir sahara dan kalahari mengambil hampir 40% dari bentang alam. Di daerah ini masih ada sedikit spesies yang hidup pada cekungan-cekungan yang berair. Sungai Nil membentang di selatan Sahara sampai ke Senegal kaya akan spesies ikan. Di danau besar (Tanganyika, Victoria, dan Malawi) spesies ikan sangat berkembang, terutama Cichlidae. Di mintakat ini terdapat 3.072 spesies atau 23 % dari seluruh spesies air tawar. Ini berarti nomor dua terbanyak setelah mintakat Neotropik. Tiga famili yang dominan adalah Cichlidae (1.076 spesies), Cyprinidae (523 spesies), dan Aplocheidae (221 spesies) dari total 70 famili. 4. Mintakat Neotropik memiliki dua submintakat geografis yang berbeda yaitu Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Pegunungan Andes memanjang dari utara ke selatan. Hampir semua sungai mengalir ke arah barat menuju samudra Atlantik. Sungai Orinoco, Amazon dan Parana mendominasi ciri hidrogeografik. Daerah aliran sungai Amazon merupakan yag terbesar dan yang terkaya dalam fauna ikan di Amerika Selatan. Total famili ikan yang ditemukan pada mintakat Neotropik ada 88 famili yang mencakup 4.385 spesies atau 32,8 % dari total spesies ikan air tawar. Jumlah

tersebut merupakan jumlah paling banyak dibandingkan spesies yang ada pada lima mintakat lainnya. Tiga famili yang dominan adalah Characidae (1.066 spesies), Loricariidae (682 spesies),dan Chiclidae (401 spesies). Pada mintakat ini tidak ada satupun ditemukan spesies dari famili Cyprinidae padahal famili ini dominan pada empat mintakat lainnya. 5. Mintakat Nearktik meliputi Amerika Utara ke Selatan sampai ke dataran tinggi Meksiko. Mintakat ini dapat dibedakan menjadi tiga submintakat yaitu submintakat Arktik-Atlantik, submintakat Pasifik, dan Submintakat peralihan Meksiko. Spesies yang menghuni mintakat ini berjumlah 1.052 spesies atau sekitar 7,9 % dari total seluruh spesies ikan air tawar. Di mintakat ini terdapat 55 famili, tiga famili yang dominan adalah Cyprinidae (293 spesies), Percidae (169 spesies) dan Catostomidae (72 spesies). 6. Mintakat paleartik meliputi seluruh Eropa, Asia yang tidak termasuk mintakat Oriental, dan Afrika bagian Uatara. Jumlah spesies 1.397 atau 10,5 % dari seluruh spesies ikan air tawar yang tersebar dalam 76 famili. Tiga famili yang dominan adalah Cyprinidae (576 spesies), Salmonidae (154 spesies) dan Balitoridae (148 spesies). Satu famili tidak terpaku pada satu mintakat distribusi, sering tersebar pada lebih dari satu mintakat distribusi. Distribusi spesies ikan air tawar pada masing-masing mintakat secara ringkas disajikan dalam tabel berikut:

2.3.

Distribusi Ekologis Ikan

Distribusi ekologis merupakan disitribusi ikan yang dipengaruhi faktor lingkungan seperti abotik, biotik, teknologi, dan kegiatan manusia. Faktor abiotik berupa tumbuhan maupun hewan yang terdiri atas produsen, konsumen, dan dekomposer. Fitoplankton sebagai penghasil oksigen dan sebagai bahan makanan organisme perairan pada rantai makanan. Fitoplankton dapat hidup dan berkembang bila ada sumber cahaya, kecuali zooplankon yang dapat hidup sampai 6000-7000 meter dibawah permukaan laut asal ada oksigen terlarut dan destristus. Oleh karena itu distribusi ikan sangat dipengaruhi oleh disitribusi plankton. 1. Ikan pelagis > memerlukan plankton

2. Ikan demersal > tidak tergantung pada plankton karena umunya ikan predator dan pemakan destritus 3. Muara > subur akan plankton karena tempat pertemuan aliran air

Pengaruh tumbuhan air 1. akar didasar perairan, batang dan daun diluar --> tumbuhan ini menggangu keseimbangan ekosistem dan kurang bermanfaat untuk ikan serta hewan air lainnya, contohnya : gelagah 2. akar didasar dan daun diluar perairan --> pelindung anak ikan dari sinar matahari atau hujan, contohnya : teratai 3. tumbuhan kecil dipermukaan akar terjulur kedalam air --> sering terbawa arus dan gelombang dan tempat melekatnya telur ikan, contohnya : enceng gondok 4. tumbuhan yang seluruh bagiannya di dalam air --> biasanya sebagai makanan ikan herbivora, menambah oksigen pada siang hari melalui fontosintesis, perlindungan alami, tempat memperoleh makanan, contohnya : gangang air Pengaruh ikan buas Ikan pemangsa (predator) mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan sedangkan ikan dimangsa (prey) mampu beradaptasi dengan baik terhadap predator, misal : ada duri sebagai senjata dan memperbesar volume tubuh sehingga predator sulit memangsa, ada kelenjar racun dan ada pula yang mempunyai arus listrik. Adanya predator dan prey menciptakan terjadinya keseimbangan ekologis. Pengaruh Bakteri Berperan dalam rantai makanan : bakteri-zoopalnkton-ikan ; dapat juga sebagai makanan langsung ikan ex : ikan Cyprinoid amur, Xenocypris macrolepsis. Bakteri ada juga yang dapat menyebakan penyakit semacam fluorocens, yaitu bakteri khusus yang mendiami organ cahaya pada ikan demersal, selain itu ada pseudomonas plehninae yang menyebabkan penyakit bintik merah.

Pengaruh Protozoa Sebagai makanan awal berbagai jenis ikan seperti infusoria sebagai makanan ikan labirinthodont yang baru menetas dan titinnnoidea sebagai makanan ikan japuh dussumeira sp.atau ikan teri yang setelah ikan dewasa tidak makan lagi. Selain sebagai pakan ikan protozoa juga dapat menyebabkan penyakit seperti costisasis, penyebabnya protozoa flagelata yang menyerang kulit dan myxobolus merupakan jenis protozoa yang menyerang ikan mas. Faktor Abiotik 1. Cahaya --> sangat dibutuhkan ikan utuk menju mangsa, menghindari diri dari predator, dan perjalanan mendapatkan makanan. phtotaxsis positif yaitu ikan tertarik cahaya sedangkan phototaxis negatif yaitu ikan menjauh cahaya

2. Suhu --> Ikan bersifat poikiolthermal (berdarah dingin) sehingga perubahan suhu akan mempengaruhi metabolisme ikan yang merupakan tanda alami ikan untuk beruaya dan pemijahan. 3. Garam-garan organik --> air sebagai media tumbuh dan berkembang ikan banyak mengandung garam organik terlarut baik tawar maupun asin. Ada Euryhaline merupakan organisme air yang dapat bertahan dalam garam organik dalam jumlah besar ex : kakap, bandeng, baronang, manyung , sedangkan stenohaline tidak tahan terhadap garam organik dalam jumlah besar, ex : layang, julung, cakalang. 4. Phoikilosmotic --> organisme perairan yang tidak memiliki organ untuk mepertahankan cairan dalam tubuh pada konsentrasi berbeda dengan konsentrasi disekitarnya. 5. Homoiosmotic --> organisme yang mampu bertahan dengan konsentrasi cairan tubuhnya terhadap konsentrasi disekitarnya 6. Angin --.> angin-> tumbuhan air -> plankton pindah -> ikan pindah Pengaruh Teknologi Pembangunan bendungan menyebabkan : 1. ikan yang beruaya kehulu sungai (anadromus) terhalang. 2. kesuburan muara sungai menurun akibat garam organik tertahan 3. perubahan komposisi ikan 4. ekosistem sungai berubah menjadi ekosistem waduk -> predator tinggi 5. Industri : limbah industri masuk ke perairan-> pencemaran -> perubahan organisme > keseimbangan organisme terganggu -> perubahan komposisi organisme. 6. Penggundulan hutan : air hujan tidak banyak disimpan dalam tanah akibat vegetasi berkurang-> air hujan langsung meluncur-> erosi air menjadi run off-> sungai menjadi keruh-> ikan migrasi akibat kehilangan tempat berpijah dan kehilangan tempat mencari makan

Pengaruh Kegiatan Manusia 1. Manusia berpengaruh terhadap : 2. transportasi -> BBI disetiap propinsi dan kabupaten 3. pemijahan buatan -> kesulitan mendapat benih teratasi dan membantu ikan agar tidak punah 4. pemupukan air -> mendorong tumbuh kembang plankton nabati guna pakan alami ikan, selain itu pemupukan dapat mempercepat reproduksi dan pertumbuhan ikan.

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Distribusi ikan Geologis Ikan Ostracoderms yang ditemukan pertama kali pada zaman palezoic, periode ordavician maupun binatang lainnya tersebar dan terdapat hamper diseluruh pelosok dunia. Secara teoritis bahwa ikan ini dan binatang lainnya berasal dari suatu (daerah tertentu) pada salah satu tempat dibelahan bumi kita ini. Dari daerah tertentu tersebut ikan-ikan menyebar keseluruh bagian bumi kita, baik secara aktif maupun secara pasif. Distribusi ikan Geografis Secara geografis ikan air tawar di dunia dapat dibagi atas beberapa mintakat. Alfred Russel Wallacea dalam bukunya berjudul The Geographical Distribution of Animal yang terbit pada tahun 1876 memecah dunia menjadi 6 mintakat distribusi hewan (zoogeographic realms) yaitu: 1. Mintakat Autralia ; mliputi australia, Selandia Baru, Papua, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik, 2. Mintakat Oriental yang meliputi anak benua India dan Asia Tenggara, 3. Mintakat Ethiopia yang meliputi sebagian besar benua Afrika, termasuk Madagaskar dan pulau-pulau disekutarnya. 4. Mintakat Neotropik yang meliputi Amerika Selatan dan Tengah, 5. Mintakat Neartik yang meliputi Amerika Utara sampai Green Land, 6. Mintakat Paleartik yang meliputi Eropa dan Asia Utara sampai ke Himalaya dan Afrika bagian Utara. Distribusi ikan Ekologis Distribusi ekologis merupakan disitribusi ikan yang dipengaruhi faktor lingkungan seperti abotik, biotik, teknologi, dan kegiatan manusia. Faktor abiotik berupa tumbuhan maupun hewan yang terdiri atas produsen, konsumen, dan dekomposer. Fitoplankton sebagai penghasil oksigen dan sebagai bahan makanan organisme perairan pada rantai makanan. Fitoplankton dapat hidup dan berkembang bila ada sumber cahaya, kecuali zooplankon...


Similar Free PDFs