MAKALAH Kepemimpinan Tim (Team Leadership) PDF

Title MAKALAH Kepemimpinan Tim (Team Leadership)
Author Agus Priyanto
Pages 19
File Size 479 KB
File Type PDF
Total Downloads 20
Total Views 650

Summary

MAKALAH Kepemimpinan Tim (Team Leadership) Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Individu pada mata kuliah “Kecakapan Antar Personalskill” Nama Dosen : Lies Sunarmintyastuti, Dra., M.M. DISUSUN OLEH: Agus Priyanto | 201643500327 FAKULTAS PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PG...


Description

MAKALAH Kepemimpinan Tim (Team Leadership) Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Individu pada mata kuliah “Kecakapan Antar Personalskill”

Nama Dosen : Lies Sunarmintyastuti, Dra., M.M.

DISUSUN OLEH:

Agus Priyanto | 201643500327

FAKULTAS PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Kuasa, karena berkat Qudrah dan Iradahnya saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Kepemimpinan Tim (Team Leadership) Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Kecakapan Antar Personalskill. Di dalam menyusun makalah ini, saya telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran, namun tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan para pembaca umumnya.

Waalaikumsalam warahmarullahi wabarakatuh

Jakarta, 05 September 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1 1.3. Tujuan ...................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2 2.1. Definisi Kepemimpinan .......................................................................... 2 2.2. Definisi Kepemimpinan Tim ................................................................... 4 2.3. Definisi Tim dan Kerjasama Tim ............................................................ 6 2.4. Tahapan Membangun Kepemimpinan Tim ............................................. 8 2.5. Macam-macam Kepemimpinan............................................................. 11 2.6. Aspek-aspek membangun tim berkinerja tinggi .................................... 11 2.7. Tipe dan Gaya Kepemimpinan .............................................................. 13 2.8. Syarat-syarat Kepemimpinan ................................................................ 14 2.9. Ciri-ciri Kepemimpinan Yang efektif ................................................... 14 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15 3.1. Simpulan ................................................................................................ 15 3.2. Saran ...................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Dalam penyusunan makalah ini digunakan untuk mengangkat tema dengan tujuan dapat membantu mengatasi masalah tentang kepemimpinan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sosial di masyarakat. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Apa Definisi Kepemimpinan? 1.2.2. Apa Definisi Kepemimpinan dalam Tim? 1.2.3. Apa Definisi Tim dan Kerja Sama Tim? 1.2.4. Apa saja Tahapan Membangun Kepemimpinan Tim? 1.2.5. Apa saja Macam-Macam Kepemimpinan? 1.2.6. Apa saja Aspek-aspek membangun tim berkinerja tinggi? 1.2.7. Bagaimana Tipe dan Gaya Kepemimpinan? 1.2.8. Apa saja Syarat-Syarat Kepemimpinan? 1.2.9. Bagaimana Ciri-Ciri Kepemimpinan yang Efektif? 1.3. Tujuan 1.2.1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan 1.2.2. Untuk mengetahui pengertian Kepemimpinan Dalam Tim 1.2.3. Untuk mengetahui Pengertian Tim dan Kerja Sama Tim 1.2.4. Untuk mengetahui Tahapan yang Membangun Kepemimpinan Tim 1.2.5. Untuk mengetahui macam-macam kepemimpinan 1.2.6. Untuk mengetahui aspek-aspek yang membangun Tim Berkinerja Tinggi 1.2.7. Untuk mengetahui Tipe dan Gaya Kepemimpinan 1.2.8. untuk mengetahui syarat-syarat kepemimpinan 1.2.9. untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang efektif

1

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Tim yang hebat adalah memiliki tujuan yang sama, terdapat kerjasama, komunikasi yang baik serta memiliki komitmen (Maxwell, 1997). Kepemimpinan memberi nilai pada kehidupan kerja orang lain (Paul Birch, 2001). Seorang pemimpin sejati harus memperhatikan karakter dan integritas, serta memiliki kemampuan dalam metode kepemimpinan, serta menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin (Wahyu, 2005). Dalam bukunya yang amat terkenal, Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalam Diri Anda, John C. Maxwell berkata, "Mengubah pemimpin berarti mengubah organisasi. Menumbuhkan pemimpin, menumbuhkan organisasi." Artinya, perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan berjalan ke arah yang dicita-citakan, apabila para pemimpinnya sendiri, di bagian apapun, tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah organisasi tidak bisa tumbuh di luar sampai para pemimpinnya sendiri tumbuh di dalam. Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif, maka pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secara otomatis. Pemimpin yang lemah sama dengan organisasi yang lemah. Pemimpin yang kuat sama dengan organisasi yang kuat. Kepemimpinan pada dasarnya tidak bisa berjalan sendirian. Kepemimpinan muncul karena kerja sama dengan orang lain. Tanpa orang lain, tidak ada pemimpin. Dengan demikian, kepemimpinan bukanlah upaya satu orang saja, melainkan melibatkan kerja sama tim. Pergerakan kegiatan kepemimpinan tidak selalu dari atas ke bawah, tetapi juga kepemimpinan menyamping, yaitu membangun kerja sama Tim. Anne Cummings, profesor di bidang manajemen dari universitas Wharton setuju dengan pendapat Useem bahwa semua pegawai bisa menjadi pemimpin. Menurut Cummings, semua karyawan perlu menerapkan “kepemimpinan horizontal.” Pendapat ini juga ditunjang oleh Jack Welch, pemimpin legendary di GE, perusahaan raksasa dunia. Welch mengatakan bahwa untuk menjalankan bisnis yang besar dan sukses diperlukan satu tim yang handal yang bisa bekerja sama, saling percaya, dan saling menghargai. Tanpa ketiga kualitas ini, akan sulit bagi sebuah perusahaan untuk mendongkrak prestasinya agar bisa tampil prima di kancah persaingan bisnis yang semakin ketat. Kerja sama. Sebuah kegiatan usaha tidak bisa dijalankan oleh bagian penjualan saja, bagian produksi saja, bagian keuangan saja, bagian SDM saja, ataupun bagian layanan masyarakat saja. Semua bagian ini harus bisa bekerja sama untuk menghasilkan produk dan jasa yang bisa memuaskan pasar, yang pada akhirnya bisa memberi nilai bagi seluruh kegiatan usaha, dan tentunya bagi para pemegang saham. Semua ini bisa berjalan jika ada kerja sama tim. Dengan demikian perusahaan perlu memupuk kepemimpinan menyamping, yakni kemampuan untuk memberikan kontribusi positif bagi sesama anggota tim. Pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh A, ditambah 2

pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki oleh B, C, D dan E, akan menghasilkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kolektif yang memiliki nilai berlipat kali ganda yang bisa dimanfaatkan baik oleh masing-masing individu untuk saling memperkaya diri, juga oleh perusahaan untuk mencari alternatif dan solusi yang paling tepat untuk sukses di arena persaingan bisnis. Semua ini bisa terjadi jika A, B, C, D, dan E mau saling berbagi dan bekerja sama untuk mengharmonisasikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman masing-masing agar bisa saling menambah nilai menjadi energi yang luar biasa untuk memecahkan masalah dan menciptakan perubahan-perubahan yang bermanfaat bagi kemajuan bersama. Tanpa semangat kerja sama yang tinggi, maka nilai pengetahuan dan pengalaman tidak bisa dilipatgandakan. “Anda tidak dapat melakukannya sendirian,” adalah mantra dari pemimpin teladan dan pernyataan ini amat beralasan. Anda tidak dapat menyelesaikan hal-hal yang luar biasa hanya oleh diri Anda sendiri. Kerja sama adalah keahlian tingkat tingg yang memungkinkan tim, rekanan dan aliansi lain berfungsi secara efektif. Kerja sama dapat dipertahankan hanya ketika para pemimpin mempromosikan rasa saling bergantung— perasaan bahwa kita menghadapi masalah secara bersama-sama. Tujuan dan peran yang saling terkait berkontribusi pada rasa saling bergantung insentif yang paling baik bagi orang lain untuk membantu Anda dalam meraih tujuan adalah dengan mengetahui bahwa Anda akan menyambutnya secara timbal balik, dan membantu mereka kembali sebagai balasannya ( Kouzes Posner, 2004). Sebuah prestasi gemilang hanya didapat dari sebuah kelompok kerja (team work). Tidak ada orang yang dapat melakukannya sendirian. Dalam organisasi apapun termasuk pendidikan, kemajuannya sangat ditentukan oleh kinerja tim yang solid. Mengajar adalah pekerjaan komprehensif, yang memerlukan tangan dan pikiran lebih dari satu orang, demikian pula pada aspek kehidupan yang lain, misalnya pekerjaan dokter menyembuhkan pasien, permainan olah raga mulai dari bulu tangkis sampai dengan sepak bola. Semuanya, jika disimak adalah pekerjaan tim, dimana terdapat orang-orang yang ikut menyukseskan munculnya seorang sarjana tak luput dari peran para pengajar, petugas administrasi, kurikulum pendukung dll, sembuhnya penyakit seorang pasien tak lepas dari kinerja para dokter, paramedis, dll, begitu pula munculnya seorang bintang olah raga merupakan hasil dari kontribusi para individu yang memiliki peran yang berbeda-beda. Kinerja Tim bergantung pada prestasi kerjasama dan juga prestasi individu, anggota Tim bekerja bersama untuk mengumpulkan sumber daya mereka (biasanya dalam hal ini kecakapan) untuk mencapai sasaran-sasarannya. Para anggota tim saling bertanggungjawab dan diberi penghargaan sebagai tim. Saling tanggungjawab adalah salah satu isu kunci dalam tim. Tanggungjawab ini berkenaan dengan setiap anggota yang menyumbangkan upaya terbaik untuk membuat kelompok berhasil. Oleh karena itu saling bertanggungjawab ini memerlukan komitmen masing-masing anggota pada setiap anggota yang lain untuk melakukan segala hal yang dapat dilakukan untuk memenuhi tujuan lain. Tim itu sendiri bertanggungjawab atas keseluruhan penyelesaian tugas. Para anggota tim bertanggungjawab untuk memikul bebannya. Di samping itu, setiap anggota tim bertanggungjawab atas tujuan-tujuan tim ini. Saling bertanggung jawab ini juga

3

membantu anggota tim terikat satu sama lain dan mengembangkan kepercayaan yang penting bagi keberhasilan berkesinambungan mereka. Tujuan spesifik adalah dasar bagi tanggung jawab ini, oleh karena itu para anggota tim ini harus spesifik dalam menyatakan tujuansehingga tim dapat mengukur kemajuannya. Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai dengan baik pula dengan dukungan bersama dan oleh karena itu mempunyai sense saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dengan tugas pekerjaannya. Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat bekerja dengan secara terbuka, dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan, peranan dan pertanyaannya disambut dengan baik. Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong untuk mengembangkan ketrampilannya dan menerapkan pada pekerjaan, untuk itu mendapat dukungan dari tim. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal yang biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan konstruktif (bersifat memperbaiki). Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti bahwa pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap kali tim tidak berhasil membuat suatu keputusan. Tujuan bersama menjadi pusat bagi tim yang memberikan fokus untuk semua keputusan dan aktivitas. Tujuan yang sebenarnya dikembangkan dari tujuan yang dibentuk dengan seksama ini. Belajar adalah komponen kunci dari tim. Proses dapat menjadi lebih efektif dengan mengumpulkan informasi dan menggunakannya untuk memperbaiki tim mereka. Belajar adalah proses yang panjang- biasanya seumur hidup. Tim memberi organisasi suatu fleksibilitas yang diperlukan sekarang ini agar lebih responsif terhadap perubahan tim. Sekarang ini pada umumnya tim terlihat dalam struktur yang lebih organik. Tim memiliki sejumlah kelebihan. Tim biasanya bisa bekerja dengan baik ketika keahlian dari berbagai fungsi dilibatkan. Tim didefinisikan sebagai kelompok yang mempunyai komitmen dengan tugas yang didefinisikan secara spesifik. Anggota tim mempunyai peranperan spesifik yang dipahami dengan baik oleh masing-masing anggota. Tingkat saling ketergantungan dalam tim sangat tinggi. Masing-masing dan setiap anggota tim harus memberikan kontribusi kepada tim agar sukses, karena saling ketergantungannya yang sangat tinggi (Patricia Buhler, 2004). Tim bisa menarik orang-orang yang tepat, bergerak cepat, dan menyatukan fungsi-fungsi yang beragam, menciptakan atmosfer yang tepat, dan memecahkan masalah (Tom Gorman, 2004). 2.2. Definisi Kepemimpinan Tim Tim adalah kelompok didalam organisasi yang anggota-anggotanya saling bergantung satu sama lain, saling berbagi tujuan bersama, dan dicirikan oleh adanya satu orang yang mengkoordinasikan kegiatan bersama mereka. Koordinasi tersebut dilakukan demi mencapai tujuan bersama. Contoh dari sebuah tim adalah tim manajemen proyek, gugus tugas, unit-unit kerja, atau tim pengembang organisasi. Di dalam tim, fungsi utama kepemimpinan adalah berupaya mencapai tujuan organisasi (tim) secara kolektif, bukan individual. Tim umumnya memiliki

4

seorang pemimpin yang telah ditentukan. Pemimpin tersebut dapat berasal dari dalam tim itu sendiri maupun dari luar. Peran kepemimpinan didalam tim dapat saja dirotasi sehingga mungkin saja diisi oleh para anggota lain antarwaktu. Peran kepemimpinan di dalam tim juga bisa disebar di antara sejumlah anggota tim tanpa harus ditentukan seorang pemimpin secara formal. Kepemimpinan yang tersebar tersebut umum ditemukan dalam kepemimpinan tim. Posisi kepemimpinan dalam tim tidak lagi bercorak satu pemimpin formal selaku pemegang tanggung jawab utama melainkan jatuh ke tangan beberapa orang yang berpengalaman di dalam tim Kepemimpinan didalam tim umumnya digariskan ke daftar serangkaian keputusan utama yaitu sejumlah kondisi yang menentukan kapan dan bagaimana seorang pemimpin baru ikut campur guna meningkatkan fungsi tim. Pertimbangan pertama apakah lebih baik meneruskan pengamatan dan memonitoring tim ataukah mengintervensi kegiatan tim dengan mengambil tindakan. Pertimbangan kedua, apakah intervesi yang dilakukan lebih kepada tugas yang tengah dilaksanakan ataukah dalam konteks hubungan yang dengan anggota tim lain. Pertimbangan ketiga apakah intervensi sebaiknya dilakukan pada tingkat internal (di dalam tim itu sendiri) atau eksternal (di lingkungan sekeliling tim). Tindakan kepemimpinan eksternal adalah tindakan yang dibutuhkan untuk menjaga tim agar terlindung dari dampak lingkungan eksternal, tetapi di saat sama, mempertahankan hubungan tim dengan lingkungan eksternal. Termasuk kedalam tindakan ini adalah Tindakan yang juga umum diambil dalam kepemimpinan tim terbagi menjadi dua Internal dan eksternal.  

Tindakan internal artinya adalah tindakan yang dilakukan di dalam tim itu sendiri, yang terdiri atas tugas dan hubungan. Tindakan eksternal artinya tindakan dilakukan pada lingkungan sekeliling tim.

Tindakan kepemimpinan dalam tugas internal terdiri atas model yang merinci serangkaian skill atau tindakan yang dilakukan pemimpin untuk meningkatkan kinerjanya, yaitu : 1. Fokus pada tujuan (menjelaskan, memperoleh persetujuan) 2. Merinci hasil (perencanaan, pemvisian, pengorganisasian, penjelasan peran, dan pendelegasian wewenang) 3. Pemfasilitasian proses pembuatan keputusan (penginformasian, pengendalian, pengkoordinasian, pemediasian, pensintesisan, dan pemfokusan pada masalah) 4. Pelatihan anggota tim sehubungan keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaannya (pendidikan, pengembangan) 5. Pemeliharaan standar prima (penilaian tim dan kinerja individual, pembahasan kinerja yang tidak sesuai)

5

Tindakan hubungan dalam konteks internal dibutuhkan untuk meningkatkan skill interpersonal anggota tim sekaligus hubungan yang terjalin di dalam tim. Tindakan dalam konteks ini terdiri atas: 1. Pelatihan untuk meningkatkan skill interpersonal 2. Penguatan kerjasama di antara anggota tim 3. Pengelolaan konflik agar konflik tetap ada di tataran intelektual, bukan pribadi. 4. Penguatan komitmen tim. 5. Pemuasan kepercayaan dan dukungan yang dibutuhkan oleh anggota tim 6. Bertindakan fair dan konsisten dalam perilaku-perilaku yang bersifat prinsipil. 7. Memperoleh akses atas informasi demi membangun aliansi eksternal 8. Membantu tim yang telah terkena pengaruh lingkungan. 9. Bernegosiasi dengan manajemen senior seputar pengakuan, dukungan, dan sumberdaya yang perlu bagi kelangsungan tim. 10. Perlindungan anggota tim dari penetrasi lingkungan internal organisasi maupun eksternal organisasi. 11. Melakukan pengujian atas indikator efektivitas yang berasal dari lingkungan eksternal, misalnya survey kepuasan pelanggan. 12. Menyediakan informasi dari luar yang dibutuhkan oleh anggota tim. 13. Efektivitas tim terdiri atas dua dimensi yaitu :  kinerja tim  pengembangan tim. Kinerja tim mengaju pada seberapa baik kualitas tugas yang mampu dicapaioleh tim. Pengembangan tim mengacu pada seberapa baik tim tetap terpelihara sehubungan dengan pencapaian tugas-tugas tim. Sejumlah peneliti menganjurkan kriteria penilaian efektivitas tim, misalnya yang seperti ditawarkan Carl E. Frank M. J. LaFasto tahun 1989, yaitu:        

Apakah tim punya tujuan yang spesifik, masuk akal, dan disampaikan secara jelas Apakah tim memiliki struktur pencapaian hasil Apakah para anggota tim memenuhi syarat Adakah kesatuan dalam tim yang didasarkan pada komitmen atas tujuan tim Adakah iklim kerjasama diantara anggota tim Adakah standar prima yang membimbing tim? Adakah dukungan eksternal serta pengakuan bagi tim? Adakah kepemimpinan tim yang efektif?

2.3. Definisi Tim dan Kerjasama Tim Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan koordianasi kerja mereka untuk tujuan tertentu (Widiastuti Dyah, 2011).

6

Katzenbach dan Smith mendefinisikan tim sebagai “sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama (common purpose), menghasilkan tujuan-tujuan dan pendekatan bersama dimana mereka mengikatkan diri dalam kebersamaan tanggung jawab (mutally accountable) (Gowa, 2007). Kata kata bergaris miring yaitu selkelompok kecil orang, keterampilan yang saling melengkapi maksud bersama, menghasilkan tujuan tujuan bersama, dan ta...


Similar Free PDFs