MAKALAH PEMIKIRAN HASAN HANAFI DOCX

Title MAKALAH PEMIKIRAN HASAN HANAFI
Author Teknik Mesin
Pages 9
File Size 32.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 469
Total Views 863

Summary

MAKALAH PEMIKIRAN HASAN HANAFI A. PENDAHULUAN Sekian banyak cendikiawan Muslim, dalam arti pemikir, yang memiliki komitmen cukup baik kepada Islam dan juga keahlian dalam ilmu-ilmu agama Islam, yang tetap berusaha mengembangkan pemikirannya untuk membangun peradaban yang didasarkan atas nilai-nilai ...


Description

MAKALAH PEMIKIRAN HASAN HANAFI A. PENDAHULUAN Sekian banyak cendikiawan Muslim, dalam arti pemikir, yang memiliki komitmen cukup baik kepada Islam dan juga keahlian dalam ilmu-ilmu agama Islam, yang tetap berusaha mengembangkan pemikirannya untuk membangun peradaban yang didasarkan atas nilai-nilai universalitas Islam tersebut. Salah satu dari cendikiawan itu adalah Hassan Hanafi, yang berusaha mengambil inisiatif dengan memunculkan suatu gagasan tentang keharusan bagi Islam untuk mengembangkan wawasan kehidupan yang progresif dengan dimensi pembebasan. Dengan gagasan tersebut, baginya, Islam bukan sebagai institusi penyerahan diri yang membuat kaum Muslimin menjadi tidak berdaya dalam menghadapi kekuatan arus perkembangan masyarakat, tetapi Islam merupakan sebuah basis gerakan ideologis populistik yang mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia. Proyek besar itu dia tempuh dengan gayanya yang revolusioner dan menembus semua dimensi ajaran keagamaan Islam. Teologi islam (ilm al-kalam asy'ari), secara teoritis, menurut Hasan Hanafi, tidak bisa dibuktikan secara 'ilmiah' maupun 'filosofis'. Teologi yang bersifat dialektik lebih diarahkan untuk mempertahankan doktrin dan memelihara kemurniaannya, bukan dialektik tentang konsep watak sosial dan sejarah, disamping ini ilmu kalam juga sering disusun sebagai persembahan kepada para penguasa, yang dianggap sebagai wakil Tuhan di bumi. Hingga pemikiran teologi lepas dari sejarah dan pembicaraan tentang manusia. Sealain itu secara praktis, teologi tidak bias menjadi pandangan yang benar-benar hidup dan memberi motifasi dalam kehidupan konkrit manusia. Sebab, penyusunan teologi tidak didasarkan atas dasar kesadaran murni dan nilai-nilai perbuatan manusia, sehingga muncul keterpecahan (spilt) antara keimanan teoritik dan keimanan praktis dalam umat, yang akhirnya melahirkan sikap-sikap moral ganda atau singkritisme kepribadian. Fenomena sinkritis ini tampak jelas, menurut Hanafi, dengan adanya faham keagamaan dan sekularisme (dalam kebudayaan), tradisional dan modern (dalam peradaban), Timur dan Barat (dalam politik), konservatisme dan progresivisme (dalam sosial) dan kapitalisme juga sosialisme (dalam ekonomi)....


Similar Free PDFs