MAKALAH KELUARGA (FAMILY).pdf PDF

Title MAKALAH KELUARGA (FAMILY).pdf
Author Liana Khoirunnisaa
Pages 55
File Size 226 KB
File Type PDF
Total Downloads 69
Total Views 471

Summary

MAKALAH KELUARGA (FAMILY) “Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tingkah Laku Manusia dalam Lingkungan Sosial” Dosen Mata Kuliah : Dra. Teta Riasih, MP Dra. Helly Ocktilia, MP DisusunOleh : Meiske Hetharia 15.04.002 Raihan Ammarilis Zain 15.04.031 Aang Prayuda Saifulloh 15.04.160 Briyanwidi Utam...


Description

MAKALAH KELUARGA (FAMILY) “Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tingkah Laku Manusia dalam Lingkungan Sosial”

Dosen Mata Kuliah : Dra. Teta Riasih, MP Dra. Helly Ocktilia, MP

DisusunOleh : Meiske Hetharia

15.04.002

Raihan Ammarilis Zain

15.04.031

Aang Prayuda Saifulloh

15.04.160

Briyanwidi Utami

15.04.275

Erlina Kustiati

15.04.301

Liana Khoirunnisaa

15.04.353

Kelompok 01 Kelas 2-I

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG PROGRAM DIPLOMA IV PEKERJAAN SOSIAL TAHUN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Keluarga ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bandung, Agustus 2016

Penyusun

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN

1

A. LATAR BELAKANG

1

B. RUMUSAN MASALAH

2

C. TUJUAN PENULISAN

2

PEMBAHASAN

2

A. KONSEP DASAR KELUARGA

2

1.

Definisi Keluarga

2

2.

Tipe atau Bentuk Keluarga

4

3.

Peranan Keluarga

6

4.

Tugas Keluarga

6

5.

Struktur Keluarga

7

6.

Fungsi Keluarga

7

7.

Perbedaan Keluarga dan Rumah Tangga

8

8.

Keluarga di Era Globalisasi

8

B. MEMPERSIAPKAN DIRI SEBELUM MEMASUKI GERBANG PERNIKAHAN

10

1.

Masa Persiapan Individu

11

2.

Persiapan Pasangan

11

3.

Membuat Kesepakatan

12

C. KOMUNIKASI ANTARA ORANGTUA-ANAK DAN KEBAHAGIAAN

13

1.

Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

13

2.

Komunikasi Orangtua dengan Anak Remaja

13

3.

Komunikasi yang Baik dalam Keluarga

14

4.

Meningkatkan Komunikasi Dalam Keluarga

15

ii

D.

POLA ASUH ORANGTUA DAN PRESTASI BELAJAR ANAK

15

1.

Pola Asuh Orangtua

16

2.

Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orangtua

16

3.

Klasifikasi dalam Pola Pengasuhan

19

4.

Dampak Pola Pengasuhan Otoriter

19

5.

Dampak Pola Pengasudan Autoritatif

19

6.

Dampak Pola Pengasuhan Permisif

20

7.

Dampak Pola Pengasuhan Tidak Terlibat

20

8.

Prestasi Belajar Anak

20

9.

Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak

22

E.

HOMOSEKSUALITAS DAN KELUARGA

24

F.

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA

25

G.

KELUARGA DAN PERILAKU SEHAT

26

1.

Model Biopsikososial

27

2.

Perilaku Sehat

27

3.

Faktor-faktor dalam Perilaku Sehat

30

H.

KELUARGA DAN KESEHATAN

I.

KELUARGA DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

33

1.

Reaksi dari Orangtua

33

2.

Reaksi dari Saudara Kandung

35

3.

Penyesuaian Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus

4.

35

Peran Orangtua dari Anak Berkebutuhan Khusus

J.

32

36

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

38

1. Karakteristik Korban dan Dampak KDRT

40

2. Pemberdayaan: Usaha, Hambatan, dan Pengembangan Sistem Masyarakat

iii

41

K.

PERAN KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK INDIVIDU DALAM PERANAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

44

1. Membangun Karakter Anak

45

2. Fungsi yang Dijalankan Keluarga dalam Masyarakat

46

3. Hilangnya Fungsi Keluarga dalam Bermasyarakat 47 BAB III

PENUTUP

49

A. KESIMPULAN

49

B. SARAN

49

DAFTAR PUSTAKA

50

iv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dimana individu itu berada. Tanpa sosialisasi suatu masyarakat tidak dapat berlanjut pada generasi berikutnya. Sosialisasi sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat, baik dengan keluarga, teman sebaya, sekolah maupun media massa. Keluarga

merupakan

cikal

bakal

wajah

peradaban.Baik

buruknya

masyarakat bisa dinilai dari profil-profil keluarga didalamnya. Belakangan ini kita dapat mengamati apa yang membuat sebuah keluarga itu retak. Jika kita pikirkan, keluarga merupakan ikatan yang sangat kuat. Orang-orang didalamnya telah dipertemukan oleh Tuhan bukan tanpa sebab, sudah ada pertimbangan menurut ukuran-Nya. Komposisinya tidak bisa digantikan oleh yang lain. Pernikahan yang menjadi awal sebuah keluarga pun selalu direalisasikan dalam perhelatan yang agung nan meriah. Akan tetapi, saat ini banyak sekali terdengar cerita perceraian atau keluarga yang ‘berantakan’ tapi belum masuk tahap perpisahan. Hal ini disebabkan karena banyak manusia yang tidak memahami arti sebuah keluarga. Padahal arti sebuah keluarga adalah saling memiliki, saling percaya, saling menghormati, saling melindungi dan saling berbagi rasa, saling menjaga kehormatan serta saling menjaga rahasia diantara anggota keluarga. Maka dari itu, karena pentingnya sebuah keluarga, di dalam makalah ini penulis akan menyajikan materi yang berkaitan dengan keluarga, dimulai dari konsep dasar, cara mempersiapkan diri untuk pernikahan, cara menanggapi dinamika

1

masalah keluarga, cara mengelola dan manajemen keuangan hingga cara mencapai keluarga yang sehat dan bahagia.

B. RUMUSAN MASALAH 1.

Bagaimana konsep dasar keluarga?

2.

Bagaimana cara mempersiapkan diri menuju pernikahan?

3.

Bagaiman dinamika dan masalah dalam rumah tangga?

4.

Bagaimana cara mencapai keluarga bahagia?

5.

Bagaimana manajemen keuangan dalam keluarga?

6.

Bagaimana cara mencapai keluarga sehat?

C. TUJUAN PENULISAN 1.

Mengetahi konsep dasar keluarga.

2.

Mengetahui cara mempersiapkan diri menuju pernikahan.

3.

Mengetahui dinamika dan masalah dalam rumah tangga.

4.

Memenuhi cara mencapai keluarga bahagia.

5.

Mengetahui cara mencapai keluarga sehat.

6.

Membantu dalam tugas belajar mengajar.

7.

Memenuhi tugas mata kuliah Human Behavior and Social Environment.

2

BAB II PEMBAHASAN

L. KONSEP DASAR KELUARGA 9.

Definisi Keluarga Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya. Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. Berikut ini definisi keluarga menurut beberapa ahli dalam (Jhonson R, 2010): 1) Raisner Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dan dua orang atau lebih masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, kakak, dan nenek. 2) Duval Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan

budaya

dan

meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga. 3) Spradley and Allender

3

Satu atau lebih yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas. 4) Departemen Kesehatan RI Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah sebagai berikut: a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi. b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak dan adik. d. Mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota. 10. Tipe atau Bentuk Keluarga Gambaran tentang pembagian tipe keluarga sangat beraneka ragam,

tergantung

pada

konteks

keilmuan

dan

orang

yang

mengelompokkan, namun secara umum pembagian tipe keluarga dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Pengelompokkan secara Tradisional Secara tradisional, tipe keluarga dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu: a. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.

4

b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman, dan bibi 2) Pengelompokkan secara Modern Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, maka tipe keluarga modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, diantaranya : a. Tradisional Nuclear, adalah keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah. b. Niddle Age/Aging Couple, adalah suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri di rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/menikah/meniti karier. c. Dyadic Nuclear, adalah keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah. d. Single Parent, adalah keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anakanaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah. e. Dual Carrier, adalah keluarga dengan suami–istri yang keduaduanya orang karier dan tanpa memiliki anak. f. Three Generation, adalah keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah. g. Comunal, adalah keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan suami-istri atau lebih yang monogami berikut anakanaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas. h. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation, adalah keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan.

5

i. Composite/Keluarga Berkomposisi, adalah sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara bersama-sama dalam satu rumah. j. Gay and Lesbian Family, adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

11. Peranan Keluarga Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dan keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut: 1) Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya. 2) Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di lingkungannya, disamping itu juga ibu perperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 3) Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

12. Tugas Keluarga Pada dasarnya ada tujuh tugas pokok keluarga, yaitu sebagai berikut: 1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

6

3) Pembagian

tugas

masing-masing

anggotanya

sesuai

dengan

kedudukannya masing-masing. 4) Sosialisasi antar anggota keluarga. 5) Pengaturan jumlah anggota keluarga. 6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 7) Membangkitkan dorongan dan semangat pada anggota keluarga.

13. Struktur Keluarga Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macammacam Struktur Keluarga diantaranya adalah : 1) Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. 2) Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. 3) Matrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. 4) Patrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami. 5) Keluarga Kawin, adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. 14. Fungsi Keluarga Friedman (2010) mengemukakan fungsi keluarga, yaitu sebagai berikut: 1) Fungsi afektif, yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan

segala

sesuatu

untuk

mempersiapkan

keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain.

7

anggota

2) Fungsi sosialisasi, yaitu fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah. 3) Fungsi reproduksi, yaitu fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. 4) Fungsi ekonomi, yaitu fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga. 5) Fungsi pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan

kesehatan

anggota

keluarga

agar

tetap

memiliki

produktivitas yang tinggi. 15. Perbedaan Keluarga dan Rumah Tangga Pada awalnya konsep keluarga dan rumah tangga dianggap sama. Hal ini dikarenakan fungsi keduanya saling mengisi dalam masyarakat, khususnya pada masyarakat yang keluarga batinnya dominan. Keluarga dikaitkan dengan keturunan (umumnya dipahami sebagai ikatan darah). Adapun rumah tangga di definisikan sebagai satuan tempat tinggal yang berorientasi pada tugas. Dengan demikian, pembantu dalam sebuah keluarga disebut sebagai anggota rumah tangga. Hal lain sebagai pembeda adalah rumah tangga merupakan fungsional ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi), sedangkan keluarga menekankan simbol, nilai , dan makna (Wilk dan Netting, 1984: Hammel. 1984; Carter, 1984, kesemuanya dalam Syaifudin, 1999).

16. Keluarga di Era Globalisasi Mekanisme perubahan dalam keluarga amatlah beragam. Salah satunya adalah perubahan peran keluarga yang relatif cepat. Pemahaman umum menempatkan lelaki sebagai tulang punggung ekonomi keluarga, tapi sekarang tidak lagi karna perempuan juga mampu mencari nafkah, bahkan bukan tak mungkin pendapatannya lebih tinggi dari suaminya. 8

Kondisi ini bisa menimbukan ketegangan pada hubungan suamiistri sehingga akhirnya keluarga bisa sampai pada kekerasan dalam rumah tangga. Sebagian KDRT bisa diselesaikan dengan saling memahami, sebagian lagi tidak tertangani dengan baik. Bentuk akhir yang kurang baik bisa terjadi misalnya perceraian dan rusaknya keluarga. Bagi yang memiliki anak, salah satu pasangan besar kemungkinan menjadi orangtua tunggal yang memiliki konsekuensi tersendiri. Pernikahan antargolongan semakin intens terjadi di sekitar kita.Pernikahan ini bisa antar-suku, antar-ras, antar-kelas sosial, bahkan sesama jenis kelamin yang juga mulai terjadi. Banyak faktor yang memberikan kontribusi atas hal ini. Yang paling mudah terlihat adalah ketika transportasi dan komunikasi berkembang pesat. Hubungan antarwilayah

dengan

pesawat

menjadi

lebih

mudah

dan

murah.

Telekomunikasi yang awalnya dengan surat menyurat dengan waktu dan biaya besar, menjadi lebih murah dengan penggunaan internet sehingga membawa perubahan pola pertemanan dan percintaan yang melewati batas wilayah. Hal ini juga berkontribusi terhadap dinamika keluarga yang baru terbentuk. Faktor lainnya adalah industrialisasi. Pembangunan, khususnya sektor produksi dan jasa meningkat. Kesemuanya membutuhkan tenaga kerja untuk industri senjatanya saat PD II. Pada saat itu pemerintah mengganti pekerja lelakinya dengan perempuan karena lelaki menuju ke medan perang. Padahal, industri harus tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan perang dan domestik. Maka, industri menuntut banyak pekerja khususnya para peempuan, bisa memasuki area kerja non-tradisional ini. Perlahan, pasca PD II fenomena ini menjalar ke semua negara, khususnya negara

berkembang

meningkatkan...


Similar Free PDFs