MAKALAH PENGEMBANGAN KELOMPOK KESEHATAN MASYARAKAT - KEPEMIMPINAN.pdf PDF

Title MAKALAH PENGEMBANGAN KELOMPOK KESEHATAN MASYARAKAT - KEPEMIMPINAN.pdf
Author Selly Anggita K
Pages 20
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 42
Total Views 304

Summary

MAKALAH PENGEMBANGAN KELOMPOK KESMAS KEPEMIMPINAN Kelompok 6 IKM C 2016 1. Khisula Riski Andani 101611133027 2. Sarah Nadhila Rahma 101611133040 3. Anugrah Visar Rahman 101611133049 4. Ferina Agustia 101611133121 5. Shinta Febrianty 101611133154 6. Shofia Salma Farumi 101611133170 7. Zsafidda Afa M ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH PENGEMBANGAN KELOMPOK KESEHATAN MASYARAKAT KEPEMIMPINAN.pdf Selly Anggita K

Related papers Apa it u kepemimpinan hizkia jonat an hamidah kamali.pdf hamidah kamali KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI Bahrur Rosyidi

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MAKALAH PENGEMBANGAN KELOMPOK KESMAS KEPEMIMPINAN

Kelompok 6 IKM C 2016 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Khisula Riski Andani Sarah Nadhila Rahma Anugrah Visar Rahman Ferina Agustia Shinta Febrianty Shofia Salma Farumi Zsafidda Afa M Selly Anggita K Bethania Amruh Nisak

101611133027 101611133040 101611133049 101611133121 101611133154 101611133170 101611133183 101611133198 101611133217

S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kepemimpinan. Kami juga berterima kasih kepada dosen mata kuliah Pengembangan Kelompok Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita, Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Terimakasih.

Surabaya, 11 November 2017

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Halaman sampul ..................................................................................................... i Kata pengantar ....................................................................................................... ii Daftar isi ............................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN..........................................……..................................... 1 1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 1.3 Tujuan ........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3 2.1 Pengertian Kepemimpinan ........................................................................ 3 2.2 Teori Kepemimpinan…………………..................................................... 3 2.3 Fungsi Kepemimpinan…………………....................................................5 2.4 Faktor Kepemimpinan………………….....................................................6 2.5 Syarat Kepemimpinan………………….....................................................7 2.6 Ciri Kepemimpinan………………….........................................................8 2.7 Tipe Kepemimpinan…………………........................................................9 2.8 Pengembangan Kepemimpinan................................................................ 12 2.9 Hambatan Kepemimpinan………………….............................................13 BAB III PENUTUP.............................................................................................. 15 3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15 3.2 Saran………………………………………………………………….....15 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kepemimpinan adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai ataupun kelompok, karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalannya ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi atau kelompok tersebut. Setiap terbentuknya suatu kelompok akan memiliki orang yang diikuti dan orang yang mengikuti. Dari awal terbentuknya suatu kelompok, seseorang atau beberapa orang diantara para anggota kelompok melakukan peranan yang lebih aktif dari pada rekan-rekannya, sehingga akan muncul sosok yang lebih menonjol dalam kelompok tersebut. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam kehidupan manusia. Pemimpin senantiasa akan muncul sejalan dengan peradaban manusia dari masa ke masa, dimana saja, dalam keadaan bagaimanapun juga. Seseorang yang memiliki semangat dan pengetahuan dalam bidang kesehatan dan masyarakat yang lebih unggul dari anggota lainnya dapat mengemban amanah sebagai ketua kelompok untuk dapat memajukan kelompok dan mempertahankan kelompok kesehatan masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kepemimpinan? 2. Apa saja teori dari kepemimpinan? 3. Apakah fungsi dari kepemimpinan? 4. Apa saja faktor-faktor kepemimpinan? 5. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan? 6. Apa dan bagaimana ciri-ciri dari kepemimpinan? 7. Bagaimana tipe kepemimpinan? 8. Bagaimana pengembangan dari kepemimpinan? 9. Apa saja hambatan kepemimpinan? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari kepemimpinan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teori dari kepemimpinan 3. Mahasiswa mengetahui fungsi dari kepemimpinan 4. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor dari kepemimpinan 5. Mahasiswa mengetahui apa saja syarat-syarat dari kepemimpinan 6. Mahasiswa mengetahui dan mampu menerapkan ciri-ciri kepemimpinan 7. Mahasiswa mengetahui apa saja tipe dari kepemimpinan 8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengembangan kepemimpinan 9. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan apa saja hambatan-hambatan dari kepemimpinan

1

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Menurut Griffin (2013), “Kepemimpinan adalah individu yang mampu mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan dan dapat diterima oleh orang lain sebagai seorang pemimpin”. Sedangkan menurut Wirjana dan Supardo (2005), “Kepemimpinan adalah suatu proses yang kompleks di mana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas, atau suatu sasaran”. Dari pengertian beberapa ahli maka kami dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai ataupun kelompok, karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalannya ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi atau kelompok tersebut. Konsep kepemimpinan dan pemimpin mempunyai kaitan yang erat sekali. Pemimpin berasal dari kata asing leader dan kepemimpinan berasal dari leadership. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu. Sehingga kepemimpinan merupakan suatu upaya dari seorang pemimpin untuk dapat merealisasikan tujuan kelompok melalui orang lain dengan cara memberikan motivasi agar orang lain tersebut mau melaksanakannya. Faktor keberhasilan seorang pemimpin salah satunya tergantung dengan teknik kepemimpinan yang dilakukan dalam menciptakan situasi sehingga menyebabkan orang yang dipimpinnya timbul kesadarannya untuk melaksanakan apa yang dikehendaki. Setiap terbentuknya suatu kelompok akan memiliki orang yang diikuti dan orang yang mengikuti. Dari awal terbentuknya suatu kelompok, seseorang atau beberapa orang diantara para anggota kelompok melakukan peranan yang lebih aktif dari pada rekan-rekannya, sehingga akan muncul sosok yang lebih menonjol dalam kelompok tersebut. Adanya perbedaan-perbedaan perilaku dalam interaksi pada anggota kelompok tersebut menggambarkan bahwa seseorang selalu dalam keadaan yang berbeda dimana antar manusia satu dengan manusia Misalnya dalam kelompok kesehatan masyarakat, faktor kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan dan bertahannya kelompok. Seseorang yang memiliki semangat dan pengetahuan dalam bidang kesehatan dan masyarakat yang lebih unggul dari anggota lainnya dapat mengemban amanah sebagai ketua kelompok untuk 2

dapat memajukan kelompok dan mempertahankan kelompok kesehatan masyarakat. 2.2 Teori Kepemimpinan Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam kehidupan manusia. Pemimpin senantiasa akan muncul sejalan dengan peradaban manusia dari masa ke masa, dimana saja, dalam keadaan bagaimanapun juga. Sehingga pada akhirnya akan membentuk pola kepemimpinan yang efektif yang dapat teraplikasikan seiring dengan perkembangan zaman sendiri tanpa menafikan teori-teori kepemimpinan yang ada. Beberapa teori kepemimpinan akan diketengahkan sebagai berikut: a. Teori Great Mandan Teori Big Bang Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis dan Nanus menjelaskan bahwa teori Great Man (orang besar) berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Dalam teori ini melihat bahwa kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Dengan istilah yang berlainan para pemimpin menurut teori ini berasal dari keturunan tertentu, dalam negeri kita dikenal dengan keturunan darah biru yang berhak menjadi pimpinan sedangkan yang lain hanya sebagai golongan yang dipimpin. Maka jika diumpakan sebuah permisalan ungkapan yang mengatakan “ asalnya raja menjadi raja” jika terkait dengan teori di atas bahwa anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai pimpinan rakyatnya. Abdul Aziz mengutip Bennis dan Nanus juga menyatakan bahwa dalam perkembangannya, teori kepemimpinan berdasarkan bakat cenderung ditolak dan melahirkan teori Big Bang. Dalam teori ini kepemimpinan yang baru di zamannya itu menyatakan bahwa pada peristiwa besar menciptakan atau dapat membuat seseorang menjadi pemimpin. Teori ini mengitegrasikan antara situasi dan pengikut/anggota organisasi sebagai jalan yang dapat menghantarkan seseorang menjadi pemimpin. Jika di amati peristiwa yang dimaksud pada konteks teori di atas adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian kejadian besar seperti revolusi, kekacauan/kerusakan, pemberontakan, reformasi dan lainnya. Yang memunculkan seseorang tokoh dapat diambil contoh para pemimpin Indonesia pasca kemerdekaan dan pemimpin Orde Baru Soeharto muncul sebagai pemimpin Orde Baru dan masih banyak contoh lainya. b. Teori Sifat atau karakteristik Kepribadian (Trait Theories) Teori ini hampir sama dengan teori Great Man meskipun berbeda dalam mengartikan bakat yang dimiliki seseorang pemimpin. Teori Great Man menekankan bakat dalam arti keturunan, bahwa seorang pemimpin karena memiliki kromosom (pembawa sifat) dari orang tuanya sebagai pemimpin. Sedangkan teori sifat atau karakteristik kepribadian berasumsi bahwa seorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat-sifat atau karakteristik kepribadian yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Dalam pendekatan sifat (trait approach) atau teori sifat dibahas sifat-sifat yang 3

perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Yakni yang membedakannya dengan bukan pemimpin. Mujiono mengutip dari Stogdil bahwa ada beberapa lima sifat negatif yang mencegah menjadi pemimpin yaitu, tidak mengetahui (uninformed), terlalu kaku, tidak berperan serta, otoriter dan suka menyerang dengan kata-kata. Pendapat tentang “pemimpin dilahirkan bukan dibuat”,jikakemudian dikaitkan dengan sifat-sifat seperti kecendikiawanan, ketergantungan, pertanggungjawaban, ditambah lagi dengan faktor fisik, kesehatan dan sebagainya tidak lagi seluruhnya dapat memperkuat teori sifat, karena sukses dan tidaknya pemimpindapat dipelajari dan diperoleh melalui pengalaman. Kartini Kartono mengungkap bahwa ada beberapa ciri-ciri unggul sebagai predisposisi yang diharapkan akan dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu memiliki inteligensi tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan emosional, memiliki daya persuasif dan ketrampilan komunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka kreatif, mau memberikan partisipasi sosial yang tinggi dan lain-lain. Paling tidak dalam teori The Great Man barangkali dapat memberikan arti lebih realistik terhadap pendekatan sifat pemimpin, setelah memperoleh pengaruh dari kelompoknya. Suatu kenyataan yang dapat diterima bahwa sifat-sifat kepemimpinan itu tidak seluruhnya dibawa sejak dilahirkan akan tetapi bisa jadi sifat tersebut dimiliki melalui suatu proses pendidikan dan pengalaman.Teori sifat atau karakteristik kepribadian berasumsi seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat-sifat/karakteristik kepribadian yang dimiliki secara fisik maupun psikologis. Selanjutnya Collons yang dikutip Wahab berpendapat bahwa sifat-sifat yang harus dimiliki pemimpin agar kepemimpinannya dapat mengefektifkan organisasi adalah (1) kelancaran berbicara, (2) kemampuan memecahkan masalah, (3) pandangan ke dalam masalah kelompok (organisasi), (4) keluwesan, (5) kecerdasan, (6) kesediaan menerima tanggungjawab, (7) ketrampilan sosial, (8) kesadaran akan diri sendiri dan lingkungannya. Selanjutnya Wahjosumidjo mengidentifikasi sejumlah karakteristik kepemimpinan yang terdiri dari (1) ciri-ciri fisik, (2) latar belakang sosial, (3) inteligensia atau kemampuan memecahkan masalah, (4) kepribadian,(5) ciri-ciri yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dua pendapat di atas mencoba memberikan karakteristik tentang beberapa hal yang harus dimiliki oleh pimpinan secara fisik, maka dua pendapat itu memandang sangat perlu setiap pemimpin memiliki dan menguasai hal-hal tersebut. c. Teori Perilaku (Behavior Theories) Setelah tahun 50-an teori sifat kepemimpinan semakin tidak popular. Karena perkembangan situasi dan kondisi studi tentang kepemimpinan mulai berkembang lambat namun pasti studi mengenai kepemimpinan mulai diarahkan pada perilaku pemimpin kemudian studistudi tersebut menghasilkan satu teori baru di zamannya yang disebut Teori Perilaku (Behavior Theories). Teori ini bertolak dari pemikiran bahwa kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi, tergantung pada perilaku atau gaya bersikap dan gaya bertindak seorang pemimpin. Dengan demikian berarti juga teori ini memusatkan perhatianya pada fungsi-fungsi kepemimpinantermasuk kordinasi, manajerial dan motivasi.Dengan kata 4

lain kesuksesan pemimpin dalam mengefektifkan organisasi, sangat bergantung pada perilakunya melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan di dalam strategi kepemimpinannya. Gaya dan perilaku ini akan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (mengkordinasikan), mendelegasikan tugas, cara berkomunikasi, cara memotivasi bawahan serta cara mengarahkan dan membimbing bawahan. Abdul Aziz menegaskan bahwa, pendekatan teori perilaku ini melalui gaya kepemimpinan dalam realisasi fungsi-fungsi kepemimpinan, merupakan strategi kepemimpinan yang memiliki dua orientasi yang terdiri dari (1) orientasi padatugas, dan (2) orientasi pada bawahan. Sehubungan dengan hal itu Stoner Freeman mengatakan bahwa manager (pemimpin) yang memiliki gaya berorientasi pada tugas, mengawasi anggota organisasinya (karyawan) secara ketat untuk memastikan tugas-tugas dilaksanakan secara memuaskan melaksanakan tugas lebih diutamakan dari pada pertumbuhan dan kepuasan pribadi anggota organisasi. Pendekatan perilaku dalam teori ini menekankan pentingnya perilaku yang dapat diamati atau dilakukan oleh para pemimpin dari sifat-sifat pribadi atau sumber kewibawaan yang dimiliki. Hal senada Wahjosumijho mempertegas pendekatan teori ini mempergunakan acuan sifat pribadi dan kewibawaan.Pendapat pendapat di atas kesemuanya menitik beratkan kedisiplinan seorang pimpinan dalam mengawasi anggotanya secara ketat dengan maksud dan tujuan memastikan pelaksanaan kinerja bawahan hingga tugas dapat dilakukan secara memuaskan. 2.3 Fungsi Kepemimpinan Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki dua aspek, yaitu: 1. Fungsi Administrasi, mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. 2. Fungsi sebagai top manajemen, mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controlling, dan lain sebagainya. Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, Siagaan (1994) menyatakan terdapat lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu : 1. Penentu arah untuk mencapai tujuan organisasi 2. Sebagai wakil dan juru bicara organisasi 3. Sebagai komunikator yang efektif 4. Sebagai mediator 5. Sebagai integrator Fungsi kepemimpinan menurut Kartini Kartono (1994:81) adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi atau membangun motivasi kerja,

5

mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi atau pengawasan yang efisien, dan membawa pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan. Fungsi-fungsi kepemimpinan menurut Sondang P Siagian (1994:47-48) adalah : 1. 2. 3. 4. 5.

Pemimpin selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan, Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi, Pemimpin selaku komunikator yang efektif, Mediator yang andal khususnya dalam hubungan ke dalam , terutama dalam menangani situasi konflik, Pemimpin selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.

2.4 Faktor Kepemimpinan Menurut Gibson (2000) terdapat tiga variabel yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam memimpin yaitu 1. Leader’s traits Pada variabel ini dipengaruhi oleh kemampuan serta keterampilan dari pribadi seseorang seperti interpersonal skill, IQ, ketahanan serta kekuatan dalam menghadapi tekanan dan stress, serta kemampuan untuk memotivasi orang agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan. 2. Leader’s behavior Perilaku dari seorang pemimpin dikategorikan menjadi a. Task – oriented Pemimpin ini memiliki sifat yang berorientasi tegas pada penyelesaian tugas dan menetapkan peraturan ketat dalam proses penyelesaian tugas serta pengawasannya agar tetap sesuai dengan prosedurnya b. Person – oriented Berfokus pada orang – orang yang melakukan pekerjaan serta mau mengambil andil dalam proses penyelesaian tugas serta mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung c. Consideration Melibatkan perilaku yang menunjukkan sifat persahabata, saling percaya, menghormati, serta adanya kehangatan antara hubungan pemimpin dengan bawahan d. Initiating structure Dalam sifat ini pemimpin mengatur hubungan dari sebuah organisasi, membuat pola komunikasi, dan merincikan bagaimana caranya pekerjaan tersebut diselesaikan 3. Situational’s variables Pada variabel ini mencakup tiga faktor yaitu a. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan

6

Dapat terlihat dengan cara menilai rasa hormat yang dimiliki bawahan kepada pemimpinnya serta rasa saling percaya. b. Struktur tugas Menunjukkan karakteristik dari tugas itu sendiri seperti tugas apa yang akan dikerjakan, siapa yang akan melakukan, serta bagaimana cara penyelesaiannya. c. Posisi kekuasaan Dinilai dari kemampuan pemimpin dalam bersikap tegas dan adil seperti pemberian hukuman pada bawahan yang melanggar aturan serta pemberian penghargaan pada karyawan – karyawan teladan. 2.5 Syarat Kepemimpinan Syarat-syarat kepemimpinan yaitu, kekuasaan, kewibawaan dan kemampuan. Kekuasaan adalah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehin...


Similar Free PDFs