Makalah Keseimbangan Perekonomian 4 Sektor (Perekonomian Terbuka) PDF

Title Makalah Keseimbangan Perekonomian 4 Sektor (Perekonomian Terbuka)
Author Abdu L Muhsin
Pages 20
File Size 237.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 331
Total Views 850

Summary

MAKALAH KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA ABDUL MUCHSIN AKHMAD FAUZI AZIS KURNIA FAHMI PERMADI MAHMUDIN M. TITS EKO YANA HERDIAN HENDRO MAYHADI SAHRUL BADRI ANANDA PRATAMA MUSMUALIM SEKOLAH TI NGGI I LMU MANAJEMEN ( STI M) PRI MA GRAHA 2015 – 2016 Jl. Letnan Djidun No. 15 Kepandean (42115) Serang – ...


Description

MAKALAH KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

ABDUL MUCHSIN AKHMAD FAUZI AZIS KURNIA FAHMI PERMADI MAHMUDIN M. TITS EKO YANA HERDIAN HENDRO MAYHADI SAHRUL BADRI ANANDA PRATAMA MUSMUALIM

SEKOLAH TI NGGI I LMU MANAJEMEN ( STI M) PRI MA GRAHA 2015 – 2016 Jl. Letnan Djidun No. 15 Kepandean (42115) Serang – Banten

K AT A PEN GAN T AR Puji syukur nikmat Allah yang telah diberikan kepada tim penulis kesehatan dan kemampuan dalam menyelsaikan makalah ini dan juga dalam tugasnya. Makalah ini adalah ringkasan dari buku Makro Ekonomi Sadono Sukirno. Disini hanya menjelaskan tentang beberapa pengertian namun tidak tercantum pada pengertian dalam penghitungan angka – angkanya. Tim penulis mengakui masih memiliki kekurangan dalam kemampuan pembuatan makalah ini yang optimal. Maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan dari ini. Namun kami sebagai mahasiswa akan tetap terus berjuang dalam tahap pembelajarannya.

Serang, 11 May 2015

Tim Penulis

i

DAFT AR I SI KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latarbelakang Masalah

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan

1

BAB II PEMBAHASAN

2

2.1 Sirkulasi Pendapatan Ekonomi Terbuka

2

2.1.a Ekspor, Impor, dan Pengeluaran Agregat

2

2.1.b Sirkulasi Aliran Pendapatan

3

2.1.c Komponen Pengeluaran Agregat

4

2.2 Penentu Ekspor dan Impor

5

2.2.a Faktor – faktor yang Menentukan Ekspor

5

2.2.b Faktor – faktor yang Menentukan Impor

6

2.3 Keseimbangan Perekonomian Terbuka 2.3.a Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka

9 9

2.3.b Pengenluaran dan Penawaran Agregat dalam Perekonomian Tebuka

9

2.3.c Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka 2.3.d Perubahan –perubahan Keseimbangan

10 13

BAB III KESIMPULAN

16

DAFTAR ISI

17 ii

BAB I PEN DAH U LU AN 1.1 Latarbelakang Masalah Perekonomian 4 sektor dapat disebut juga dengan perekonomian terbuka. Perekonomian 4 sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintahan dan sektor luar negri. Jika dilihat dari perekonomian sebuah negara dan sesuai dengan zaman ini, negara memegang sistem perekonomian 4 sektor, karena tidak cukup dari sebuah negara dalam sirkulasinya hanya mengandalkan dari dalam saja. Pada zaman sekarang mayoritas beberapa negara menggunakan sistem perekonomian 4 sektor. Adanya kegiatan ekspor dan impor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih. Selanjutnya sirkalsi pendapatan dari dalam sistem perekonomian 4 sektor akan lebih jelas/ dijelaskan dalam bab pembahasan. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaiman jalannya sirkulasi aliran pendapatan dari perekonomian terbuka ? b. Faktor apa saja sebagai penentu ekspor dan impor ? c. Apa fungsi ekspor, impor dan perubahannya ? d. Apa itu keseimbangan perekonomian terbuka ? e. Apa itu suntikan dan bocoran ? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui seperti apa perekonomian 4 sektor dan hubungannya dengan dengan perekonomian yang memiliki sektornya dibawah 4 sektor. Selain itu kita dapat mengetahui mengenai fungsi dari ekspor, impor, perubahannya dan tentang perhitungan dalam keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka.

1

BAB I I PEM BAH ASAN 2.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara – negara lain didunia ini. Kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan perekonomian. Namun secara relatif jika dilihat dari sudutpandang kepentingannya, setiap negara memiliki kepentingan masing – masing. 2.1.a Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat Apabila diteliti pada perekonomian 3 sektor maka aliran yang berlaku dalam

perekonomian

terbuka

terlihat

berbeda

karena

dalam

perekonomian terbuka ditambah dengan kegiatan ekspor dan impor. Secara fisik, ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang – barang buatan dalam negri ke negara – negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk kedalam sektor perusahaan. Pengeluaran ini berdampak pada pengeluaran agregat(AE) karena kegiatan ekspor barang dan jasa, pada akhirnya akan mempengaruhi dalam peningkaran pendapatan nasional (Y).

2

2.1.b Sirkulasi Aliran Pendapatan

Sirkulasi aliran pendapatan merupakan perputaran kegiatan sistem perekonomian yang mempengaruhi pada pendapatan. Dari gambar diatas akan dijelaskan sebagai berikut : i. Aliran 1: perusahaan yang menggunakan faktor – faktor produksi dari rumah tangga tersebut akan mewujudka aliran pendapatan ke sektor rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji, upah, sewa, bunga, keuntungan, dsb. ii. Aliran 2: Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah, pembayaran pajak ini mempengaruhi aliran pendapatan yang tadi sebab, aliran pendapatan yang mengalir pada rumah tangga telah dikurang oleh pajak keuntungan perusahaan. iii. Aliran 3: Rumah tangga yang menerima pendapatan tersebut membayar pajak individu kepada pemerintah dan pendapatan yang diterima setelah pajak disebut pendapatan disposebel (Yd). iv. Aliran 4: Pendapatan disposebel rumah tangga akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksikan didalam negeri. Pengeluaran ini digolongkan sebagai pengeluaran konsumen keatas

3

barang – barang yang diproduksi didalam negeri, secara ringkas disebut (Cdn). v. Aliran 5: Rumah tangga mengimpor barang – barang yang diproduksikan oleh luar negeri. Jika pengeluaran dari aliran 4 digabungkan dengan aliran 5 atau meliputi keseluruhan pembelanjaan rumah tangga disebut (C). vi. Aliran 6: Sisa pendapatan yang tidak digunakan oleh rumah tangga akan ditabung kedalam institusi keuangan atau badan keuangan seperti bang perdagangan, bank tabungan dan sebagainya. Penjelasan sirkulasi selanjutnya akan dijelaskan dalam komponen pengeluaran agregat. 2.1.c Komponen Pengeluaran Agregat Komponen pengeluaran agregat adalah bagian pengeluaran yang mempengaruhi sektor perusahaan pada sirkulasi perekonomian terbuka ini. Ada 5 jenis pengeluaran agregat dalam perekonomian ini, yaitu : i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga keatas barang – barang yang dihasilkan dalam negeri (Cdn). ii. Investasi perusahaan untuk menambah kapasitas sektor perusahaan dalam negeri untuk memproduksikan barang dan jasanya. iii. Pengeluaran pemerintah keatas barang dan jasa yang diperoleh dari perusahaan dalam negeri (G). iv. Ekspor (X), yaitu pengeluaran atau pembelian oleh negara lain keatas barang dan jasa yang diproduksi dari perusahaan dalam negeri. v. Impor(M), yaitu pembelian barang dari luar negeri.

4

Untuk menghitung pengeluaran agregat dapat menggunakan formula atau rumus seperti yang dibawah ini : AE = Cdn + I + G + X + M

2.2 Penentu Ekspor dan Impor Penentu ekspor dan impor bisa dapat dilihat dari ciri – ciri dan faktor – faktor penting yang mempengaruhinya. Dibawah ini penjelasannya. 2.2.a Faktor – faktor yang menenetukan ekspor Faktor terpenting yang dapat menentukan ekspor adalah kemampuan dari sebuah negara untuk mengeluarkan barang – barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut : i. Mutu atau kualitas dari sebuah barang. ii. Harga barang. iii. Cita rasa masyarakat. iv. Barang spesial. v. Permintaan akan barang. vi. Teknologi. Pendapatan nasional sebenarnya tidak begitu berpengaruh besar terhadap ekspor karena pendapatan nasional belum tentu dapat menaikkan ekspor atau bukan sebagai faktor penentu ekspor. Dibawah ini terdapat grafik yang menjelaskan tentang fungsi ekspor dan perubahannya.

5

Pada gambar 2.2 bagian (a) menunjukan bahwa fungsi ekspor adalah pengeluaran otonomi yakni tingkatannya tidak di pengaruhi oleh pendapatan nasional. X0 menunjukan bahwa ekspor tetap dari berbagai pendapatan nasional. Pada gambar 2.2 bagian (b) menunjukan perubahan ekspor. X0 merupakan fungsi ekspor semula. Apabila ekspor telah bertambah maka X0 berubah menjadi X1. Faktor yang dapat merubahnya bisa terjadi karena perubahan cita rasa masyarakat negara luar dan mengimpor dari dalam negara. Faktor teknologi juga dapat berpengaruh pada peningkatan ekspor, apalagi negara tersebut pertumbuhan ekonominya sudah berkembang pesat, maka negara tersebut dapat meningkatkan mutu barang dan akan menambah atau meningkatkan permintaan masyarakat dari negara peng-impor kepada negara peng-ekspor. Selanjutnya adalah perubahan ekspor yang terjadi karena berkurangnya daya ekspor seperti terlihat pada grafik X0 ke X3. Kemerosotan tersebut bisa terjadi karena berkurangnya cita rasa masyarakat atau merosotnya dalam persaingan pada pasaran luar negri. 2.2.b Faktor – Faktor yang Menentukan Impor Faktor – faktor yang menentukan impor tidak berbeda dengan faktor ekspor. Dalam sirkulasi perekonomian terbuka, hanya sektor tumah 6

tangga yang membeli barang dari luar negara atau meng-impor. Namun secara

praktiknya

tidaklah

demikian.

Sektor

perusahaan

dan

pemerintahannya juga dapat membeli barang impor. Sektor perusahaan membeli barang mentah dan barang modal dari luar negeri dan sektor pemerintahan membeli barang konsumsi dan barang modal keluar negeri. Hubungan yang berpengaruh pada impor adalah dengan pendapatan nasioal adalah semakin tinggi pendapatan nasioal maka semakin tinggi pula impornya. Dibawah ini adalah kurva dari fungsi impor dan perubahannya.

Dari gambar (a) diatas adalah fungsi impor bagi suatu masa tertentu. Ada 2 pendekatan pada fungsi impor ini. i. Nilai impor yang proporsional dengan penadapatan nasional. Persamaan fungsinya adalah M = m Y dimana m menggambarkan tingkat perubahan impor yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. ii. Nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional yakni seperti pada perusahaan yang membeli barang modal diluar

7

negeri. Persamaannya M = M0 + mY dimana M0 merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Gambar (b) menunjukan pada perubahan impor yang akan berlaku dari waktu ke waktu. Jika kita lihat pada kurva (i) kecondongan impor yakni nilai m mengalami perubahan. Seperti yang terlihat pada garis M1 dan M2. Apabila garis M1 berubah menjadi M2 maka kecondongan untuk mengimpor berkurang. Berkurangnya kecondongan mengimpor bisa disebabkan karena cita rasa masyarakat yang berkurang. Selain itu, kecondongan mengimpor bertambah dapat terlihat pada perubahan dari garis M1 ke M3. Dalam gambar b kurva (ii) menunjukan bahwa perubahan fungsi impornya sejajar. Jadi perubahan fungsi impor ini pengaruhnya sesuai dengan pendapatan nasional dan harga barang dalam negeri. Dalam kurva (ii) perubahan fungsi impor M1 ke M3 menggambarkan peningkatan impor dari setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihat dari pada pendapatan nasional (Y0) itu menunjukan bahawa nilai impornya meningkat dari Ma ke Mb. Perubahan ini bisa disebabkan oleh efek inflasi dalam negeri. Contoh, apabila harga barang dalam negeri meningkat karena inflasi maka masyarakat lebih memilih kepada barang impor karena harganya murah. Pada perubahan M1 ke M2 menunjukan peningkatan impor berkurang pada setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihar dari pendapatan nasionalnya (Y0) menunjukan impor berkurang dari Ma menjadi Mc. Contoh, pengaruh impor berkurang karena harga dalam negeri murah dan bagusnya mutu barang tersebut. Pada setiap pendapatan nasional, masyarakat tetap lebih memilih pada barang dalam negeri.

8

2.3 Keseimbangan Perekonomian terbuka Keseimbangan perekonomian terbuka ini mengenani keseimbangan pendapatan nasionalnya. Disini akan dijelaskan tentang syarat, pendekatan, dan perubahan – perubahannya. Berikut ini. 2.3.a Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat dan suntikan sama dengan bocoran. 2.3.b Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian terbuka Ada 2 golongan barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam negeri yaitu : (i) Barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y). (ii) Barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri (M). Pada penawaran agregat (AS) perekonomian terbuka dapat kita simpulkan dalam formula : AS = Y + M Pada pengeluaran agregat (AE) meliputi 5 komponen yaitu : (i) Pengeluaran rumah tangga ke atas barang yang diproduksi dalam negeri (Cdn). (ii) Investasi Swasta (I). (iii) Pengeluaran pemerintah (G). (iv) Ekspor (X). (v) Pengeluaran ke atas impor (M) Dalam persamaannya : AE = Cdn + I + G + X + M

9

Dalam konsumsi atau pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke atas barang dalam negeri dan ke atas barang impor. Persamaannya seperti ini : C = Cdn + M Berdasarkan persamaan – persamaan yang ada diatas, dapat disederhanakan menjadi : AE = C + I + G + X Nilai C adalah dari persamaan Cdn + M.

Dalam keseimbangan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka akan tercapai apabila : Y+M=C+I+G+X atau Y = C + I + G + (X-M) 2.3.c Suntikan dan Bocoran dalam Perekomian terbuka Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dapat dicapai dalam keadaan berikut ini : I+G+X=S+T+M Sebelumnya telah diterangkan bahwa pendapatan nasional yang mengalir kepada sektor rumah tangga telah dikurangi pajak perusahaan dan pajak indivdu, maka perolehan terakhir merupakan pendapatan disposebel (Yd). Dalam persamaannya : Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu atau Yd = Y - T

10

Seperti pada sirkulasinya, pendapatan disposebel tersebut digunakan untuk : (i) Membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor (C = Cdn + M). (ii) Ditabung ( S ). Dapat disimpulakan bahwa Yd = C + S dan Yd = Y – T. Maka dala persamaanya perekonomian terbuka adalah Y – T = C + S atau Y = C + S + T. Keseimbangan

perekonomian

menurut

agregat

penawaran

dan

pengeluaran dapat dicapai apabila : Y = C + I + G + (X-M) Maka keseimbangan penadapatan nasional dalam perekonomian terbuka secara keseluruhan jika digabungkan dengan suntikan - bocoran dapat disingkat menjadi : C + I + G + (X-M) = C + S +T atau I+G+X=S+T+M Jadi suntikan dan bocoran merupakan dari pendapatan nasional dengan pendapatan disposebel dalam persamaannya Y = Yd. Dibawah ini adalah kurva yang menjelaskan pendekatan AE – AS juga Suntikan dan Bocoran dalam keseimbangan perekonomian terbuka.

11

Jika dilihat dari gambar (a) diatas, dalam pendekatan pengeluaran agregat – penawaran

agregat dapat dijelaskan bahwa dalam

perekonomian 3 sektor, akan mencapai keseimbangan pendapatan nasional pada keadaan Y = C + I + G dan pendapatan nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian ini berubah menjadi perekonomian terbuka, maka akan timbul 2 aliran pengeluaran baru yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat dan impor mengurangi pengeluaran agregat. Dalam pengeluaran agregat perekonomian tertutup fungsinya terdiri AE = C + I + G. Jika berubah menjadi perekonomian terbuka maka AE = C + I + G + (X-M) yakni perekonomian terbuka adalah perekonomian 4 sektor. Gambar (b) menunjukan keseimbangan pendapatan nasional menurut pendekatan suntikan dan bocoran. Pada perekonomian tertutup keseimbangan dicapai pada E0 yaitu apabila S + T = I + G dan pendapatan nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian tertutup berubah menjadi terbuka maka pengaruhnya adalah :

12

(i) Suntikan bertambah sebanya X karena dari I + G menjadi I + G + X dan perubahannya sejajar karena ekspor adalah pengeluaran otonomi. (ii) Bocoran bertambah sebanyak M, dari S + T menjadi S + T + M. Y3 adalah pendapatan nasional. E1 adalah keseimbangan yang dicapai. M adalah pengeluaran yang terpengaruh, artinya sebanding dengan pendapatan nasional. Kembali pada grafik (a), pada garis Cdn menunjukan pengeluaran rumah tangga keatas produksi dalam negeri pada berbagai tingkat pendapatan nasional. Diantara garis Cdn dan C itu menunjukan nilai impor. Pada garis Cdn yang memotong garis Y = AE maka fungsi bocoran S + T + M harus memotong sumber datar dan keadaan teresbut menggambarkan bahawa nilai S + T + M = 0 dan nilai Cdn = Y. Dalam perekonomian terbuka, pendapatan nasional adalah Y = Cdn + S + T +M. Jadi, apabila Y = Cdn maka dengan sendirinya S + T + M = 0. 2.3.d Perubahan – Perubahan Keseimbangan Perunahan pengeluaran rumah tangga, perubahan komponen – komponen suntikan dan bocoran akan menimbulkan perubahan keatas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam AE akan menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan AE juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya menyebabkan ∆Y lebih besar

dari ∆AE yang berlaku. Dalam perkonomian 4 sektor nilai multiplier lebih kecil dari pada nilai perekonomian 3 sektor karena perekonomian terbuka impor sebanding dengan pendapatan nasional, persmaan impornya adalah M = mY. Nilai m menyebabkan tingkat bocoran menjadi bertambah besar. Kenaikan tabungan, pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar akibat kenaikan bocoran. Dibawah ini adalah grafik yang menggambarkan perubahan – perubahan keseimbangan.

13

Gambar 2.5 : Perubahan Keseimbangan dalam Ekonomi Terbuka a. Kenaikan Ekspor

(i)

(ii)

b. Kenaikan impor

(i)

14

Gambar 2.5 menunjukan efek perubahan salah satu komponen AE dan bocoran keatas keseimbangan dan keatas pendapatan nasional. Terlebih dahulu akan dijelaskan dari grafik bagian a(i). Gambar a(i) menggunakan pendekatan AS – AE untuk menunjukan perubahan keseimbangan yang berlaku. Pada awalnya keseimbangan dicapai di E0 dan pendapatan nasional adalah Y0. Kenaikan ekspor

sebanyak ∆X menyebabkan AE meningkat dari AE0 menjadi AE1 dan

keseimbangan berpindah dari E0 ke E1. Akibat dari perubahan ini maka pendapatan nasional meningkat dari Y0 ke Y1. Gambar

a(ii)

menunjukan

perubahan

keseimbangan

dengan

menggunakan pendekatan suntikan dan bocoran. Gambar b(i) Menunjukkan akibat kenaikan impor (∆M) keatas keseimbangan Y = AE. Perubahan keseimbangan menggunakan pendekatan AS-AE. Pertambahan impor akan memindahkan dari AE menjadi AE1 dan pendapatan nasional dari Y0 menjadi Y1. Gambar b(ii) menunjukan akibat kenaikan impor dengan menggunakan pendeketan suntikan dan bocoran.

15

BAB III KESIMPULAN Setelah kita membahas tentang perekonomian 4 sektor dan membandingkan dengan sistem perekonomian lainnya. Kita telah mengetahui bahwa untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional yang besar dalam sebuah negara haruslah menggunakan sistem perekonomian 4 sektor. Peran pentingnya adalah ekspor dan impor, yakni asumsikan jika suatu ekspor barang maupun jasa harus diperbesar atau diperbanyak dalam kapasitas atau nilainya sesuai dengan stabilitas sumberdaya yang dimiliki negara serta komoditas yang dapat bersaing kuat pada pasar luar negeri. Jika dilihat pada kondisi negara Indonesia sendiri, Indonesia masih belum memiliki banyak komoditas ekspornya bahkan masih sering mengimpor barang. Pada intinya, untuk dapat meningkatkan daya eskpor dari sebuah negara, negara harus produktif dengan komoditas yang berkualitas dan dapat bersaing dengan pasar luar negeri maka dapat mempengaruhi dalam pertambahan pendapatan nasional dari sebuah negara.

16

DAFTAR PUSTAKA Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Penga...


Similar Free PDFs