Makalah Perkembangan ILMU Pengetahuan Zaman Kontemporer PDF

Title Makalah Perkembangan ILMU Pengetahuan Zaman Kontemporer
Author Erny Rohayu
Course Filsafat Ilmu                
Institution Universitas Negeri Yogyakarta
Pages 5
File Size 167.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 745
Total Views 980

Summary

MAKALAHFILSAFAT ILMU(Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Kontemporer)Dosen Pengampu : Prof. Dr. Nurfina Aznam, Apt.MOleh Kelompok 5:  Erny rohayu (20728251015)  Fazita apritama dewi fau (2072825103)  Iriany setia ningsih ( )  Muhammad Muhibullah ( )PENDIDIKAN KIMIAPROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITA...


Description

MAKALAH FILSAFAT ILMU (Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Kontemporer) Dosen Pengampu : Prof. Dr. Nurfina Aznam, Apt.M.S

Oleh Kelompok 5: 

Erny rohayu (20728251015)



Fazita apritama dewi fau (2072825103)



Iriany setia ningsih (



Muhammad Muhibullah (

)

PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020

)

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA ZAMAN KONTEMPORER Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Menurut Trout (1993:463), Fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Ia juga menyatakan bahwa hubungan antara filsafat dan fisika terlihat dalam 2 cara. Pertama, diskusi filosofis mengenai metode-metode fisika, dan dalam interaksi antara pandangan substantial tentang fisika (misalnya: tentang materi, kausa, konsep ruang dan waktu). Kedua, ajaran filsafat tradisional yang menjawab fenomenatentang materi, kausa, ruang dan waktu. Dengan demikian sejak semula sudah ada hubungan yang erat tantara filsafat dan fisika (Karim, 2014: 285-286) Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001: 83), fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia lahir pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain berupa gerak Brownian, efek fotolistrik, dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah E=mc². Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama “On the Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid“, mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial (Karim, 2014: 286).

Albert Enstein juga menyatakan bahwa alam itu tak terhingga besarnya dan tak terbatas, tetapi juga tak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya penciptaan alam. Namun pada tahun 1929 seorang fisikawan lain Hubble yang mempergunakan teropong bintang besar didunia melihat galaksi-galaksi di sekeliling kita tampak menjauhi galaksi kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi. Observasi ini menunjukkan bahwa alam semesta itu tidak statis, melainkan dinamis, sehingga meruntuhkan pendapat Einstein tentang teori kekekalan materi dan alam semesta yang statis. Jagad raya ternyata berekspansi. Berdasarkan perhitungan mengenai perbandingan jarak dan kelajuan gerak masing-masing galaksi yang teramati,para fisikawan kontemporer ( Gamow, Alpher, Herman) menarik kesimpulan bahwa semua galaksi di jagad raya ini semula bersatu padu dengan galaksi kita, Bimasakti, kira-kira 15 milyar tahun yang lalu. Pada saat itu terjadi ledakan yang maha dahsyat yang melemparkan materi ke seluruh jagad raya ke semua arah yang kemudian membentuk bintang-bintang dan galaksi. Dentuman besar (Big Bang) itu terjadi ketika seluruh materi kosmos terlempar dengan kecepatan sangat tinggi keluar dari keberadaannya dalam volume yang sangat kecil (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2016: 83-84) Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar. Pada tahun yang sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam sebuah simulasi proses primordial, yang merupakan unsur dasar protein, sederhana asam amino, bisa dibangun sendiri dari molekul sederhana. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger memformulasikan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori kuantum sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 bahwa kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak, mengarah pada pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big Bang oleh Georges Lemaitre. Pengembangan bom atom di era “Sains Besar” selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II,

yang mengarah ke aplikasi praktis dari radar dan pengembangan dan penggunaan bom atom. Meskipun proses itu dimulai dengan penemuan siklotron oleh Ernest O. Lawrence di tahun 1930-an. Di bidang Geologi yang paling fenomenal adalah teori “pergeseran benua” oleh Alfred Wegener. Teori “Lempeng Tektonik” itu sudah digagas pada tahun 1910-an, data dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan digunakan pada tahun 1970. Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir oleh nusantaranews.wordpress.com sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video). Kini, penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. Tempo (Rabu, 07 Mei 2008) dan sumber lain telah memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan penemuan Leon Chua, profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley. Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan sistem-sistem elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. Caranya, memori yang bisa mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya mati, sehingga tidak perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk boot up, misalnya, ketika dinyalakan kembali dari kondisi mati. Hal ini digambarkan seperti menyala-mematikan lampu listrik, ke depan komputer juga seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah dan cepat) (Karim, 2014: 286-287). Berdasarkan Wordpress.com diketahui bahwa perkembangan ilmu pada zaman kontemporer ini meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan teknologi, dan ilmu-ilmu sosial seperti : sosiologi, antropologi, psikologi,ekonomi, hukum,dan politik serta ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia dan biologi serta aplikasi-aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi dan komunikasi dan lain-lain. Ada beberapa tokoh ilmuan yang melakukan penelitian ilmiah pada zaman kontemporer diantaranya sebagai berikut: 1. Teknologi Rekayasa Genetika Penemuan teknologi kloning di dunia merupakan perkembangan pada zaman kontemporer. Teknologi ini pertama kali dilakukan oleh dr. Gurdon dari Medical Research Council Laboratory of Molecular Biology, Universitas Cambridge, Inggris

pada tahun 1961. Gurdon melakukan kloning terhadap telur-telur katak sehingga menjadi kecebong yang identik. Sedangkan tahun 2000 Prof. Gerald Schatten dengan teknik pembagian embrio berhasil melakukan kloning terhadap kera, dan mulai saat inilah terus timbul penemuan, teknik dari Prof. Gerald Schatten ini merupakan penyempurnaan dari teknik Dr. Jerry Hall pada tahun 1993. 2. Teknologi Informasi Teknologi informasi ini dimulai pada tahun 1937 dengan penemuan komputer oleh Howard Aiken dari Amerika walaupun masih sangat sederhana ini merupakan awal dari penemuan computer, berbagai satelit komunikasi, internet yang semakin canggih. Pada tahun 1951 Ecker dan Mauchly berhasil menyempurnakan pemuan Howard Aiken yang pada akhirnya menjadi alat elektronik yang komersial dan akhirnya menjadi semakin canggih seperti saat ini. Komputer tidak hanya sebagai alat pengolahan data saja tetapi juga telah memasuki wilayah komunikasi interaktif dalam bentuk internet, hal ini berawal dari kebutuhan militer pada perag dingin di Amerika pada tahun 1969. Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuan kontemporer mengetahui hal yang sedikit tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan sub spesialis. Demikian bidang-bidang ilmu lain. Disamping kecenderungan kea rah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan yang lainnya, sehingga dihasilnya bidang ilmu baru seperti: bioteknologi, psiko-linguistik, dan lain-lain (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2016: 84).

Daftar Pustaka Karim, Abdul. 2014. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Fikrah, Vol. 2 No. 1. Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2016. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty. https://kunjugi.wordpress.com/2012/07/02/sejarah-filsafat-pada-zaman-renaissanszaman-modern-dan-zaman-kontemporer-oleh-abdul-karim/...


Similar Free PDFs