Makalah Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah PDF

Title Makalah Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
Author Fandi Israwan
Pages 34
File Size 223.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 519
Total Views 666

Summary

PENILAIAN KINERJA GURU DAN KEPALA SEKOLAH MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN Dosen Pengampu: Supriyati, M.Pd. Disusun Oleh: 1. Emilia Erista 1290125 2. Fandi Israwan 1290155 Kelas: B PGMI/IV SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur keha...


Description

PENILAIAN KINERJA GURU DAN KEPALA SEKOLAH MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Supriyati, M.Pd.

Disusun Oleh: 1. Emilia Erista

1290125

2. Fandi Israwan

1290155

Kelas: B PGMI/IV

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO TAHUN 2014

KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang merupakan tugas kelompok pada mata kuliah Supervisi Pendidikan yang membahas tentang Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah. Penulis menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu di dalam penyusunan ataupun di dalam penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar penulis dapat mengetahui dimana letak kelemahan penulis sehingga pada penyusunan tugas yang selanjutnya penulis akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang telah penulis lakukan di dalam penyusunan makalah ini. Penulis mengharapkan dengan disusunnya makalah tentang penilaian kinerja guru dan kepala sekolah akan dapat menambah pengetahuan dan juga mendorong semangat di dalam mempelajari Supervisi Pendidikan, tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi siapa saja yang membaca makalah ini.

Metro, April 2014 Penulis,

KELOMPOK IX

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 A. Pengertian penilaian kinerja guru dan kepala sekolah ......................... 3 B. Pendekatan penilaian............................................................................ 5 C. Tujuan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah ............................... 6 D. Aspek penilaian kinerja guru dan kepala sekolah ................................ 7 E. Instrumen penilaian kinerja guru dan kepala sekolah .......................... 15 F. Proses penilaian kinerja guru dan kepala sekolah................................ 16 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 21 A. Kesimpulan .......................................................................................... 21 B. Saran..................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA BIODATA KELOMPOK LAMPIRAN

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini profesi guru masih sangat diminati oleh masyarakat, apalagi setelah adanya kebijakan pemerintah tentang sertifikasi yang memberikan tunjangan jabatan sebesar satu kali gaji pokok dan tunjangantunjangan lain yang cukup menjajikan, disisi lain pemerintah juga menuntut guru untuk profesional dalam bekerja. Menurut Mulyasa (2013), sebaiknya peningkatan mutu pendidikan ditunjang oleh guru profesional yang bermutu, yang dapat memerankan tugas dan fungsinya dengan baik dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui proses pembelajaran yang berkualitas pula. Pengukuran kinerja suatu lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Untuk melakukan evaluasi dan merencanakan pendidikan masa depan diperlukan pengukuran kinerja secara tepat, khususnya terhadap kinerja guru sebagai pelaksana bahkan ujung tombak pendidikan. Dalam hal ini, berbagai informasi diperlukan untuk menjamin bahwa layanan pendidikan dan pembelajaran telah dilakukan secara efektif, efisien, dan akuntabel. Dengan demikian, peningkatan mutu pendidikan harus selalu diukur kinerjanya melalui berbagai informasi, pengendalian tugas, laporan pendanaan, dan yang paling penting adalah laporan kinerja guru karena guru memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan mutu pendidikan, yang memerlukan syarat-syarat kepribadian

dan

kemampuan

profesional

yang

standar

dan

dapat

dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, penilaian kinerja merupakan tanggung jawab (akuntabilitas) dari institusi dan individu pekerja terhadap stakholders-nya. Pekerja (dalam hal ini guru dan kepala sekolah) tidak hanya mempunyai tanggung jawab langsung kepada atasannya akan tetapi juga kepada orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya. Kinerja mereka, baik maupun buruk, harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Apalagi bila diingat yang memperkerjakan guru dan kepala sekolah, mereka berkewajiban mengadakan

1

sistem penilaian kinerja yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Penilaian kinerja baik kinerja guru, kepala sekolah, dan staf (tenaga administrasi sekolah) merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah/madrasah. Kompetensi tersebut termasuk dalam dimensi kompetensi evaluasi pendidikan. Kinerja kepala sekolah dapat diukur dari tiga aspek yaitu: (a) perilaku dalam melaksanakan tugas yakni perilaku kepala sekolah pada saat melaksanakan fungsi-fungsi manajerial, (b) cara melaksanakan tugas dalam mencapai hasil kerja yang tercermin dalam komitmen dirinya sebagai refleksi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang dimilikinya, dan (c) dari hasil pekerjaannya yang tercermin dalam perubahan kinerja sekolah yang dipimpinnya. Makalah berikut membahas beberapa hal inti yang berkaitan dengan penilaian kinerja untuk profesi guru dan kepala sekolah.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian penilaian kinerja guru dan kepala sekolah? 2. Apa saja pendekatan dalam proses penilaian? 3. Apa tujuan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah? 4. Apa saja aspek penilaian dalam penilaian kinerja guru dan kepala sekolah? 5. Apa instrumen penilaian dalam penilaian kinerja guru dan kepala sekolah? 6. Bagaimana proses penilaian kinerja guru dan kepala sekolah?

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian penilaian kinerja guru dan kepala sekolah. 2. Untuk mengetahui pendekatan dalam proses penilaian. 3. Untuk mengetahui tujuan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah. 4. Untuk mengetahui aspek penilaian dalam penilaian kinerja guru dan kepala sekolah. 5. Untuk mengetahui instrumen penilaian dalam penilaian kinerja guru dan kepala sekolah. 6. Untuk mengetahui proses penilaian kinerja guru dan kepala sekolah.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah 1. Pengertian Penilaian Anas Sudiono mengemukakan bahwa secara harfiah kata penilaian berasal dari bahasa Inggris “evaluation”, akar katanya value yang artinya nilai. Jadi istilah penilaian menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Menurut A. Fajar, penilaian dapat diartikan sebagai usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses yang dilakukan oleh seseorang. Berdasarkan pendapat tersebut, penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas berbagai komponen berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. 2. Pengertian Kinerja Istilah kinerja atau prestasi kerja berasal dari kata job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja diartikan juga sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar kompetensi yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapat dipisahkan dengan bekerja karena kinerja merupakan hasil dari proses bekerja. Dalam konteks tersebut maka kinerja adalah hasil kerja dalam mencapai suatu tujuan atau persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan. Kinerja dapat dimaknai sebagai ekspresi potensi seseorang berupa perilaku atau cara seseorang dalam melaksanakan tugas, sehingga menghasilkan suatu produk (hasil kerja) yang merupakan wujud dari semua tugas serta tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya.1

1

Ditjen PMPTK. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Hlm. 4.

3

Atas dasar itu maka kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. 3. Pengertian Penilaian Kinerja Guru Penilaian kinerja guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menegaskan bahwa penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier, kepangkatan, dan jabatannya. 2 4. Pengertian Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Penilaian pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian dalam setiap kegiatan penilaian ujungnya adalah pengambilan keputusan. Berbeda dengan penelitian yang berujung pada pemecahan masalah. Penilaian kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk menilai kinerja pengawas secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan pegawai, pemberian reward, perencanaan pegawai, pemberian kompensasi dan motivasi. Setiap pegawai di lingkungan organisasi mana pun sudah tentu memiliki tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan pimpinan organisasi. Berdasarkan rumusan di atas maka penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS) adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai kepala sekolah. Tugas pokok kepala sekolah adalah 2

Badan PSDMPPMP. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012). Hlm. 5.

4

melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang dipimpinnya.3

B. Pendekatan Penilaian Pendekatan dalam penilaian kerja dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain4: 1) Penilaian Berfokus Pegawai (klasik: berdasarkan ciri sifat) Penilaian dengan pendekatan ini dianggap kurang canggih karena mengungkap sifat-sifat pegawai yang amat sukar diukur, misalnya: loyalitas, motivasi diri, adaptasi, keceriaan. Pendekatan ciri sifat ini baik untuk memprediksi hasil kinerja manajerial jangka panjang yang membutuhkan probabilitas kesuksesan jangka panjang, dilihat sejak sekarang. 2) Penilaian Berdasar Perilaku Pendekatan ini ingin menjawab pertanyaan: guru/kepala sekolah ini mempunyai kemampuan apa? Kemampuan guru/kepala sekolah secara perilaku akan diukur dengan Skala Penjangkaran Perilaku. Setiap jenjang perilaku dari yang efektif ke yang tidak efektif akan dibuat nilai berjenjang dan perilaku kerja guru seharihari akan diukur sesuai dengan jenjang nilai mana. Pendekatan ini dianggap cukup adil, mempunyai validitas dan reliabilitas tinggi, mendorong pegawai mendiskusikan hasil kerjanya, dan cenderung menghasilkan perbaikan kinerja dengan segera. 3) Penilaian Berdasar Hasil yang Dicapai Pendekatan ini sering juga disebut dengan Management By Objectives (MBO). Filosofi dari pendekatan ini adalah bahwa antara penilai

dan

yang

dinilai

menerapkan

Win-win

solution;

mendiskusikan hasil kerja yang akan dicapai akhir tahun (sesuai dengan kemampuan guru), dan rewards (hadiah, gaji, dan sebagainya) akan diberikan sesuai target yang ditetapkan diawal 3

Ditjen PMPTK. Ibid. hlm. 5. Taufiq. Model-Model Pelatihan Bagi Pengawas Sekolah. (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006). Hlm. 52-53. 4

5

tahun. Kebaikan dari pendekatan ini adalah adanya peningkatan kerja dalam waktu dekat, sistem ini efektif untuk meningkatkan gairah kerja dan komitmen kerja. 4) Penilaian Global Pendekatan ini berbentuk narasi dan merupakan pendekatan yang paling mudah dilakukan. Tidak diperlukan formulir yang rumit dalam mengisi, yang ada hanya satu kertas kosong dimana penilai diminta untuk menggambarkan kinerja individu selama setahun yang lalu, yang berisi kekuatan dan kelemahan dari guru/kepsek yang dinilai. Pendekatan ini paling banyak kelemahannya, antara lain dalam validitas dan rehabilitasnya, mudah terjadi error dalam memberi nilai dan tidak tersedia data kuantitatif.

C. Tujuan Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah 1. Tujuan Penilaian Kinerja Guru (PKG) PKG pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk membina dan mengembangkan guru profesional yang dilakukan dari guru, oleh guru, dan untuk guru. Hal ini penting terutama untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan kinerja seluruh guru dalam berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk melakukan refleksi terkait dengan tugas dan fungsinya dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kinerja guru. Penilaian kinerja juga diaharapkan dapat mengatsi kesenjangan antara guru dengan guru, antara guru dengan kepala sekolah dan pengawas, sehingga hasilnya dapat menjadi masukan yang sangat berharga bagi pengembangan pendidikan dan pengembangan karier guru pada khususnya. Dalam hal ini, hasil penilaian kinerja dapat

digunakan sebagai bahan

evaluasi diri bagi guru sehingga mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dimilikinya sebagai bahan untuk mengembangkan potensi dan profil kinerjanya yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

6

Hasil penilaian kinerja juga merupakan dasar untuk melakukan perbaikan, pembinaan dan pengembangan, serta memberikan nilai prestasi kerja dan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan kariernya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika semua ini dapat dilakukan dengan baik dan obyektif, pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing dapat segera diwujudkan sehingga kita dapat membangun bangsa yang bermartabat. Hal ini dimungkinkan karena guru memiliki kinerja dan dedikasi tinggi akan dapat merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran secar efektif, efisien dan akuntabel.5 2. Tujuan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) Penilaian kinerja kepala sekolah yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah bertujuan untuk:6 a. Memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial

dan

supervisi/pengawasan

pada

sekolah

tugas

dan

yang

dipimpinnya. b. Memperoleh

data

hasil

pelaksanaan

tanggung

jawabnyasebagai peminpin sekolah. c. Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang diberikan kepadanya. d. Menentukan program peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah dalam konteks peningkatan mutu pendidikan pada sekolah yang dipimpinnya. e. Menentukan program

umpan balik bagi

peningkatan dan

pengembangan diri dan karyanya dalam konteks pengembangan karier dan profesinya. Hasil penilaian kinerja akan bermanfaat bagi kepala dinas pendidikan dalam menentukan promosi, penghargaan, mutasi dan pembinaan lebih lanjut. Sedangkan bagi pengawas sekolah sendiri hasil penilaian kinerja kepala sekolah dapat dijadikan dasar dalam menyusun program 5

Mulyasa, E. Uji kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013). Hlm. 90. 6 Ditjen PMPTK. Ibid. hlm. 7-8.

7

pengawasan khususnya dalam membina kemampuan profesional kepala sekolah.

D. Penilaian dalam PKG 1. Tugas Guru Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain tugas utama tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.Dalam garis besarnya, terdapat tiga aspek yang dinilai dalam PKG, meliputi penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan Konseling (BK), dan penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan. Ketiga hal tersebut diuraikan sebagai berikut (Kemdiknas, 2010). a. Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksankan pembelajaran, menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian. Pengolahan pembelajaran tersebut mensyaratkan guru untuk menguasai kompetensi pedegogik, kepribadian, sosial dan profesional, sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. b. Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil evaluasi pembimbingan, memanfaatkan hasil evaluasi, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan.

8

c. Sedangkan penilaian kinerja guru yang terkait dengan tugas tambahan

yang relevan dengan fungsi

sekolah/madrasah,

dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu: 1) Tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi a) Kepala sekolah/ madrasah, b) Wakil kepala sekolah /madrasah, c) Ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya, d) Kepala perpustakaan; e) Kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya. 2) Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka, meliputi a) Tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru pembimbing program induksi, dan sejenisnya) dan b) Tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan kurikulum, dan sejenisnya). 2. Aspek Penilaian dalam PKG Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh ke dalam 4 (empat) kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.7 Penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dilakukan dengan mengacu kepada dimensi tugas utama guru yang meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai termasuk di dalamnya menganalisis hasil penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian. Dimensi tugas utama ini kemudian diturunkan 7

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. (Jakarta: Kencana, 2011). Hlm. 134.

9

menjadi indikator kinerja yang dapat terukur sebagai ben...


Similar Free PDFs