Makalah Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam PDF

Title Makalah Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam
Author Haidir Ali
Pages 19
File Size 582.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 106
Total Views 284

Summary

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri pada Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu Mata Kuliah: Mahmud, H., Prof., Dr., M.Si. Hasan Basri, H., Dr., M.Ag. Disusun oleh: HAIDIR ALI NIM. 2170040046 PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSIT...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Makalah Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam Haidir Ali

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

proposal t esis IAIN JEMBER Gembel Elit

320 PETA ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Jurnal Tarbiyah, Sehat Dhalimunt he Tafsir Tarbawi di Indonesia: Hakikat , Validit as, dan Kont ribusinya Bagi Ilmu Pendidikan Islam Dr. Cucu Surahman, M.A.

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri pada Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Mahmud, H., Prof., Dr., M.Si. Hasan Basri, H., Dr., M.Ag.

Disusun oleh: HAIDIR ALI NIM. 2170040046

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2017

KATA PENGANTAR

Sujud syukur kita hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada penyusun untuk dapat menyelesikan makalah ini. Sesungguhnya kejayaan dan kebahagiaan manusia ada di dalam agama Islam yang kaffah dengan taat kepada Allah SWT serta mengikuti cara Rasulullah SAW dan para sahabatnya hingga hari kiamat. Penyusun menyadari tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penyusun. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyususn dan semua pihak yang membacanya. Dengan segala kerendahan hati, peyusun menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik moril maupun materil. Semua pihak yang telah berjasa dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan selalu melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua atas segala amal sholeh yang kita perbuat dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya. Amin.

Bandung, September 2017 Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2 A. Hakikat Ilmu ........................................................................................... 2 B. Hakikat Pendidikan Islam ....................................................................... 5 C. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam .................................................... 9 BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13 A. Simpulan ................................................................................................. 13 B. Saran ....................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Agama Islam dengan segala kesempurnaannya, telah memberi petunjuk tentang seluruh aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan sebagai salah satu aspek terpenting bagi manusia. Agama Islam sangat menjunjung tinggi akan ilmu Pengetahuan. Orang-orang yang beriman serta berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Karena iman tanpa ilmu akan sia-sia dan ilmu tanpa iman akan tersesat. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan kian dan terus berkembang, sehingga muncul berbagai klasisifasi ilmu itu sendiri. Diantaranya adalah Ilmu Pendidikan Islam. Suatu cabang ilmu yang menarik untuk dikaji. Ilmu yang membahas tentang pendidikan dari sudut pandang ajaran Agama Islam. Namun sebenarnya, apa yang dimaksud dengan Ilmu Pendidikan Islam itu? Pertanyaan inilah yang melatarbelakangi penyusun untuk menyususn makalah ini.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan ilmu? 2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Islam? 3. Bagaimana konsep dasar Ilmu Pendidikan Islam?

1

BAB II PEMBAHASAN

A. HAKIKAT ILMU Apa yang dimaksud dengan ilmu? Ilmu merupakan suatu istilah yang digunakan untuk pengetahuan sains. Sebenarnya penggunaan istilah ilmu ini masih sangat membingungkan. Kata “ilmu” berasal dari Bahasa Arab, “alima ya’lamu” yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya pengetahuan. Sedangkan kata ilmu itu sendiri seringkali disandingkan dengan kata pengetahuan, menjadi kata majemuk “ilmu pengetahuan” sebagai istilah yang merujuk kepada kata sains, padahal sesungguhnya ilmu adalah bagian dari pengetahuan.1 Untuk mengetahui hakikat ilmu, perlu diketahui terlebih dahulu tentang macam-macam pengetahuan. Ahmad Tafsir membagi pengetahuan manusia menjadi tiga macam, yaitu pengetahuan sains (ilmu atau ilmu pengetahuan), pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik.2 Sains atau ilmu atau ilmu pengetahuan dikatakan sebagai kesimpulan sesuatu yang didapatkan seseorang melalui panca indera, baik dengan melihat, mendengar, mengucap, menyentuh, mencium, merasa, dan sebagainya.3 Dengan kata lain ilmu merupakan pengetahuan inderawi dengan dasar penalaran yang bersifat logis. Sederhananya, ilmu itu haruslah logis dan empiris. Jika hanya menggunakan penalaran logis yang tidak empiris, maka disebut dengan filsafat. Jika hanya empiris tetapi tidak logis, maka disebut takhayul. Jika hanya mengandalkan rasa atau keyakinan semata, maka hal itulah yang disebut dengan pengetahuan mistik. Ilmu merupakan rangkaian aktivitas manusia yang dilaksanakan dengan metode tertentu yang akhirnya metode itu menghasilkan pengetahuan ilmiah. Jadi, ilmu merupakan pengetahuan dari proses yang telah memenuhi persyaratan-

1

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 5. 2 Ibid, h. 7. 3 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 4.

2

persyaratan keilmiahan. Ilmu dalam pengertian di atas adalah pengertian ilmu dalam konteks ilmu pengetahuan ilmiah. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang dapat diandalkan dan berguna bagi kita dalam menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol gejala-gejala alam. Kata ilmu merupakan terjemahan dari kata “science”, yang secara etimologis berasal dari kata latin “scinre”, artinya “to know”. Namun, pengertian science ini sering salah diartikan, dan direduksi berkaitan dengan ilmu alam semata padahal tidak demikian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Pendapat lain menerangkan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang mengembangkan dan melaksanakan aturan-aturan mainnya dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhannya.4 Melalui pendapat tersebut dipahami bahwa ilmu merupakan pengembangan dari pengetahuan yang memiliki aturan tertentu dan dapat diuji kebenarannya karena berkaitan dengan penafsiran suatu hal yang pada umumnya berlaku secara umum. Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (obyek/ lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal atau kejadian itu.5 Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, maka ilmu menunjukan perkembangan pengetahuan manusia yang telah tersusun secara lebih terstruktur dan dapat diuji kebenarannya oleh semua orang. Pada akhirnya alam semesta dapat diterjemahkan oleh manusia menggunakan cara-cara yang lebih sesuai dengan dinamika alam apa adanya. Berdasarkan kajian-kajian yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu sebagai bagian dari pengetahuan memiliki ciri-ciri

yang membedakannya dari

pengetahuan lain, yaitu: logis, sistematis, universal dan empiris. Logis

4

Jujun Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebagai Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2009), h. 35. 5 Ibid, h. 14.

3

menunjukan bahwa ilmu dapat dijangkau dan diterima oleh nalar manusia. Karena sifatnya dapat teramati oleh indera manusia atau dapat dijangkau oleh alat-alat yang mampu membantu indera manusia dalam menafsirkan gejala alam. Sistematis menunjukkan pada sebuah hal yang runut, memiliki tahapan-tahapan yang jelas dalam memahaminya. Universal, bersifat menyeluruh yang berarti ilmu pengetahuan berlaku secara umum. Sedangkan empiris menunjukan bahwa semua orang dapat mengalami ilmu pengetahuan itu atau dapat mengembangkan ilmu tersebut. Cerita tentang tanaman padi kita tadi yang tiba-tiba mengering secara tidak terprediksikan, pada akhirnya dapat dijelaskan secara lebih ilmiah oleh keilmuan. Fenomena tersebut dapat dijelaskan oleh biologi misalnya, karena padi yang tiba-tiba mengering sebelum masanya dapat terjadi karena adanya fenomena pemanasan global yang menyebabkan musim menjadi tidak menentu dan meningkatnya suhu bumi sehingga menjadi lebih panas akibat kerusakan ozon. Hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab yang lebih ilmiah dan berlaku secara umum untuk menjelaskan faktor penyebab fenomena padi kita. Ilmu merupakan hasil dari peradaban manusia yang semata-mata membantu memudahkan pekerjaan manusia. Dalam hal ini pekerjaan manusia bukan hanya aspek praktis semata melainkan ilmu berhasil menerjemahkan alam semesta yang berlaku secara umum. Sehingga setiap orang dapat memahami gejala-gejala alam secara serentak dan ilmu itu juga dapat digunakan oleh semua orang tanpa batas apapun. Maka, di akhir pembahasan mengenai hakikat ilmu ini dapatlah kita mengutip pernyataan berikut ini, “Ilmu itu ibarat bis kota, memang tidak senyaman Mercy Tiger, tapi rutenya jelas dan jadwalnya dapat dipercaya. Jelas bukan tunggangannya Nabi yang diberkahi wahyu atau seniman besar yang penuh ilham, namun kendaraan orang-orang biasa seperti kita”.6

6

Ibid, h. 56.

4

B. HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM Pengertian pendidikan akan sangat beragam, bergantung pada sudut pandang yang digunakan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.7 Sedangkan menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 8 Secara bahasa, pendidikan berasal dari bahasa Yunani, “paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.9 Menurut Hasan Langgulung, pendidikan adalah suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada anak-anak atau orangorang yang sedang dididik.10 Menurut Muhibbin Syah, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya alam melalui kegiatan pengajaran (Muhibbin Syah, 2008:1).11 Pendidikan secara terminologi dapat diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang diajukan kepada semua anak didik secara formal maupun non formal dengan tujuan membentuk anak didik yang cerdas, berkepribadian, memiliki keterampilan atau keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupannya di masyarakat. Secara formal, pendidikan adalah pengajaran.12

7

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga), (Jakarta: Balai Pustaka, 2002). 8 Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 9 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (KALAM MULIA: Jakarta, 1994), h. 1. 10 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986), h. 32. 11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2008), h. 1. 12 Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), h. 53.

5

Di dalam konteks keislaman, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan sebagai arti pendidikan, diantaranya tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib. 1. Tarbiyah Secara umum, tarbiyah dapat dikembalikan kepada 3 kata kerja yg berbeda, yakni: o

Rabaa-yarbuu yang bermakna namaa-yanmuu, artinya berkembang.

o

Rabiya-yarbaa yang bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya tumbuh.

o

Rabba-yarubbu yang bermakna aslahahu, tawallaa amrahu, sasa-ahuu, wa qaama ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya masing memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau mendidik).

Tarbiyah merupakan proses penyampian sesuatu batas kesempurnaan yang dilakukan

secara

setahap

demi

setahap.

Tarbiyah

sebagai

proses

menumbuhkan sesuatu secara setahap dan dilakukan sesuai pada batas kemampuan. Menurut pengertian tersebut, tarbiyah diperuntukkan khusus bagi manusia yang mempunyai potensi rohani, sedangkan pengertian tarbiyah yang dikaitkan dengan alam raya mempunyai arti pemeliharaan dan memenuhi segala yang dibutuhkan serta menjaga sebab-sebab eksistensinya. Kata tarbiyah secara semantik tidak khusus ditunjukkan kepada manusia, tetapi dapat dipakai untuk spesies lain, hewan dan tumbuhan misalnya. Kata tarbiyah mengandung arti mengasuh, menanggung, memberi makan, mengembangkan,

memelihara,

membuat,

menjadikan

bertambah

pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang, dan menjinakkan.13 2. Ta’lim Pendidikan di dalam Islam sering pula disebut dengan istilah ta’lim. Ta’lim bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keahlian berpikir yang sifatnya mengacu pada domain kognitif saja.14 Ta’lim secara bahasa berarti pengajaran (mashdar dari a’lama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan 13

Ramayulis, Op.Cit. h. 2. Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh, (PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2014), 4. 14

6

dan ketrampilan. Ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya (ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju mengetahui apa yang sebelumnya mereka tidak tahu. 3. Ta’dib Sebagian para ahli berpendapat bahwa sebenarnya kata ta’dib inilah yang paling tepat untuk menunjukkan arti pendidikan perspektif Islam. 15 Hal ini karena konsep ta’dib meliputi aspek material dan spiritual seseorang.16 Ta’dib, merupakan bentuk mashdar dari kata addaba-yuaddibu-ta’diban, yang berarti mengajarkan sopan santun. Sedangkan menurut istilah, ta’dib diartikan sebagai proses mendidik yang di fokuskan kepada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar. Ta’dib merupakan pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan dalam tatanan wujud keberadaanNya. Fakta bahwa pendidikan Nabi Muhammad saw dijadikan Allah sebagai pendidik yang terbaik didukung oleh Al-Qur’an yang menunjukkan kedudukan Rasulullah SAW yang mulia, suri tauladan yang baik serta hadits yang menyatakan bahwa Rasul diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Pengertian pendidikan dalam arti kata tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib dapatlah diambil suatu analisa. Jika ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik perbedaan antara satu dengan lainnya, namun apabila dilihat dari unsur kandungannya, terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain, yakni dalam hal memelihara dan mendidik anak. 15 16

Ramayulis Op Cit 2 Heri Gunawan, Op.Cit. h 6.

7

Selanjutnya jika kata pendidikan dikaitkan dengan kata Islam, maka akan memberikan warna tersendiri dalam pemaknaannya. Ramayulis mengemukakan bahwa Pendidikan Islam adalah suatu proses edukatif yang yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian.17 Pendidikan Islam menurut Muzayin Arifin adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya, sesuai dengan cita–cita Islam, karena nilai–nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.18 Kemudian menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai pandangan hidupnya (way of life) demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.19 Menurut Muhaimin, istilah “pendidikan Islam” dapat dikatakan sebagai pendidikan menurut Islam atau pendidikan Islami, yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan, dan diajarkan dalam nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu, al-Qur’an dan as-sunah. Dalam pengertian ini, pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran dan teori pendidikan yang mendasarkan diri atau dibangun dan dikembangkan dari sumber-sumber dasar tersebut.20 Pendidikan Islam merupakan sebuah proses dalam membentuk manusiamanusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT baik kepada Tuhannya, sesama manusia, sesama makhluk lainnya. Dengan istilah lain, manusia muslim yang telah mendapatkan Pendidikan Islam itu harus mampu hidup di dalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana diharapkan oleh citacita Islam. Pengertian Pendidikan Islam dengan sendirinya bermuara pada pengertian sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang 17

Ramayulis, Op.Cit. 4. Muzayin Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Indisipliner, Bumi Aksara, Jakarta, 1994, hal. 10. 19 Zakiah Daradjat, et.all, Ilmu Pendidikan Islam, Op.Cit. hal. 117. 20 Muhaimin, et.al. Paradigma Pendidikan Islam, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2002, hal. 29. 18

8

dibutuhkan oleh hamba Allah. Oleh karena Islam memberi pedoman seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik duniawi maupun ukhrawi. Islam sebagai agama bersifat universal berisi ajaran-ajaran yang dapat membimbing manusia kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Untuk itu, Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia. Berdasarkan hal tersebut, pendidikan Islam berfungsi untuk menghasilkan manusia yang dapat menempuh kehidupan yang indah di dunia dan di akhirat. Berbeda dengan pendidikan Barat yang bertitik tolak dari filsafat fragmatisme, yaitu yang mengukur kebenaran menurut kepentingan waktu, tempat, dan situasi. Fungsi pendidikan tidaklah sampai untuk menciptakan manusia yang dapat menempuh kehidupan yang indah di dunia dan di akhirat, akan tetapi terbatas pada kehidupan dunia semata.21

C. KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM Menurut Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam adalah kumpulan teori pendidikan berdasarkan ajaran Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah kumpulan...


Similar Free PDFs