Makalah Koperasi Simpan Pinjam - Pdf PDF

Title Makalah Koperasi Simpan Pinjam - Pdf
Course Management
Institution Universitas Indonesia
Pages 23
File Size 503.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 361
Total Views 414

Summary

Warning: TT: undefined function: 32 iMAKALAHBANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYADOSENRATNO, SE., MMDISUSUN OLEH Agung Nurjoko (S10217-208) Fitri Seri Pratiwi (S10217-061) Mutiara Damayanti (S10217-141) Salma Damayanti (S10218-116) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINA NIAGAFAKULTAS MANAJEMEN201...


Description

MAKALAH BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

DOSEN RATNO, SE., MM

DISUSUN OLEH

1. Agung Nurjoko

(S10217-208)

2. Fitri Seri Pratiwi

(S10217-061)

3. Mutiara Damayanti

(S10217-141)

4. Salma Damayanti

(S10218-116)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINA NIAGA FAKULTAS MANAJEMEN 2019

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang KOPERASI SIMPAN PINJAM. Selain sebagai tugas, makalah yang kami buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang lembaga keuangan lainnya lebih khususnya koperasi simpan pinjam. Dengan demikian tidak akan tertinggal informasi mengenai lembaga keuangan lainnya ini. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu. Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar ke depannya kami mampu menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada umumnya.

Bogor, 28 Desember 2019

Penyusun Kelompok VIII

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................

i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

ii

PENDAHULUAN ..................................................................................................

1

A. Latar Belakang ......................................................................................

1

B. Rumusan Masalah .................................................................................

2

C. Tujuan Penulisan....................................................................................

2

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 1. Definisi Dan Prinsip – Prinsip Koperasi Simpan Pinjam ......................

3 3

2. Penghimpun / Sumber – Sumber Dana Koperasi ...................................

7

3. Jenis – Jenis Koperasi ............................................................................

9

4. Keuntungan Koperasi .............................................................................

12

5. Pendirian Koperasi .................................................................................

14

6. Solusi Permasalahn Yang Ditawarkan Dalam Koperasi ........................

16

PENUTURP ............................................................................................................

19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

20

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan, berhimpun

untuk

meningkatkan

kesejahteraannya.

Dalam

pelaksanaan

kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilainilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para petani di pedesaan yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).

Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil pertanian hingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan, jasa distribusi/konsumen, dan simpan pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi tersebut sudah diterima keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah koperasi yang berdiri utamanya di pedesaan. Misalnya, KUD dan Kopersi Simpan Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai lembaga dalam program pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan penyaluran keuangan kepada masyarakat. Pendirian koperasi di desa umumnya disambut baik oleh warga dengan harapan dapat meningkatkan

1

perekonomian desa. Menurut data statistik perkoprasian 2007 menunjukkan bahwa tahun 2006 jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar 4,71% dari tahun

2005

sejumlah

menggambarkan

134.963

keberadaan

unit

koperasi

(www.depkop.go.id). setidaknya

Kondisi

diharapkan

ini

mampu

menumbuhkan posisi tawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.

1.2. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan pendahuluan tersebut, maka makalah ini akan membahas tentang : 1.

Apa Definisi dari Koperasi Simpan Pinjam ?

2.

Apa Prinsip – Prinsip Dalam koperasi Simpan Pinjam?

3.

Siapa saja Penghimpun / Sumber – Sumber Dana Dalam Koperasi ?

4.

Apa Saja Jenis – Jenis Koperasi ?

5.

Apa Saja Keuntungan dalam Koperasi ?

6.

Bagaiman Cara Pendirian Koperasi ?

7.

Apa Solusi Yang Dapat Dilakukan Ketika Terjadi Permasalahan Dalam Koperasi ?

1.3.

Tujuan Setelah melihat rumusan masalah dari makalah ini, diharapkan pembaca mampu untuk ; •

Menjelaskan koperasi simpan pinjam



Menguraikan sumber dana koperasi simpan pinjam



Menjelaskan jenis-jenis koperasi



Menjelaskan kegiatan usaha koperasi



Menjelaskan keuntungan koperasi simpan pinjam



Menjelaskan perjanjian atau syarat-syarat pendirian koperasi simpan pinjam

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1

DEFINISI DAN PRINSIP – PRINSIP KOPERASI SIMPAN PINJAM Secara harafiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperation yang terdiri dari dua suku kata yaitu “co” yang berarti bersama dan “operation” yang berarti bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan di operasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bun Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia. Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi yang di anggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan justru hidupnya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah telah berjuang keras untuk menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah masyarakat. Begitu banyak kemudahan yang di peroleh oleh badan hukum koperasi melalui berbagai fasilitas, namun tidak banyak mengubah kehidupan koperasi itu sendiri. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis di tengah masyarakat. Berikut ini akan dibahas rumusan masalah dalam makalah ini. Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.

3

Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam makalah ini hanya akan bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan lembaga keuangan atau pembiayaan. Koperasi yang dapat dikategorikan sebagai lembaga pembiayaan adalah koperasi simpan pinjam. Walaupun banyak pihak tidak memasukkannya sebagai lembaga pembiayaan. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam soal-soal perkreditan atau simpan pinjam. Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam adalah usaha pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau masyarakat umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan ciri-ciri dan definisi lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun atau menyalurkan dana atau kedua-duanya. Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. 4 unsur koperasi Indonesia : 1. Koperasi adalah badan usaha; 2. Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi; 3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip – prinsip koperasi; 4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.

Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 , tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional , dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

4

Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles ) adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan "rules of the game" dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha lain.

Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut : a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Prinsip ini mengandung pengertian bahwa,seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus berdasar atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang akan menjadi anggota harus menyadari bahwa, koperasi akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya. Dengan keyakinan tersebut, maka partisipasi aktif setiap anggota terhadap organisasi dan usaha koperasi akan timbul. b) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. Prinsip pengelolaan secara demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para pengelola koperasi berasal dari para anggota koperasi itu sendiri. c) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota yang pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian SHU. d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Anggota adalah pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan. Simpanan yang disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan digunakan koperasi untuk melayani anggota, termasuk dirinya sendiri. Apabila anggota menuntut pemberian

5

tingkat suku bunga yang tinggi atas modal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi terhadapnya. Dengan demikian, tujuan berkoperasi untuk meningkatkan efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi bersama tidak akan tercapai. Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya, dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu, diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih antara biaya pelayanan dan pendapatan. e) Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha dan organisasi. Dalam

kemandirian

bertanggungjawab,

terkandung otonomi,

mempertanggungjawabkan

segala

pula

pengertian

swadaya,

kebebasan dan

tindakan/perbuatan

yang

keberanian sendiri

dalam

pengelolaan usaha dan organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap anggota konsekuen dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala aktivitas ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini akan tercapai. f)

Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan koperasinya. Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No. 25/1992 mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di mana SDMK menjadi penentu utama berhasil tidaknya koperasi melaksanakan fungsi dan tugasnya.

g) Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih bersifat "strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal "Synergy Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama antar dua organisasi atau perusahaan.

6

Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama, yaitu : 1) Swadaya Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabungan hanya diperoleh dari anggotanya. 2) Setia kawan Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa pinjaman hanya diberikan kepada anggota. 3) Pendidikan dan Penyadaran Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman.

2.2

PENGHIMPUN / SUMBER – SUMBER DANA KOPERASI Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus melakukan penghimpunan dana. Dana-dana tersebut bisa uang yang masuk kategori hutang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber dana maka dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian simpanan berjangka atau pinjaman yang diterima koperasi simpan pinjam sedangkan yang bersumber dari kekayaan bersin diantaranya berasal dari sumber simpanan wajib anggota dan simpanan sukerela, cadangan umum serta sehu di tahun berjalan. Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun 1995 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang merupakan kekayaan

7

bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan yang merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan berjangka. Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat meminjamkan dananya kepada masyarakat luas. Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana.

Secara umum sumber dana koperasi adalah : 1.

2.

Dari para anggota koperasi berupa : a.

Iuran Wajib

b.

Iuran Pokok

c.

Iuran Sukarela

Dari luar koperasi berupa : a.

Badan Pemerintah

b.

Perbankan

c.

Lembaga Swasta Lainnya

Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Sebagai contoh dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya.

8

7.3

JENIS – JENIS KOPERASI Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.

2.3.1. Jenis-jenis koperasi menurut fungsinya : 1.

Koperasi Produksi Koperasi produksi di utamakan diberikan kepada para anggotanya dalam rangka berproduksi untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat dilakukan dalam berbagai bidang seperti pertanian atau industry atau jasa.

2.

Koperasi Konsumsi Kemudian koperasi konsumsi, dalam kegiatan usahanya adalah menyediakan kebutuhan akn barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang, pangan dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi para anggotanya.

3.

Koperasi Simpan Pinjam Sedangkan koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini sering disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi anggota yang memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.

4.

Koperasi Serbaguna

9

2.3.2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja a. Koperasi Primer adalah koperas...


Similar Free PDFs